Cinta Di Ujung Senja

Memang benar jika karena perbuatan Wirya Aldi lah yang rela bertanggung jawab bahkan mengakui jika dirinya yang sudah menghamili Kasih hingga tak ada yang tau jika Zoya bukan anak Aldi selain Aldi dan Kasih bahkan hingga saat ini.

" apa maksudmu ?" tanya Wirya yang tiba tiba saja penasaran bagaimana kehidupan pernikahan Kasih dan Aldi saat itu.

" sudah lah tak usah di bahas " ucap Nin Kasih mau yang hingga saat ini masih sangat merasa bersalah pada Aldi.

" kenapa tak perlu di bahas ?"

" sedangkan kamu membuatku penasaran dengan hubungan mu dan Aldi setelah kalian menikah " tanya Wirya yang berharap Kasih tak menyembunyikan apapun dari dirinya.

" aku hanya merasa bersalah pada kak Aldi bahkan hingga saat ini " ucap Nin Kasih dimana tiba tiba saja bayangan wajah Aldi tiba tiba saja menari nari di pelupuk matanya.

" tapi kenapa ?"

" apa karena dia harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan padamu ?"

" atau jangan jangan Zoya itu memang anak ku dan Aldi menutupi semua itu dari kedua keluarga besar kalian ?" tanya Wirya yang berhasil membuat Nin Kasih meneteskan air matanya.

Zoya hanya anak ku dan kak Aldi " ucap Nin kasih yang memang sudah berjanji akan mengubur semua rahasia ini sampai ajal menjemput dirinya.

" tatap aku dan katakan jika memang Zoya bukan anak ku !" ucap Wirya sambil mengarahkan wajah Nin Kasih ke arahnya.

" katakan jika memang Zoya bukan anak kita!" tanya Wirya yang masih memegangi wajah Nin kasih dengan kedua tangannya.

Tapi air mata Nin Kasih sudah bisa menjawab pertanyaan meski tak harus terucap dari mulut kasih.

" selama tujuh tahun kami menikah selama itu juga kak Aldi tak pernah menyentuhku karena dia tau jika dia tak ada di hatiku dan kak Aldi tak ingin menyentuhku hanya karena sebuah kewajiban " ucap Nin kasih sambil berlinang air mata.

" dan karena pengorbanannya juga membuatku lebih memilih sendiri setelah kak Aldi pergi " ucap Nin Kasih yang memilih kesendirian dan kehampaan sebagai hukuman karena dirinya sudah menyiakan nyiakan laki laki sebaik Aldi.

" dan itu artinya hanya aku yang pernah menyentuh mu dan itu pun pertama dan terakhir ?" tanya Wirya yang merasa kagum dengan kesetiaan Nin kasih pada mendiang suaminya.

" tapi bagaimana bisa Aldi menolak menyentuh mu bahkan selama tujuh tahun pernikahan kalian ?" tanya Wirya yang merasa heran dengan apa yang Aldi lakukan.

" karena cintanya untuk ku tulus " ucap Nin kasih yang terlihat bangga saat mengingat Aldi.

" jangan terlalu memujinya, aku cemburu " ucap Wirya yang kini sudah kembali memegang kemudi mobil dan kembali melajukan mobilnya menuju kantor urusan agama untuk menanyakan pernikahan mereka.

" karena kamu tak akan mungkin bisa sepertinya " ucap Nin kasih pelan.

" aku tau, aku mungkin tak akan bisa di bandingkan dengan Aldi tapi aku akan berusaha membahagiakan kamu semampu dan sebisa ku " ucap Wirya sambil menggenggam tangan kanan Nin Kasih.

Seolah tuhan memudahkan niat baik Wirya pernikahan mereka akan bisa di lakukan satu Minggu kedepan setelah semua berkas bisa Wirya dan Nin Kasih lengkapi.

" apa kamu sudah bisa bernafas lega ?" tanya Nin kasih saat mereka baru saja sampai di rumah Nin Kasih setelah pulang dari kantor urusan agama dan seperti biasa Wirya langsung meminta persyaratan yang akan iya serahkan ke kantor urusan agama secepatnya.

" belum, aku baru bisa bernafas lega setelah kita benar benar menikah " ucap Wirya yang kini sudah duduk sambil memeluk Dirga yang sepertinya sedang sangat merindukan dirinya.

" hanya seminggu dan itu bukan waktu yang lama " ucap Zoya yang senang menggoda ibunya yang akhirnya mau membuka hati dan membuka lembaran baru dalam hidupnya.

" bagi ibumu mungkin bukan waktu yang lama, tapi bagi om itu sangat lama " ucap Wirya yang seandainya uang bisa mempercepat segalanya mungkin akan iya bayar berapa pun itu.

" apa om begitu sangat mencintai ibu ?" tanya Zoya yang tiba tiba saja mengingat cerita ibunya saat kembali bertemu dengan Wirya lagi.

" apa om dan bunda memiliki kisah masalalu yang ingin kalian rajut kembali ?" tanya Zoya yang membuat buat Nin Kasih tersedak minumannya sendiri.

" jangan menanyakan hal seperti itu " ucap Nin Kasih yang tak ingin Wirya sampai keceplosan menceritakan masa kelam hubungan mereka waktu itu.

" baiklah, tapi entah kenapa Zoya perhatikan ada kemiripan yang tak bisa Zoya jelaskan antara Zoya dan om Wirya " ucap Zoya yang bukan hanya dirinya yang memperhatikan. tapi juga suaminya Prabu yang merasa ada kemiripan yang akhir akhir ini semakin signifikan.

" uhhuukk uhhhuuk " Nin Kasih kembali tersedang sampai terbatuk saat mendengar apa yang Zoya katakan dan hal itu terus di perhatikan oleh Wirya.

" bunda ngga papa ?" tanya Zoya sambil memberikan air putih untuk bisa membuat Nin kasih merasa jauh lebih baik.

" bunda baik " ucap Nin Kasih tapi apa yang Zoya katakan membuat wajah Nin kasih tiba tiba saja pucat pasi.

" tapi entah mengapa seiring om Wirya sering datang Zoya merasa ada ikatan yang sulit untuk Zoya gambarkan yang bahkan tak bisa Zoya rasakan pada ayah Aldi " ucap Zoya.

" Zoya hentikan !!"

" terserah apa yang kamu rasakan tapi ayah Aldi itu ayah mu yang bahkan ayah Aldi yang memberikan hidup untuk mu " ucap Nin Kasih yang tak ingin sampai Zoya lupa siapa yang sudah berkorban untuk dirinya meski mungkin Zoya tak akan pernah ingat karena usianya yang masih sangat kecil.

" kenapa aku merasa sikap mu begitu berlebihan ?"

" Zoya hanya menyampaikan apa yang iya rasakan dan menurutku tak ada yang salah dari ucapan Zoya !" ucap Wirya.

" lagi pula apa yang Aldi lakukan hingga harus mengorbankan hidupnya untuk Zoya ?" tanya Wirya.

" tunggu, apa mungkin karena luka ini ?" tanya Zoya sambil membuka pelipis kiri yang masih terlihat bekas luka jahitan yang terlihat memanjang sampai ke belakang kepala hingga membuat rambutnya tak bisa tumbuh di area itu meski sekarang sudah sedikit samar.

" aku semakin tak mengerti ada apa ini ?" tanya Wirya yang merasa ada kejadian yang begitu besar saat Zoya kecil hingga berakibat pada Aldi juga.

" apa mungkin Aldi dan Zoya pernah mengalami kecelakaan dan karena ingin melindungi Zoya Aldi mengorbankan dirinya ?" tanya Wirya yang membuat Zoya terhenyak karena dirinya sama sekali tak ingat dengan semua kejadian itu dengan jelas hanya terkadang samar samar mimpi itu hadir dalam tidurnya.

" apa semua itu benar bunda ?" tanya Zoya yang tak bisa membayangkan jika kematian ayahnya penyebabnya adalah dirinya.

" mungkin semua itu sudah jalan yang tuhan berikan untuk menjemput ayah mu kembali padanya, tapi di saat saat terakhirnya ayah Aldi selalu berpesan jika Zoya harus baik baik saja dan Zoya tidak salah karena semua ini hanya kecelakaan " ucap Nin kasih menyampaikan apa yang Aldi katakan di saat saat terakhirnya.

" jadi jangan pernah mengatakan hal buruk tentang ayah Aldi karena dia segalanya bukan hanya untuk bunda tapi juga untuk mu" ucap Nin Kasih tanpa menyadari apa yang Wirya rasakan saat mendengar Nin Kasih masih menyimpan Aldi di hatinya meski sudah dua puluh tahun Aldi pergi.

✍️✍️✍️ apa kebenaran Zoya akan terbongkar sebelum pernikahan Nin kasih dan Wirya ? Lalu bagaimana Wirya memposisikan dirinya di hati Nin kasih yang masih mengenang mendiang suaminya !

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘