Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah kepergian Gail, Cristal kembali ke dalam ruangan di mana ibu mertuanya sedang dirawat dengan banyak pikiran. Setelah kepergian Alvin, ini pertama kali dia memeluk seorang pria dan membiarkan pria lain menciumnya. Apakah tindakan yang dia lakukan benar? Jujur saja dia khawatir ada yang menganggapnya ja*ang, bagaimanapun dia harus memikirkan perasaan putrinya yang masih kecil.
Cristal masuk ke dalam ruangan, Angela sangat senang mendapati ibunya sudah kembali. Gadis itu berlari ke arah ibunya dan memeluk kakinya, dia ditinggal sendiri dan tampak ketakutan.
"Kenapa Mommy begitu lama?"
"Sorry, Honey. Mommy mengurus administrasi sebentar," dustanya.
"Apa Mommy punya uang untuk membayar biaya rumah sakit Nenek?" tanya Angela.
Cristal tersenyum dan menggendong putrinya, putrinya masih kecil tapi dia harus mengkhawatirkan hal yang tidak seharusnya dia khawatirkan. Padahal untuk anak seusianya, dia bermain dengan ceria tapi apa yang terjadi dengan putrinya? Angela sudah mengkhawatirkan keadaan keuangan seperti dirinya.
"Angela Sayang, Angela tidak perlu memikirkan hal seperti ini. Biarkan Mommy yang memikirkannya, Angela cukup jaga Nenek baik-baik. Mommy pasti memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit Nenek."
"Benarkah?" Angela menatap ibunya dengan tatapan tidak percaya.
"Tentu saja, kenapa Angela terlihat tidak percaya seperti itu?"
"Angela hanya takut, Mom," Angela memeluk ibunya dan kembali berkata, "Angela tidak mau Mommy bekerja siang dan malam tanpa henti. Mommy bahkan tidak makan apa pun. Sekarang Nenek sakit, bagaimana Mommy mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit Nenek?" ucapnya.
Air mata Cristal hampir tumpah, kenapa Angela bisa berpikir demikian? Dia baru berusia tiga tahun, kenapa dia bisa berpikir demikian?
"Tidak perlu khawatir," Cristal memeluk putrinya dengan erat, "Mommy pasti mendapatkan biaya untuk membayar perawatan Nenek. Nenek pasti cepat sembuh sehingga bisa pulang bersama kita," tanpa dia inginkan air matanya pun mengalir tanpa dia inginkan.
Sungguh dia tidak menyangka putrinya bisa memikirkan hal itu. Apakah karena beban hidup yang dia tanggung sampai-sampai putrinya dewasa sebelum waktunya? Cristal memeluk putrinya dengan erat, jangan sampai putrinya tidak menikmati masa kecilnya karena permasalahan hidup yang dia alami tapi bagaimana caranya permasalahan yang mereka alami cepat selesai?
Pembicaraan mereka didengar oleh ibu mertuanya yang sudah sadar, air mata pun mengalir tanpa dia inginkan. Semua permasalahan yang terjadi gara-gara putranya yang tidak berguna. Sekarang dia pun menjadi beban untuk menantunya.
Jika bisa memilih, dia tidak mau berbaring seperti ini. Semoga saja kematian menghampiri agar menantunya tidak mengalami kesulitan lagi dan jika dia mati, dia akan mencari putranya di alam baka dan menendangnya sampai mati.
"Nenek," Angela memanggil saat melihat neneknya sudah sadar. Angela berlari menghampiri neneknya di susul oleh Cristal. Dia tampak lega karena ibu mertuanya baik-baik saja.
"Nenek, bagaimana dengan keadaan Nenek?" tanya Angela, gadis itu menangis karena dia takut neneknya pergi meninggalkan mereka.
"Nenek baik-baik saja, Sayang," ucap neneknya dengan lemah.
"Jangan tinggalkan kami, Nenek. Angela tidak mau Nenek pergi meninggalkan Angela."
"Nenek tidak apa-apa, Sayang. Maafkan Nenek karena sudah membuat Angela khawatir."
"Nenek harus berjanji tidak akan meninggalkan Angela dan Mommy," pinta Angela.
Neneknya hanya tersenyum, dia tidak bisa berjanji untuk hal itu karena dia sudah sangat ingin mati agar tidak menjadi beban bagi Cristal lagi. Dia tahu menantunya akan semakin mengalami kesulitan karena penyakitnya yang akan terus kambuh. Entah dapat uang dari mana sehingga Cristal bisa membayar biaya rumah sakit saat ini yang pasti, lagi-lagi dia sudah mempersulit menantunya. Dia sangat berharap, malaikat mau datang mencabut nyawanya agar dia tidak menjadi beban lagi.
"Bagaimana keadaan Mommy?" tanya Cristal.
"Mommy ingin berbicara secara pribadi denganmu, apakah bisa?" tanya ibu mertuanya.
"Tentu saja," jawab Cristal sambil mengernyitkan dahi. Entah apa yang hendak dibicarakan oleh ibu mertuanya tapi dia memiliki firasat buruk.
"Angela, Mommy ingin berbicara dengan Nenek. Sudah malam, bagaimana jika Angela pergi tidur terlebih dahulu? Setelah selesai Mommy akan tidur dengan Angela. Angela mau, bukan?" pinta Cristal pada putrinya.
"Tentu saja, Mom. Angela juga sudah mengantuk."
"Anak pintar, pergilah tidur terlebih dahulu."
Angela mengangguk, sebelum pergi gadis itu berpamitan pada neneknya dan memberikan sebuah ciuman di pipi. Neneknya tersenyum, dia bahkan berusaha memeluk cucunya walau sulit dan terasa sakit akibat operasi yang dia jalani. Ciuman bahkan tidak henti dia berikan seolah-olah dia tidak akan pernah melakukannya lagi.
Tidak ada yang curiga, Cristal pun tidak. Angela pergi tidur setelah mengucapkan kata selamat malam pada neneknya, sedangkan Cristal duduk di sisi ibu mertuanya untuk mendengarkan apa yang hendak ibu mertuanya bicarakan.
"Sebelum aku memulai, aku ingin minta maaf padamu, Cristal. Maafkan aku karena aku hanya bisa mempersulit hidupmu saja," ucap ibu mertuanya.
"Tidak perlu meminta maaf, Mom. Aku hanya melakukan kewajibanku, Mommy tidak perlu banyak berpikir agar keadaan Mommy cepat sembuh."
"Terima kasih, kau benar-benar menantu terbaik yang pernah aku temui. Betapa beruntungnya aku memiliki dirimu tapi sayangnya kau harus menanggung segalanya karena Alvin. Jika dia masih hidup, aku sungguh ingin memukulnya sampai mati karena sudah mempersulit hidupmu. Tidak itu saja, aku juga menjadi bebanmu dan aku sudah tidak jauh berbeda dengan Alvin."
"Jangan berkata seperti itu, Mom. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dan aku tidak merasa kau sebagai beban hidupku," ucap Cristal.
"Jangan berpura-pura, Sayang. Kau tidak bisa menyembunyikan apa pun dariku. Aku tahu kau sedang mengkhawatirkan keuanganmu dan aku tahu biaya rumah sakit tidaklah murah. Kau tidak bisa menyembunyikannya Cristal, dan aku minta maaf untuk hal itu," ucap ibu mertuanya sambil menangis.
"Tidak perlu minta maaf, Mom. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya jadi Mommy tidak perlu khawatir," Cristal berusaha menenangkan ibu mertuanya padahal dia sangat mengkhawatirkan biaya selanjutnya. Obat, perawatan dan ruangan yang digunakan, semua itu harus dia bayar. Dapat dari mana dia uang untuk membayar semua itu?
"Tidak, dengarkan aku! Aku sangat berharap kematian datang menghampiri aku dan jika hal itu terjadi, aku sangat senang karena aku sudah tidak menjadi bebanmu lagi. Jika sampai hal itu terjadi maka bawalah Angela dan pergilah yang jauh. Kau tidak perlu menanggung hutang yang ditinggalkan oleh Alvin lagi, aku juga tidak akan menjadi bebanmu lagi jadi pergilah yang jauh dan nikmati hidupmu dengan Angela."
"Mom!" Cristal hampir berteriak. Kenapa ibu mertuanya berkata demikian? Keadaannya sudah baik-baik saja, tapi kenapa ibu mertuanya berbicara seolah-olah mereka akan berpisah?
"Jangan berbicara seperti itu, aku tidak suka. Ke mana aku harus pergi, Mom? Hidup di kota besar tidaklah mudah. Apa Mommy kira para penagih hutang itu akan melepaskan aku? Sekalipun aku lari, mereka bisa menemukan aku jadi jangan berbicara seolah-olah Mommy sudah akan pergi malam ini!" ucap Cristal dengan nada tidak senang.
"Maafkan aku, Cristal. Aku sudah tidak ingin mempersulit hidupmu lagi. Kau sudah menanggung banyak beban yang disebabkan oleh putraku dan sekarang aku juga melakukan hal yang sama!"
"Aku tahu Mommy tidak ingin mempersulit hidupku, aku tahu apa yang Mommy khawatirkan tapi percayalah, aku bisa melewati semua ini. Sebaiknya Mommy beristirahat, tidak perlu memikirkan apa pun. Aku hanya ingin Mommy sembuh agar Angela tidak sedih. Itu sudah cukup untukku, bagiku senyumannya lebih berharga dari pada apa pun dan bagiku, apa yang aku tanggung saat ini tidak lebih berat dari pada aku harus kehilangan senyumannya."
Ibu mertuanya hanya bisa mengangguk, dia tahu Cristal pasti harus menanggung beban itu sendirian tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia berharap, ada keajaiban sehingga beban Cristal bisa berkurang. Setelah berbicara dengan ibu mertuanya, Cristal menemani Angela tidur karena waktu yang sudah larut. Dia juga meminta ibu mertuanya untuk beristirahat agar keadaannya cepat pulih tapi tidak ada satu orang pun yang tahu jika malam itu akan terjadi hal yang tak terduga.
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor