NovelToon NovelToon
Belenggu Hasrat Sepupu

Belenggu Hasrat Sepupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: rismasuzy93

Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17

Mohon dukungannya dengan menekan suka, subscribe, vote dan berikan gift kalo berkenan terimakasih.

Dipagi itu Oliv terbangun. Retinanya memanas juga kepala terasa berat. Oliv merasa tidak enak badan. tetapi, ia harus segera bersiap karena pada hari ini ada rapat para guru yang harus Oliv hadiri jadi mau tidak mau ia menyingkirkan segala rasa tan nyaman yang menggulung diri.

Keluarga Tantenya terlihat khidmat sarapan. termasuk ada Galang disana. Oliv kembali teringat perdebatan semalam antara dirinya dan Pemuda itu. akan tetapi sebisa mungkin Oliv bersikap biasa saja. meskipun hatinya bergemuruh tidak karuan.

Oliv Langsung bergabung dengan mereka. wanita itu sempat mencuri pandang ke arah pemuda yang sudah mengenakan pakaian putih abu-abu. Namun kali ini ada yang berbeda. Galang seperti tidak menganggap Oliv ada. Apakah dia marah gumam Oliv dalam batin.

Makanan diatas piring tandas. Oliv berdiri menuju dapur untuk mencuci bekas piring yang ia pakai. "Tante, Om. aku duluan yah. hari ini ada rapat jadi aku harus buru-buru." Ujarnya bersamaan ia melangkah keluar.

"Enggak bareng sama Galang Liv. Biar cepet." Usul Rima.

Oliv telah sampai di ambang pintu. "Enggak usah Tan. aku bareng sama mas Andi ko guru olahraga yang biasa nganterin aku pulang itu loh kebetulan dia udah didepan." Jelas Oliv tersenyum.

"Oh gitu, ya sudah kamu hati-hati ya Liv." kata Rima. Oliv mengangguk untuk menanggapi.

Galang tidak menghiraukan Oliv sama sekali dia diam seribu bahasa. entah apa yang dipikirkan dan selepasnya remaja itupun langsung pamit juga pada ayah ibunya bergegas ke sekolah.

Jajaran para pengajar di SMA itupun terlihat sedang menjalani rapat. Membahas rencana untuk mengadakan kegiatan belajar diruang terbuka atau alam. Ditengah-tengah rapat Oliv nampak gusar ia merasa pusing tubuhnya merasa tidak enak. Sesekali ia memijat pangkal hidungnya guna meminimalisir rasa pening dikepala.

"Bu Oliv ada apa. Apa ada sesuatu?" Tanya salah satu pengajar yang sadar akan gelagat rekan sejawatnya.

Olivia terkesiap. "Oh enggak Bu saya cuma agak pusing. memang kerasa dari pagi tadi." Oliv menjawab.

"Kalau gitu istirahat saja Bu." usul guru bahasa Indonesia padanya.

Rasa pening menjalar semakin menyiksa. Oliv dengan rasa taj enak berdiri. "Kalau gitu saya permisi sebentar." ujar Oliv. dan untungnya mereka mengerti.

Kini Oliv berbaring diruangan khusus. Sesekali ia akan menggosok minyak angin pada tengkuknya entah kenapa ia merasa sangat lemas. Apa ini sebab tadi malam sehabis dirinya berdebat dengan Galang setelah nya ia tidak bisa lagi terpejam. hal itu membuat nya kurang tidur dan berakibat fatal di pagi harinya.

Semua siswa-siswi dikumpulkan jadi satu di area lapangan yang berada ditengah-tengah sekolah. Ada pak Arman selaku kepala sekolah akan memberikan pengumuman. Para siswa-siswi nampak bertanya-tanya.

Terlihat kepala sekolah itu mulai memberikan sebait pengumuman ia menyatakan bahwasanya sekolah tersebut akan mengadakan kegiatan belajar mengajar diruang terbuka selama dua hari satu malam. Rencananya kegiatan itu akan dilakukan di suatu perbukitan hijau.

"Nanti setiap kelas biarkan wali kelas yang akan menentukan masing-masing kelompok jadi tugas kalian sebelum mengikuti kegiatan ini."

"Baik..pak.." Seloroh para siswa-siswi kompak.

Rasa antusiasme terlihat manakala akan dilakukan kerja kelompok ditempat yang baru. membayangkan betapa serunya kegiatan yang akan diadakan itu. Apalagi dengan kegiatan berkemah, hal itu pasti akan menambah keseruan tersendiri. Namun, tidak dengan Galang, pemuda itu nampak biasa saja tidak seantusias temannya yang lain. Galang nampak asik dengan pikirannya sendiri.

Disisi lain, setelah jam pelajaran usai. Andi dan Oliv berada dikantin khusus untuk para guru, seperti biasa, suasana nya mulai sepi. Itu dikarenakan juga jam sekolah yang telah usai setengah jam lalu. maka sebab kebanyakan para guru memilih pulang. maka tak ayal kini hanya mereka berdua yang berada dikantin tersebut.

"Mas, aku mau kasih jawaban sekarang." ucap Oliv serius. wajahnya menatap Andi lekat.

Andi tergemap sesaat. "Lantas jawaban kamu apa Liv?" tanya Andi kemudian. Lelaki itu tak sabar menunggu pernyataan Oliv.

"A-aku mau berhubungan sama kamu mas. Maksud aku, aku mau menjalin hubungan serius sama kamu." Oliv bertutur yakin. Tentu saja Andi mendengar hal itu seketika membuang nafas lega sementara bibirnya mengulas senyum bahagia.

"Oliv..Kamu serius?" Andi memastikan atas pernyataan Oliv.

"Aku serius Mas. pertimbangan aku menerima kamu karena aku bukan remaja lagi yang hobi pacaran. aku mau langsung ke jenjang serius aja. usia aku juga udah hampir kepala tiga." Andi tersenyum lebar. sehingga deretan giginya terlihat.

Satu tangan Oliv diraih lelaki itu, berikutnya Andi mencium punggung tangan Oliv begitu lembut.

Oliv menundukkan pandangan hanya untuk tersenyum. Oliv harus membiasakan jika Andi lah laki-laki prioritasnya kali ini. karena ia telah membuat komitmen serius dengannya.

***

"Terimakasih banyak. mas." ujar Oliv seiring dirinya turun dari motor Andi. Lelaki itu tersenyum tak lupa mengusap kepala wanita yang telah resmi menjadi kekasihnya. wajah Oliv bersemu merah serta mendadak jadi salah tingkah.

Aku langsung yah." Pamit Andi. detik berikutnya langsung tancap gas menjauhi Oliv.

Baru beberapa melangkah. suara motor yang awalnya menjauh kian mendekat. Oliv tahu siapa pengendara motor tersebut. hingga muncullah Galang. mengendarai motornya mengenakan helm serta jaket denim. dia turun terlebih dulu memarkirkan kendaraannya. berjalan melewati Oliv begitu saja seakan mereka tidak saling kenal satu sama lain.

Hal itu membuat Oliv merasa sesak. akan tetapi Oliv harus tetap pada pendiriannya yang menginginkan agar Galang menjauhi dirinya. Namun, hati tak bisa dibohongi Oliv sebenarnya tidak ingin Galang memperlakukannya sedingin kutub Utara. tetapi demi tekadnya Oliv menebahkan hati untuk tetap yakin dengan prinsipnya.

Ditengah malam sekitar pukul satu dini hari lagi-lagi Oliv terbangun merasakan tenggorokan nya kering kerontang meminta agar segera tersirami oleh air segar. Wanita itu beranjak dari atas ranjang. keluar kamar dan menuju dapur.

Oliv membuka kulkas karena ia menginkan air dingin untuk melepaskan dahaganya. Setelah selesai, ia ingin berbalik arah berniat masuk kembali kedalam kamar. Namun secara mengejutkan tubuhnya berbenturan dengan tubuh Galang yang ternyata sudah berdiri tepat dibelakang nya.

Keduanya saling menatap satu sama lain. Galang memilih memutus kontak mata diantara mereka dan Langsung meraih botol berisi air minum. Nampaknya remaja itu juga haus, Oliv seketika terpana melihat Galang tengah minum langsung dari botolnya jakun nya naik turun. Entah kenapa Oliv rasanya ingin sekali menyentuh wajah adik sepupunya. Astaga.. Oliv apa yang kamu pikirkan. Oliv merutuki dirinya sendiri dalam hati.

Tak berselang lama Galang memutuskan untuk kembali lagi kekamarnya usai menaruh kembali botol air minum tadi. meninggalkan Oliv yang masih bergeming didapur, wajahnya mendung perasaan carut marut tak dapat terelakkan. Entah kenapa Oliv merasa semakin sesak Galang memperlakukan nya seperti itu. Namun ia harus bisa menguatkan tekad nya.

"Tenang Oliv ini semua demi kebaikan kamu juga." Oliv bergumam sendiri.

****

Mentari bersinar menerangi pagi yang cerah. sinarnya yang hangat melahap pepohonan menjalar sampai ujung dedaunan.

Rima tampak gusar ketika dari dalam kamar mandi terdengar seseorang tengah mengeluarkan gejolak pada tubuhnya.

Hoekk.. hoekk.

"Liv, kamu kenapa?" suara Rima cemas sembari mengetuk pintu kamar mandi menanyakan keadaan Oliv yang terdengar sedang muntah-muntah.

Tak lama keponakan nya keluar dari kamar mandi disertai wajah pucat.

"Kamu kenapa Liv, kamu ko pucat banget. Kamu muntah-muntah?" sergah Rima. dia membantu menuntun keponakan nya untuk ke kamar.

"Nggak tahu Tan, kayaknya aku masuk angin mungkin." Oliv berasumsi.

Terdengar helaan nafas berat dari Rima. "Ya sudah, kamu istirahat aja dulu hari ini. Biar Tante kerokin kamu." ujar Rima. sementara Oliv hanya mengangguk lemah dan membaringkan tubuh ke atas ranjang.

Tak berselang lama Rima masuk kedalam kamar. Ia melihat Oliv tidur terlentang mengarah ke langit-langit.

"Sini Liv. aku kerokin, kalo kamu nggak kuat pake kipas, pake AC aja. Mungkin karena pake kipas kamu masuk angin." Kata Rima menduga.

"Iya mungkin Tan. nanti aku kurangin pake kipas nya." Olivia berucap lemas.

"Liv. hari ini Tante ada kerjaan diluar kota sama Om mu. Kamu ditinggal sama anak-anak nggak papa 'kan."

Rima begitu tulus saat menyentuh punggung Oliv. bagaimanapun dia adalah keponakannya. "Iya nggak papa Tan. Kaya nggak biasanya aja."

"Iya tapi kamu 'kan lagi sakit."

"Tenang aja, nanti juga sembuh. Paling abis makan, minum obat, istirahat, nggak lama sembuh." imbuhnya. Lantas Rima mengangguk.

Punggung Oliv terlihat merah. selain kulitnya yang putih. nampaknya diagnosa dimana Oliv masuk angin memang terbukti. bisa dilihat dari hasil kerikan membentang merah. "Kamu istirahat yah Liv." Kemudian Rima keluar dari kamar keponakannya. Sementara Oliv kembali Istirahat beruntung ini hari libur.

Namun, ia bertekad harus segera sembuh karena besok dirinya dan para pengajar akan melakukan kegiatan belajar terbuka ketempat yang sudah ditentukan.

Oliv berbaring sembari menggulirkan ponselnya. Tanpa disengaja ia melihat sosial media milik Galang. didalam akun pribadinya Oliv penasaran dan masuk lebih dalam. sebuah unggahan foto Galang sedang disuatu tempat, tak hanya, itu pada foto tersebut ada seorang perempuan yang sedang duduk menyandarkan kepala di bahunya. Walaupun dari arah belakang, Akan tetapi Oliv tahu kalau kedua remaja itu adalah Galang dan Mutia.

Seketika Oliv meremas ponsel nya kuat. Ia merasa dadanya panas serupa di aliri lahar cairan larva siap membakar dirinya. Entah kenapa Oliv tidak menyukai foto tersebut. apakah rasa cemburu sedang menggulung perasaan Oliv? Ia enggan melihat terlalu lama. memutuskan untuk mengakhiri melihat sosial media Galang dan memilih kembali istirahat.

Bersambung. .

1
Rahmawati Siregar
good
Myra Myra
siapa Ae org ae
Myra Myra
kamu Kuar dari rumah mak cik kamu...ddk sndry....
Melly Y
kasihan oliv bukannya jdi sukses malah ancur hidupnya sama sepupunya sendiri lebih baik balik lgi aja ke kampung oliv
Myra Myra
TKT jadi tmpt pelarian sbb mantan Ae menikahi kwn dia sndry...
Yunita aristya
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!