Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Priozel
Disisi lain, Alaric dan Kyube sampai di camp pelatihan bagian timur kerajaan jingga. Kyube pun mengajak Alaric untuk pergi ke sebuah rumah di dekat camp pelatihan.
"Apa kau yakin ingin bertemu dengannya? Belakangan ini dia sering marah marah sendiri," ucap Kyube
Alaric yang mendengar itu pun mulai kebingungan. "Apa maksudmu?"
"Semenjak beliau kurang sehat, dia selalu marah marah sendiri. Padahal saat dia masih melatih ku, dia selalu tersenyum dan tidak pernah marah." ujar Kyube
Mereka berdua berdiri di depan rumah Priozel. "Apa ini rumah dia?" tanya Alaric
"Begitulah," jawab Priozel
Kyube pun mulai mengetuk pintu. "Pelatih Zel! Apa kau ada di dalam?" ucap Kyube sambil mengetuk pintu.
Priozel yang mendengar suara Kyube pun langsung membukakan pintu untuk mereka berdua. "Sial, cahaya matahari di pagi hari membuat ku kesal." ucapnya
"Benarkah?" tanya Kyube
Priozel pun melihat ke arah mereka. "Untuk apa kau datang kesini Kyube? Lalu siapa pria berambut putih ini? Hey nak siapa kau huh?"
"Aku? Aku seorang Kapten dari pasukan cahaya pak," jawab Alaric
Priozel yang mendengar itu pun berhenti marah marah dan mulai terkejut. "Tunggu tunggu... Berambut putih dan mata berwarna putih? kau pasti seorang Zerendale?"
"Hmm? Biasanya anda tidak suka dengan orang baru yang datang kesini," ucap Kyube
Priozel pun memukul kepala Kyube. "Diam kau bocah," ujar Priozel
Priozel menyuruh mereka berdua untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu agar pembicaraan mereka tidak di dengar oleh orang lain. "Senang bisa bertemu dengan mu," ucap Priozel kepada Alaric
Disisi lain, Gareth yang sedang duduk di taman, tidak sengaja berpapasan dengan Mory yang baru saja pulang dari belanja kebutuhan masak.
"Kakak Gareth?" ucap Mory sambil melihat ke arah Gareth yang sedang tidak baik baik saja
Gareth yang mendengar itu pun langsung melihat ke arah Mory. "Ternyata kau Mory... Apa yang sedang kau lakukan disini?"
Mory pun duduk di samping Gareth. "Apa Kakak sudah tau kalau Alaric datang kesini?" tanya Mory
"Iya... Aku bertemu dengannya kemarin saat aku sedang melatih para pasukan..." jawab Gareth
"Lalu apa yang terjadi? Apa Kakak sempat untuk berbicara dengannya?" ucap Mory
Gareth menghela nafas. "Tidak, saat aku melihat ke arahnya. Dia langsung pergi meninggalkanku dengan raut wajah yang kesal,"
Mory yang mendengar itu pun langsung paham apa yang sebenarnya terjadi. "Mungkin dia masih belum bisa memaafkan Kakak karena pergi meninggalkannya 1 tahun lalu,"
"Mungkin kau benar, saat ayah ku meninggal 1 tahun lalu. Aku pergi meninggalkan Alaric yang sedang dalam keadaan terpuruk,"
Mory pun mulai tersenyum sedikit. "Tadi malam aku menemuinya di pemakaman, namun aku tidak sengaja menamparnya karena kesal."
Gareth yang mendengar itu pun mulai ikut tersenyum juga. "Dia dulu pernah mengatakan kalau ingin bertemu dengan mu saat telah menjadi seorang Kapten,"
"Benarkah?" ucap Mory
"Serius," balas Gareth
Gareth pun mengelus kepala Mory. "Tapi aku tidak menyangka kalau seorang Dame seperti mu bisa memasak,"
Mory yang mendengar itu pun menjadi kesal sedikit. "Bukannya itu sudah tentu, lagian aku sudah berumur 21 tahun." ucapnya
"Hahaha, maaf maaf." ujar Gareth
Mory pun teringat sesuatu tentang Gareth yang akan segera menikah dengan seorang putri yang berasal dari keluarga yang sangat terkenal di kerajaan jingga.
"Apa kakak akan jadi menikah dengannya?" tanya Mory
"Tentu, aku sudah lama berpacaran dengannya." jawab Gareth
"Tapi, bukannya pendukung keluarga mereka tidak setuju kalau Kakak menikah dengan Tuan Putri mereka?" ucap Mory
"Ya... Para pendukung keluarga mereka tidak setuju karena aku memiliki darah kerajaan cahaya," balas Gareth
Mory pun melihat jam di taman yang sudah masuk jam 12 siang. "Sepertinya aku harus pergi sekarang, karena jam 3 nanti aku akan pergi menjalankan misi."
"Berhati-hatilah," kata Gareth
Mory pun pergi dari sana dan meninggalkan Gareth yang masih duduk di kursi taman itu. Sedangkan disisi lain, mereka bertiga masih berada di lautan.
"Apa kau yakin kita berada di jalur yang benar masih?" tanya Lawkei
Valiant pun melihat kompas miliknya. "Menurut kompas ini kita masih berada di jalur yang benar,"
"Lalu kenapa air disini sangat tidak tenang," ucap Lawkei
"Aku juga tidak tau dasar bodoh," balas Valiant
Tiba tiba Ziaz keluar dari dalam kapal sambil membawa makanan untuk mereka makan siang. "Waktunya makan!"
Valiant dan Lawkei pun terdiam sambil melihat ke arah Ziaz. Ziaz yang melihat itu pun mulai kebingungan. "Kalian ingin makan atau terus memantau huh?"
Mereka bertiga mulai makan siang bersama di atas kapal. Lawkei dan Valiant pun memuji masakan Ziaz yang sangat enak. "Apa ini? Ini sangat enak," ucap Valiant
"Ini spaghetti, makanan favorit para penduduk kerajaan cahaya." jawab Ziaz
"Sial, makanan ini membuat ku tidak berhenti memasukkannya ke dalam mulut ku." ujar Lawkei
Ziaz pun tersenyum. "Sebenarnya aku belum pernah membuat ini, namun aku teringat tentang resep yang di berikan oleh ibu ku."
Saat selesai makan, Lawkei pun bersandar di dinding kapal sambil menikmati suasana tersebut. "Hari ini sangat cerah ya,"
"Ya, kau benar. Kemungkinan besar hari ini kita tidak berhadapan dengan hujan," ucap Valiant
"Jika seperti ini, kita bisa mencapai kerajaan sakura besok pagi." ujar Ziaz
Lawkei yang mendengar perkataan Ziaz pun langsung teringat tentang tujuan mereka pergi ke kerajaan sakura. "Kira kira kita akan mendapatkan pedang pelindung berwarna apa disana?"
"Entahlah, mungkin pedang pelindung berwarna nila." ucap Valiant
"Bukan, kita akan bertemu dengan pemakai pedang pelindung berwarna ungu." balas Ziaz
"Dari mana kau tau?" tanya Lawkei
Ziaz menghela nafas. "Setiap pedang pelindung memiliki warna yang berkaitan dengan 7 kerajaan hebat di dunia saat ini. Jadi kemungkinan besar kerajaan sakura mewariskan pedang pelindung berwarna ungu,"
"Semoga tebakan mu benar," ucap Valiant
"Kalau benar pun kita tidak tau apa kehebatan dari pedang pelindung berwarna ungu itu," ujar Lawkei
Kembali ke rumah Priozel. Alaric dan Kyube pun duduk di atas sofa ruang tamu. Lalu Priozel datang sambil membawakan gelas berisikan teh dan piring yang berisikan beberapa kue.
"Aku tidak ingin pembicaraan kita ini di dengar oleh orang lain," ucap Priozel
Alaric pun sedikit kebingungan karena Priozel yang sudah berumur 100 tahun lebih itu masih bisa berjalan kesana kemari dengan mudah.
"Kenapa dia tidak keliatan seperti sedang sakit?" bisik Alaric
"Hiraukan saja," balas Kyube
Priozel pun duduk di hadapan mereka berdua. "Jadi, mari kita mulai pembicaraan kita." ucapnya
Alaric pun mengeluarkan buku yang ditulis oleh Raja Cahaya Pertama. "Aku yakin anda mengenal buku ini," ujar Alaric
___ END CHAPTER 33 ___