Tak Ada Jalan Untuk Kembali

****

Keesokan hari ....

Pagi ini Killa bersemangat pergi bekerja karena ada meeting penting di perusahaannya.

"Ayo kita sarapan bareng, Mas?" ajak Killa pada Diantoro.

"Iya, Sayang!" sahut Diantoro sambil merapat ke meja makan. "Kamu semangat sekali hari ini?" tanya Diantoro.

"Iya, Mas! Hari ini aku ada jadwal meeting, Mas!" sahut Killa sambil mengambilkan sepiring nasi dan lauk pauknya untuk Diantoro.

"Oh ya? Kamu boleh pergi ke luar asalkan harus ingat! Kamu harus selalu jaga kesehatan, jangan kecapean, ok?" Diantoro berpesan pada Killa.

"Iya, Mas! Aku tau kok!" ucap Killa. "Ayo makan dulu, Mas? Kamu juga harus jaga kesehatan ...."

Diantoro hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi pesan Killa.

Usai sarapan, Diantoro segera bergegas pergi ke perusahaan tempatnya bekerja, begitupun dengan Killa. Mereka pergi menjalankan aktivitas nya masing-masing.

Sesampainya di perusahaan, Killa mulai sibuk mengatur persiapan meeting sejak pagi, begitupun dengan Fanny. Fanny berusaha semaksimal mungkin mengatur segala sesuatunya demi kelangsungan acara penting hari ini, sampai akhirnya tiba waktu yang sudah di tunggu-tunggu.

Pukul 10.00 WIB

Semua orang dan para tokoh penting sudah berkumpul di ruang meeting.

Fanny memulai acara dan menyambut hangat para tokoh-tokoh penting calon partner perusahaan.

Seiring berjalannya waktu, Killa akhirnya berhasil menjalin kerjasama baru dengan perusahaan besar di forum meeting hari ini dan semuanya berjalan sesuai prosedur hingga meeting dibubarkan.

*****

Setelah semua orang kembali pada tempatnya masing-masing, Killa akhirnya dapat menghela nafas lega setelah berjam-jam lamanya berada di forum meeting.

"Huh ... akhirnya selesai juga!" cetus Killa.

"Selamat ya atas keberhasilan hari ini, Kill? Lo emang pantas jadi CEO profesional!" ucap Fanny memberi pujian atas keberanian dan keberhasilan Killa hari ini.

"Kesuksesan hari ini juga atas kerja keras Lo, Fan! Lo juga pantas diberi penghargaan atas kerja keras Lo selama ini, effort Lo udah besar buat perusahaan ini! Bulan ini gue minta semua karyawan dapat bonus, dan untuk Lo, Fan! Gue minta bonus Lo bulan ini ditambah 3x lipat!" ucap Killa.

Fanny tercengang dengan ucapan Killa. "Hah serius Lo, Kill? Bonus gue Lo tambah 3x lipat?" tanya Fanny memastikan kembali ucapan Killa.

"Kenapa? Kurang?" tanya Killa. "Kalau gitu gue tambah jadi 5x lipat!" lanjutnya.

Fanny melongo. "Ah gila Lo, Kill! Gue ... gue dapat bonus 3x lipat aja udah sebahagia ini Killa! Apalagi ditambah jadi 5x lipat!" seru Fanny dengan girang.

Killa tersenyum. "Hari ini mood gue lagi baik! Gue tambah traktiran makan sepuasnya buat Lo, Fan!" ucap Killa.

"Ah ... gue meleleh, Kill! Gue meleleh! Udah kayak eskrim kepanasan di siang bolong huhu ... yes!" Fanny bersorak girang sambil memutar-mutar tubuhnya.

"Udah deh, jangan kayak bocil Lo, ah!" cetus Killa sambil terkekeh melihat prilaku Fanny.

"Pokoknya thank you very much, Lo emang sahabat gue yang paling tersayang ..." ucap Fanny sambil menyenderkan bahunya pada Killa.

Killa hanya terkekeh melihat tingkah laku Fanny yang tampak kegirangan.

Kemudian Killa dan Fanny pergi berbelanja dan makan-makan sepuasnya.

Killa sedikit nek melihat jajanan dan makanan-makanan yang berlemak, tapi Killa suka dan merasa senang melihat Fanny membeli banyak cemilan dan makan sesuka hatinya.

"Kill, perasaan dari tadi Lo gak beli apa-apa deh!" cetus Fanny melihat Killa hanya membeli beberapa kue favoritnya saja.

"Gak ah nek gue, Fan! Ini aja udah cukup gue mah, Lo aja sana beli makanan yang banyak! Pokoknya hari gue traktir sepuasnya!" ucap Killa.

"Wah ... asyik nih! Gue beli banyak cemilan gini, ini aja kayaknya udah cukup buat gue bagi ke temen-temen di kantor!" cetus Fanny sambil menenteng beberapa kantong belanjaan.

"Pokoknya terserah Lo, Fan! Mau Lo beli se Box aja gue traktir sampe Lo puas!" ucap Killa.

"Udah ah, ini aja udah banyak, Kill! Berat gue bawa nya!" cetus Fanny sedikit mengeluh karena membawa banyak makanan dan cemilan.

"Yakin Lo? Besok belum tentu loh mood gue sebaik ini!" tanya Killa sambil terkekeh.

"Aduh emang dasar orang hamil ya! Kok bisa-bisanya mood aja pake di rencanakan segala!" cetus Fanny sambil sedikit ngos-ngosan.

Setelah puas membeli banyak makanan, mereka bergegas kembali ke perusahaan.

Sesampainya di kantor Fanny membagikan semua makanannya untuk para karyawan lain disana.

"Hi friends ... nih gue bawa banyak makanan! Siapa yang mau?" seru Fanny pada kawan-kawannya di perusahaan.

Mereka semua bersorak dan memburu Fanny.

"Tenang ... semuanya bakal kebagian kok! Hari ini kita makan bareng-bareng disini, ok guys?" ucap Fanny sambil mengeluarkan semua isi kantong belanjanya.

"Tumben nih Bu Fanny seroyal ini? Biasanya Bu Fanny orangnya paling hemat!" cetus Jihan sambil terkekeh.

Jihan salah satu karyawan di perusahaan dibagian administrasi.

"Bukan gue, tapi Bu Bos! Anggap aja ini sebagai bentuk perayaan atas pencapaian kita hari ini, ok guys? Ayo, ayo semuanya ...." Sahut Fanny sambil melambai-lambaikan tangannya.

Mereka semua menikmati makanan yang Fanny bawakan hari ini. Fanny berhasil menciptakan suasana hangat di antara para karyawan perusahaan.

Killa tak ikut berkumpul dengan Fanny dan para karyawan lain, dia hanya menatap mereka dari kejauhan. Killa bahagia melihat kebersamaan mereka yang sehangat itu walaupun dirinya tak bisa ikut berbaur karena aroma makanan yang ada di sana membuat killa merasa mual.

*****

Tak terasa hari sudah menjelang sore. Killa mulai merasakan lelah di tubuhnya.

"Gue balik duluan ya, Fan? Pengen istirahat gue capek!" cetus Killa pada Fanny.

"Ya udah Lo balik aja, Kill! Lo istirahat di rumah, pokoknya Lo gak usah khawatir, semua urusan disini biar gue yang handle!" ucap Fanny.

"Ok deh, gue paling percaya sama kemampuan Lo, Fan!" Killa kembali menyerahkan tanggung jawabnya mengelola perusahaan nya pada Fanny.

"Thanks ya buat hari ini, Kill?" ucap Fanny.

"You're welcome, Fan! Selamat kembali mengemban tugas!" tutur Killa sambil tersenyum.

"Siap laksanakan Bos!" seru Fanny.

Usai berpamitan pada Fanny, Killa segera bergegas kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, Killa langsung membersihkan diri dan beristirahat di dalam kamar. Untuk mengisi waktu luang, Killa melihat beberapa keperluan bayi pada aplikasi online shop, tapi tiba-tiba saja Killa teringat dengan kiriman paket tempo hari.

"Oh iya, aku lupa! Bukannya waktu itu ada kurir yang nganterin paket kesini ya?" gumam Killa.

Killa segera beranjak dari tempat tidur dan bergegas pergi menemui Bi Tina.

"Bi?" panggil Killa pada Bi Tina.

Bi Tina datang menghampiri Killa. "Iya, Non! Ada apa panggil Bibi, Non?" tanya Bi Tina.

"Ini, Bi! Waktu itu ada kurir yang datang gak kesini nganterin paket?" tanya Killa.

Bi Tina berpikir sejenak. "Oh iya ada, Non! Bibi simpan di rak TV, sebentar Bibi ambilkan dulu ya, Non!" Bi Tina segera bergegas mengambil paket itu ke ruang family.

Tak lama dia kembali dengan membawa sebuah kotak kertas yang di ikat pita merah dan dibalut plastik hias.

"Loh ... paket apa ini, Bi?" tanya Killa heran melihat tampilan paket yang sepertinya spesial.

"Bibi gak tau, Non! Maafin Bibi ya, Non? Bibi sampai lupa gak ngasih tau Non Killa ada kiriman paket ini?" ucap Bi Tina.

"Ya udah gak apa-apa, Bi! Makasih ya? Aku ke kemar dulu!"

"Iya, Non!"

Killa kembali ke kamarnya setelah menerima paket dari Bi Tina, kemudian mulai unboxing paket itu. Boneka bear berwarna cokelat, jepitan rambut, dan sebuah kartu ucapan happy wedding anniversary.

Killa heran melihat isi dari paket itu. "Dari siapa ini? Aneh banget deh!" gumam Killa.

Kemudian merapikan kembali barang-barang itu dan menyimpannya di lemari.