NovelToon NovelToon
Bianca Adlova

Bianca Adlova

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alkeysaizz 1234

Bianca Adlova yang ingin hidup tenang tanpa ada kemunafikan.
Dia gadis cantik paripurna dengan harta yang berlimpah,namun hal itu tidak menjamin kebahagiaannya. Dia berpura-pura menjadi gadis cupu hanya ingin mendapatkan teman sejati. Tapi siapa sangka ternyata teman sejatinya itu adalah tunangannya sendiri yang dirinya tidak tau wajahnya.
Lalu bagaimana Bianca akan terus menyembunyikan identitas aslinya dari teman sekolahnya? Apakah dia akan kehilangan lagi seseorang yang berharga dalam hidupnya? ikuti kisahnya disini.
Selamat membaca🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alkeysaizz 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan..

Waktu hampir malam, pertandingan pun di lanjutkan esok hari. Renova dan Olan bersiap kembali menunju asrama yang sudah di siapkan, tidak begitu jauh dari tempat pertandingan.

"Kenapa elo gak nginep di rumah gue aja, kan lebih gampang."

"Sorry, Al.. Gue gak bisa melanggar peraturan sekolah. Bisa buruk nanti citra gue. " sahutnya merasa tak enak hati.

"Sayang banget, padahal gue pengen ngomong banyak sama elo.. "

"Santai aja kelez.. kita bisa ketemu nanti malam di cafe tempat lo biasa nongki. "

"Emang boleh kalian keluar asrama malem-malem?! "

Renova dan Olan pun tersenyum lalu mengangguk. "Kita punya waktu satu jam untuk bisa keluar asrama." sahut Olan.

"Wah.. gitu dong! Oke kita ketemu nanti malam jam 8." Keduanya kembali mengangguk dan bergegas berjalan.

Tak berselang lama Bianca dan Jojo keluar dari arah yang sama, Aluna berdiri tegap dengan mata tertuju pada si cupu.

Bianca langsung saja melewati mereka tanpa menoleh sedikit pun ke arah ketiganya. Perasaan Olan tiba-tiba aneh saat mencium wangi khas parfum yang Bianca pakai. Matanya tak henti menatap si Cupu yang kini sudah duduk menaiki motor Jojo.

"Kenapa gue begitu familiar dengan wangi parfum yang anak itu pakai?" gumamnya pelan.

Aluna menoleh dan menggandeng tangan Olan kembali saat mobil jemputan sudah datang.

"Kita duluan,Al..gak enak sama anak-anak lain yang udah dari tadi nungguin." Aluna pun mengangguk sambil melambaikan tangan,lalu ia pun masuk kedalam mobilnya.

****

Bianca mengalungkan satu tangannya di pinggang Jojo saat motornya melaju begitu cepat.

"Pelan dikit napa sih Jo!!" bentaknya.

"Sorry cup. Gue lagi buru-buru soalnya. Bokap gue telpon tadi!"

Bianca kembali merenung lalu menatap punggung Jojo lekat,ia menyandarkan kepalanya di sana dan bergumam. " Kenapa ya..ko' wangi elo gak asing di hidung gue?"

"Maksud Lo?" Jojo bertanya heran.

"Kayak wangi parfum dari merk yang sama saat ini gue pake." balasnya sambil menuliskan sesuatu di punggung Jojo yang lebar dengan jarinya.

"Perasaan elo aja kali? Gue gak pernah pake parfum..gak ke beli gue!"

Tapi Hati Bianca begitu yakin,jika wangi yang menempel di badan Jojo itu dari merk parfum ternama.

Raut wajah Jojo tiba-tiba berubah saat jari lentik Bianca terus saja menari-nari di punggungnya. Ada rasa geli bercampur nikmat dan itu sungguh membuat Jojo tak nyaman.

"Elo lagi nulis apaan sih cup?" tanyanya mencoba mengalihkan perasaan yang muncul.

"Nama elo! Jo---Jo..." Ia pun tersenyum dan melirik ke kaca spion yang menampakkan wajah Bianca.

Motor pun berhenti di tempat biasa, terlihat Rubi sudah menunggu nya disana.

"Nona.." Panggilannya sambil berlari dengan tergesa.

"Ada apa Bi?"

Rubi menghela nafasnya perlahan dan langsung menarik tangan Bianca masuk ke jalan yang penuh ilalang.

"Kamu kenapa sih,Rubi!" Bentak Bianca tak suka. Ia pun melepaskan genggaman Rubi kasar dan langsung menatapnya tajam.

"Tolonglah Nona,jangan bikin saya panik! Sudah gak ada waktu!" sahutnya kembali meraih tangan Bianca yang langsung gadis itu tepis.

"Katakan dulu,ada apa?" seru Bianca lagi.

Jojo menghampiri dan bicara baik-baik kepada Rubi.

"Kamu tenang dulu ya,Rubi. Tarik nafas lalu hembuskan.." Kata Jojo yang langsung Rubi ikuti.

Bianca memutar kedua bola matanya,merasa jengah dengan keadaan.

"Rubi itu bukan mau lahiran Jo...Jo...!" tekan Bianca di akhir kalimatnya.

"Tapi ini lebih dari sekedar mau lahiran Nona?"sahut Rubi begitu panik.

"Apaan sih..!" decaknya mulai tak sabar.

"Tuan dan Nyonya sudah kembali dari perjalanan bisnisnya. Mereka lagi nunggu Nona di rumah!"

"Mampus gue!!" gumam Bianca yang langsung saja berlari secepat kilat meninggalkan Rubi dan Jojo disana.

Wush..

Hembusan anginnya pun begitu terasa membuat Jojo terkejut . "Dia beneran pergi ,Bi? Cepet bener?"

Rubi terkekeh sambil mengangguk." Begitulah Nona Bianca..Dia kan pernah jadi juara tingkat nasional di seluruh sekolah waktu di sekolah nya yang dulu."

"Seriusan?!" Rubi pun mengangguk dan pergi segera menyusul Nona nya.

"Busyet dah..! Gak ada habisnya tuh anak bikin gue jantungan.." Gumam Jojo menggeleng geleng kan kepalanya pelan.

Bianca kini sudah sampai di belakang rumahnya,ia pun merapikan seluruh pakaian dan rambutnya. Meraup udara begitu banyak dan menghembuskan nya. "Oke,tetap tenang Bianca. Kita lihat bagaimana sikap papah kali ini." gumamnya pada diri sendiri.

Bianca langsung membuka pintu belakang dengan segera dan masuk kedalam rumah. Jantung nya berdegup begitu kencang sambil mengintip keberadaan kedua orang tuanya yang tidak ada di setiap ruangan

"Hah..masih aman.." lirihnya menghela nafas lega.

"Apanya yang aman Bianca!!?"

Degh!!

Kedua mata gadis itu melotot seketika saat mendengar suara yang bagai petir. Begitu menggelegar memekakkan telinga. Bianca pun perlahan berbalik dan menatap Papahnya yang kini tengah berdiri tepat di belakangnya.

"P-papah.." bisiknya pelan nyaris tak terdengar.

"Bersiap sekarang juga! Papah ingin bicara sama kamu!"

"Soal..?"

Rafael kembali menatap putrinya tajam membuat gadis itu menundukkan kepalanya. Ia pun pergi ke kamarnya dan membiarkan Bianca berdiri mematung disana.

"Ckk.. kenapa lagi sama Papah!" Hentaknya pada lantai yang ia pijak.

Bianca pun pergi ke kamarnya dan segera bersiap untuk menemui Papahnya di ruang kerja. Saat ia masuk sudah terlihat Laura disana begitu Juga Rafael dan sebuah amplop berwarna coklat di atas meja.

"Duduk!" titah Rafael yang tak bisa Bicara bantah.

Rafael kemudian membuka isi amplop itu dan memperlihatkan beberapa foto di depan Bianca.

Debaran di jantung Bianca semakin meningkat saat menatap semua poto itu.

"Bisa kamu jelaskan sama papah juga mamah nak? sedang apa kamu di toko bunga itu?" Laura bertanya begitu lembut sambil menatap ke arah putrinya begitu teduh.

"Bianca kerja disana mah!"

Brak!!

Meja bergetar begitu hebat saat satu pukulan keras Rafael berada di atasnya.

"Apa kamu merasa kekurangan di keluarga ini,hah? Bagaimana bisa kau lakukan itu?" bentak Rafael tak sabar.

"Kenapa? Papah malu? bukankah ini yang papah mau? Bianca hanya ingin membuktikan sama Papah jika Bianca pun bisa berdiri di atas kaki sendiri tanpa uang dari papah!!" sahut Bianca sama emosi.

"Sudah berani melawan papah ya kamu?!" Bentak Rafael lagi.

"Bianca gak lawan papah! Tapi Bianca hanya membela diri dari tuduhan papah yang tak beralasan! Papah sendiri kan yang bilang kalau semua fasilitas Bianca di bekukan! Jadi ..apa salah jika Bianca cari kerja di luar!"

"Kamu..!" geram Rafael menatap mata putrinya penuh kemarahan . Sama seperti Bianca yang kini meremas ujung pakaiannya karena menahan emosi.

"Lalu..siapa dia?!" tunjuknya pada Potret seseorang.

Kedua mata Bianca bergulir cepat,begitu syok dengan semua yang di tunjukan Papahnya.

"Jadi papah memata matai Bianca?!" serunya dengan sorot mata tajam.

"Kamu pikir, Papah tidak tau semua yang kamu lakukan di luar hah! Oke ..papah akui jika papah sengaja memata matai kamu karena saking khawatir!"

"Enggak ! Papah bukan mengkhawatirkan Bianca! Tapi papah mengkhawatirkan reputasi papah!!"

"Diam kamu!!" teriak Rafael reflek mengangkat satu tangannya.

"Cukup suamiku! Tolong..jangan kau bersikap egois terhadap putrimu sendiri!!" kali ini Laura yang membentak membuat keduanya terdiam.

"Bisakah kau berbicara lembut pada putri kita?" kata Laura lagi dengan merendahkan suaranya.

"Dan untuk kamu Bianca. Tak seharusnya kamu bersikap yang sama kerasnya!"

Keduanya terdiam dengan wajah yang sama-sama tegang.

"Sekarang,bisa kamu katakan siapa anak yang selalu bersama kamu ini?"

Bianca menatap kedua orang tuanya bergantian. "Dia teman sekelasnya Bianca mah." Jawabnya yang perlahan mulai tenang.

"Jadi dia yang selalu pergi sama kamu kemana-mana?" Bianca pun mengangguk.

Rafael menatap potret Jojo yang berpenampilan urakan seperti seorang preman jalanan. Lalu menatap ke arah Bianca kembali dan berkata.

"Mulai sekarang! jauhi anak itu!" tegasnya membuat Bianca langsung bereaksi.

"Gak bisa gitu dong Pah!! Ini gak adil!!"

"Kenapa? Apa kamu merasa keberatan?!"

"Iya!!" tegas Bianca.

"Apa jangan-jangan hubungan kalian lebih dari sekedar teman!" Bianca langsung terdiam membuat Rafael dan Laura saling menatap.

"Apa kamu benar-benar ingin menghancurkan papah!? Mau di kemanakan muka papah saat Vian tau semua ini?!" Rafael meraup wajahnya kasar lalu duduk di kursinya sambil memijit pelipisnya yang terasa sakit.

Laura dengan segera mengusap punggung suaminya lembut lalu menatap ke arah Bianca kembali.

"Mah..." Laura hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan tentu saja Bianca mengerti akan tatapan Laura tersebut.

Ia pun pergi dengan segera dari sana sambil membawa semua potret yang tergeletak di atas meja.

Langkah kakinya begitu kasar hingga menimbulkan suara. Rubi tak berani berkomentar karena sudah tau apa yang akan dia dapat.

Brak!!

Pintu di tutup begitu kasar oleh Bianca dan langsung melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur.

"Kenapa sih! Papah gak pernah mau ngertiin perasaan Bianca?!" pukulnya pada kasur sambil menangis.

Hatinya terasa perih tanpa sebab. Apalagi saat mendengar ucapan Papahnya yang melarang Bianca dekat dengan Jojo lagi. Seperti ada ribuan pisau yang menancap di relung hatinya,begitu terluka dan tersayat lalu di beri banyak cabai di atasnya. Perih dan sakit menjadi satu.

Bianca mengurung diri di kamarnya tanpa ingin membuka setiap ketukan pintu,baik itu dari Rubi atau pun Laura, mamah nya.

"Apa kamu tau siapa teman Bianca itu Rubi?"

"Maaf Nyonya..tapi saya gak berani cerita. Saya takut Tuan sampai mendengarnya." Sahutnya.

Laura menghela nafas pelan dan mengajak Rubi ke arah balkon. Lalu ia pun duduk di kursi dan kembali menatap ke arah Rubi teduh.

"Ada banyak hal yang kami lewatkan selama ini. Bahkan Bianca lebih sering bersamamu di bandingkan diriku sebagai ibunya."

"Tidak Nyonya! Jangan bicara seperti itu!" sahut Rubi merasa tak enak hati.

"Tapi itu kenyataannya Rubi..Bahkan hubungan kami saat ini semakin renggang karena kesibukan kami yang begitu padat! Andai putriku tau, semua ini kami lakukan untuk kebahagiaannya. Aku tak ingin hidupnya kekurangan seperti kami dulu."

Rubi terdiam tak berani menimpali.

"Kami hidup dalam keterbatasan ekonomi setelah menikah. Kami sama-sama tidak memiliki orang tua,bahkan cenderung banyak di hina oleh orang banyak." lanjut Laura kembali bercerita.

"Aku masih ingat saat itu..saat dimana diriku habis melahirkan putriku Bianca. Rafael begitu bahagia karena memiliki seorang anak yang ia inginkan, seorang putri cantik yang membuat hidupnya kembali bersemangat. Dia bekerja keras siang dan malam untuk memenuhi semua kebutuhan kami. Di saat orang-orang tak satu pun mengulurkan tangan untuk membantu, Rafael tetap bekerja keras begitu gigih di atas kakinya sendiri sampai bisa seperti sekarang."

"Nyonya mungkin benar, tapi ada hal lain yang nyonya dan Tuan lupakan."

"Apa maksud ucapan kamu?!" sahut Laura terkejut.

1
Alkeysaizz 1234
maaf sedikit telat up
hapoy Reading semuanya 🥰🥰🤗
Alkeysaizz 1234
masa sih kak? perasaan aku up date tiap hari. Apa seting waktunya yang salah ya?
Siska Amelia
yang rajin updatenya
Alkeysaizz 1234: Siap kak, makasih untuk support nya🥰🥰🤗
total 1 replies
Siska Amelia
ini kok belum update update ya
Elsa Tyongf
Tulisannya bagus. enak dibaca 🥰❤️
Elsa Tyongf: Sama-sama 🤗
Alkeysaizz 1234: makasih kaka udah mampir 🤗🥰
total 2 replies
✨Wyn한✨
Buku-buku sebelumnya sudah seru, tapi yang ini bikin aku ngerasa emosi banget.
Alkeysaizz 1234: makasih ka udah mampir 😁
total 1 replies
Lia_Vicuña
Kereeeen!
Alkeysaizz 1234: makasih kak udah mampir 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!