NovelToon NovelToon
THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

THE TREE OF KALPATARU (Mrityu Dhumenavrtah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Feburizu

Sebuah ramalan kuno mengguncang keseimbangan antara para Akasha dan para Moksa, mereka tinggal di pusat alam semesta bernama Samavetham. Ramalan itu meramalkan kelahiran seorang Akasha terkuat di sebuah planet kecil, yang akan membawa perubahan besar bagi semua makhluk hidup. Ketika para Moksa berusaha menggunakan pohon Kalpataru untuk mencapai ramalan tersebut, para Akasha berupaya mencegah kehancuran yang akan dibawanya.

Di Bumi, Maya Aksarawati, seorang gadis yatim piatu, terbangun dengan ingatan akan mimpi yang mencekam. Tanpa dia sadari, mimpinya mengisyaratkan takdirnya sebagai salah satu dari 12 Mishmar, penjaga dunia yang terpilih.

Ketika ancaman dari organisasi misterius semakin dekat, Maya harus berhadapan dengan kekuatan baru yang bangkit di dalam dirinya. Dibantu oleh reinkarnasi Mishmar yang lain, Maya harus menemukan keberanian untuk melawan atau menghadapi konsekuensi yang dapat mengubah nasib seluruh alam semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Feburizu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RISING LION STAR!

Yuanyun mengikuti pria besar itu dengan hati-hati, menjaga jarak agar tidak terdeteksi. Langkah kakinya ringan, suaranya nyaris tak terdengar, namun adrenalinnya terus memacu. Jalanan mulai sepi, hanya terdengar suara angin yang menderu pelan. Tanpa sadar, Yuanyun telah mengikuti pria itu ke sebuah area yang sunyi, jauh dari keramaian kota.

Di depan, pria besar itu menghentikan langkahnya. Beberapa mobil terparkir sembarangan di sepanjang jalan yang gelap. Sekelompok pria dengan wajah garang dan senjata tersembunyi di balik mantel mereka tampak berkumpul. Pria besar itu melangkah mendekati mereka dengan percaya diri, tubuhnya yang menjulang membuat aura ancamannya semakin terasa.

"Hei! Kalian para kecoak Kryptos!," katanya dengan nada tajam yang memecah keheningan. "Apa bos sialan kalian itu sudah menandatangani kontraknya?"

Salah satu anggota Kryptos tertawa keras, suaranya menggema di jalanan yang kosong. "Hahaha! Teruslah percaya diri, Thompson! Kau pikir kami takut?" ejeknya, matanya menyipit penuh kebencian. Dia melirik ke salah satu temannya. "Ambil RPG-nya. Kalau dia mau bermain keras, kita kasih dia pesta ledakan."

Yuanyun yang mengamati dari jauh terkejut. RPG? pikirnya, matanya membelalak. "Mereka benar-benar serius," gumamnya pelan, suaranya hampir tak terdengar. "Apakah pria itu akan baik-baik saja menghadapi ini?"

Salah satu pria Kryptos mengangkat peluncur roket besar di bahunya, bersiap menembak. "Matilah kau, Thompson!" teriaknya, sebelum menarik pelatuk.

BOOM!

Ledakan besar mengguncang jalanan. Cahaya oranye yang menyilaukan diikuti dengan suara gemuruh membuat telinga Yuanyun berdengung. Asap tebal membubung, menutupi tempat di mana Thompson berdiri. Beberapa anggota Kryptos tertawa puas. "Apa dia sudah mati?" tanya salah satu dari mereka sambil menyeringai.

"Jangan lengah!" teriak pria yang menembakkan RPG tadi. "Kita tahu dia bukan manusia biasa. Mulailah tembak! Hujani dia peluru!"

Rentetan tembakan membelah udara. Suara peluru yang memecah keheningan terdengar mengerikan, memantul dari dinding-dinding gedung kosong di sekitar. Namun, dari balik kepulan asap, sosok Thompson perlahan muncul. Bajunya yang compang-camping dan tubuhnya yang gosong sebagian tidak mengurangi kesan mengintimidasi yang ia pancarkan. Peluru-peluru yang mengarah padanya seolah melambat, terpental oleh lapisan energi samar yang mengelilingi tubuhnya.

"Dasar bodoh!" Thompson menggeram, matanya menyala penuh amarah. Dengan satu lompatan cepat yang nyaris mustahil ditangkap mata telanjang, dia meluncur ke arah kelompok itu. Udara bergetar oleh kecepatan gerakannya.

Dia mendarat di tengah-tengah mereka, tinjunya terangkat tinggi. "Rising Lion Star!" teriaknya, suaranya menggema seperti gemuruh badai. Sebuah cahaya putih terang keluar dari tinjunya, diikuti ledakan energi yang luar biasa.

BOOOOM!

Gelombang energi meledak, menciptakan tekanan udara yang melibas semua yang ada di sekitarnya. Yuanyun yang mengamati dari jauh memalingkan wajahnya, melindungi matanya dari hempasan angin, debu, dan puing-puing yang beterbangan. Gedung di sekitar mereka bergetar, dan jalanan yang sebelumnya sunyi kini penuh dengan kehancuran.

Asap hitam pekat mengepul tinggi ke udara, menyelimuti area pertarungan yang baru saja berakhir. Dari balik asap itu, Thompson muncul, wajahnya tanpa ekspresi, namun tubuhnya yang penuh luka dan pakaian yang compang-camping menceritakan kisah pertempuran brutal yang baru saja ia lewati.

Langkah berat Thompson diiringi suara berderak dari pecahan kaca dan puing-puing jalanan. Tiba-tiba, dari arah yang berlawanan, seorang pria berambut gelap dan berpakaian rapi berjalan santai menghampirinya. Wajah pria itu tampak tenang, nyaris tanpa emosi, tetapi matanya memancarkan kecerdasan tajam.

“Bodohnya mereka, lebih memilih mati daripada menandatangani kontraknya,” kata pria itu dengan nada dingin, menatap tubuh-tubuh yang tergeletak tak bernyawa di sekeliling mereka.

“Yah, sepertinya seluruh geng Kryptos memang tak lebih dari sekumpulan kecoak bodoh,” balas Thompson sambil menyeka debu dari lengannya. “Kalau begitu, sekarang tinggal bos mereka saja.”

Pria itu menyeringai kecil. “Itu tidak perlu. Aku sudah mengurusnya,” ucapnya santai.

Thompson berhenti sejenak, matanya menyipit penuh rasa kesal. “Sialan, jadi kau sudah tahu? Berarti aku hanya membuang-buang waktu di sini?” geramnya, nada suaranya mulai meninggi.

“Tidak juga. Justru sebaliknya,” balas pria itu, tetap tenang. “Aku baru saja mendapatkan informasi bahwa pemimpin Kryptos sedang menyiapkan banyak senjata dan mengerahkan seluruh anggota mereka untuk mencarimu. Jadi, setelah aku membunuh pimpinan mereka, aku bergegas ke sini untuk memperingatkanmu. Tapi, yah, sepertinya aku terlambat. Kau sudah lebih dulu menghancurkan mereka semua.”

Thompson mendengus, menyembunyikan rasa puas di balik ekspresinya yang dingin. “Jadi begitu. Kalau begitu, jika tidak salah, masih ada dua geng lagi yang harus kita urus, bukan?” tanyanya, suaranya kembali datar.

Pria itu melirik ke arah jalan di mana sebuah SUV hitam mengkilap baru saja berhenti. Supirnya keluar dan membukakan pintu belakang dengan sopan. “Iya, tapi kau tidak perlu turun tangan. Kali ini, Viper yang akan mengurus mereka,” jawab pria itu sambil melangkah menuju kendaraan, memberi isyarat agar Thompson mengikutinya.

Di kejauhan, Yuanyun yang masih bersembunyi di balik puing-puing memusatkan indranya. Dengan bantuan Innérzjä, ia mampu mendengar percakapan mereka meskipun jaraknya cukup jauh. Kata-kata mereka bergema di benaknya. Kontrak? Kryptos? Viper? Semakin banyak ia mendengar, semakin bingung ia dibuat.

Merasa bahwa ia telah mengetahui lebih dari cukup, Yuanyun memutuskan untuk pergi. Dengan langkah ringan, ia berbalik dan berjalan menjauh, memastikan dirinya tidak meninggalkan jejak yang bisa diikuti. “Pria-pria itu... siapa mereka sebenarnya? Dan pria yang mereka panggil Thompson itu….?” pikirnya sambil menghilang ke dalam bayang-bayang malam, membawa sejuta pertanyaan yang tak terjawab.

1
Didinekadewiastutik
hmm
Lily
nice
Didinekadewiastutik
lestari mukanya kek kenal /Chuckle/
Feburizu: /Doge/
total 1 replies
Lily
/Scare/
Lily
yuanyun anak orang kaya ya?
Lily
emma matre sih /Facepalm/
AdiRuz3
😯
AdiRuz3
/Beer/
Didinekadewiastutik
ilustrasinya bener2 👍
Didinekadewiastutik
kukira villain si emma
Didinekadewiastutik
oknum/Grin/
Samsul Ono
jgn segan mengidentifikasi daerah? sekitaran. Mojopahit ( Mojokerto ), misal Pasuruan, alas pertapaan Indrokilo-Arjuno, Gunung Welirang, Cangar, Gresik, Tuban, Jombang, Malang, Bondowoso, Alas Purwo, Banyuwangi dll yg dlm sejarah kerap jadi ajang pertempuran prajurit Mjphit
Lily
apa ini Maya versi bule? /Facepalm/
Lily
weh ganti POV lagi
Lily
Rendi protektif bgt /Proud/
Lily
akhirnya balik ke maya/Whimper/
Lily
kerem yuanyun/Smile/
Didinekadewiastutik
/Blackmoon/
Didinekadewiastutik
nila kek seneng bet/Joyful/
Didinekadewiastutik
anak sekecil itu berkelahi dengan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!