NovelToon NovelToon
YUDA EDAN PENDEKAR PEDANG NAGA BUMI

YUDA EDAN PENDEKAR PEDANG NAGA BUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Cintamanis / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Dick

Yuda Laksana adalah seorang anak yang ditemukan oleh Eyang Braja Sedeng didalam sebuah hutan yang angker.
kedua orang tuanya mati terbunuh oleh sekumpulan perampok yang menyerang desa mereka.
Dengan gemblengan ilmu silat dan pukulan sakti menjadikan Yuda Laksana tumbuh menjadi pemuda yang sakti mandraguna dan diwariskan senjata maha dahsyat pedang Naga Bumi dan diberikan nama baru Yuda Edan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Dick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian Wulan

Ratu rajawali sesat lalu berkata, "apakah engkau masih mau menampik tawaran yang kuberikan pemuda tampan? Aku akan memberikan kepadamu sorga dunia kalau kau mau menerima tawaranku"ucap perempuan itu lalu wanita cantik itu berubah kembali menjadi nenek ratu rajawali sesat.

"Mmmmhhh, nek tawaranmu sungguh menarik tapi aku tidak tertarik dengan tawaran itu"ujar Yuda.

"Kalau begitu matilah...!"ucap Ratu rajawali sesat lalu melesat dengan tongkat cakar rajawali dan mengayunkannya ke arah wajah Yuda.

Tiba-tiba dari samping tongkat tersebut ditangkis oleh pedang yang tergenggam ditangan Wulan.

"Nenek bejat, akulah lawanmu!"teriak Wulan.

Lalu Wulan menyerang ratu rajawali sesat dengan jurus-jurus terhebat dari ilmu pedang yang dikuasainya dengan sempurna.

Pedang ditangan Wulan laksana naga yang mematuk dan mengibaskan ekornya.

Sesaat ratu rajawali sesat sedikit tergagap dengan serangan tersebut tapi setelah dia merubah gaya bertarungnya, tampaklah Wulan sedikit demi sedikit semakin terdesak akibat serangan tersebut hingga sampai pada jurus ketiga puluh lima cakar pada tongkat si nenek merobek pakaian si gadis tapi tidak sampai terkena kulitnya sehingga sebagian aurat Wulan terpampang lebar dihadapan mereka.

Wulan melompat mundur menjauhi kalangan pertempuran sambil berusaha menutup dadanya yang terbuka.

Prakoso yang melihat hal tersebut menegukkan air liurnya, terpesona melihat kemulusan tubuh gadis itu.

Yuda melesat menghampiri Wulan lalu berusaha menutup pandangan laki-laki yang berada ditempat itu yang tidak berkedip menatapnya.

Yuda lalu berkata,"Wulan lebih baik kau bersembunyi dulu dibelakang pohon ini biar aku yang akan membereskan semua kekacauan ini"tegas Yuda.

Tanpa menunggu lebih lama Wulan menyembunyikan dirinya, setelah Yuda memastikan keadaan Wulan sudah terlindung, dia membalikkan badannya dan menatap ketiga orang tersebut dengan sorotan tajam.

Tiba-tiba cahaya hijau mengitari tubuhnya dan melesat menyerang ratu rajawali sesat.

Dalam kemarahan yang hebat cahaya hijau semakin meluas diseputar tubuhnya.

Tangan dan kakinya bergerak cepat melakukan serangan yang mematikan ke semua bagian tubuh si nenek.

Tidak terasa puluhan jurus sudah berlalu dan Ratu rajawali sesat tampak terdesak hebat dalam menghadapi serangan Yuda, tongkat cakar rajawali tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapi gempuran yang dilakukan Yuda, hingga sampai pada saat Yuda melakukan gerakan tipuan tebasan ke leher si nenek mencoba menangkis dengan tongkatnya tapi Yuda menarik kembali serangannya lalu bergerak mengitari si nenek dengan gerakan yang sangat cepat dan memukul tongkatnya dengan tenaga dalam penuh serta mematahkannya dan tidak berhenti sampai disana Yuda menggeser tubuhnya lalu memegang tangan si nenek yang lengah dan teriakan dahsyat terdengar ditempat itu dari tangan ratu rajawali sesat.

Tangan si nenek hancur sampai sebatas siku dengan ilmu peremuk tulang warisan eyang Braja Sedeng.

Ratu rajawali sesat menjadi kalap melihat tangannya telah dihancurkan, dia memukulkan patahan tongkat yang ada ditangannya ke kepala Yuda.

Yuda menundukkan kepalanya lalu dari tangannya keluar sinar keperakan yang menghantam dada si nenek.

Ratu rajawali sesat terlempar kebelakang sudah tanpa nyawa dibadan dengan dada jebol dan luka bakar yang hebat.

Raja kelabang biru dan Prakoso melesat ke mayat ratu rajawali sesat dan teriakan histeris keluar dari mulut Prakoso.

Raja Kelabang biru dengan kemarahan yang meluap menatap Yuda lalu berkata,"pemuda bangsat kau harus mati sekarang!"ucap raja kelabang biru dengan kemarahan yang meluap dan tiba-tiba tongkat kelabang setan memancarkan warna kebiruan.

Yuda yang pernah merasakan kehebatan tongkat tersebut lalu bersiap dengan mengeluarkan pedang Naga Bumi ditangannya.

Pedang yang awalnya memancarkan warna hijau berkilau-kilauan tiba-tiba api biru menyala berkobar disekujur badan Pedang.

Yuda merenggangkan kakinya dan memegang pedang Naga Bumi ditangannya.

Teriakan maut keluar dari mulut raja kelabang biru dia menyerang Yuda dengan menyabetkan tongkatnya sehingga yang tampak sinar biru dari badan tongkat berkelebat angker melesat ke bagian kepala Yuda.

Yuda memundurkan kepalanya lalu menangkis tongkat tersebut dengan pedang Naga Bumi, terdengar letupan yang hebat saat pedang Naga Bumi bersentuhan dengan tongkat kelabang setan.

Warna biru berbenturan dengan api biru.

Yuda tergeser satu langkah kebelakang sedangkan raja kelabang setan terhuyung-huyung kebelakang.

Seperti ada satu kekuatan yang tak terlihat menyedot tenaga dalamnya raja kelabang biru.

Yuda merangsek maju melesat untuk melakukan sabetan dan tusukan ke setiap bagian tubuh raja kelabang biru dan setiap kali senjata mereka berbenturan terdengar ledakan ditempat itu.

Keadaan Yuda semakin kuat sedangkan keadaan raja kelabang biru semakin mengenaskan seperti seluruh tenaga dalamnya terkuras hebat.

Raja kelabang biru meloncat kebelakang dan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Mulutnya berkomat-kamit merapalkan ajian kelabang biru yang sangat ditakuti dunia persilatan, tangan raja kelabang biru bersinar terang mengeluarkan cahaya biru yang menyilaukan mata.

Yuda memasang kuda-kuda yang kokoh dengan pedang Naga Bumi masih digenggamnya, dia mengangkat tangannya dan merapalkan ajian Lahar Perak, tangannya sebatas siku menyala keperakan dan hawa maha panas meliputi tempat itu seperti api yang membakar dan pedang Naga Bumi diliputi kobaran api biru yang besar siap menghanguskan siapapun.

Teriakan hebat terdengar dari mulut raja kelabang biru.

Sinar biru yang besar menderu dari tangannya dan siap menghancurluluhkan tubuh Yuda.

Yuda juga berteriak lantang menyebutkan nama jurusnya. "Ajian Lahar Perak" sehingga api biru yang berasal dari pedang naga bumi menyatu dengan sinar keperakan dari ajian lahar perak lalu mengarahkan ujung pedang ke arah datangnya cahaya lalu menyentakkannya.

Api biru yang berkobar sangat besar dengan lapisan keperakan menderu dan menghantam sinar biru milik raja kelabang biru.

Kaki Yuda melesak kedalam tanah sepanjang betis tetapi keadaan raja kelabang biru sangat mengenaskan tubuhnya terpental dengan keadaan hangus terbakar hebat dan tanpa nyawa dibadan.

Prakoso yang melihat kematian ayahnya menjadi kalap dia langsung mengeluarkan Keris pelangi dan menyentakkannya ke arah Yuda dari arah belakang.

Wulan yang melihat hal itu tanpa berpikir lagi menghadang sinar maut tersebut dengan tubuhnya dan langsung jatuh tersungkur dengan bagian punggung hancur.

Yuda yang melihat Wulan menyelamatkan dirinya lagi dengan tubuhnya langsung memeluk Wulan yang sekarat.

Yuda meletakkan hati-hati tubuh Wulan di tanah lalu melesat ke atas dengan kemarahan yang tidak dapat dibendung lagi.

"Pendekar bangsat, kali ini kau harus mati ditanganku!"teriak Yuda dengan kemarahan yang meluap lalu Yuda menebaskan pedang Naga Bumi dari atas kebawah.

Nyala api biru berkobar melesat ke arah Prakoso.

Prakoso yang sangat yakin dengan kehebatan Keris pelangi ditangannya menyalurkan seluruh tenaga dalamnya ke badan Keris sehingga cahaya pelangi menyilaukan bersinar hebat.

Dengan teriakan nyaring Prakoso menyapukan Keris tersebut ke cahaya yang menggebu melesat untuk menghantamnya.

Ditempat itu terdengar ledakan yang sangat hebat.

Keris ditangan Prakoso hancur berkeping-keping dan dari atas Yuda mengarahkan ujung pedang Naga Bumi lalu berputar seperti kitiran ke arah tubuh Prakoso.

Prakoso hanya membelalakkan matanya tanpa bisa menghindar lagi, tubuhnya putus dibagian dada dihantam keganasan pedang Naga Bumi, sehingga tamatlah riwayat dari pendekar cabul yang sangat meresahkan dunia persilatan.

Yuda meniup darah yang masih melekat di badan pedang naga bumi sehingga darah itu langsung hilang lenyap lalu mengembalikan pedang tersebut kedalam tubuhnya lalu melesat ke arah Wulan yang tadi dibaringkannya.

Yuda memeluk Wulan dan dia sadar bahwa Wulan tidak akan bisa tertolong karena nafasnya yang sudah berat.

Yuda menyalurkan hawa murni untuk meringankan penderitaannya.

Tanpa terasa air mata mengalir di pipi Yuda.

Wulan mencoba membuka matanya dan melihat wajah pemuda yang sangat dikagumi dan dicintainya itu.

Yuda mendekap tubuh Wulan dan mencium keningnya yang mulai terasa dingin.

"Yu...da...a..ku....ti..ti..dak...me...nye...sal...me...la...ku...kan...hal...ini...."kata Wulan terbata-bata.

Yuda semakin mendekap erat tubuh Wulan yang semakin dingin.

"Wulan kenapa kau lakukan hal ini? jangan tinggalkan aku Wulan!"ucap Yuda dan air mata Yuda menetes mengenai pipi Wulan.

Wulan tersenyum lalu berkata,"ma...af...kan..a...ku....Yu...da...ti...dak.....da...pat....me...ne...ma...ni....per...per....ja...la...nan...mu...la...gi....a...a...ku...ba...ha...gi...a....bi...sa...ber....te....mu....ka...mu....yu...da...a...a...ku....sang....at....men...cin...tai...mu"ucap Wulan terbata-bata dengan nafas yang semakin berat.

Yuda menyeka air mata yang jatuh dari mata bening milik Wulan tapi mata itu semakin redup cahayanya.

"Aku juga sayang kamu Wulan, kamu harus kuat, kamu masih bisa sembuh"ucap Yuda mencoba memberikan semangat.

"U....mur...ku...ti....dak....a.....kan....la....ma....la....gi....ta...pi...a...ku...ba...ha...gia...yu...da....kau....di...pe...lu...kan...ku....yu....da...de...kap...a....ku...a...a...ku....ke....ding....inan...yu...da...."ucap Wulan yang semakin melemah.

Yuda semakin mempererat pelukannya, tiba-tiba kepala Wulan terkulai, nyawanya lepas.

Yuda tidak mau melepaskan tubuh itu yang pernah memberikannya kebahagiaan tapi tubuh itu sekarang sudah dingin dan beku.

Yuda mencium bibir Wulan untuk terakhir kali lalu menggendongnya meninggalkan tempat itu.....

Bersambung...

1
Oktafianto Gendut
hampir seperti wiro sableng
Call Me Dick: novel Wiro sablenglah yang mengilhami saya menulis saudaraku
total 1 replies
sultan hidayat
mantap
Abdul Rouf
kaleng kaleng baru beberapa bait dah habis
Abdul Rouf
sikat pendekar
Abdul Rouf
sellimut kabut datanglah aku butuh bantuan mu, berarti saudaraan sembara
Wahyu Indra
ayo thor lanjutkan jgn bikin penasaran
Daroji Trengganu
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!