“Semua saudara Oliver lelaki. Aku tak percaya jika gadis manis itu dititipkan pada pria.” — Arline Franklin
“Aku juga lelaki. Kau pikir aku ini wanita?!” — Arthur Franklin
Arthur Franklin. Pria dingin dan misterius itu sangat mencintai 3 hal dalam hidupnya. Pekerjaan, wanita dan alkohol. Sayangnya, Arline yang merupakan kakak kandungnya menitipkan anak tirinya, Hailey Owen kepada Arthur, si pria pecinta wanita.
Akankah gadis manis itu tetap aman saat berada di bawah pengawasan dan penjagaan Arthur? Atau … Hailey malah menjadi mangsa, seperti wanita lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau dan Aku Bersatu
..."Akhirnya ... kau dan aku bersatu." — Arthur Franklin...
...🌸...
..."Apa kita akan sering melakukannya?" — Hailey Owen...
Di dalam sebuah mobil Volkswagen Tiguan, nafas dua orang tanpa hubungan yang jelas itu terdengar menderu. Di tengah-tengah bentangan bongkahan es yang ada di mana-mana, mobil yang terparkir di pinggir jalan itu malah terlihat hangat. Padahal, penghangat mobil tidak berfungsi.
"Arthur ... eumh ...."
Arthur, pria dengan jam terbang bercinta yang sudah banyak itu, ia berhasil membuat Hailey pasrah. Bahkan, saat ini ia sudah berhasil membuat Hailey mengikuti permainannya tanpa penolakan.
Arthur mengambil tangan Hailey. Kemudian ia meletakkan tangan dingin gadis itu ke arah sesuatu yang sudah sangat bengkak di bawah sana.
Hailey terkejut merasakan perkasanya benda itu. Padahal, ia hanya menyentuhnya. Dengan sigap, Hailey menarik tangannya sesaat merasakan benda itu.
"Kenapa?" Tanya Arthur dengan suara baritonnya yang berat.
"Aku ... aku takut," ucap Hailey dengan wajah memerah. "Katanya kalau pertama kali melakukan itu sakit."
"Apalagi ... milikmu sebesar itu," imbuhnya panik.
Arthur terkekeh pelan. "Kenapa? Apa milikku lebih besar dari milik mantanmu?"
"Hm. Bahkan ... milikmu jauh lebih besar. Aku tak yakin itu akan muat. Apa kita batalkan—"
"No, Baby. Sudahku katakan tak akan ku biarkan kau kabur." Arthur menyeringai iblis. Sorot matanya menatap Hailey dengan tatapan lapar. Tatapan yang persis seperti mata elang yang sudah membidik mangsanya dari atas. Tinggal menunggu saat baginya beraksi.
Arthur membelai lembut kepala Hailey. Kemudian ia mengecup lembut bibir gadis itu. "Serahkan padaku."
Usai mengatakan hal tersebut, Arthur Franklin. Pria yang sudah berkali-kali nafsunya dibuat gantung oleh Hailey Owen, si gadis muda yang diam-diam mencuri perhatian Arthur. Malam ini, Arthur membuat gadis itu menyerahkan dirinya sendiri untuk disantap.
Dengan pakaian yang sudah tak lagi melekat di tubuh, Arthur melebarkan kedua paha Hailey. Ia memposisikan tubuhnya tepat di tengah-tengah antara kedua paha tersebut.
Sementara Hailey, gadis yang berbaring pasrah di atas kursi yang beralaskan mantel miliknya, ia hanya bisa mencengkeram dengan kuat mantel tersebut. Seolah-olah ia sedang menumpahkan semua rasa takutnya.
Pria dengan tubuh berotot itu menuntun miliknya menuju lembah yang masih berpagar. Sedikit demi sedikit, ia mendorong miliknya masuk.
"Arthur ... no. Kurasa aku tak sanggup," ringis Hailey sambil perlahan airmata mulai keluar dari matanya.
Arthur terkesiap saat menyadari baru sepertiga miliknya yang masuk, tapi gadis itu sudah menangis. Bahkan, yang membuat ia terhenyak, ia sedikit berhasil menerobos segel perawan yang belum pernah sekalipun ia rasakan sebelumnya.
Arthur menurunkan tubuhnya, mendempetkan wajahnya dengan wajah Hailey. Bibirnya mng3cup lembut bibir Hailey yang sedikit terbuka karena kesakitan. Sementara tangan kekarnya bergerilya di d4da gadis itu.
"Hmh ...."
Saat Hailey mulai rileks dan tenang, Arthur malah sebaliknya. Pria itu mulai tak bisa membendung gejolak nafsu di dadanya. Sedikit demi sedikit dengan gerakan maju mundur, Arthur mulai menekan pinggulnya. Ia mencoba mendobrak benteng tangguh di bawahnya.
"Arthur ... ngh! Agh ... sakiiittttt," ringis Hailey sambil matanya terpejam. Ia menggigit bibirnya menahan sakit.
Di tempat yang sempit dan serba terbatas, berbekalkan nafsu yang sudah tumpah-tumpah karena meluap. Arthur tak peduli. Ia tetap fokus dengan misinya malam itu.
"Argh!" Arthur mengeram saat ia berhasil menerobos benda pusaka Hailey itu. Kemudian ia memeluk Hailey dan berdiam diri sejenak.
"Akhirnya ... kau dan aku bersatu," lirih Arthur pelan, dengan suara baritonnya yang terdengar sangat menggelitik telinga.
Hailey terengah-engah. Bukan karena sudah memulai permainan. Tapi nafasnya tak beraturan karena degup jantung yang cepat. Akibat rasa sakit yang menyatu dengan rasa nikmat dari benda keras yang ada di dalam tubuhnya itu.
Perlahan ... Arthur menggerakkan tubuh bagian bawahnya. Sesekali ia memberikan pijatan di d4d4 gadis yang kini sudah menjadi wanita.
"Ngh ...."
Di saat dini hari menuju pagi itu sedang berkabut dan dingin, di saat itu juga mobil Volkswagen Tiguan terlihat bergerak sendiri dari luar. Bahkan di kaca jendela mobil terlihat embun yang dihasilkan oleh kerja keras Arthur.
Suara des4han Hailey, memenuhi mobil. Wanita itu sedang menikmati rasa nikmat yang tiada tara. Rasa nikmat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Bahkan merasakan jari pria masuk ke bagian bawah sana saja belum pernah, karena ia takut pria-pria itu tahu bahwa ia masih perawan.
Lalu sekarang? Bukan lagi jari. Namun sebuah benda keras yang besar melesak masuk dan mengobrak abrik ingin menguasai tubuhnya.
"Congratulation Hailey Owen. Sekarang ... kau telah menjadi seorang wanita," girang Arthur yang bangga, karena ia berhasil menggagahi wanita itu.
"Apa rasanya memang senikmat ini?" Tanya Hailey sambil tangannya memegang kedua lengan Arthur untuk menahan tubuhnya yang terus berguncang. "Pantas saja kau candu bercinta."
"Ini lebih nikmat daripada sebelumnya. Karena saat ini, pasangan bercintaku adalah kau. Gadis perawan yang belum tersentuh."
Hailey terkekeh pelan di sela-sela suaranya yang berantahan karena r!ntihan nikmat.
Tak hanya di posisi yang sama, Arthur membawa gadis itu mencoba posisi yang berbeda. Pria itu duduk di kursi, sementara Hailey berjongkok menhadapnya.
Mereka saling berhadapan dengan keringat yang membasahi badan. Ya, mereka berkeringat di saat mobil mereka di kelilingi bongkahan es di luar sana.
"Emh!" Hailey mendongak saat benda keras itu menghujam masuk dalam sekali hentakan.
Arthur benar-benar nakal! Seharusnya ia memasukkan perlahan karena Hailey belum terbiasa. Tapi, melihat wanita itu mel3nguh, membuat Arthur semakin bersemangat.
Hailey tak mampu bergerak karena kelelahan. Padahal, belum ada 15 menit Arthur menyatu dengannya. Tapi Arthur memakluminya, karena jam terbang Hailey belum ada sehari.
"Arthur ...." panggil Hailey sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu.
"Hm." Dehem Arthur di saat ia sedang fokus bekerja, membawa tubuh wanita itu naik turun menggunakan kedua tangannya.
"Apa kita akan sering melakukannya?"
"Tentu saja."
"Bagaimana kalau aku hamil?"
"Tak mungkin."
"Kau seyakin itu?"
"Ya. Karena aku selalu membawa k0ndom dan pil konstrasepsi darurat, kemanapun aku pergi."
"Ck!" Hailey berdecak sebal mendengarkan ucapan Arthur. Ternyata di otak pria itu hanya ada bercinta, bercinta dan bercinta. "Lalu, kenapa kau tak menggunakan k0ndom?"
"Karena aku pria pertama. Tentu saja kau masih belum ternodai."
"Ck! Tunggu saja. Aku akan bercinta dengan pria lainnya, lalu kembali padamu saat sudah berpengalaman."
"Tidak. Aku tak mengizinkanmu."
"Hei. Kau sungguh egois! Hmphhh!!!"
Di saat Hailey ingin terus berbicara, Arthur bergegas membungkam bibir wanita itu menggunakan bibirnya.
Hailey kembali menikmati permainan Arthur. Mereka tak bisa melakukan posisi yang berbeda-beda karena ukuran mobil yang terbatas. Sementara Arthur bertubuh tinggi dan besar. Jadi, mereka melakukan 2 posisi saja untuk sementara.
Tak lama kemudian, Hailey mencengkeram erat kedua bahu Arthur sambil kepalanya mendongak ke atas. Bibirnya setengah terbuka menikmati sentruman listrik menjalar sekujur tubuhnya.
"Arghhh!!!"
Keduanya berteriak bersamaan, menikmati hantaman dan ledakan kenikmatan secara bersamaan. Ini pertama kalinya Arthur mengeluarkan semua cairan cintanya ke dalam tubuh wanita. Meskipun sebelumnya ia keluar di dalam, tetap saja ia tak merasa senikmat sekarang. Pasalnya ia selalu menggunakan alat pelindung atau alat kontrasepsi pria.
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung .......
😀😀😀❤❤❤❤
buaya dikadalin..
❤❤❤❤❤❤❤
daripada dutusuk dari belakang...
dan kenapa Arthur yang cuek bisa penarasan dengan Hailey krna itu tentang kau Hailey...perempuan yg sebenarnya Arthur cintai