NovelToon NovelToon
Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Si Mujur
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Layli Dinata

Hubungan Inara dan Artha harus kandas karena perselingkuhan Artha. Padahal mereka sudah mau menikah.

Malu pernikahan batal, Inara terpaksa menyetujui perjanjian dengan Argha, kakak Artha demi untuk membalas Artha dan tidak mempermalukan orang tuanya.

Inara kalah dengan perasaannya. Ia jatuh cinta pada suaminya yang misterius. Hanya saja, dendam Argha membuat Inara merasa rendah diri. Dan godaan Artha selalu datang pada mereka.

Akankah Argha dan Inara bisa bersatu, atau masa lalu Argha akan terus membuat jarak di antara mereka dan memilih berpisah demi kebaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Layli Dinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 2 Mau Bukti?

Berpikir mengenai tawaran pernikahan dengan seseorang yang menyukai sesama jenis. Inara benar-benar tidak habis pikir.

Inara menggelengkan kepala. “Pak, apa Bapak juga akan membuktikan sama orang, kalau Bapak ini bukan Gay?” Buru-buru Inara membungkam mulutnya sendiri. Merasa sial karena telah kelepasan mengatakan itu. ‘Duh, kalau dipecat, bisa berabe gue.’

“Jadi, selama ini kamu anggap saya sebagai Gay?” Argha mendelik. Bahkan berita itu telah menyebar ke mana-mana. Ia sendiri kualahan. Ia tak akan mengampuni siapaoun yang menyebarkan berita bohong itu. Pria berwajah tirus itu menggulung kemejanya sampai siku. “Saya bukan seperti itu.”

Inara beringsut mundur, saat Argha mencondongkan tubuhnya.”Ma-maaf, Pak. Saya hanya dengar dari gossip.”

“Dari gossip, ya? Apa kamu mau saya buktikan sekarang, seberapa perkasanya saya?”

Inara seakan lupa cara bernapas dengan baik, dengan jarak sedekat ini dan wajah tampan yang selalu dingin itu membuatnya benar-benar menggigil. Aroma maskulin pada pria ini benar-benar membuatnya gila. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Ia tidak akan memberikan hal berharganya pada siapapun. Entah kekuatan dari mana, Inara langsung mendorong dada Argha untuk menjauh, dan memalingkan wajah. “Ya, saya kan tahu cuma dari gossip.”

“Gosip murahan dari Artha. Huh! Dia tidak mau bersaing sama saya. Ini kesempatan terakhir buat kamu, mau balas dendam dengan menikah sama saya, atau—“

“Oke! Saya setuju.” Tanpa berpikir panjang, Inara langsung menyetujui. Ia akan membalas rasa sakit hatinya dengan menjadi kakak iparnya Artha. Ya. Cara itu yang bisa ia pakai dengan berbalas dendam. Bukankah selama ini mereka sering putus-nyambung? Kali ini, ia tak ingin menerima permohonan maaf sedikitpun dari pria itu.

“Kamu tidak mau berpikir lagi?”

“Tidak. Tapi, apa jaminannya kalau Bapak hanya memperalat saya?”

Argha mengendurkan ikatan dasinya. “Sebagian harta saya, akan jadi milik kamu. Tenang saja.”

‘Woah … ini, sih berkah! Gak dapat adeknya, dapat abangnya yang sarang duit. Soal tampang, Pak Argha memang jauh lebih menawan, meski agak kurang normal juga, sih. Ah, bodo amat! Kalaupun dia gak nyentuh aku, seenggaknya aku bisa beli apapun yang aku mau. Gue selama ini capek selalu dihina matre, sekarang, aku tunjukan ke orang-orang, sebagaimana matrenya aku. Sebel banget aku.’

Argha menjentikkan jarinya di depan wajah Inara. Gadis bermata lebar itu berjengit. Kini di hadapannya ada pria tampan yang ia sebut tak normal itu. “Apa yang kamu pikirin?”

“Ehem. Tidak. Saya setuju.”

Argha manggut-manggut, lantas bangkit dari tempatnya duduk. “Baiklah. Istirahat saja. Saya masih ada urusan. Fokuskan pada kesembuhan kaki kamu, saya tidak mau tahu, kamu harus cepat pulih. Dan saya akan menggelar pesta pernikahan yang mewah.”

“Sebentar, Pak!” sergah Inara dengan menarik tangan Argha. “Ma-maaf.” Inara melepaskannya karena merasa telah melampaui batas. Gadis itu nyengir karena merasa bersalah.

Ia menggigit bibir bawahnya. Argha terlihat sabar menunggu. Pria tampan itu bersedekap dada.

“Bagaimana dengan keluarga Bapak mengenai ini?” tanya Inara hati-hati. Mengingat hubungannya dengan Artha saja sebelumnya dilarang. Lantas, bagaimana dengan Argha yang kabarnya pewaris?

“Saya tidak butuh pendapat mereka. Soal papa saya, itu akan jadi urusan saya. Kamu, cukup persiapkan diri.”

Inara mengangguk. Ia tahu bagaimana kerasnya hati seorang Arghantara Winata. Pria berusia 32 tahun itu memang sangat arogan, dingin dan jarang tersenyum. Selama ia bekerja di perusahan keluarga Winata, tak pernah ia melihat sosok Argha tersenyum. Wajahnya selalu datar.

“Jadi, apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan?”

Inara menggelengkan kepala. Semuanya sudah terasa jelas.

“Baiklah, istirahat dengan benar. Supaya kakimu iyu cepat sembuh.” Argha memutar tumit, lantas pergi dari kamar Inara.

Inara mengembuskan napas dengan kasar. Sepertinya ini benar-benar sulit untuk dimengerti.

“Sebenarnya, apa yang sedang Pak Argha rencanakan?”

Tok tok tok!

Seorang wanita membawakan nampan berisikan makanan. Wanita itu berjalan mendekat. “Permisi, Nona, saya Ami. ART di sini. Tuan Argha menyuruh saya untuk mengantarkan makanan untuk Anda.”

Ami meletakkan satu nampan berisikan nasi dan air putihnya di atas nakas. “Apa langsung mau dimakan, Nona? Anda butuh sesuatu?”

Inara menggelengkan kepalanya. “Em, tidak. Terima kasih Mbak Ami.”

“Sama-sama, Nona. Oh, ya. Kalau begitu saya pamit keluar.”

“Sebentar, Mbak,” sergah Inara. Gadis itu benar-benar sangat penasaran mengenai keluarga Winata. Barang kali, ia bisa menemukan informasi mengenai keluarga itu.

Dengan sedikit meringis, Inara menurunkan kakinya yang sakit ke bawah. “Apa kamu lihat ponsel saya?”

Ami menggelengkan kepalanya kuat. “Sejak Anda dibawa ke mari, saya tak melihat ponsel, Nona.”

Inara menepuk kepalanya. “Apa jatuh di got ya?”

Ami terlihat bingung. Ia hanya meringis. “Jadi, apa Anda butuh sesuatu?”

“Em, Mbak. Pak Argha itu kakaknya Mas Artha, kan? Apa Mas Artha sering pulang ke sini?”

“Jarang sekali, Nona. Pak Artha jarang ke sini. Kecuali kalau Tuan dan Nyonya besar di rumah. Pak Argha sebenarnya juga jarang di sini.”

Mata Inara mengerjab beberapa kali. Tak habis pikir dengan keluarga yang tak kompak ini. Matanya mengedar ke penjuru ruangan. “Rumah sebesar ini jarang dihuni?”

“Iya, Nona. Tuan Artha dan Tuan Argha memiliki apartemen masing-masing.”

Tentu Inara tahu kalau soal itu. Siapa yang tak tahu Arghantara Winata yang memiliki banyak uang. Satu apartemen itu hanya barang kecil. Ia yakin, Argha memiliki lebih dari itu.

“Em, kenapa Pak Argha dan Mas Artha kelihatan tidak akur, ya, Mbak?” tanya Inara pada intinya.

Wajah Ami berubah pias. Gadis itu resah dan meremas ujung seragamnya. “Em, maaf, Nona. Kalau soal itu saya tidak tahu. Lagi pula, itu bukan kapasitas saya untuk berbicara.”

Inara mengerti. Kalaupun Ami mengatakan yang sebenarnya, tentu itu akan mempengaruhi pekerjaan gadis itu di sini kan? Ah, Inara merasa tidak enak hati. Ia meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Jadi, apa ada lagi yang ingin Nona tanyakan?”

Inara menggelengkan kepala. “Tidak. Itu saja, Mbak. makasih ya, sudah membawakan makanan untuk saya.”

Ami mengangguk dengan sopan. “Sama-sama, Nona. Oh, yam obatnya jangan lupa di minum ya. Beberapa saat lagi saya akan datang untuk mengambil lagi nampannya.”

Inara mengangguk dan Ami pun pergi dari kamarnya.

Inara menoleh pada makanan yang sudah disiapkan oleh Ami. Makanan yang terbilang mewah baginya yang biasanya hanya memakan nasi bungkus dan mie instan di tanggal tua seperti ini.

“Mama bakalan marah gak ya? Masa aku mau nikah sama abangnya, setelah putus dari adiknya. Apa kata dunia? Ah, bodo, ah! Lagian, siapa sendiri selingkuh!”

1
Abah Wasnu
sudah taat kah,gimana kelanjutam nya
Layli Dinata: belum Kak. hehehehe. maaf kemarin lagi tidak rnak badan. sekarang otw Kak
total 1 replies
Abah Wasnu
bagus
Putri Azah
cerita yg bagus
Layli Dinata
selamat datang dan semoga terhibur
den
plish up donk Thor😂
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
total 2 replies
yo..h72🦂🐀🥀
Sama 2 tidak suka ibu sambung , sebelum tau cerita sebenar nya itu si kesamaan nya thor 😔😍😍
Layli Dinata: oh Yang Regan itu ya. hehehehe. masih ingat aja deh akak ini.
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
author ini kok cerita nya mirip cerita di aplikasi Oren , AQ Lupa judul nya klo ini Persi dewasa nya ,klo yg ono masih PDA sklh 🤔
Layli Dinata: iya. ingat. yang Regan. Agak mirip sih. Eh, iya juva sih. cuma itu cerita anak SMA ya Kak
yo..h72🦂🐀🥀: cerits author jg si 😁😍😍
total 3 replies
Putri
Lanjutin gakkk seru polllllll
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
total 2 replies
Ksatria_90
d tggu update ny thor 🤭🤭🤭
Layli Dinata: otw kak
total 1 replies
Arsaka
semangat thor
Layli Dinata: siap Akak
total 1 replies
Dedek Imutz
Luar biasa
Ksatria_90
hilal nya Artha udah nongol 😂😂
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar ya inara,argha kan cemburu jadi sikapnya berubah
Layli Dinata: cemburunya kek bicah ya Kak. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
semoga artha benar2 sudah berubah
Layli Dinata: asal gak ada udang di balik bakwan
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar inara jangan nething dulu
Layli Dinata: udah takut duluan
total 1 replies
Nur Hafidah
lanjut
Layli Dinata: monggo akak
total 1 replies
Nur Hafidah
ada2 saja dramanya
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
total 2 replies
Norita MikeMima
lanjut
Layli Dinata: otw Kak
Layli Dinata: otw kak
total 2 replies
Nur Hafidah
inara harus berterimakasih pada argha
Layli Dinata: udah lolos dari buaya ya Kak
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
😍😍👍
Layli Dinata: tahnk you
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!