seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 perusahaan di ambang bangkrut
Dan ada yang melawan musuh, sementara aku dan Bram menjaga mereka. Mereka berdua ingin ke kamar mandi jadi aku yang mengantar nya. dalam perjalanan ke kamar mandi di antara mereka berdua ada yang memukul balok dari belakang, saat jatuh dan aku tidak sadarkan diri lagi. Saat itulah mereka menyempatkan kabur dan Kemungkinan mereka berdua sudah merencanakan semuanya.
"kurang ajar dia, aku ingin mereka berdua tertangkap."
"maafkan aku nona karena aku mereka kabur, dan aku akan berusaha mencarinya."
"sudah lah Tika, tidak ada yang perlu di salah kan. Kita bersama-sama akan mencarinya. Mereka memang terlalu licik."
Tika hanya mengangguk saja, " kita semua harus berhati-hati.dan ayah ku.. Gawat jangan sampai mereka ke rumah ayah ku. Kerahkan semua orang-orang kita untuk menjaga kediaman ayah."
"baik lah nona aku akan ke rumah ayah nona dan memberikan tahu kan kepada mereka segera ke rumah nona." "baiklah Tika, jangan baik-baik diri mu kalau ada apa-apa langsung kabarin aku." tika berpamitan dan segera meluncur kediaman ayahnya.
Dela menelepon ayahnya untuk memastikan apakah beliau aman saja di sana atau sebaliknya. Setelah menelepon ayahnya barulah Dela tenang sedikit. Mungkin mereka belum bertindak. Sebaiknya aku harus berjaga-jaga, mungkin mereka kabur karena yang membantunya atau itu hanya ide mereka.
*****
setelah selesai bersih-bersih Dela segera saja meluncur kediaman ayahnya, untuk lebih memastikan nya lagi dengan mata kepalanya sendiri. Dan tidak butuh waktu lama Dela sudah tiba di kediaman ayahnya.
Tika langsung saja menghampiri Dela yang baru turun dari mobilnya. Dela dan Tika berjalan beriringan masuk ke rumah, "bagaimana kabar ayah." "baru aja tadi menelepon tanya keadaan ayah."
dela hanya cengengesan mendengar perkataan ayahnya.
"ayah ini teman Dela, untuk sementara Tika boleh tinggal di sini.?"
"boleh dong nak,,, senang ayah kalau ada yang mau tinggal di sini jadi ayah tidak kesepian di sini nak."
"terimakasih ayah, kalau begitu saya antar Tika ke kamar dulu yah." ayah Dela mengangguk saja sambil meminum tehnya.
Dela dan Tika masuk ke kamar dan di kamar Tika sendiri sudah di pasangi layar untuk memantau seluruh ruangan rumah ini dan sekitarnya.
******
hari ini Dela sangat sibuk jadi Dela buru-buru saja ke kantor. Di dalam ruangan Dela, sudah menumpuk kertas yang ingin di tandatangani. Tidak lama itu pintu di ketuk dari luar, Dela memerintahkan yang mengetuk pintu untuk masuk. "hello ibu bos yang cantik,... "tidak usah lebay deh dara, ada apa sih..?" dara hanya cengengesan sambil duduk saja. "hari ini aku lihat ibu bos sibuk banget."
"bagaimana tidak sibuk, kalau perusahaan ayahku itu aku juga pengan."
"wow, serius Bu bos." "kapan saya bohong ke kamu."
"iya deh ibu bos, kalau aku buatin dulu kopi untuk ibu bos.". "oke sekalian tuh sarapan juga, soalnya belum sarapan juga dari rumah." dara hanya menaikkan jarinya berbentuk oke. Lalu keluar dari ruangan itu.
Beberapa menit kemudian dara sudah kembali dan benar dara juga membawa sarapan lengkap dengan kopinya. "thank you, sudah perhatian sama aku."
"it's okey ibu bos, aku kan selalu ada untuk ibu bos."
Dela langsung saja menikmati sarapan yang di bawa Dara. Dan dara juga menyeruput kopinya.
******
di kantor ayah Dela, Dela menerima laporan bahwa pengeluaran kemarin dari salah satu kartu ATM milik pak William, ayah Dela. Dela menyuruh tim IT dan yang mengelola keuangan kantor serta memblokir kartu tersebut. Dela merasa prustasi melihat laporan keuangan tersebut lebih besar pengeluaran dari pemasukan perusahaan tersebut.
Dela juga mengatakan kepada tim IT tersebut dan tim tim pengelola keuangan untuk melaporkan segera. "perusahaan akan bangkrut kalau segini banyak pengeluaran.
Tidak butuh waktu lama salah satu tim IT tersebut melaporkan kepada Dela bahwa yang menggunakan kartu tersebut ialah salah satu keluarga pak William sendiri. Dela semakin yakin yang menggunakan itu ialah Dita dengan ibunya. Tim tersebut juga melaporkan kartu tersebut terakhir di gunakan tiga jam lalu. untung Dela sudah menyuruh tim pengelola keuangan itu untuk memblokir kartu tersebut.
Dela harus bekerja keras untuk menutupi kerugian perusahaan itu. Di ruangan Dela terus berpikir bagaimana caranya untuk mengembalikan perusahaan tersebut untuk bisa jaya dan sukses tersebut.
*******
Di tempat lain Dita dan ibunya merasa senang, bisa melarikan diri dari anak buah Dela. "untung aku membawa salah satu kartu ini Bu."
"iya benar Dita dan bisa belanja sebanyak ini. Ngomong-ngomong kenapa kartu ini ada di kamu Dita."
dita menjelaskan kepada ibu nya, kenapa dia memiliki kartu tersebut. saat itu setelah ayah ke kantor hari itu, aku diam-diam masuk ke kamar ayah untuk mencari sesuatu. Tapi aku tidak menemukan apa-apa, saat berbalik dompet ayah ada di meja itu aku diam-diam membuka dompet ayah hanya untuk mengambil uang, dan aku berpikir kalau aku ambil uang itu pasti ketahuan oleh ayah. Aku berinisiatif untuk mengambil kartu ini. Tidak lama kemudian aku keluar kamar ayah diam-diam, dan aku di kejutkan oleh Dela tiba-tiba masuk ke rumah dan aku juga langsung menyembunyikan kartu ini di saku celana ku ini.
"wah-wah untung kamu mengambil kartu itu kalau tidak kita tidak tahu bagaimana nasib kita.". Ibu Dita sambil menepuk-nepuk bahu Dita. "iya ibu dan tadi juga aku mengambil juga banyak uang kas di bank takut nya kartu ini akan di blokir."
"ide mu Sangat bagus nak Dita." "siapa dulu Dita, ibu badan aku terasa sakit semua aku mau istirahat dulu Bu."
********
Dela tidak memberi tahu kan ayahnya tentang kondisi perusahaan nya. Takut nya penyakit yang di derita nya kambuh lagi. Sore hari Dela pulang kerumah ayahnya dengan penampilan yang lusuh. "kenapa muka kamu begitu sekali nak, apa yang terjadi di kantor."
"tidak apa-apa Yah, Dela hanya kecapean saja. Kalau begitu Dela ke kamar dulu."
ayah Dela hanya mengangguk saja dan tersenyum kepada Dela.
Dela melangkah ke kamarnya Dengan pikiran yang kacau. Setelah sampai di kamar Dela langsung saja merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya. Dela memejamkan matanya sebentar tidak butuh waktu lama Dela tertidur.
Baru beberapa menit Dela tertidur, sudah di kejutkan Dengan suara ketukan. "siapa sih yang selalu mengganggu tidur ku." Dela berjalan dengan gonta-ganti menuju pintu kamar. Untuk membuka pintu tersebut.
"eh ayah.. masuk aja Yah.." ayah Dela masuk ke kamar sambil duduk di tempat tidur. Ayah Dela menarik napas dan mengatakan kepada Dela ...