PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

chapter 01

Di sebuah rumah sakit terbesar di kota C.

"aduh...sakit...gatal...!"ujar seorang gadis muda sambil menggaruk-garuk tangannya.

"ah...gatal sekali..!"ujar gadis itu lagi.

"s*al aku sangat kesal sehingga aku lupa jika aku alergi terhadap alkohol."ujar Alena dalam hatinya.

Dia terus menggaruk-garuk tangannya sambil menunggu dokter yang akan menanganinya datang.

Halo... semuanya namaku Alena, aku adalah putri angkat di sebuah rumah yang bisa aku sebut rumah.

Oke...pamanku adalah seorang dokter yang sangat tampan akan tetapi dia orang yang cuek dan juga dingin.

beberapa waktu yang lalu.

Hotel negara C, tepatnya di hotel golden.

terlihat seorang gadis muda sedang duduk di pinggir kolam renang untuk bersantai.

seorang pelayan berjalan mendekati gadis muda tersebut dengan membawa sebotol minuman di tangannya.

"nona bagaimana dengan sampanye yang sudah kami simpan sejak tahun 85...?"ujar seorang pelayan bertanya kepada gadis muda itu.

Alena sekilas melirik ke arah pelayan tersebut.

"terserah..."ujar gadis muda itu sambil terus menatap ke arah layar ponselnya.

"kalau begitu, saya akan membuka botol ini dan langsung menuangkan ke dalam gelas anda."ujar pelayan itu sambil membuka minuman beralkohol yang berada di tangannya.

"oke...Tidak perlu di tuang langsung begitu saja."ujar gadis muda itu sambil meraih botol minuman itu.

"tapi...tapi nona, minuman ini lebih enak jika di tuangkan ke dalam gelas."ujar pelayan tersebut.

"tidak apa-apa, sudah sana kamu pergilah."ujar Alena menyuruh pelayan itu pergi.

"di tuang atau tidak bagiku sama saja."ujar Alena dalam hatinya sambil langsung meneguk minuman itu langsung dari botolnya.

beberapa saat kemudian.

"aduh...gatalnya...!"ujar Alena yang masih berada di kursi ruang tunggu sebuah rumah sakit.

"gatal...sekali...!"ujar Alena sambil terus menggaruk-garuk tangannya.

terlihat seorang dokter yang sangat tampan berjalan ke arah Alena.

"sudah tahu jika kamu alergi terhadap alkohol, tapi kenapa kamu masih saja meminumnya...? Kamu itu merasa hidupmu terlalu panjang atau bagaimana..?"ujar dokter tersebut sambil menatap tajam ke arah Alena.

Akan tetapi Alena tidak menghiraukan ucapan dokter tersebut.

"aduh...gatal..gatal sekali...! apakah aku akan segera m*ti...!"ujar Alena dalam hatinya sambil terus menggaruk-garuk tangannya.

Pada saat Alena ingin menggaruk wajahnya, seketika itu juga tangannya langsung di tarik oleh dokter tersebut.

"stop...Jagan di garuk nanti wajahmu jadi rusak lho."ujar dokter tersebut sambil menggenggam kedua tangan Alena dengan sangat erat.

dokter itu kemudian langsung membawa Alena masuk ke dalam ruangannya.

Pria itu adalah dokter Narendra pradana, paman angkat Alena sendiri.

"duduklah di kursi ini."ujar Narendra sambil menuntun Alena untuk duduk.

Alena menuruti ucapan paman nya.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu di buka dari luar.

"maaf dokter, ini obat dan kantong es yang anda minta."ujar perawat tersebut sambil tersenyum lebar melihat Narendra yang berlutut di hadapan Alena.

Narendra kemudian berdiri dari tempatnya berlutut, dia kemudian meraih kantong es yang berada di hadapannya.

"terima kasih, taruh saja di atas meja."ujar Narendra.

Narendra kemudian menempelkan kantong es itu ke wajah Alena.

"eumh..."ujar Alena.

Tidak lama kemudian Alena sudah bisa membuka matanya, setelah itu Alena spontan langsung memeluk paman nya.

"dokter Narendra, untung ada kamu."ujar Alena sambil terus memeluk pamannya.

perawat itu tampak tersipu melihat seorang dokter Narendra yang terkenal dingin dan cuek bisa dengan sangat mudah di peluk oleh seorang gadis.

"lepaskan...!"ujar Narendra sambil mencoba melepaskan tangan Alena dari tubuhnya.

Akan tetapi tangan Alena memeluk Narendra dengan sangat erat.

"nira, kamu boleh pergi dari sekarang juga."ujar Narendra dengan suara yang keras.

"baiklah dokter, jika anda membutuhkan sesuatu anda bisa memanggil saya."ujar perawat itu sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Setelah perawat itu pergi, alena Kemudian melepaskan pelukannya perlahan-lahan.

"minumlah obat ini."ujar Narendra sambil memberikan obat kepada Alena.

Alena menuruti perintah Narendra dia segera meminum obat tersebut.

Sesaat kemudian.

"paman, kenapa setelah aku minum obat badanku rasanya masih terasa gatal...? Jangan-jangan obatmu itu tidak manjur..!"ujar Alena sambil menatap wajah Narendra dengan wajah yang cemberut.

"CK...CK..."Narendra berdecak.

"kamu sudah tidak pulang ke rumah selama satu tahun, sekali kamu pulang kenapa kamu jadi seperti ini...?"ujar Narendra sambil menulis sesuatu di atas meja kerjanya.

"masa anak gadis malam-malam begini mabuk-mabukan...!"ujar Narendra sambil terus fokus ke arah tulisan yang sedang dia tulis.

"dokter Narendra..!"ujar Alena sambil duduk berjongkok di bawah kursi Narendra.

Narendra kemudian menoleh ke arah Alena.

"apakah kamu tahu kenapa aku minum sebanyak ini...? Itu karena aku sangat senang"ujar Alena sambil tersenyum.

Narendra menghentikan tangannya untuk menulis.

Narendra kemudian menatap tajam ke arah Alena.

"mau seberapa senang juga kamu tidak boleh membahayakan sehatmu..! jika sampai alerginya menghalangi saluran pernafasan maka kamu akan sesak nafas..!"ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah alena.

Alena tampak tersenyum lebar melihat tingkah pamannya itu.

"dokter Narendra, apakah kamu tidak bertanya kepadaku kenapa aku bisa begitu senang...?"ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

Alena kemudian berdiri dari tempat duduknya.

"paman, aku sangat senang karena aku akan segera menikah."ujar Alena.

mendengar ucapan Alena, Narendra kemudian merobek kertas yang berada di hadapannya dan langsung membuangnya ke tempat sampah.

Dia kemudian menulis ulang sesuatu dan memberikannya kepada Alena.

"ambil ini.."ujar Narendra memberikan kertas itu kepada Alena.

Alena mengambil kertas tersebut.

"sekarang kamu pergilah ambil obat dulu, malam ini infus duku sekali, setelah itu kamu baru boleh pulang, setelah sampai di rumah Jagan lupa minum obatnya ya."ujar Narendra sambil membuka kaca matanya.

"paman hari ini Geri melamar ku dan aku juga sudah menerimanya, besok dia akan segera datang ke sini."ujar Alena sambil tersenyum.

"kamu pergilah untuk di infus dulu, jika tidak maka wajahnya akan bengkak."ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah Alena.

"besok aku akan segera membawa Geri ke rumah, kamu pasti akan suka dengan Geri paman, aku harap kamu besok bisa pulang ke rumah jadi aku bisa memperkenalkan Geri kepada paman."ujar Alena.

"pergilah ambil obatmu, aku masih ada urusan yang lain."ujar Narendra sambil Berjalan keluar dari dalam ruangannya.

"terima kasih dokter Narendra."ujar Alena lirih, tidak terasa air mata Alena membasahi pipinya.

Alena kemudian mengusap pipinya dan dia segera keluar dari dalam ruangan tersebut.

Terpopuler

Comments

Jeonghan svt 🩷

Jeonghan svt 🩷

benar itu kata dokternya Alena

2025-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 01
2 chapter 02
3 chapter 03
4 chapter 04
5 chapter 05
6 chapter 06
7 chapter 07
8 chapter 08
9 chapter 09
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
Episodes

Updated 84 Episodes

1
chapter 01
2
chapter 02
3
chapter 03
4
chapter 04
5
chapter 05
6
chapter 06
7
chapter 07
8
chapter 08
9
chapter 09
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!