NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:109.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Tolong Aku

"Apa Pak Tristan masih ada di kantor?" tanya Ralina.

Dengan raut wajah yang tampak pasrah, ia akhirnya mau kembali mendatangi lelaki itu. Tidak ada orang yang bisa membantu selain dia.

"Ah, Ibu ... Ralina, ya? Pak Tristan ada, silakan langsung masuk ke ruangannya."

Rose agak terkejut melihat wanita itu kembali. Untungnya ia masih mengenali jika wanita itu adalah istri atasannya.

"Terima kasih."

Ralina berjalan ke arah lift yang waktu itu pernah ia naiki. Lift khusus yang akan langsung mengantarnya ke ruangan Tristan. Di koridor tampak beberapa karyawan yang berpapasan dengannya memberikan tatapan keheranan. Mungkin karena baru melihatnya di sana.

"Minggu depan ada pertemuan di tempat pembangunan resort. Apa kamu akan mendatanginya?"

Percakapan antara Regis dan Tristan terhenti saat pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Tidak disangka Ralina ada di sana.

"Oh, aku rasa pembahasan kita dilanjutkan saja nanti. Aku keluar dulu."

Regis yang pengertian memutuskan untuk meninggalkan ruangan dan mempersilakan Ralina masuk ke dalam.

Tristan mengulaskan senyum. Meskipun tidak menyangka akan secepat ini istrinya datang, ia terlihat puas melihat Ralina di ruangannya.

"Kenapa kamu datang ke sini? Seharusnya hanya ibu dan istriku, wanita yang bisa bebas masuk ke ruanganku," sindirnya.

Ia masih ingat seberapa keras wanita itu menolak sebutan sebagai istrinya. Bahkan beberapa waktu lalu sang istri berani menentang dirinya sampai menggigit bibirnya dengan kasar.

"Tolong aku," ucap Ralina lirih.

Wanita itu tampak begitu pasrah sampai tidak lagi menghiraukan harga dirinya. Saat ia berada di sini, mungkin rumahnya sudah semakin hancur.

"Tolong? Apakah wanita yang sangat kuat dan mandiri ini masih butuh pertolonganku?"

Tristan bangkit dari kursinya. Ia duduk tepi meja sembari melipat kedua tangannya, menatap wanita yang tampak putus asa di hadapannya.

"Rumahku sedang dirobohkan ... Tolong katakan pada mereka untuk berhenti." Suara Ralina sampai gemetar.

"Kak Tristan juga punya saham di perusahaan papa. Jadi tolong, jangan rebut rumah itu dari kami," pintanya.

"Perusahaan ayahmu dimiliki oleh banyak orang, bukan hanya aku. Ada juga banyak karyawan yang perlu dibayar upahnya sebelum bangkrut. Bahkan rumah itu pasti juga masih belum cukup untuk menutupi kerugian yang diderita perusahaan."

"Ada banyak orang yang menjadi korban karena ulah ayahmu. Kamu pikir hanya keluargamu yang menderita?"

"Kehilangan rumah masih lebih baik dari pada diminta untuk membayar kerugian. Keluargamu bisa memiliki hutang yang besar."

"Masih baik kami, para investor tidak membebankan semuanya kepada keluargamu."

"Yah, kami menganggapnya sebagai investasi yang gagal. Kami juga harus ikut bertanggung jawab."

Ralina mengepalkan tangannya. Matanya sudah berkaca-kaca. Ia memang bodoh datang ke sana. Lelaki itu pasti tidak akan mau membantunya setelah apa yang dilakukannya waktu itu.

Tapi, ia belum mau menyerah. Tidak akan ia biarkan rumah maupun perusahaan orang tuanya hancur begitu saja. Ia memasrahkan diri, berlutut di hadapan lelaki yang tampak berkuasa itu.

"Kak, aku benar-benar minta tolong."

Tristan dibuat terkejut melihat Ralina tiba-tiba berlutut di hadapannya. Namun, semakin melihat wanita itu tak berdaya, semakin ia ingin mempermainkannya. Sampai membuat wanita itu sadar jika tidak ada yang peduli selain dirinya.

"Papaku sudah dihukum. Apa itu belum cukup?" tanya Ralina.

"Kenapa kamu bertanya padaku? Tanyakan kepada semua orang yang menaruh saham di perusahaan ayahmu." Tristan tampak puas melihat pemandangan di hadapannya. Ia seperti melihat seekor kucing liar yang tiba-tiba menjadi penurut dan menempel padanya.

"Aku tahu Kakak bisa membantuku. Jadi, tolong hentikan mereka," ucap Ralina putus asa.

"Sekalipun aku bisa membantu, untuk apa aku membantumu?"

"Bahkan aku seharusnya mengusirmu dari sini karena sangat mengganggu pekerjaanku."

"Seorang wanita yang terang-terangan tidak mau menjadi istriku tiba-tiba datang meminta bantuanku? Apa itu masuk akal?"

"Entah sudah berapa banyak kerugian yang aku terima gara-gara kamu dan keluarga gilamu itu."

"Aku minta maaf," kata Ralina. Ia menyadari kesalahannya. Ia juga tahu kalau dirinya memang sangat tidak tahu diri setelah menggigit lelaki itu lalu tiba-tiba datang lagi untuk meminta tolong.

"Kamu pikir maaf saja cukup?"

"Aku seorang pengusaha, ada banyak hal yang dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Termasuk masalah untung rugi," ujar Tristan.

Ralina menghela napas berusaha menenangkan hatinya. "Aku akan memberikan apapun yang Kak Tristan minta."

Tristan tampak tertarik mendengarnya. Seorang wanita yang sebelumnya mati-matian untuk kabur darinya kini sedang berlutut dengan pasrah di hadapannya. Ia kembali mengulaskan senyum. "Memangnya apa yang kamu punya?"

Ralina terdiam. Ia memang tidak punya apa-apa yang pantas untuk ditukarkan dengan permintaannya.

"Kalau aku menyuruhmu membuka baju di sini, apa kamu akan melakukannya?"

Mata Ralina membelalak mendengar ucapan yang kurang pantas dari mulut lelaki itu.

"Kamu tidak punya apa-apa, kan, selain tubuhmu?"

Ada rasa kepuasan yang Tristan rasakan melihat ekspresi yang wanita itu perlihatkan. Wanita sepolos itu pasti tidak akan menyangka dirinya mampu mengungkapkan sebuah permintaan yang liar.

"Kenapa? Kamu tidak sanggup?"

"Keluarlah sekarang juga dan jalani kehidupan yang kamu pilih seperti sebelumnya!"

Ralina masih berlutut di sana seperti patung sampai membuat Tristan heran. Wanita itu memang tampaknya sangat keras kepala.

"Kamu sangat mengganggu pekerjaanku. Cepatlah pergi!" pinta Tristan.

Ralina kembali berdiri. Tristan kira wanita itu akan langsung pergi sembari menangis. Tapi, siapa sangka wanita itu dengan nekadnya mulai melepaskan kaos yang dikenakannya.

Tristan melotot melihat Ralina melepaskan atasannya hingga terlihat penutup dada berwarna merah muda. Lalu, wanita itu juga berani melepaskan roknya dan terlihat celana berwarna senada dengan penutup dadanya.

Ralina bahkan sudah tidak punya malu melepaskan pengait atasannya, memperlihatkan dadanya di depan lelaki itu. Ia benar-benar sudah membuang rasa malunya. Meskipun dengan gemetar, ia akan melakukannya demi keluarganya.

"Cukup, hentikan!" pinta Tristan saat Ralina hendak menurunkan celananya.

Awalnya ia hanya ingin bermain-main saja, tidak disangka Ralina akan mengikuti permainannya.

Meskipun menyenangkan melihat tubuh indah seperti itu di hadapannya, namun ia tidak ingin menggila di kantornya sendiri.

"Kenakan lagi pakaianmu!" pinta Tristan.

Ralina masih tertegun di tempatnya sembari menutupi dadanya. Ia tidak ingin ditolak, ia ingin lelaki itu membantunya.

"Ralin, kenakan lagi pakaianmu!" perintah Tristan lagi.

"Kalau kamu tetap seperti itu, aku akan mengurungmu di sini dan rumahmu pasti sudah rata semua."

"Pakai kembali pakaianmu, kita akan pergi ke rumahmu," ucap Tristan.

Ralina tampak lega. Ia kembali memunguti pakaiannya dan mengenakannya kembali satu per satu.

Tristan tampaknya menjadi gila hanya dengan melihatnya. Ia berusaha mengalihkan pandangan agar tidak terpancing.

Ia mengambil ponselnya dan menelepon Hansan.

"Persiapkan mobil di bawah. Aku akan pergi ke rumah ayah mertuaku," ucapnya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Darmawangsya Darmawangsya
tentu saja kurang sehat.krna tdk bahagia dengan pernikahannya.
Milla
Lanjut thorrr double up dong thorrr 🥰🤗
Eka Bundanedinar
g usah ngurusi mntan kamu tristanndia hanya sampah klo kamu tau dia nyiram ralin kamu psti murka
jls ralin sprti boneka katamu ug boleh banntah jd ya dia pasrah aj
Mommy'ySnowy 💕
d smping ralina blom membuka hati k tristan,tristan dsni jga blom mengungkapkn dgn jujur prasaannya pda ralin,jd smuanya brjln dgn pemikiran msing2,ralin yg blom ikhlas melepaskn ares,ares yg brfikir tristan mmprlakukan ralin dgn buruk,, yahh sblom ada slh stu yg memberikan pnjelasan akn trus brputar dsitu2 aja siihh hbungan kalian.. dsni lh konflik brmunculan,,, aq sbgai pmbac jd geram,pngen ares brnasib baik,pngen ralin sma tristan jga brbahagia dgn rumahtngganya,, heheh
Reni Anjarwani
lanjut thor
Darmawangsya Darmawangsya
kasihan .....
sabar yah ,,
Eka Bundanedinar
mau bagaimanapun kalian udah beda hanya ares tepmpat cerita ralin tp g bisa sekarang
selama tristan gbungkapin isi hatinya mka ralin akn tersiksa dan merasa tersiksa dg prnikahanya eda klo tristan ungkspin isihati klo dia mncintai rali
Ana💞
kenapa Tristan tdk menanyakan kabar istrinya?
Ana💞
sampai" demam di gempur semalaman 😍😍😁
Ana💞
namanya juga MP 😍😍😍
Ana💞
ini mah belah duren 😁😁
Ana💞
untuk apa Ralina pasang tarif?
Ana💞
kenapa kamu tdk paksa istrimu untuk pulang?
Kurnia Damiasih
lanjut toor menunggu upnya jangan lama2
Ana💞
Ralina datang karena ingin membantu ayahnya
Ana💞
Ralina dibutuhkan saat mereka terpojok
Ana💞
Tristan harus cari simpati dari Ralina 😁😁
Ana💞
Ares harus ikhlas ini demi kebaikan Ralina
Ana💞
pasti dia mau menemui Ares
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!