NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI QUEEN AZURA

TRANSMIGRASI QUEEN AZURA

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nitaastri

Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Alexander tepat setelah dokter baru saja keluar dari ruang rawat Sofia.

"Istri anda saat ini sudah baik-baik saja, begitu juga dengan janin yang di kandung istri anda. Kandungan Istri anda memang sedikit lemah maka dari itu pasien tidak boleh terlalu stres karena itu bisa sangat berpengaruh pada kondisi janinnya. Saya harap setelah ini bapak bisa lebih menjaga istri bapak lagi, agar keadaan seperti ini tidak kembali terjadi." Jelas sang dokter.

"Tapi adik dan keponakan saya benar-benar baik-baik saja kan dok?" tanya Felix khawatir.

"keduanya saat ini sudah baik-baik saja, pasien saat ini sudah melewati masa kritisnya. Mungkin dalam beberapa jam lagi pasien akan sadar." lanjut sang dokter.

"Baik dok, kami mengerti." sambung Belinda.

"kalau begitu saya permisi dulu.

setelah mendengar keadaan Sofia yang sudah membaik, Alexander merasa sangat lega.

"Jangan pernah menyakiti anak saya lagi setelah ini, jika hal seperti ini masih terjadi jangan salahkan saya kalau saya akan menyuruh anak saya untuk meninggalkan kamu." Jelas ayah Sofia yang juga merupakan ayah kandung Nadine.

"Iya pa, aku janji hal ini nggak akan pernah terjadi lagi." Ucap Alexander

"saya pegang janji kamu itu." lanjut ayah Sofia lalu menepuk pundak Alexander.

"sebaiknya kamu segera menceraikan Nadine sesegera mungkin. jangan menunggu terlalu lama." Ujar Luna ibu Alexander sebelum pergi menyusul yang lain keruang rawat Sofia. Mendengar kata-kata ibunya, Alexander mengepalkan tangannya lalu segera pergi meninggalkan rumah sakit.

Di sisi lain saat ini Nadine sedang duduk di taman belakang bersama kedua anaknya. Alicia dan Arion sangat bahagia saat ini, akhirnya keinginan mereka sejak lama kini terwujud. Mereka akhirnya bisa merasakan kasih sayang ibu mereka. Mereka berjanji akan menjadi anak yang baik agar ibu mereka selalu menyayangi mereka dan tidak akan mengabaikan mereka kembali. Kedua anak itu terus bercerita banyak hal pada ibu mereka sesekali kedua anak itu akan tertawa renyah saat mendengar lelucon yang di lontarkan ibu mereka. Padahal sejujurnya lelucon itu tidaklah lucu sama sekali. Bagaimana bisa di bilang lucu, jika Nadine menceritakan lelucon dengan raut wajah datarnya itu.

Di saat mereka masih sibuk bercanda, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kedatangan Alexander.

"Sepertinya kalian bersenang-senang." Ucap tajam Alexander. Melihat Alexander kedua anak Nadine langsung bersembunyi di balik punggung ibu mereka.

"Sepertinya sekarang kamu menjadi bisu sejak kecelakaan itu ya." Hardik Alexander sinis, sedangkan Nadine hanya menatap Alexander sekilas lalu kembali meminum tehnya dengan santai.

"Sekarang apalagi yang kamu rencanakan? saya peringatkan jangan pernah berpikir ingin kembali menyakiti Sofia karena kalau sampai itu terjadi saya tidak akan pernah segan lagi untuk membunuh kamu." Ujar Alexander lalu menampar tangan Nadine hingga gelas yang di pegang Nadine terjatuh dan pecah. Melihat tindakan tidak sopan Alexander tentu saja membuat Nadine marah. Tapi dia masih memilih diam, Nadine ingin melihat sejauh apa yang akan pria ini lakukan padanya.

"CK. bajingan." gumam Nadine. dia benar-benar muak dengan pria di hadapannya ini. Bagaimana bisa wanita ini begitu menggilai pria brengsek ini. Mungkin mata wanita ini buta sehingga tidak bisa melihat betapa buruknya Alexander ini. Dia bahkan muak berada satu tempat yang sama dengan pria ini.

"Sekarang saya tidak ingin basa basi lagi, segera tanda tangani surat perceraian ini." ujar Alexander sambil menyodorkan surat cerai ke hadapan Nadine. Nadine hanya melirik sekilas surat cerai ini, sepertinya Nadine memiliki ide bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak. Bukankah pria di hadapannya ini sangat kaya raya. Yah Nadine sudah mencari tau tentang pria ini, juga tentang dunia yang di tempatnya saat ini. Ternyata ini masih dunia yang sama seperti dunianya dulu. Bahkan kota ini juga ternyata masihlah kota tempat tinggal Nadine dulu dan dia juga sudah mengetahui bahwa saat ini dia telah mati. Bahkan jasadnya sudah di kubur oleh sahabat Nadine satu-satunya itu. Ternyata sahabatnya itu sangat baik, bahkan walaupun Nadine selalu mengacuhkan dia selama bertahun-tahun tapi sahabatnya itu masih mau mengurusi mayatnya. mungkin setelah ini Nadine harus menemui sahabatnya itu.

"Baik, mari kita bercerai." ujar Nadine lalu meraih map itu.

"Tapi saya memiliki persyaratan sebelum menandatangani surat cerai ini. Bagaimana apa kamu keberatan dengan itu?" Tanya Nadine sambil memandang wajah Alexander yang menurut Nadine begitu memuakkan. Padahal Alexander ini termaksud pria yang tampan tapi karena Nadine ini bukanlah wanita pecinta pria tampan jadi dia sama sekali tidak terpengaruh dengan wajah tampan Alexander ini. Nadine ini tidak begitu mempercayai cinta dalam hidupnya. Baginya cinta hanya akan membuatnya repot saja.

"Baik, apa syarat yang kamu ajukan." ucap Alexander lalu duduk di bangku yang ada di depan Nadine.

" Mudah saja, berikan saya uang sebesar seratus trilliun maka saya akan menandatangani surat perceraian itu." Ujar Nadine dengan santainya. Mendengar hal itu tentu saja membuat Alexander begitu terkejut. Itu bukanlah jumlah yang sedikit, apakah wanita di hadapannya ini sudah gila.

"Saya tau kamu memiliki total uang dua ratus trilliun saat ini. sedangkan saya hanya meminta setengahnya saja. Saya juga tidak meminta aset kamu yang lain, hanya uang saja. Yah anggap saja itu adalah kompensasi selama saya menjadi istri kamu." ujar Nadine santai.

"Wanita menjijikkan." Geram Alexander, dia benar-benar murka mendengar syarat dari Nadine itu. Bagaimana bisa wanita ini mengatakan tentang kompensasi sedangkan selama ini dialah yang paling di rugikan disini.

"ah anggap saja ini adalah ganti rugi atas semua penyiksaan fisik selama 4 tahun saya menjadi istri kamu. Kamu tentu tidak lupakan apa saja kekerasan yang kamu lakukan pada saya selama empat tahun ini. Jadi anggap saja itu sebagai bayaran atas semua luka saya selama ini." ujar Nadine sambil memakan kue di hadapannya dengan santai. Dia bahkan sama sekali tidak terganggu dengan tatapan tajam Alexander. Bagi Nadine tatapan itu sama sekali tidak menakutkan. Bahkan tatapan Alexander itu seperti tatapan seorang anak yang permennya di curi oleh Nadine.

" Tenang saja, setelah kamu memberikan saya uang itu saya akan langsung menandatangani surat ini tanpa menunggu besok." Lanjut Nadine sambil memandang remeh Alexander.

Alexander meremas kedua tangannya emosi, dia benar-benar kesal dengan wanita di hadapannya ini. Alexander benar-benar menyesal telah menikahi wanita ini. andai saja bukan karena neneknya dia tidak akan mau bertanggung jawab pada wanita ini dulu.

"Baik saya akan berikan, sekarang kamu bisa langsung menandatangani surat cerai itu." ujar Alexander sambil menunjuk surat cerai mereka.

"sayangnya kamu tidak bisa menipu saya tuan Alexander, sebelum saya menandatangani surat itu kamu harus mengirimkan uang itu terlebih dahulu ke rekening saya dan tentunya bukan ke dalam rekening yang kamu berikan tapi ke dalam rekening saya sendiri." ujar Nadine. Untung saja pagi tadi Nadine sudah mengurus semuanya. Dia sudah membuat rekening baru atas namanya sendiri, tentu saja Nadine sudah merencanakan semua ini sebelumnya tapi dia tidak menyangka bahwa akan secepat ini. Ah Nadine bahagia sekali, uangnya akan semakin bertambah banyak. Dengan begini dia tidak perlu untuk bekerja lagi bukan.

BERSAMBUNG.

1
Neng Ayu
Luar biasa
✨.
ga ada yang komen?
Anonymous
ok
Kas Mia
Lumayan
Kas Mia
Buruk
Zanzan
la aletha ma papa nya javi gak pernah muncul...apa gi ngopi2 dulu kali ya...biar gak salah paham gitu...sambil nonton kisah anak nya😅😅
Zanzan
kapan sah nya...
Zanzan
wong mintak maaf kok model begitu lix...otak kalau kesringan di dudukin ya gitu...jadi nya bukan begok lagi...tapi plus kopyor...
one
Luar biasa
Zanzan
walau aku sendiri ngeri2 sedap bacanya....tapi aku juga ingin mengatakan....rasakan...udah begitu aja masih angkuh gak sadar diri...sikat habis aja javi...
@711 Angglls
Lumayan
Zanzan
bagus pak...untung papa Javier ni gak seperti papa nadin...huhhh...
✨.
Thor aku ga bisa berhenti baca loh Thor tanggung jawab lah aku begadang sampe pagi padahal besok sholat id
✨.: kalo buat novel jangan terlalu seru thorr😭😭
total 1 replies
Zanzan
perasaan disini yang jadi ibu bodoh dan mengecewakan ya...
Zanzan
bantai habis aja...apa...orang kok jahat...
Zanzan
cih...PD sekali mereka...Lom tau kekuatan nadin...
Zanzan
kayak gitu kok mintak dimaafin...enak aja...jangan mau nad
✨.
Luar biasa
✨.
dikit amat yang komen
Zanzan
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!