Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Eagle Eye
Kini Yona sudah berada di dalam pesawat yang akan membawanya pergi ke USA. Di sampingnya tampak seorang pria sedang duduk sambil menikmati kopinya. Ya, Yona akhirnya pergi hanya dengan Finn. Ia membohongi ayahnya dengan mengatakan kalau Ellen bersedia ikut liburan bersamanya.
Tadi, saat pergi ke bandara dan diantar oleh sopirnya, Yona sudah memberikan uang tutup mulut pada sopir itu agar tidak memberitahu ayahnya kalau ia pergi liburan sendiri. Sedangkan Finn memang sudah datang lebih dulu ke bandara.
“Kamu kedinginan!” ujar Finn yang tiba-tiba meraih kedua tangan Yona dan menggenggamnya.
Yona tampak kaku dan sedikit gugup melihat sikap Finn. Ia mengulas senyum tipis dan akhirnya ikut menggenggam tangan Finn. Setidaknya bisa mengurangi sedikit rasa dingin yang menyergap.
Perjalanan panjang yang mereka tempuh akhirnya membawanya ke negeri Paman Sam. Kebetulan sekarang sedang musim dingin. Jadi Yona sedikit terkejut dengan perbedaan cuaca di sini dengan di Indonesia.
Mereka berdua tiba malam hari. Finn segera memesan taksi untuk mengantarnya ke hotel yang sebelumnya sudah dipesan.
“Apa kamu baik-baik saja, Yona?” tanya Finn khawatir.
Bibir Yona tampak bergetar karena kedinginan. Meskipun sudah memakai baju hangat, tetap saja rasa dingin itu masih terasa menusuk kulitnya. Finn kemudian menarik tubuh Yona ke dalam pelukannya. Yona menurut saja. karena berada dalam dekapan pria itu, ia merasakan kehangatan.
Sesampainya di hotel, Finn membantu Yona membawa kopernya. Yona benar-benar kedinginan. Setelah masuk ke dalam kamarnya, Finn meletakkan koper milik Yona di samping tempat tidur. Sedangkan Yona beringsut naik ke tempat tidur. Menutup tubuhnya dengan selimut tebal.
“Kamu baik-baik saja, Yon?” tanya Finn memastikan.
Finn terkekeh melihat Yona yang sedang meringkuk di dalam selimut hingga tidak kelihatan sama sekali. kemudian Finn menyalakan mesin penghangat di ruangan itu. setelah beberapa saat, ruangan itu berubah hangat. Yona membuka selimutnya dan melihat Finn yang masih berdiri di sana.
“Aku sudah nyalakan mesin penghangatnya. Sekarang kamu sudah tidak kedinginan lagi,” ucap Finn.
Yona baru sadar kalau di dalam hotel ini semuanya sudah serba canggih. Pasalnya dulu, beberapa tahun yang lalu pernah berlibur ke sini di saat musim semi. Jadi ia tidak begitu paham dengan alat penghangat ruangan yang digunakan ketika musim dingin tiba.
“Terima kasih,” jawab Yona.
“Ya sudah, aku ke kamarku dulu. kalau butuh apa-apa, tinggal hubungi aku saja,” pamit Finn kemudian menarik kopernya keluar dari kamar Yona.
Kamar yang ditempati Finn bersebelahan dengan kamar Yona. Sebenarnya Finn akan memesan kamar sendiri, namun Yona melarangnya. Yona memaksa agar Finn menempati kamar yang harusnya ditempati oleh ayahnya.
Yona melepas jaketnya. Ia mengeluarkan beberapa bajunya dan ditata di lemari yang tersedia. Setelah itu ia mengirim pesan pada ayahnya kalau sudah sampai. Di sana juga ada pesan dari Jarvis beberapa jam yang lalu dan mengatakan kalau pria itu sedang berada di luar kota.
Yona merebahkan tubuhnya lagi setelah menata pakaiannya. Tidak terbayangkan kini ia sudah berada di Amerika. Negara yang kemungkinan menjadi tempat tinggal ibunya. Entah bagaimana nanti reaksi wanita saat bertemu dengan putri semata wayangnya. Masih kah wanita itu mengingatnya?
**
Yona tidak bisa tidur setelah sampai di negara ini. sejak tadi ia hanya berdiam diri di kamarnya. Kemudian ia mencoba menghubungi Finn, ternyata pria itu justru mengajaknya pergi keluar. Kebetulan di hotel ini ada mini bar yang memang disediakan untuk tamu hotel.
“Kenapa kamu tidak bilang sejak tadi kalau tidak bisa tidur?” tanya Finn. Saat ini keduanya tengah berjalan menuju bar.
“Aku kira Kak Finn capek dan langsung istirahat,” jawab Yona.
“Aku belum tidur, Yona. Aku sedang mencari informasi mengenai tempat tinggal Jendra,”
“Benarkah? Lalu?”
Obrolan mereka terputus karena sudah memasuki bar. Yona dan Finn mencari tempat duduk kemudian memesan minuman.
“Aku nggak bisa minum seperti itu, Kak!” seru Yona saat Finn memesankan cocktail.
“Tidak apa-apa. ini kadar alkoholnya paling sedikit. Terlebih cuaca di sini sangat dingin. Nanti bisa menghangatkan badanmu,”
Yona pun akhirnya mengangguk. Setelah pelayan pergi, Finn kembali melanjutkan obrolannya tadi.
“Tempat itu sepertinya tempat yang sangat berbahaya, Yon.”
“Maksudnya, berbahaya yang seperti apa?” tanya Yona tidak mengerti. Namun ia merinding membayangkannya.
“Aku tidak tahu pasti. Aku juga tidak tahu siapa Jendra sebenarnya. ada sebuah tempat seperti rumah, di kota kecil itu yang dijaga ketat oleh beberapa orang. “Eagle Eye” entah apa maksud dari kata kunci itu. sepertinya orang yang memiliki kekuasaan di tempat itu, atau orang itu sangat berpengaruh dan ditakuti banyak orang.” Finn menceritakan tentang hasil pencariannya.
Meskipun Finn sudah lama berkecimpung di dunia gelap, namun ia tidak pernah mendengar nama “Eagle Eye”. Mungkin karena sepak terjang Finn yang kurang luas. Hanya sebatas negara di Asia saja.
“Mungkin kah selama ini ibu hidup dalam lingkup seperti itu? apa tempat itu seperti tempatnya mafia, Kak?”
“Aku tidak tahu pasti, Yona. Besok kita akan ke sana,”
Yona mengangguk. Namun dalam hatinya sempat meragu. Dia juga takut kalau berhubungan dengan dunia gelap seperti yang ada di film-film holywood yang sering ia tonton.
Kini Finn dan Yona menikmati minuman mereka. pertama kalinya Yona merasakan cocktail, rasanya sangat aneh. Namun apa yang dikatakan Finn benar. ia merasa hangat di badannya. Hal ini sudah biasa bagi orang-orang yang tinggal di negara ini. terlebih saat musim dingin tiba.
***
Keesokan harinya Finn dan Yona sudah bersiap pergi ke tempat di mana Jendra tinggal. Finn menyewa mobil untuk memudahkan perjalanannya. Tak lupa pria itu juga membawa senjata untuk berjaga-jaga. Tanpa sepengetahuan Yona tentunya.
Perjalanan yang mereka lalui lumayan lama. Hingga akhirnya mobil yang dikemudikan Finn sampai di sebuah padang rumput yang sangat luas, yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah rumah besar. Dari jauh Finn bisa melihat kalau rumah itu dijaga ketat oleh pengawal.
“Kita ke sana sekarang, Kak?” tanya Yona ketakutan.
Finn tidak menjawab. ia langsung melajukan mobilnya ke rumah itu. namun tiba-tiba ada beberapa mobil yang tiba-tiba muncul dari belakang dan mengepung mobil Finn.
Dorr
Satu tembakan melesat ke udara yang dilakukan oleh salah satu pengemudi mobil itu.
“Kak!” teriak Yona ketakutan.
.
.
.
*Happy Reading!!
next kak💪 semangat