NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:241.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Soccer@

Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.

Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.

Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 ~ Kabar Pernikahan ~

Chen Xuan menatap Duan Yue dengan mata menyipit. "Klan Duan dari Benua Barat... Lalu, apa hubunganmu dengan Klan Yun?"

Duan Yue menjawab tenang, "Klan Yun dan Klan Duan memiliki ikatan persahabatan yang kuat. Leluhur Klan Yun pernah membantu leluhur Klan Duan, sehingga memperkuat hubungan kami. Persahabatan ini terjaga hingga saat ini."

"Lima bulan lalu, Klan Yun menghadiri pernikahan kakak perempuanku di Klan Duan. Saat itu, para petinggi klan mengetahui bahwa Klan Liu dan Klan Han sering mengirim utusan ke Kekaisaran Chen. Karena keduanya adalah musuh bebuyutan Klan Duan, kami memutuskan untuk menyelidiki. Aku dikirim bersama rombongan Klan Yun ke Kekaisaran Chen untuk mengungkapkan kebenarannya," jelas Duan Yue.

"Hanya itu?" tanya Chen Xuan, matanya mencermati.

Duan Yue mengangguk. "Ya, hanya itu."

Chen Xuan menatap mata Duan Yue dengan tajam, mencari tanda kebohongan. Keduanya terpaku dalam kesunyian beberapa saat.

Akhirnya, Chen Xuan mengangguk. "Baiklah, aku percaya padamu untuk saat ini."

Mendengar kata-kata Chen Xuan, Duan Yue menghela napas lega. Dia merasa gugup dan tertekan berhadapan dengannya, suatu perasaan yang belum pernah dia alami sebelumnya. Bahkan ayahnya sendiri tidak membuatnya merasa demikian.

Chen Xuan tampaknya penuh misteri, dan sikap dinginnya menambah kepenasaran Duan Yue. Sebagai wanita cantik, dia terbiasa mendapat perhatian dari pemuda-pemuda jenius dari keluarga besar. Namun, Chen Xuan tetap bersikap normal, tanpa sedikit pun terpengaruh oleh kecantikannya. Hal ini membuat Duan Yue semakin penasaran.

Chen Xuan bertanya tiba-tiba, "Kapan kamu akan kembali?"

"Aku akan memantau Klan Liu dan Klan Han selama dua bulan, lalu kembali ke Benua Barat untuk menghadiri Pernikahan Putra Nirwana," jawab Duan Yue.

Mendengar ini, wajah Chen Xuan berubah. Kepanikan samar terlihat di matanya. "Putra Nirwana dari Suku Phoenix Asli akan menikah dengan siapa?" tanyanya dengan penasaran.

Duan Yue menggelengkan kepala. "Aku belum tahu pastinya, namun kabar yang beredar menyebutkan bahwa pengantin Putra Nirwana adalah seorang wanita bernama Ling dengan Tubuh Suci Tipe Es."

Begitu kata-kata Duan Yue terucap, aura kuat melonjak dari tubuh Chen Xuan seperti ledakan gunung berapi. Angin di sekitar berputar liar, menghantam pohon-pohon dan menyebabkan daun-daun beterbangan.

Duan Yue terkejut melihat reaksi Chen Xuan yang begitu ekstrem. Dia tidak mengerti apa yang memicu kemarahan ini. Matanya terpaku pada kedua tangan Chen Xuan yang mengepal erat, serta sinar dingin yang terpancar dari matanya, membuatnya bertanya-tanya: "Apa yang terjadi? Mengapa dia begitu marah?"

Suara Chen Xuan terdengar berat saat bertanya, "Kapan pernikahan itu akan terjadi?"

"Tiga bulan lagi," jawab Duan Yue cepat.

Chen Xuan menghembuskan napas dalam-dalam, lalu ekspresinya kembali normal. Dia menatap Duan Yue serius, "Aku akan ikut denganmu ke Benua Barat."

Duan Yue terkejut. "Apa maksudnya?"

Chen Xuan melambaikan tangan, dan lusinan botol giok putih muncul di tanah. "Cukup?"

Duan Yue menatap botol-botol giok dengan heran, lalu menatap Chen Xuan. "Apa artinya ini?"

Chen Xuan melambaikan tangan lagi, dan sebuah gulungan muncul di samping botol-botol giok. "Teknik Tempur Kelas Langit Rendah. Apakah ini cukup?" tanyanya.

Duan Yue terbelalak, matanya tidak percaya. "Kelas Langit! Bagaimana kamu bisa memiliki teknik seperti ini?"

Meski berasal dari Klan besar dan telah melihat banyak gulungan teknik tempur, Duan Yue terkejut melihat teknik tempur Kelas Langit di depannya. Teknik semacam ini sangat langka dan hanya dimiliki oleh jenius dengan potensi luar biasa. Klan-klan besar sangat menghargai teknik ini dan menjaganya dengan ketat.

Namun, di tempat terpencil ini, seorang pemuda biasa bernama Chen Xuan melemparkan gulungan tersebut ke tanah seolah-olah itu benda biasa. Hal ini menunjukkan kekuatan dan kemampuan Chen Xuan yang luar biasa, membuat Duan Yue tidak bisa tidak merasa kagum dan penasaran.

Duan Yue menatap Chen Xuan dengan mata lebar, campuran rasa takut dan penasaran. "Kamu... Siapa kamu sebenarnya?" tanyanya dengan suara tergugah.

Chen Xuan tidak menjawab pertanyaan Duan Yue, melainkan membalikkan pertanyaan. "Apa benda-benda ini cukup?"

Duan Yue menarik napas dalam-dalam, rasa penasaran dan keraguan memancar dari matanya. "Apa yang kamu inginkan sebenarnya?"

Chen Xuan menjelaskan dengan tenang, "Dua bulan lagi, saat kamu kembali ke Benua Barat, aku akan menyamar sebagai bawahanmu. Kamu tidak boleh mengungkapkan identitasku. Setelah pernikahan selesai, aku akan meninggalkan Klan Duan."

Duan Yue menatap Chen Xuan dengan hati-hati, mempertimbangkan tawarannya. Lalu, dia berkata dengan tenang, "Aku setuju, tapi dengan satu syarat: selama di Benua Barat, kamu harus mengikuti perintahku dan tidak boleh bertindak sembarangan atau melanggar peraturan."

Chen Xuan tersenyum tipis dan mengangguk. "Aku setuju."

Chen Xuan melambaikan tangan, dan tubuhnya bergetar. Sayap unggu gelap dengan garis-garis merah dan biru muncul di punggungnya, memancarkan aura misterius.

"Dua bulan kemudian, kita akan bertemu di sini," katanya dengan nada acuh tak acuh.

Tubuh Chen Xuan perlahan-lahan melayang ke udara sebelum melesat ke langit dan menghilang di balik awan.

Duan Yue menatap ke arah kehilangan Chen Xuan, lalu pandangannya jatuh ke tumpukan botol giok dan gulungan teknik tempur di tanah. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berbicara dengan nada penuh kekaguman.

"Pemuda ini sungguh misterius. Siapa sebenarnya dia?"

..

Di dalam kamar mewah Klan Xu yang sunyi, seorang wanita cantik berpakaian putih elegan duduk tenang di atas kursi batu. Mata indahnya yang menyerupai musim gugur, penuh keseriusan, saat dia terbenam dalam karya tulisnya. Tangannya lincah menggerakkan kuas, menciptakan kaligrafi yang indah di atas gulungan kertas. Ekspresi wajahnya menunjukkan ketekunan dan konsentrasi, seolah-olah dunianya hanya terfokus pada karya seni yang sedang dibuatnya.

Pada saat itu, wajah cantiknya tiba-tiba berubah. Senyum manis yang mempesona, seperti bunga mawar yang mekar, perlahan-lahan merekah di wajahnya. Keseluruhan ekspresi wajahnya bertransformasi, menampilkan kebahagiaan dan kegembiraan yang tak terhingga, seolah-olah cahaya kebahagiaan menyinari seluruh dirinya.

Beberapa saat kemudian, pintu kayu yang indah tergeser perlahan, membuka celah bagi cahaya yang masuk. Chen Xuan melangkah masuk ke dalam ruangan dengan langkah tenang dan percaya diri, menimbulkan kesan kekuatan dan misteri yang menyelimuti dirinya.

"Kamu sudah kembali?" Xu Murong bertanya dengan senyum hangat, berdiri dari kursinya dan melangkah menuju Chen Xuan dengan langkah ringan dan elegan, matanya berbinar dengan kegembiraan dan kesenangan.

Melihat senyum manis Xu Murong, hati Chen Xuan terasa hangat dan nyaman. Perasaan ini baru dialaminya, karena sekarang ada seseorang yang menunggunya dengan setia. "Aku sudah pulang," kata Chen Xuan dengan senyum lembut, matanya berbinar kebahagiaan.

1
ario untoro
terlalu bertele kebanyakan narasi melebih lebihkan dari pada inti cerita nya
Ef: makasih kritiknya bang, tapi gw suka kyk gitu. Lebih detail dan ngk terkesan monoton dan kurang bahasa, kyk robot.
total 1 replies
kas
next
Puat Mames
Luar biasa
Pembaca Modal Pulsa
up up
A 170 RI
tks thor sdh semangat kembali
A 170 RI
nah gitu thor semangat penulis..
Pembaca Modal Pulsa
semangat thor 💪
Pembaca Modal Pulsa
hebat
Wildan Hamdani
apakah chen udah akan mencapai puncak...??? tgg kelanjutannya...!!
Mas Boy
up, makasih Thor....
Desti Sania
terima kasih Thor
Anonymous
Ok, mantap.
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Makasih thor 😊 semangaat /Determined/
Don Puspoyo
BAN 47 di tunggu Thor ya, tq 💪👍
Didi h Suawa
lanjut
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😄 Kasian banyak permpuan yg potek hatina
Didi h Suawa
lebih seru,
Suaib Pasang
semoga author sehat selalu dan diberikan pemikiran brillian dalam bekerja.
brandal1204
semangat Thor...sehat slalu...kami siap mendukung.../Good//Good//Good/
Suaib Pasang
cobalah bahasa ngga usah pakai bahasa gaul jaman sekarang..karna ceritanya jaman sebelum masehi..hehehehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!