Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.
Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.
Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alfist pepet terus jan kasih kendor I
"Mah, apa ada sesuatu yang menganggu? Ekspresi mama kelihatan tidak baik-baik saja" ucap Marsel khawatir juga
"Haha bukan apa-apa kok, hanya merasa tubuh mama lemas saja" mau bagaimana lagi di kasih pemanasan dari tadi sama Alfist yah lemas lah ygy
"Bukan apa-apa?! Ini adalah masalah besar! Pah jangan sampai mama sakit lagi" perintah Marsel pada papa nya, Marsel tahu Karin sakit dari nenek mau bagaimana lagi Marsel berhak tahu ya gaes yah
Marsel khawatir, "Papa, tolong bawa mama ke dokter. Aku takut mama sakit."
Alfist mengangguk, "Baik, papa panggil Nathan sekarang" mereka sama kabut
"Al, gak gw gak sakit, Marsel mama udah sehat kok, ini mama lemas karena tadi ada serangga tawon ngigitin mama" sambil memincing kan mata ke Alfist, Karin tahu apa yang Alfist perbuat di leher nya seperti di drama drama maupun di novel novel ada juga di real life.
Setelah nya mereka makan siang bersama sama.
Sore hari nya.
"Al apa bisa kita berbicara berdua"
"Hemm tentu Baby" di kamar mereka berdua saja, Marsel lagi sibuk karena mendapatkan perintah dari Alfist
"Pertama gw besok mau sekolah jadi lu bisa antar gw malam ini balik ke rumah"
"Biar aku tidur bareng di rumah kamu Baby"
"Haduhhh, rumit ngomong sama orang maksa, next kedua bisa gak jangan lakuin hal vulgar pada gw" mendengar itu Alfist menyeringai ingin mengoda Burung kenari nya
"Vulgar?! yang mana sayang" "Ihhh, jangan pura-pura bego Al" geram Karin "Bukan nya kamu menikmati juga, Hemm" masih memeberikan seringai
"Tap.... tapi kan lue yang godain gw" "dan kamu tergoda" Alfist mencium bibir merah ranum itu "Ihhh, lu yang duluan lagian siapa yang gak nolak kalau di sodorin sama pria ganteng gini" "Terus mau mu apa Baby" Alfist berusaha serius tapi rasanya ingin tertawa melihat wajah Burung kenari nya yang merah pedam menahan malu "Stop lakuin itu dan ini" nunjukin bibir dan melingkar muka Alfist dengan jari "Hemm, akan aku pikiran, lagian kita akan menikah right" Karin menggeleng "Gw belum siap, gw belum pasti, gw belum mau, gw.... " Karin bingung untuk melanjutkan nya di bilang Cinta ini kah Cinta atau Nafsu belaka? "Baby kamu belum menyukai ku?" Karin terdiam, suka? Karin suka tapi ntah lah
"Bagaimana cara nya agar kamu yakin Baby sama ketulusan ku" lanjut Alfist, Karin masih terdiam, menikah, Karin belum mau menikah, rasanya hidup nya gak akan bebas, Karin gak masalah Marsel memanggil nya mama
"Apa aku harus melakukan nikah paksa pada mu" Karin terkejut dan melihat Alfist tajam, apa-apaan, "Gak Al, jan ngelakuin hal konyol seperti itu" "Kalau gak mau terus apa Baby" Alfist mencekram tubuh Karin "Au, Al lepasin" "Atau aku pindahkan semua perusahaan ku atau apa pun harta ku atas nama mu Baby" wajah Karin dan Alfist sungguh dekat, hidung mereka saling bersentuhan. "Al, lepas dulu, kita ngomong baik-baik ok" Karin berusaha melepaskan cekraman tangan Alfist dari tubuh nya. Alfist menurut. terdiam beberapa menit sambil berpikir masing-masing, "Al, kamu serius pada ku" "Sangat Baby, aku mencintaimu, aku mohon mengerti lah Baby" "Apa yang kamu cinta dari diriku" "Aku mencintai apa pun yang ada pada dirimu Baby, sungguh" lagi Alfist menyatukan kembali hidung mancung mereka saling menatap untuk saling mengerti. Karin mencium singkat bibir Alfist, "Al, masih banyak tentang apa pun yang tidak aku tahu tentang diri mu, untuk menikah bukan lah hal sepele, bisa-bisa gw jadi janda muda ntar" "Gak akan Baby" tatapan yang diberikan dari Alfist sangat meyakinkan menurut Karin.