NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.

Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.

Zhang Ziyi namanya...

Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....

"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 18 ~ Amarah

Zhang Ziyi telah bersiap-siap dengan pedangnya. Saat jarak Zhang Fei dengan dirinya tinggal beberapa meter, mendadak suara yang begitu nyaring memperingati Zhang Ziyi.

"Ziyi'er!!! Hentikan!!!" Zhang Mao berdiri dari posisi duduknya.

Sayangnya Zhang Ziyi terlalu bernafsu untuk menghentikan aksi nya. Memang Zhang Ziyi sebelumnya sempat ragu, namun kala dia mengingat kembali bagaimana dahulu perbuatan Zhang Fei ini terhadapnya, keraguan tersebut langsung hilang. Kedua tangan Zhang Ziyi mencengkeram gagang pedang dengan keras.

"Hiiyyaah!"

Slash!

Satu kali ayunan pedang, langsung merobek punggung Zhang Fei. Beruntung Zhang Ziyi sempat memposisikan dirinya, sehingga luka yang di terima Zhang Fei tidak terlalu parah.

"Fei'er...!"

Zhang Wui berteriak lantang, Hampir saja dia melompat turun ke atas panggung arena dan membunuh Zhang Ziyi. Namun dengan cekat, anak pertamanya, Zhang Lou, kakak dari Zhang Fei menahannya.

"Apa yang kau lakukan! Lepas!!!" Zhang Wui memarahi Zhang Lou.

Memang, diantara dua anaknya, yang paling Zhang Wui sayangi adalah anak bungsunya itu. Setiap hari kedua anak itu nyaris tak berhenti dibanding-bandingkan. Zhang Lou selalu mendapat ketidak adilan, sedang Zhang Fei selalu adil setiap saat. Bahkan, meski Zhang Fei yang salah, namun Zhang Wui malah membela Zhang Fei dibanding Zhang Lou. Hal itu pula lah yang membuat Zhang Lou sedikit tidak suka dengan adiknya itu.

"Ayah, pertandingan belum berakhir. Sesuai peraturan, lawan akan dinyatakan kalah apabila salah satu dari mereka mengaku kalah. Sementara di sana, Fei'er tidak mengatakan kata menyerah pun!" jelas Zhang Lou.

"Apakah kau tak melihat bagaimana kondisi adikmu di sana, hah!" Zhang Wui kembali membentak Zhang Lou. Kali ini di barengi dengan tamparan keras mendarat tepat di pipi anak sulungnya itu. Zhang Lou sendiri merasakan pipinya yang terasa panas, dadanya pun demikian. Meski begitu, ia berusaha untuk menahan emosinya.

"Dasar Anak Tak Berguna! Dasar Sampah! Beraninya kau membuat anak ku seperti itu. Awas saja kau, setelah ini. Akan ku buat kau menyesali perbuatanmu itu!" Zhang Wui kembali meneriaki Zhang Ziyi. Namun kali ini, cacian serta hinaan juga dikeluarkan lelaki itu.

Menoleh ke arah podium, Zhang Ziyi kemudian menampakkan sunggingan remeh ke arah Zhang Wui.

"Sampah? ... Sampah katamu?" Zhang Ziyi membalikkan tubuh Zhang Fei yang saat ini tengah terbaring telungkup di lantai arena menggunakan kakinya. Tampak punggung Zhang Fei yang robek bekas libasan pedang Zhang Ziyi barusan.

"Aku pikir, Siapa yang lebih sampah dari pemuda ini? Pemuda yang selalu kau bangga-banggakan ini!! Seorang pemuda, yang katanya adalah jenius nomor dua di klan Zhang Cabang di kota Bintang... Seorang pemuda yang katanya tidak ada yang lebih baik dari pada dia... Tch!" Zhang Ziyi berkata lantang, sembari membuang kasar ludahnya.

"Anak ini tak pantas mendapat gelar itu. Dia lebih cocok jadi seorang penarik rumput seekor keledai! ... Hahaha!"

Zhang Ziyi kemudian berjongkok. Matanya menyapa mata Zhang Fei sesaat. Pemuda itu masih mempertahankan kesadarannya.

"Mana gaya sombong mu tadi? Kau Taukan sekarang, siapa seekor ayam dan siapa seekor singa yang sebenarnya? Sayangnya, kau terlalu buruk untuk menjadi seekor ayam pun!"

Zhang Ziyi mengaliri tangannya dengan energi Qi.

"Apa yang kau lakukan? Hentikan!" Zhang Wui kembali berteriak lantang. Namun tak sedikit pun di hiraukan oleh Zhang Ziyi. Pemuda itu tetap melanjutkan aksinya.

Zhang Ziyi mengarahkan tangannya pada perut Zhang Fei.

Whush!

"Aarkh!"

Zhang Fei berteriak lantang. Zhang Ziyi menghancurkan linghai pemuda itu. Tak bisa lagi Zhang Fei untuk berkultivasi. Pemuda itu tak lebih dari seorang sampah sekarang.

Menjerit kesakitan Zhang Fei. Menoleh ke arah ayahnya, seolah-olah meminta pertolongan kepada pria itu.

Suasana tampak sunyi senyap, tak ada yang bersuara. Semuanya tampak diam membatu.

"Berani Kau..." Zhang Wui menunjuk Zhang Ziyi. Nampak jelas kemarahan dari raut wajah pria itu. Dengan bola mata yang mulai mengeluarkan urat-urat berwarna merah.

"Kenapa? Kau mengancam ku? Cih, kau pikir aku takut dengan ancaman bodoh-mu itu??"

Zhang Ziyi bangkit dari sikap jongkok setelah menghancurkan kultivasi Zhang Fei barusan. Menatap sinis Zhang Wui sejenak, Zhang Ziyi kemudian menendang tubuh Zhang Fei. Dan tepat di kaki Zhang Wui, tubuh Zhang Fei mendarat.

Zhang Wui menoleh di bawah kakinya, dimana tubuh putranya berada. Putranya itu masih hidup, namun dia sudah tak sadarkan diri.

Semua yang hadir menyaksikan kekejaman Zhang Ziyi kembali dibuat tak bisa berkata-kata. Terlalu ngeri dengan tindakan pemuda itu. Seorang kucing kotor yang dahulu jadi sandaran bully dari orang-orang klan, kali ini telah menjadi Harimau Ganas. Bahkan lebih ganas dari harimau sekalipun.

Menyesal mereka karena ikut berpartisipasi dalam menghina Zhang Ziyi dahulu. Bahkan sepupunya sendiri pemuda itu tak memberikan ampun padanya, bagaimana dengan mereka. Dalam hati, mereka tak berhenti memanjat kan do'a. Semoga saja Zhang Ziyi tak mengingat wajah mereka. Meski begitu, ada juga orang yang berdoa agar Zhang Ziyi di hajar habis-habisan oleh Zhang Wui. Sampai pemuda itu tak bisa bergerak untuk waktu yang lama.

Di sisi lain, tubuh Zhang Wui tergetar kala melihat kondisi putranya yang begitu menyedihkan. Sekujur tubuh yang babak belur, nyaris wajahnya tak terkenali. Punggungnya tak berhenti mengeluarkan darah segar dari luka yang ternganga. Yang paling membuat pria tua itu terpukul adalah, sekarang putranya ini tak bisa lagi berkultivasi.

Aura membunuh merembes keluar dari tubuh Zhang Wui. "Kau harus membayar semua ini!"

Aura membunuh semakin pekat. Angin kencang, mendadak terhembus dari tubuhnya, menerbangkan jubahnya yang berkobar-kobar. Aura merah darah merembes dan terkumpul di satu arah. Sebuah pedang, mendadak tercipta dari gabungan energi merah tersebut.

Zhang Lou yang melihat ayahnya yang nampak sangat marah segera menarik tubuh Zhang Fei dan membawanya menjauh dari sana. Yakin dan percaya, dengan emosi yang tak terkontrol itu, tak menutup kemungkinan akan terjadi kehancuran besar sebentar lagi.

Zhang Wui melangkahkan kakinya perlahan-lahan. "Zhang Ziyi, kau telah membuat anakku seperti itu. Maka jangan panggil aku Zhang Wui kalau aku tak bisa membuatmu menerima nasib yang bahkan lebih buruk dari putraku!"

Selepas menyelesaikan kalimatnya, Zhang Wui mendadak menghilang dari tempatnya. Sepersekian detik kemudian, pria itu muncul tepat di hadapan Zhang Ziyi dengan pedang yang telah ia libaskan pada anak itu. Beruntung refleks Zhang Ziyi cukup cepat. Sehingga libasan pedang Zhang Wui hanya mengenai udara kosong.

Zhang Ziyi sendiri sebenarnya tak mampu menghindari serangan Zhang Wui barusan, Namun pemuda itu telah mengantisipasi akan apa yang akan terjadi kedepannya. Sehingga sebelum Zhang Wui melesat kearah nya, Zhang Ziyi telah mengaktifkan skill Eagle Eye serta Langkah Bayang. Meski begitu, beberapa helai rambut Zhang Ziyi berhasil terpotong oleh tajamnya pedang Zhang Wui.

1
Raden Hanafi
kadang guru kadang master, gak ada pendirian sama sekali
Raden Hanafi
aura bukan nafsu
Raptor
Luar biasa
Ahmad Saekhu
buat modal slot torr
Raptor
🤣😂
Raptor
🤣
Arie Chaniago70
lanjut bro,,,,biar jelas alur cerita nya,,,,
Arie Chaniago70
gimana nya cerita nya bro,,,tak ada angin tak ada hujan,,,,bisa bisa ceritanya putus begitu aja,,,kecewa,,,banget,,,
Drs Sarbini
terimakasih Karya yg menarik.
Arie Chaniago70
hajar Zhang siksa biar nyahook,,,😀😀😀
Ahmad Saekhu
pokeke melu
Andi Kuswanto
Luar biasa
Wy Ky
keren
Arie Chaniago70
tangkap zang jadikan senjata untukelawan kaisar langit,,
Arie Chaniago70
semangat Zhang hancurkan mereka,,,
elang jawa
diancuk kakean iklan gak penting
Arie Chaniago70
jangan kalah bro sikat habis lawan,,,,
Pebri Reja ginting
mantap
Bambang Hidayat
Kecewa
Bambang Hidayat
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!