Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
"A-aku...." Viola mencoba memberi penjelasan, namun zafi langsung mengangkat tangan nya ke atas..
Zafi terdiam sejenak, lalu berkata dengan dingin.. "Aku sangat marah saat ini. Kita bicara jika sudah sampai di villa mu!!"
Viola mengulum senyum tipis dengan mata yang berkaca kaca. Wanita itu kemudian mengalihkan pandangan nya untuk melihat aktifitas di luar jendela..
Tak ada percakapan sepanjang perjalanan mereka menuju villa viola..
Dalam lamunan terlintas kejadian beberapa jam yang lalu..
Semalam saat viola terbangun untuk buang air kecil, tak sengaja dia melihat layar ponsel nya yang menyala dengan nada notifikasi pesan masuk beberapa kali..
Sekembalinya dari kamar mandi, vio pun memeriksa ponsel nya. Penasaran ingin tau siapa yang mengirim pesan pukul 2 dini hari..
"Saya mami nya zafian, bisa kita bertemu besok pagi ?"
"Saya tau zafian sedang bersama mu saat ini. Jangan katakan pada nya jika saya menghubungi mu. Datanglah sendirian. Saya tunggu di restoran tepi sawah.."
"Ingat! Jangan terlambat karena saya tidak suka orang yang tidak menghargai waktu!!"
Tiga pesan berderet yang di kirim oleh seseorang yang mengaku mami dari zafi membuat vio tersentak kaget. Jantung viola berdebar kencang dan kedua matanya terus mengamati setiap kalimat yang di tampilkan layar ponsel nya, memeriksa kembali khawatir mungkin saja dia masih ada di alam mimpi..
Nyatanya tidak. Viola sudah tersadar seutuhnya..
"Dari mana nyonya hani tau nomor ponsel ku... dan sejak kapan dia berada di bali..."
Vio sengaja hanya membaca pesan itu tanpa berniat untuk membalasnya. Sejujurnya dia pun tak berminat bertemu dengan ibu kandung zafian..
Namun, bunyi notifikasi pesan membuat vio merasa seperti sedang di teror..
"Aku tau kau sudah membaca pesan ku! Tak masalah jika kau tak mau membalasnya. Aku tidak perduli! Yang terpenting besok kau harus datang, karena jika tidak kau akan sangat menyesal. Aku akan membuat ibu mu kehilangan bisnis haram nya. Dan aku akan membuat ibu mu masuk ke dalam penjara!!"
Kali ini pesan yang baru saja vio terima itu berisi ancaman. Sungguh memuakkan. Seseorang yang berpendidikan tinggi ternyata jauh lebih tidak bermoral. Bagaimana dia bisa berkata sedemikian buruk sementara mereka belum saling mengenal. Bahkan pertemuan pertama keduanya pun tak semulus itu..
Vio tertawa sambil menutup mulutnya. Di kehidupan lalu mungkin viola masih bisa di injak injak harga diri nya. Namun di kehidupan kali ini tidak lagi. Hilang sudah kelembutan dari mata nya, kini di gantikan binar berbahaya yang menakutkan..
"Anda salah memilih lawan, nyonya hani!"
Wajah nya yang dingin dan tanpa ekspresi serta sorot matanya yang terlihat acuh tak acuh membuat viola nampak seperti pembunuh berdarah dingin..
Inilah sisi gelap nya. Jika sudah menyangkut keluarga nya viola tak segan membuat perhitungan. Tak perduli siapa yang menjadi lawan nya..
🖤
"Kita sudah sampai..." Zafi menepikan mobilnya di halaman parkir villa yang luas..
Sebelum turun viola berkata.. "Pergilah dan kembali ke keluarga mu!! Jangan libatkan aku dalam masalah keluarga kalian yang rumit itu!!"
Zafi yang hendak turun langsung menoleh dan menatap viola dengan ekspresi terkejut..
Entah mengapa wanita itu seperti tiba tiba berubah jadi orang lain. Tatapan matanya bak belati yang menusuk langsung ke jantung zafian..
Usai berkata begitu, viola bergegas turun dari mobil. Kali ini zafi terlambat menahan langkah wanita itu..
BUGH!
Zafi memukul setir mobil.. "Ini pasti ada hubungan nya dengan mami. Aku harus mencari tau yang sebenarnya.." Zafian keluar dari mobil viola. Wajah zafi terlihat sangat marah, seolah olah sedang ingin memakan mangsa nya hidup hidup..
Zafi memberikan kunci mobil vio pada penjaga villa nya..
Lelaki itu kemudian masuk kembali ke mobil innova hitam yang tadi mengikuti mobil viola sampai villa..
"Bawa aku ke tempat kedua orang tua ku!!" ucap zafi dengan suara berat.
"Baik, tuan.."
🖤
Viola langsung masuk ke kamarnya. Segera dia memasukkan baju baju nya ke dalam koper..
Setelah semua persiapan sudah di lakukan, viola pun keluar dari kamar nya dengan tergesa gesa..
"Pak.. Apa tuan zafian menitipkan kunci mobil saya ?" tanya vio pada penjaga villa nya.
"Iya, non.. Ini.." Pria tua itu memberikan kunci mobil dengan gantungan boneka labu bu berwarna soft blue pada nona nya..
"Non vio mau pergi ?"
Vio mengangguk pelan, kemudian berpamitan sekilas..
"Jika tuan zafi mencari ku, katakan saja tidak tau, ya, pak.."
"B-baik, non.." meski ada ribuan tanya dalam benak nya, namun tak satupun pertanyaan itu di layangkan oleh penjaga villa tersebut..
Vio naik ke dalam mobil setelah penjaga tersebut membantu viola memasukkan koper kecilnya..
Kendaraan itu pun melaju meninggalkan villa. Semakin jauh hingga sampai lah vio di bandara..
"Aku berharap, kita tidak akan pernah bertemu lagi! Selamat tinggal, zafian..."
🖤