NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:15.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 34 : Tambang Sumber Daya

Zhang Yu pulang setelah meninggalkan aula. Mendengar bibinya pingsan karena berita kematian, dia bahkan berlari lebih cepat dari siapapun.

Melintasi halaman, langsung masuk menuju ruangan Zhang Bing. Ketika pintu terbuka, Zhang Yu dapat melihat bibinya yang terbaring di atas tempat tidur mengenakan pakaian hijau muda.

"Bibi ...."

Meski bibinya selalu cerewet dan berisik, tapi bagi Zhang Yu bibinya adalah pengganti sosok ibu yang tak pernah ia lihat. Jika ada seorang yang amat sangat berharga di dunia selain ayahnya, tentu saja itu adalah bibinya.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Zhang Long yang baru saja sampai.

"Sepertinya baik-baik saja."

Zhang Yu mendekat hendak memeriksa. Tapi secara tiba-tiba Zhang Bing membuka mata sambil memanggil Zhang Yu.

"Xiao Yu!"

Dua orang yang sudah berdiri di samping tempat tidur terkejut. Zhang Bing perlahan menggosok keningnya dan mendudukkan tubuhnya. Saat melihat Zhang Yu tepat di sebelahnya, dia tak tahan untuk langsung memeluknya.

"Xiao Yu! Kau benar-benar kembali?!"

Zhang Yu tidak tahu sejak kapan bibinya ini bisa meramal. Bahkan baru bangun dari pingsan pun tahu kedatangannya. Benar-benar menakjubkan!

"Huh! Sepertinya aku dilupakan di sini. Hei, apa kalian tidak mengajakku?" Zhang Long menegur dengan nada menyindir. Dia melipat tangan dan berdiri seperti orang merajuk.

Namun bukannya mempedulikannya, Zhang Bing tetap mengabaikannya. Dia hanya memberi lirikan sinis dan sebuah senyum mengejek. "Tanganku hanya dua, jika kau ingin dipeluk merapatlah ke tembok. Kau bisa berpelukan selama mungkin."

Zhang Long melirik tembok ruangan dan mendengus.

"Lebih baik aku minum arak di luar! Kalian benar-benar melupakanku."

...

Malam yang tenang menjadi akhir yang diharapkan. Hari berganti dimulai dengan pagi.

Zhang Yu diam-diam meninggalkan kediaman tanpa ketahuan Zhang Bing. Dia menyelinap dari kamar melalui jendela lalu menuju ke arah timur dengan sebuah lembaran kertas berwarna putih.

Itu adalah salinan peta lokasi tambang sumber daya sesuai ingatannya. Karena selama ini tidak ada yang tahu keberadaan tambang tersebut, membuat Zhang Yu penasaran untuk menemukannya.

Akhirnya, setelah melakukan perjalanan yang memakan waktu Zhang Yu sampai di sebuah gua. Gua yang memiliki bentuk seperti mulut ular dan agak menjorok ke dalam tanah.

"Apa sungguh ada sesuatu di dalam sini?" Zhang Yu melangkah dengan hati-hati. Pada waktu itu gelombang energi panas terasa sangat menyengat.

Tentu saja hal remeh seperti itu tidak dapat menahan langkah Zhang Yu. Dengan mengedarkan Qi untuk menyelimuti tubuhnya dia berjalan dengan semangat.

Seratus meter, dua ratus meter. Zhang Yu tidak melihat apapun kecuali dinding gua yang bercorak. Tapi setelah berjalan lagi seratus meter, dia tak bisa percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

Sebuah telur ... Tidak, ini lebih terlihat seperti sebuah kantong transparan yang menggantung di akar langit-langit gua dengan seekor kera di dalamnya. Kera berambut perak dengan kelopak mata coklat pekat.

"Dia bahkan lebih lemah dari binatang spiritual tingkat pertama."

Zhang Yu menelisik kera kecil di hadapannya itu dan tak bisa merasakan kekuatan darinya. Tapi anehnya kera ini masih bernafas. Juga masih ada tanda-tanda kehidupan.

Karena rasa penasaran, Zhang Yu menyentuh permukaan kantung transparan itu dengan telunjuknya.

Siapa yang mengira kantung transparan itu ternyata sangat rapuh. Hanya sekali sentuh kantung transparan robek dan hancur.

Zhang Yu bereaksi cepat menangkap kera kecil sebelum terjatuh. Kera yang sedari tadi memejamkan mata dan tak terpengaruh dengan gerakan di luar sekarang mulai membuka mata.

Matanya merah seperti delima. Bergerak naik dan turun menatap Zhang Yu dengan heran.

Zhang Yu sendiri tidak tahu apa yang dilakukan kera kecil ini. Dia meletakkan kera kecil itu di tanah tapi tak berselang lama langsung melompat ke pundaknya.

Bahkan gerakan sangat gesit. Tangannya meremas pakaian seperti takut ditinggal.

"Apa yang dilakukan kera ini?" Zhang Yu berbisik dalam hati. Setiap kali ingin menjauhkannya, kera kecil semakin mengeratkan cengkeramannya.

"Kera kecil, apa kau ingin ikut denganku?" Ketika Zhang Yu bertanya seperti itu, kera kecil terlihat senang seperti mengerti maksud Zhang Yu. Dia merubah posisinya dan duduk di pundak dengan tenang.

Hal ini tentu saja membuat Zhang Yu terkejut. Tidak menyangka kera yang hanya memiliki tinggi dua jengkal bisa mengerti bahasanya.

"Baiklah. Karena kau ingin ikut, jadi mari kita menjelajahi gua ini lebih dalam."

Dengan teman barunya, Zhang Yu sekali lagi melakukan perjalanan dua ratus meter ke dalam. Sampai saat itu, kilauan yang tampak di dinding gua membuat matanya terbuka sempurna.

Apa yang dikatakan Du Xiong benar. Peta itu juga benar. Tambang sumber daya memang nyata adanya.

Zhang Yu berkedip dua kali lalu mencoba mengambil beberapa kristal berwarna merah muda yang mempunyai bentuk beragam.

Dia mengingat perkataan Du Xiong yang mengatakan kristal ini harus diolah sebelum dapat dimanfaatkan. Itu mungkin benar, mengingat energi kekuatan di dalamnya tidak begitu besar dan tampak kacau.

"Mungkin aku akan membawa beberapa sebagai contoh." Zhang Yu menyimpan tiga kristal itu. Tangannya bergerak menyentuh permukaan dinding gua seperti sedang melakukan penelitian.

Satu menit kemudian dia membuka mata. Memikirkan setiap bagian gua yang menyimpan kristal sumber daya membuatnya bahagia. Dapat dipastikan, tambang ini nantinya dapat menjadi pilar penting Klan Zhang.

Setelah lama di dalam gua tambang, Zhang Yu memutuskan untuk kembali karena tidak lagi memiliki urusan di sana. Kera kecil masih setia duduk di pundaknya. Tampak menikmati posisinya seperti itu adalah takhta yang dibuat khusus untuknya.

"Kera kecil, sepertinya aku harus memberimu nama." Zhang Yu mengelus dagu mencoba menemukan nama yang bagus. Dia memikirkan nama 'Hou' yang berarti kera. Tapi setelah dipikir-pikir nama 'Sun' lebih bagus untuknya.

"Ya, namamu sekarang adalah Sun!"

Zhang Yu mengangkat kera kecil yang resmi mendapat nama baru, Sun. Menempatkannya di atas kepala sambil memegang tangannya.

Saat mereka sudah berada di kediaman klan, terlihat tetua keenam yang berjalan dengan putrinya, Zhou Ying, melambaikan tangan dari kejauhan.

"Zhang Yu!"

Zhang Yu bukan orang yang tak beretika. Karena tetua keenam memanggil dia mendekat kepadanya. "Apa Tetua Keenam membutuhkan sesuatu?"

Hahahaha...

"Tidak tidak, aku hanya ingin menyampaikan jika patriark mencarimu."

Saat mendengar nama patriark, kening Zhang Yu langsung berkerut.

Kemarin malam patriark sudah ingin bicara dengannya. Tapi karena mendengar sang bibi tak sadarkan diri, dia berjanji untuk datang keesokan pagi.

Tapi ini bahkan sudah hampir siang. Patriark pasti ....

"Terima kasih karena telah memberitahu, aku pamit terlebih dahulu Tetua Keenam." Setelah berkata Zhang Yu melesat dengan cepat.

Zhang Zhou melihat kepergian Zhang Yu dan segera bertahap menghela nafas. "Ayo pergi, Ying'er."

Zhang Ying juga memperhatikan Zhang Yu. Bahkan saat tidak lagi terlihat punggungnya, dia masih menatap ke arah yang sama.

Pria yang dulu tidak berguna sekarang telah berubah menjadi genius dalam generasinya. Tidak dipungkiri ada perasaan menyesal dalam benaknya tentang kontrak pernikahan. Tapi sangat disayangkan, nasi sudah menjadi bubur.

1
Dody Margono
Lumayan
Yaswirno Mr
seru💪👍
Yaswirno Mr
seru
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
Luar biasa
Yaswirno Mr
aduh ada cewek cakep
Yaswirno Mr
zangyu keren
Yaswirno Mr
ganteng😀
Yaswirno Mr
mantul👍
Herry Okonk'z
Luar biasa
Kota bengkulu
eh Zhang yu dan suan yin jadi suami istri kapan nikahnya ????
Kota bengkulu: nikahnya apa cukup wik wik sudah jadi istri??? Weh Weh mudah sekalai
total 1 replies
Kota bengkulu
aneh ya katanya dalam gua tapi kok ada temboknya siapa yang membangun ?
Kota bengkulu
perasaan lari tunggang langgang karena tehnik pengendali roh , kalau memang takut menyimpan kenapa tidak di kasih penolongnya malah dikasih musuhnya memang aneh, mungkin author nya biar pembaca jengkel.
Alexs Az
Luar biasa
Kota bengkulu
kok membaca kelakuan MC nya jadi jengkel, sudah tau di kandang musuh bertindak semaunya padahal kekuatan baru sak uprit dan juga nasehat dari gurunya mengenai klan kuno.
Kota bengkulu: tapi menurutku yang gak masuk akal ya penulisnya gak sesuai logika itu menurutku tapi entah kalau yang lain.
total 1 replies
Kota bengkulu
ini aneh prajurit dan komandan jendral ada mentri perdana masih bisa kabur
Kota bengkulu
hehehe aneh tinggal rampas cincin periksa sudah dapat kok maksa suruh menyerahkan kalau ada tinggal ambil kok perdana menterinya ribet kurang sat set
Joni Yolmanto
good
Madi Jetli
kawin...kaein...kawin....horeeee kawinnnnn
Hendri Yansah
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!