TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Happy Reading..
__________oOo_________
Flashback off
"Akh.. S*al aku mengingat kejadian itu lagi" ucap Zanendra merasa kesal..
__________oOo__________
Violleta pov
Sesaat mengantar Eldara pulang aku dan kak ken pun langsung saja pamit kepada Eldara untuk bergegas pulang juga kerumah kami.
Setelah dari Toko Eskrim langganan ku, aku merasa hubungan antar persahabatan kami setelah ini pasti akan tidak baik-baik saja, aku merasa tidak enak hati dan tidak nyaman untuk saat ini antara perasaan Eldara kepada Kak ken dan juga perasaan kak ken kepada Erika, yang kutakuti sekarang ini adalah cinta segitiga antara mereka bertiga.
apalagi dengan tingkah kakak ku yang tak seperti biasanya kepada sahabat ku Erika.
Aku melihat dari mata kak ken seperti ada kilatan rasa ketertarikan yang kuat terhadap diri Erika.
dan di sisi lain aku juga bisa melihat kekecewaan Eldara atas sikap kakak ku, Ia juga tampak lebih banyak diam setelah usai berbelanja bersama dengan ku, melihat Eldara lebih banyak diam tak seperti biasanya membuat ku sangat khawatir, walaupun sebelum nya Eldara mengatakan bahwa dia hanya sekedar main-main saja saat sering menganggap kakak ku sebagai crush nya, ia juga bilang tidak memiliki perasaan apapun kepada kak Ken.
Entahlah menurut ku Eldara terlihat seperti sedang berbohong saat mengucapkan kalimat itu, tidak mungkin selama dua tahun dia meagung-agungkan ketampanan kak ken dan sekarang ia bilang itu hanya bercanda.
Sungguh aku merasa bersalah kepada Eldara karena sikap kak ken yang sepertinya tidak menyukai kehadiran Eldara tadi, Aku tau Eldara mencintai kak Ken tapi dia menutupi akan hal itu dan lebih memilih bungkam mengalah akan perasaannya itu.
***
Saat di perjalanan aku melihat ke arah kakak ken aku masih penasaran apa dia benar-benar menyukai sahabat ku?
Saat aku fokus menatap kakak ku, saat itu juga kakak ku berbalik memandangi ku kembali, ia mengernyitkan dahinya dengan penuh tanda tanya.
"Kenapa kamu Vio natap kakak sampai segitunya, ada yang anehh dengan wajah kakak?" tanya kak ken kepada ku.
Aku hanya membalas dengan gelengan kepala saja sebagai jawaban.
"Terus kenapa kamu natapnya seperti itu?" tanyanya lagi.
"Kakak kelihatan nya seperti tertarik dengan Erika" kini aku membuka obrolan yang tadi sempat tersimpan di dasar otak ku.
"Hu'um.. Dia menarik dan saat melihatnya kakak merasa tenang." ucap kak ken dengan sedikit senyuman.
Aku melihat itu hanya menghela nafas berat, apa yang aku pikirin rupanya benar adanya.
"Tapi kak, Erika termasuk anak yang taat dengan agamanya, aku tidak pernah melihat dia berhubungan dengan pria, apalagi dengan orang tua Erika yang terlihat seperti penganut agama yang taat.. Akan sangat sulit bagi kakak untuk bersamanya kak." ucap ku lirih, sungguh kenyataan yang berat ini harus aku sampaikan kepada kak ku.
Selama aku berteman dengan Erika aku tau bahwa Teman ku yang satu itu sangat anti dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Walaupun kadang mulutnya seperti kaleng rombeng tapi pertahanan dirinya cukup membuat ku salut dan mengacungkan jempol.
"Hmm.. Tapi kita tidak tau kedepannya seperti apa dek, belum di coba masak udah mau mundur aja sih. " balas Kak Arkena dengan kekehan kecilnya.
"Yaudah kalau kakak masih mau kekeh dekatin Erika, aku yakin pasti tidak akan mudah, bukan sekedar ruang lingkup saja yang beda kak tapi keyakinan kalian juga, dan kakak harus ingat itu kak." Violleta tak masalah kakaknya menyukai temannya itu, tapi yang ia khawatirkan adalah antar orang tua Violleta dan Orang Erika pasti tidak akan setuju kalau Arkena benar-benar ingin melamar anak mereka Erika.
"Jangan bahas lagi, untuk masalah kedepannya biar Tuhan yang atur.." kini Kak Arkena mencoba untuk tidak melanjutkan lagi obrolan ini.
______________oOo______________
Author Pov
Setelah sampai di rumahnya Violleta dan Arkena pun beranjak ke kamar masing-masing, dan seperti sekarang ini Violleta tengah berbaring di kasur Empuk miliknya.
Sungguh hari ini hari yang melelahkan baginya.. Beban pikirannya juga bukan menghilang malahan makin bertambah tambah.
"Seperti aku harus istirahat, sungguh hari ini hari yang sangat melelahkan." gumam Violleta pelan.
Saat Violleta ingin memejamkan matanya tiba-tiba ponsel miliknya berdering, menandakan seseorang telah menghubungi nya, mau tidak mau ia pun membuka matanya kembali.
Violleta terkejut Saat melihat siapa orang yang menghubungi nya, sungguh ia ingin sekali menenggelamkan dirinya di lautan rasanya.
Yap orang yang menghubungi Violleta adalah Zanendra Sang biang masalah dari pada masalah lainnya.
Violleta ragu untuk mengangkat telpon dari pria itu, tapi jika ia tak mengangkat nya maka ia pastikan saat bertemu dengan pria itu ia pasti mendapatkan hukuman yang tidak masuk di akal sehatnya.
"Halo baby, kenapa lama sekali mengangkat telpon ku hmm? Atau kau melupakan aku setelah seharian ini merasa bebas dan pergi berbelanja dengan kakak kesayangan mu itu hmm?" tanya Zanendra dengan nada intimidasi.
Violleta yang mendengar itu sangat terkejut, sampai segitunya Zanendra memata-matai nya.
Tengkuk Violleta kini mulai meremang ketakutan.
Ia mulai takut untuk kemana-mana saat tau bahwa Zanendra tak membiarkan nya bebas dari jeratan pria itu.
" Kenapa diam? Apa kau berusaha untuk bisu sesaat, saat aku mengutarakan tetang kebenaran tadi sayang" tanyanya lagi.
Violleta pun memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang hampir berhenti sesaat itu.
"Kak Zanen, mau ngapain menghubungi ku?" tanya Violleta sedikit gemeteran di setiap nadanya.
"Tentu ingin mendengar suara indah mu babygirl!" balas Zanendra dengan kekehan kecilnya.
"Tapi, saat ini aku sedang tidak mau di ganggu kak, jadi maaf aku tidak bisa berlama-lama bebicara dengan kakak, aku mau istirahat" ucap Violleta berusaha menghindar dari Zanendra.
"Jangan coba-coba mematikan nya sayang.. Kau pasti taukan apa yang terjadi saat kau berusaha membantah ku?" tanya Zanendra dengan nada ancaman.
"Please kak, aku kali ini benar-benar ingin istirahat.. Aku lelah kak." ucap Violleta memelas.
"Silahkan istirahat tapi ubahkan dulu panggil ini menjadi panggilan Video... Maka kau boleh istirahat sayang" balas Zanendra.
Violleta langsung menyanggah ucapan Zanendra tersebut. Ia tidak mau Bertatap dengan pria itu walaupun hanya sekedar Videocall.
"Aku tidak mau kak!!" bantah Violleta.
Zanendra yang mendengar itu hanya membalas nya dengan kekehan kecil juga dengan ancaman yang membuat Violleta tak berkutik.
"Oke baby, coba saja kau berani mematikan sambungan ini.. Bisa ku pastikan setelah pertemuan kita berikutnya kau akan mengandung darah daging ku little Rabbit!" ucap Zanendra penuh ancaman.
Violleta yang mendengar hal itu sontak sangat takut dan merasa tertekan, mau tidak mau ia terpaksa harus mengikuti kemauan pria pemaksa seperti Zanendra tersebut.
"Good Girl sayang! Hmm tidur lah.. Have a nice dream babygirl" ucap Zanendra lembut sesaat Violleta mengalihkan pangilan biasa menjadi panggil Video.
___________oOo__________
Bersambung...