NovelToon NovelToon
SECOND WIFE

SECOND WIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Berbaikan
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Terdengar suara 'sah' menyeruak ke dalam gendang telinga, seolah menyadarkan aku untuk kembali ke dunia nyata.
Hari ini, aku sah dipersunting oleh seorang Aleandro. Pria dingin dengan sejuta pesona. Pria beristri yang dengan sengaja menjadikan aku sebagai istri kedua.
Istri pertamanya, Michelle bahkan tersenyum manis dan langsung memelukku.
Aneh, kenapa tidak terbersit rasa cemburu di hatinya? Aku kan madunya?
Tanya itu hanya tersimpan dalam hatiku tanpa terucap sepatahpun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebersamaan

"Sayang, pagi ini kita ke Jerome. Baru ke rumah papa," kata Aleandro saat hendak sarapan.

"Sayang?" Michelle memastikan siapa yang dipanggil oleh suaminya. Sayang adalah panggilan untuknya, tapi netra Aleandro mengarah ke arah Andine.

Andine melanjutkan makan dengan cuek. Beberapa hari tinggal dengan Michelle membuatnya malas untuk berdebat.

Aleandro menangkup pipi Andine.

"Kalau diajak ngomong tuh lihat orangnya," kata Aleandro membuat Michelle jengkel.

"Oh maaf. Kirain kak Michelle yang diajak bicara," jawab Andine santuy.

"Heh, pelakor. Jangan sok kamu ya," ucapan Andine mulai menyulut emosi istri pertama.

Aleandro menatap tajam ke arah Michelle.

"Kalau tak mau aku punya istri lain, jangan sok-sok an menyuruh aku menikah dong," kata Aleandro dengan nada naik satu oktaf membela Andine.

Michelle menatap Aleandro dengan mata mulai sembab, air mata menggenang di pelupuk mata.

"Kamu jahat sayang," Michelle berdiri dan pergi dari meja makan. Michelle merajuk dengan harapan Aleandro akan merayunya seperti biasa.

Aleandro mengusap wajahnya kasar.

'Huh, begini kah rasanya punya dua istri? Lama-lama ubanku bertambah banyak,' keluh Aleandro.

Michelle sendiri yang mengusulkan, Michelle juga yang kecewa.

Andine memberi isyarat agar sang suami menyusul Michelle.

"Nggak usah, kita berangkat aja," tolak Aleandro.

"No! Kalau aku jadi kak Michelle pasti melakukan hal yang sama," ucap Andine. Sebagai seorang wanita, pasti sakit jika diduakan, tapi mau gimana lagi? Andine hanya mengikuti alur yang disengaja oleh pasutri gaje ini.

Michelle menampakkan raut muka sedih saat mendengar langkah kaki Aleandro mendekat.

'Sering-sering aja begini. Aku harus bisa manfaatkan situasi. Enak saja pelakor itu disayang-sayang,' ucap Michelle dalam hati.

"Sayang, aku harus berangkat. Jerome sudah menungguku," Aleandro duduk di samping Michelle sambil mengelus pundak sang istri.

"Kamu pilih kasih. Wanita itu diajak kemana-mana, sementara aku pergi sendiri," kata Michelle dibuat sok manja.

"Maafin aku, tapi Andine memang butuh periksa kandungan sekarang," jelas Aleandro.

"Mau ikut?" tawar Aleandro.

"Nggak usah, yang ada aku malah bersedih melihat bayinya," ucap Michelle dengan mimik sesedih mungkin.

"Bukannya kamu sendiri yang menolak untuk hamil?" tandas Aleandro.

"Iya, aku akui itu. Tapi aku tak tahu jika rasanya akan sesakit ini. Hiks," Michelle mengeluarkan air mata.

"Maafkan aku," Aleandro merengkuh bahu Michelle, Michelle terisak di dada bidang sang suami.

'Ternyata menjual kesedihan ampuh juga buat senjata menaklukkan suamiku,' batin Michelle terkekeh.

"Sayang, abis ini aku boleh nggak jalan-jalan? Aku bosan di rumah. Sementara kalian berduaan seharian," rajuk Michelle.

'Kesempatan morotin suami kaya gue... Kik...kik...," Michelle tertawa dalam hati.

"Terserah kamu aja," Aleandro beranjak.

"Tunggu!" sela Michelle.

"Apalagi?" tukas Aleandro batal melangkah.

Tangan Michelle menengadah.

Aleandro membuang nafasnya kasar....

'Uang lagi.... Uang lagi.....,'

"Ntar aku transfer. Aku berangkat," Aleandro berlalu tanpa mengecup kening sang istri.

"Selamat bersenang-senang suamiku," teriak Michelle.

'Bukannya dia sendiri yang ingin senang-senang,' gumam Aleandro.

"Mana kak Michelle?" sambut Andine yang menunggu Aleandro di ruang tengah.

"Biarin aja, kita berangkat sekarang," ajak Aleandro menggandeng lengan Andine tanpa mau dibantah.

Asisten Martin menunggu lama di mobil sampai jamuran.

"Langsung ke Jerome," kata Aleandro sesaat setelah pintu mobil tertutup.

Andine duduk di samping sang suami.

"Siap tuan," Martin melajukan mobil ke arah rumah sakit di mana Jerome berpraktek.

Aleandro melihat dengan seksama pergerakan tangan Jerome.

"Jangan sampai tangan kamu menyentuh kulit istriku," kata Aleandro membuat Jerome melirik sahabatnya itu sekilas.

"Fokus saja ke layar. Apa nggak mau lihatin hasil pergerakan kecebong kamu?" balas Jerome.

"Isshhhh...," desis Aleandro.

"Apa itu yang bergerak-gerak?" tanya Aleandro antusias.

"Itu janinnya dan denyut jantungnya juga bagus. Aku rasa ini sesuai kok umur kehamilannya," jelas Jerome.

"Ada keluhan lain?" tanya Jerome sebagai seorang dokter kepada Andine.

"Nggak ada dok," Andine menyunggingkan senyum ke arah dokter idola ibu-ibu kekinian ini.

"Awas tuh mata!" seru Aleandro cemburu melihat tatapan Jerome.

"Kalau nggak suka aku yang periksa, bawa aja ke dokter lain," kesal hati Jerome.

Setelah perdebatan kecil antara suami dan dokter Jerome, kali ini Aleandro memaksa Andine ikutan ke kantor.

"Ngapain aku ke sana?" tolak Andine, tak pede jika membersamai sang suami. Apalah status dia, cuman istri kedua. Ya, ISTRI KEDUA.

Semua orang memandang aneh Aleandro yang menggenggam erat tangan Andine. Aleandro tak mempedulikan semua.

Andine berjalan cepat untuk bisa menyusul langkah lebar kaki Aleandro.

Kruk... Kruk.... Perut Andine berdemo...

Aleandro melirik sang istri.

Andine menoleh, "Maaf... Aku lapar," Aleandro mengacak rambut Andine.

"Biar dipesankan Martin," kata Aleandro.

'Sabar Martin... Habis ini bonus kamu keluar,' hibur Martin pada dirinya, karena perintah sang bos tak tahu tempat.

Tring... Sebuah pesan masuk ke ponsel Aleandro.

"Sayang, kenapa belum transfer? Uangku limit ini. Mau beli tas limited edition," bunyi pesan dari Michelle.

Aleandro sampai melupakan janjinya pada Michelle.

"Duduklah! Aku kerja sebentar. Habis ini kita jalan," Aleandro menyuruh Andine duduk di kursi panjang ruangannya.

'Mewah dan luas,' kesan Andine pertama kali.

Sementara Aleandro sibuk menransfer uang buat Michelle.

"Makasih sayang... Muacchhh," ketik Michelle dalam pesannya.

Wanita kalau ada maunya? Aleandro hanya bisa menggelengkan kepala.

Sebuah pesan masuk lagi ke ponsel Aleandro, sebuah nomor tak dikenal.

"Apa ini?" gumam Aleandro.

Video yang memperlihatkan Michelle sedang bergandengan dengan seorang pria. Sengaja wajahnya diblur oleh si pengirim.

Aleandro mengepalkan tangannya erat, merasa dipermainkan oleh sang istri.

"Ayo, ikut!" Aleandro menarik tangan Andine sedikit keras.

"Kemana tuan? Siang ini mau ada rapat," Martin mencegah sang bos pergi.

"Urusan ini lebih penting," tukas Aleandro.

Martin menyunggingkan senyum, 'Pasti bos sudah membukanya,'

"Kita mau kemana lagi tuan bos?" kesal hati Andine sedari tadi dipaksa terus oleh Aleandro.

"Jalan-jalan," jawab Aleandro sekenanya. Dalam hatinya, Aleandro ingin memergoki ulah sang istri pertama yang berani bermain api di belakangnya. Selama ini dirinya cukup diam dan menutup telinganya rapat saat papa dan Jerome menceritakan kejelekan Michelle. Pasti Aleandro membela mati-matian sang istri. Kali ini Aleandro ingin memastikan sendiri.

"Nggak mau. Aku capek," tolak Andine.

"Plisss sayang," Aleandro ingin ditemani Andine saat bertemu Michelle nantinya.

"Aku pulang aja, terserah tuan mau kemana," Andine kekeuh menolak permintaan sang suami.

Aleandro merelakan Andine pergi naik taksi online sesuai permintaan sang istri. Batal ke rumah tuan Pollin.

Aleandro hendak meninggalkan kantor menuju tempat yang di share lok oleh nomor tak dikenal tadi.

'Kenapa aku malah percaya sama orang yang tak aku kenal?' Aleandro termangu di belakang kemudi.

'Bisa saja dia punya tujuan buruk dengan Michelle,' gumam Aleandro akhirnya melajukan mobil untuk memastikan semua.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Smoga dilancarkan jalan menuju kontrak... Aamiin... Aamiin 🤗

1
Tania Luvia
Nicky penggemar istri orang kah?
Tania Luvia
gila atuh si nikcky
Tania Luvia
Nicky ngapain ya? apa dia beneran suka sama andine
Tania Luvia
mepet terussss
Tania Luvia
waduh, si berondong muncul lg
Tania Luvia
ngeri sedap
Sri Astuti
ditunggu smp jelas sist..😁😁😁
Sri Astuti
bongkar kasus Nicky
Bos S'Genk
kembalilah ke jalan yang benar thor
moenaelsa
mendukung karya sendiri itu kewajiban, kalau nggak dimulai dari kita siapa lagi
Bos S'Genk
gila banget sih Nicky, goda singa betina. bahaya kalau didengar singa jantan
Bos S'Genk
Nicky balik kah?
Bos S'Genk
semangat thor
Sri Astuti
betul.. langit manyun bikin hidup lbh nyaman selimutan
Sri Astuti
Nicky terus merapat.. Aleandro hrs waspada
Sri Astuti
waduh Nicky seberani itu
Sri Astuti
semoga semua baik adanya
Sri Astuti
kok bisa tiba² Nicky jd CEO apa ada campur tangan Kecele?
Sri Astuti
ancaman lagi..
Tania Luvia
Nicky kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!