Kill The Wolf

Reginald perlahan mengeluarkan cermin kaca dari tangannya, meletakkannya di pangkal hidungnya, berjalan ke sisi Levi, membuka jendela dan menyipitkan mata untuk melihat ke platform tempat layang-layang diparkir.

Cermin kaca itu bertatahkan rantai platinum tipis, miring ke telinganya, menutupi salah satu mata bunga persiknya, tetapi pangkal hidungnya menjadi semakin lurus. Seluruh temperamennya tiba-tiba menjadi lebih dingin, dan ada aura samar binatang mengenakan pakaian.

Levi memandangnya dengan tatapan kosong selama beberapa saat dan bertanya, "Ayah, apa yang kamu kenakan?"

Reginald memiringkan kepalanya dan menggodanya, "Ini benda kecil milik orang asing, bukankah terlihat bagus? Sangat populer di sana untuk memakai ini. Saat aku pergi jalan-jalan, aku akan menipumu menjadi ratu asing, oke ?"

Levi terdiam dan agak meragukan kata-kata Reginald.

Prajurit muda dari divisi black iron menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dunia telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan hati orang-orang tidak lagi kuno. Dulu, wanita menghargai kebajikan, kemampuan, dan temperamen kami, dan kami tidak mengkhawatirkannya. Tapi sekarang, mereka hanya peduli laki-laki itu tampan atau tidak. Panglima, saudara-saudara kita lajang bukan karena jelek, tapi karena lahir di waktu yang salah."

Keistimewaan Kamp Eagle's adalah para bujangan. Setelah mendengar ini, semua orang mulai mencemooh.

Reginald tertawa dan berkata, "Pergi, jangan menyeretku ke dalam hal ini, lagipula siapa yang jelek? Aku adalah bunga di Eagle's nest, dan reputasi baikku telah menyebar melintasi lautan."

Sekelompok orang kasar di ketentaraan dikejutkan oleh perkataan Panglima mereka, jadi mereka harus tertawa keras sebagai tanggapan. Jack berkata dengan dingin, "Panglima, kamu seindah bunga, kenapa kamu tidak bisa mendapatkan seorang istri?"

Kalimat ini menyentuh kesedihan Reginald. Reginald hanya bisa memegangi dadanya dan berkata, "Aku hanya menunggu harganya. Hal-hal baik akan segera berakhir. Apa yang kamu tahu?"

Ngomong-ngomong soal ini, Reginald benar-benar tidak bisa disalahkan.

Saat itu, mendiang Raja memiliki banyak kekhawatiran pada Reginald. Tidak apa-apa ketika dia masih kecil, tetapi seiring bertambahnya usia, pernikahan Marquis Osraige menjadi tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan mendiang Raja.

Jika Reginald memilih seseorang dengan status rendah, Raja takut orang akan mengatakan bahwa dia telah menganiaya kaum lemah, dan mendiang Raja tidak akan bisa menjawab kepada siapa pun. Tetapi jika Reginald memilih seseorang dari keluarga berpangkat tinggi dan berkuasa, mendiang Raja khawatir dia akan menggulingkan kekuasaannya.

Pihak manapun yang dipilih akan berada dalam dilema. Terkadang Reginald pikir mendiang Raja pasti berharap Reginald menjadi seorang kasim kecil.

Pernikahan Marquis Osraige sempat tertunda lama, dan akhirnya mendiang kaisar memilih putri seorang sarjana akademi Kerajaan dari keluarga Majorie.

Keluarga Majorie telah menjadi keluarga terpelajar selama beberapa generasi, dan latar belakang keluarga mereka mulia. Dikatakan bahwa Nona muda Majorie secantik anggrek, dan bakatnya terkenal di seluruh ibukota kerajaan, dia juga dikenal sebagai selir kembar di ibu kota. Ini tidak melibatkan apa pun, juga bukan penghinaan terhadap Reginald.

Tapi sungguh aneh. Sejak pertunangan, bunga terkenal ini seperti terkena embun beku, semakin parah dari hari ke hari - sebelum Reginald kembali ke Tara setelah perang, Nona Majorie sudah meninggal dunia.

Ngomong-ngomong, banyak orang yang istrinya sudah meninggal, jadi bukan hal yang aneh, apalagi hanya seorang calon istri yang dan mereka belum menikah. Namun ketika masalah ini menjadi perhatian Marquis Osraige, sulit untuk tidak memikirkan kakeknya yang duda dan kesepian serta orang tuanya yang meninggal dalam usia muda.

Begitu saja, reputasi calon istri Marsekal Scott menyebar dengan cepat.

Bisa bertunangan dengan Marquis dari Osraige adalah hal yang baik, tidak harus mengabdi pada mertua, jika mereka menikah, Nona Majorie hanya duduk manis di rumah menikmati keberkahan.

Setelah Nona Majorie meninggal, Reginald melakukan perjalanan ke Wilayah Barat dan Wilayah Utara, dan tidak kembali ke ibu kota selama empat atau lima tahun, jadi tidak ada kesempatan baginya untuk melakukan apa pun. Sekarang mendiang Raja telah pergi, dan Reginald masih belum menemukan wanita yang cocok untuk dia nikahi. Raja baru beberapa tahun lebih tua dari Reginald, dia tumbuh dengan memanggilnya paman. Agak merepotkan untuk mengurus pernikahannya saat ini.

Selain itu, Reginald sendiri tidak punya tenaga untuk memperhatikan, jadi dia menundanya sampai sekarang.

Jack menolak untuk melepaskannya, "Menunggu harga? Panglima, kepada siapa kamu ingin menjual diri kamu?"

Reginald mengangkat kepalanya dan melihat Levi menatapnya dari dekat melalui cermin kaca, wajahnya tanpa sadar menunjukkan ketegangan, berpikir bahwa pemuda itu khawatir dia tidak akan mencintainya jika dia menikah.

Reginald mengangkat tangannya dan menepuk bagian belakang kepala Levi dengan meyakinkan, "Aku menyukai seseorang yang cerdas, lembut, dan baik hati. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan membuat singa kembali dan mengganggumu di masa depan."

Kata-kata ini seolah membuka lubang di dada Levi, dan khayalan yang seolah telah menyerah padanya kembali muncul dan menimbulkan masalah lagi, menimbulkan perasaan ekstasi sedih yang tidak ada cara untuk menyelesaikannya.

Levi memaksakan dirinya untuk tersenyum kaku. Ini seperti memaksakan diri untuk memejamkan mata dan tidur setiap malam.

Pada saat ini, tiba-tiba terjadi keributan di peron, beberapa orang Barat membawa banyak monyet dan burung beo yang melompat-lompat di peron, dan membawa sangkar besi besar yang dilapisi beludru ke atas panggung memutar dan memasang cincin api besar, dan setelah berpose lama untuk membangkitkan selera orang, dia melepas kain flanel di kandangnya.

Ada seekor harimau besar di dalam kandang.

Nelson mencondongkan seluruh tubuhnya ke luar jendela dan terus bertanya, "Apakah itu harimau asli?"

Badut itu melangkah maju, membuka sangkar besi, dan mengeluarkan harimau besar berkerah itu.

Mungkin terlalu banyak orang yang menonton sehingga harimau itu tampak sedikit gelisah dan terus membuat gerakan meronta.

Reginald mengerutkan kening dan berkata dengan dingin, "Orang asing ini benar-benar tahu bagaimana harus bersikap. Mereka membawa binatang seperti itu untuk Tahun Baru."

Noah, pemuda yang paling banyak berbicara tadi, tampak serius, "Ya."

Reginald berkata, "Temukan seseorang untuk mengawasi. Ada banyak orang di bawah sana, jadi jangan membuat masalah lagi."

Noah menerima perintah itu dan pergi. Dia berguling langsung dari teras Layang-layang Berkepala Merah Pada ketinggian puluhan kaki, bayangan hitamnya bersinar, meninggalkan gumpalan tipis uap putih di udara, dan dia menghilang dalam sekejap mata.

Di tengah hiruk pikuk masyarakat, harimau yang gelisah itu mulai enggan terjun ke dalam lingkaran api, tampak garang seolah-olah dipaksa menjadi pelacur.

Sorak-sorai dari dek observasi Grand View semakin nyaring. Beberapa orang menjadi heboh dan mulai melemparkan uang dari atas ke bawah.

Orang-orang sangat senang sehingga tidak ada salahnya melempar beberapa koin tembaga ke peron. Banyak orang melakukan ini, tetapi hari itu, dua ratus lima datang entah dari mana, dan dia langsung melemparkan daun emas ke bawah.

Penonton yang menyaksikan kemeriahan penonton bersorak membujuk dan teriakan "emas emas emas" terus berdatangan.

Sebelum dia bisa mengetahuinya, harimau yang merangkak ke dalam lingkaran api itu benar-benar kesal karena suatu alasan, ia meraung, berbalik dan menggigit badut yang lengah.

Badut itu langsung digigit di bagian lengan dan separuh bahunya, dan menjerit nyaring.

Harimau itu meraung, melepaskan diri dari kendalinya, dan bergegas menuju lautan manusia di bawah Menara Harmony.

Orang-orang di lingkaran dalam sangat ketakutan oleh binatang itu sehingga mereka ingin segera keluar seperti ayam. Orang-orang di luar tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan entah bagaimana mereka mendengar bahwa daun emas direnggut ke dalam, jadi mereka masih terjepit di dalam.

Saat kedua belah pihak bertabrakan, tidak ada yang bisa bergerak.

Ada yang teriak "emas", ada yang teriak "harimau", ada yang terjatuh dan tidak bisa bangun sama sekali, berantakan total.

Pengawal yang bertugas di malam hari dilemparkan ke dalam kekacauan oleh kerumunan. Ada banyak pejabat di dekat Menara Harmony. Beberapa dari mereka tidak sengaja mengambil nyawa orang biasa. Karena tergesa-gesa, mereka hanya fokus untuk melarikan diri untuk hidup mereka sendiri.

Reginald meraih bahu Levi mendorongnya ke belakang, meraih ke belakang dan melepaskan keranjang panah Jack dan busur panjang yang tergantung di belakang pintu, dan memerintahkan, "Jangan keluar."

Para prajurit camp Eagle's di meja semuanya berdiri.

Jack meraih siku Reginald dan berseru, "Matamu..."

Levi mengangkat kepalanya dengan sensitif dan berpikir, "Mata? Ada apa dengan mata?"

Reginald mengabaikannya, melambaikan tangan Jack dan menendang pintu ruang layang-layang berkepala merah tanpa penjelasan apa pun.

Beberapa elang hitam di atas layang-layang berkepala merah melompat turun dari langit dan terbang rendah ke tanah. Beberapa kembang api kecil meledak menjadi cahaya dingin. Seorang prajurit lapis baja hitam lainnya berdiri di tempat yang tinggi dan memanjat tiang layang-layang sambil memegang tembaga di tangannya. Mengaum, berteriak keras kepada kerumunan yang kacau, "Marquis Osraige ada di sini, jangan bertindak gegabah!"

Kata-kata ini sebenarnya lebih efektif daripada dekrit Raja. Banyak orang secara naluriah menghentikan langkah mereka begitu mendengar kata "Marquis Osraige".

Raungan seekor harimau datang dari jauh. Harimau yang marah itu menukik seperti kilat dan menggendong yang tampak seperti anak laki-laki di bawah cakarnya. Reginald berdiri di haluan ikan koi dari Layang-layang Berkepala Merah, bersandar pada kusen pintu kamar dan menarik busur panjang ke samping.

Cermin kacanya masih tergantung di pangkal hidungnya. Tidak ada yang akan menembakkan panah dengan cermin kaca. Benda itu akan merusak penglihatannya. Pakaian tipisnya beterbangan ditiup angin panas dari sayap api dan mencemooh, seperti memotret dengan mata tertutup.

Tapi Jack tahu bahwa selama Reginald melepas cermin kaca, dia tidak akan bisa membedakan antara manusia dan hewan dalam jarak satu kaki, yang pada dasarnya sama dengan menutup matanya.

Mengapa hal itu terjadi pada saat kritis ini?

Lapisan tipis keringat muncul di telapak tangan Jack tanpa sadar, dan seluruh punggungnya menjadi tegang.

Saat ini, Reginald tiba-tiba melepaskan tangannya.