Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
semua tamu satu persatu mulai pulang,dan berpamitan pada tuan rumah setelah selesai mencicipi hidangan yang di sediakan.
" syifa..." panggil mbak anna yang sedang bersama sang suami .
" mbak anna" sahut syifa sembari tersenyum menatap wajah mbak anna
" selamat ya dik... Nggak nyangka sekarang status kita sudah sama" sahut mbak anna dengan raut wajah yang sangat bahagia sembari memeluk tubuh syifa. Sedangkan suaminya memberikan selamat pada Gus zafran.
" terima kasih mbak " sahut syifa pada mbak anna.
" oh iyya syifa, ini mbak punya hadiah buat kalian berdua. Semoga suka ya..." mbak anna memberikan hadiah pada gus zafran dan syifa.
" masyaallah, terima kasih ya mbak... Mbak emang baik" sahut syifa pada mbak anna.
" kalau nggak dikasih hadiah nggak baik ? Gitu maksud kamu ?" tanya mbak anna pada syifa
" nggak gitu mbak, mbak anna selalu baik kok, dan sekarang karena sudah ngasih syifa hadiah. jadi mbak anna plus plus baiknya " ucap syifa sembari tersenyum pada mbak anna.
" kamu tuh emang bisa menggoda mbak. Awas lo gus.. Nanti malah di buat salting terus sama syifa. Karena orangnya suka ngegodain" ucap mbak anna pada gus zafran
" mbak anna... Kenapa ngomong gitu sih " sahut syifa merasa malu dengan apa yang dikatakan oleh mbak anna pada gus zafran.
" kalau ngegodain saya mah nggak papa mbak, asal jangan sama yang lainnya " sahut gus zafran mampu membuat hati syifa berdetak dan serasa ingin terbang dan menghilang di saa itu juga.
" nah, tuh dengerin suami kamu " sahut mbak anna pada syifa
" ih, sana lah mbak " usir syifa pada mbak anna, karena hanya membuat dirinya malu kepada sang suami.
" yaudah yuk sayang kita pergi sekarang, kasian pengganti nya kita kecohin terus" ajak suami mbak anna pada sang istri
" iyya mas, ayo " sahut mbak anna pada sang suami
" kami kesana dulu ya, baik baik disini. Jangan malu malu terus" sahut mbak anna sembari terkekeh.
syifa hanya membalasnya dengan gelengan kepala dengan kap mbak anna yang memang sengaja mempermalukannya di depan sang suami.
"nak,..." panggil ummi sarah pada mereka berdua .
" iyya ummi " sahut gus zafran pada ummi nya yang memanggilnya.
" mobilnya sudah datang" sahut ummi sarah pada sang ummi.
" yasudah ummi , ummi duluan saja. Nanti zafran nyusul " sahut gus zafran pada sang ummi.
" yasudah , hati hati ya nak. Kamu juga ya sayang. Jangan malu malu sama suami kamu." ucap ummi Sarah sembari memegang dagu syifa.
" iyya ummi "" sahut syifa sembari tersenyum menampilkan senyum paling manisnya pada sang mertua.
" dijaga bidadarinya ya nak " peringat ummi sarah kembali pada putranya .
" iyya ummi " sahut gus zafran pada sang ummi.
Ummi sarah tersenyum pada kedua nya dan berlalu melangkah pergi dari sana meninggalkan mereka berdua.
Syifa kini hanya terdiam tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Sembari memainkan ujung bunga melati yang sedang ia gunakan.
" syifa..." panggil gus zafran pertama kalinya pada syifa. Membuat jantung syifa berdetak begitu kencang. Bahkan tensi tubuhnya menjadi panas dingin.
" i _ iya gus ?" jawab syifa dengan suara groginya.
" kamu mau pulang dengan baju seperti itu ? Atau mau ganti baju terlebih dahulu disini ?" tanya Gus zafran pada syifa.
" ganti baju gus " sahut syifa cepat pada gus zafran
" yasudah , saya tunggu kamu di luar " sahut gus zafran dan dibalas anggukan oleh syifa.
Gus zafran berlalu pergi dari sana meninggalkan syifa sendiri dan memberikan waktu untuknya mengganti pakaian .
Setelah kepergian gus zafran di dekatnya, syifa kini merasa begitu lega ,dan nafasnya kembali teratur
" astaghfirullah, kenapa aku seperti sesek gitu ya? Pas didekat gus zafran aku udah kek mau mati. Pas gus zafran nya nggak ada, aku bisa bernafas lega. Gimana nanti ya? Bisa bisa aku mati mendadak kalau gini " monolog syifa pada dirinya sendiri
" aku harus cepat cepat ganti baju sekarang, sebelum gus zafran kembali lagi "monolognya sembari menatap kepergian gus zafran.
Syifa kini berlalu melangkah menuju ke kamarnya, pernikahan syifa dn gus zafran di laksanakan di musholla panti asuhan. Sesuai dengan yang diinginkan oleh syifa. Namun musholla nya tidaklah sekecil apa yang kita bayangkan. Musholla nya sangat besar sama seperti majid dan hanya di gunakan oleh anak anak panti saja dan tamu tamu yang berkunjung ke masjid.
" syifa..." panggil kedua sahabatnya ketika melihat syifa yang sedang terburu buru menuju ke kamarnya.
"ah iyya nisa, fatiya" sahut syifa pada mereka berdua.
" kamu mau kemana ? Bukannya kamu harus ikut suami kamu ya ?" tanya fatiya dan annisa pada syifa.
" mau kekamar " sahut syifa dengan polosnya.
" ngapain lagi mau ke kamar? Semua barang barang kamu sudah kami musnahkan dan baru saja di masukkan kedalam mobil suami kamu"sahut annisa pada syifa.
" astaghfirullah, cepet banget gitu. Kalian berdua emang sudah menyiapkan diti ya ? Buat ngusir aku ?" tanya syifa pada kedua sahabat nya.
" nggak gitu, kita kan cuman ingin kamu segera sampai di rumah baru kamu. Dan bisa punya banyak waktu sama suami kamu gitu" sahut fatiya pada syifa
" alasan, bilang saja kalian mau ngusir aku " sahut syifa dengan nada marahnya pada mereka berdua.
" astaghfirullah Syifa, kami loh beneran. Yaudah kalau begitu kamu sepuasnya tinggal disini. Biar aku ajah yang ikut gus zafran " ucap fatiya dan hendak melangkah namun di tarik oleh syifa.
" enak ajah kamu ya... , sekarang dia suami aku " sahut syifa pada fatiya.
" astaghfirullah, lihat sekarang dia annisa. Dia sudah cemburu. Berarti dia sudah mempunyai benih benih cinta pada suaminya" ucap fatiya pada annisa.
" apaan sih kalian, udah ah . Aku mau ke kamar lagi buru buru ini. Kasihan gus zafran nungguin " sahut syifa pada kedua sahabatnya
" mau ngapain lagi ke kamar syifa ? Kita kan udah bilang kalau barang barang kamu sudah nggak ada disana." sahut annisa kembali memberitahunya.
" iyya aku ingat, aku cuman mau ganti baju ajah. Ribet pakek ini " sahut syifa pada kedua sahabat nya.
" terus kamu mau ganti baju pakai apa syifa? Udah di bilang semuanya sudah kita masukkan dalam koper. Udah gitu ajah ngak papa kok. Terus biar kelihatan kalau baru nikah" sahut fatiya pada syifa.
" astaghfirullah kalian ini ya.." sahut syifa dan kedua sahabatnya.
" ada apa sih? Kok ribut" ucap mbak anna pada mereka
" loh. Kamu kok ,asih disini syifa ?" tanya mbak anna ketika melihat syifa masih ada di dalam.
" ini nih mbak, padahal udah di bilangin tadi, tapi dia malah tetep kekeh mau ke kamar ganti baju. Sedangkan bajunya udah kita masukin semua ke koper " sahut annisa pada syifa.
" nggak usah ganti baju nggak papa syifa. Pakai itu juga bagus kok. Kamu sudah di tunggu suami kamu diluar. Kasihan" sahut mbak anna pada syifa.
" nggak papa syifa gini mbak ?" tanya syifa pada mbak anna.
" nggak papa syifa, memang gitu kalau baru nikah. Udah ayo kita keluar sekarang " ajak mbak anna sembari merangkul tubuh syifa untuk keluar.
Syifa dan mbak anna pun kini berlalu keluar dengan tetap memakai gaun pengantinnya. Karena semua bajunya sudah ada di dalam mobil gus zafran.