NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil hati gala.

Kedua wanita yang beda usia itu terkejut, mendengar suara yang begitu kencang. Mereka saling tatap, lalu mengarahkan pandangannya ke arah depan dimana sumber suara itu terdengar.

Bunda astrid beranjak dan berjalan dengan jena dibelakangnya. Ia membuka kamar satu persatu deretan kamar, dimana dirumah itu terdapat 10 kamar.

" Gak ada nek " ucap jena membuka kamar perempuan.

" Iya disini juga tak ada " timpal bunda astrid yang terus berjalan ke kamar selanjutnya.

Namun, setelah membukanya mata wanita paruh baya itu membelalak. Melihat arhan yang berada dilantai sambil mengusap bokongnya.

" Arhan kamu kenapa?" tanya bunda astrid cemas.

" Mimpi basah nek" sahut arhan dengan mulut nyengir.

Jena melihat ke arah kasur saudara lelakinya itu. Hidungnya berkerut, lalu ia menutupnya dengan telapak tangan.

" Ihhh ... Arhan ngompol nek" ujar jena menatap arhan jijik.

Bunda astrid memalingkan pandangannya, kala melihat cucu lelakinya itu hanya nyengir saja. Sambil mencium aroma tangan yang sudah ia usap dibokongnya.

" Cuci tuh kasurnya, bau pesing " ujar jena yang langsung melengos bersama bunda astrid.

...***************...

Di sisi lain arfan menunggu naura di kostan nya, hari minggu ini ia ingin memanfaatkan waktu libur untuk berbicara dengan wanita itu.

Dia menunggunya di teras yang duduk dikursi plastik yang tersedia disana, sambil menunggu naura datang ia mengirim chat pada elviana.

" Lihat saja vi, aku akan kembali pada naura dan kamu yang membuangku akan kubuat sengsara " gumamnya dalam hati sambil berseringai.

Namun, sudah dua jam ia disana wanita yang ditunggunya tak muncul juga. Ia melirik arloji mahalnya dan disana sudah menunjukan waktu siang.

" kenapa belum pulang ya, biasanya dia gak pernah jalan pas libur. Apa ke panti ya?" ucap lelaki itu yang mulai bosan.

Tanpa fikir panjang lagi, lelaki itu bergegas pergi dari sana dan berniat berkunjung ke panti asuhan kasih bunda.

Sekalian ia akan mengambil hati gala untuk meluluhkan naura, seperti yang ia lakukan dulu.

...****************...

Sementara dipanti asuhan, jendral datang membawa beberapa mainan dan camilan yang langsung diserbu. Namun, lagi dan lagi gala tak ada disana. Anak lelaki itu sibuk dengan bukunya di halaman belakang.

Dia mendekati gala, duduk disampingnya sambil menghembuskan nafas. Setelah itu, ia merogoh sesuatu dari dalam paper bag.

" Ini buat kamu" ucap jendral menyodorkan sebuah hadiah, namun anak lelaki itu kembali mengacuhkannya.

"Om gabung aja sama jena, tuh" ucap gala dengan dingin kembali fokus ke buku cerita yang dibacanya.

Namun, jendral tak mau dengar dan dia tetap diam. Lelaki itu menghela nafas panjang hendak bercerita.

" Dulu mamah kamu juga seperti kamu, susah banget papa deketin. Segala cara papa lakukan biar bisa merebut hati mamah kamu, tapi nihil. Dia cuek, acuh dan gak pernah tersenyum. Tapi, waktu itu papa sakit dia tiba-tiba peduli" jendral tersenyum mengingatnya, lalu melihat hadiah yang pegangnya untuk gala.

Anak lelaki itu mendengarkan ceritanya, meski matanya masih terfokus ke dalam buku bacaannya.

" Dia suka buku Aritmatika yang waktu itu kamu baca" ucap jendral lagi fikirannya melayang mengingat bagaimana ia membelikan buku untuk naura.

" Mamah kamu juga pintar seperti kamu, selalu juara kelas dan mendapatkan juara pertama di lomba Matematika" gala menutup bukunya.

" Kalo om pinter gak?" pertanyaan gala yang membuat jendral tersenyum, seakan ada harapan untuk bisa lebih dekat.

" Enggak sepintar mamah kamu, mungkin mamah kamu bisa dibilang jenius. Dia sekolah dan dapat beasiswa, beda sama papa" jawab jendral menatap anaknya dengan wajah miris, mengingat betapa bodoh dirinya yang menghancurkan ibu dari anak disampingnya

" Maafin papa gala, papa salah. Papa yang membuat kamu hadir diantara kami" ucap jendral dengan mata yang berkaca-kaca menatap gala yang juga menatapnya.

" Kenapa om ninggalin mama? " tanya gala mengerutkan alisnya.

" Kalo om gak ninggalin mama, aku juga senang punya papa seperti om" ucap anak lelaki itu, manik matanya seolah memancarkan kesedihan dan harapan yang bercampur dengan kekecewaan.

" Om harus minta maaf ke mama, kalo mau deketin gala. Gala yakin mama masih cinta sama_" ucapan anak lelaki itu terpotong oleh suara anak laki-laki gembul.

" Gala! Ada om arfan tuh pengen ketemu kamu" teriak arhan di pintu rumah.

Jendral mengepalkan tangannya " untuk apa lelaki brengsek itu kesini?" tanyanya dalam hati.

Ayah dan anak itu beranjak dari tempat duduk mereka, berjalan masuk ke dalam rumah.

Setelah sampai diruang tamu, benar ada arfan disana yang tengah mengobrol sama bunda astrid. Arfan yang melihat gala datang langung mengarah padanya dengan wajah semringah.

" Gala om datang, maaf ya om baru kesini lagi" sapa arfan dengan senyuman yang mengembang, mengacuhkan jendral yang berada disamping gala.

jendral dan gala saling tatap, lalu melirik ke arah arfan dengan wajah datar.

" Mau apa om kemari? Bukannya om sama mamah gagal menikah?" tanya gala dengan suara dingin membuat orang dewasa tercengang.

" Gala, gak boleh gitu" ucap bunda astrid dengan lembut menyergahnya.

" Nenek, dia itu lelaki brengsek yang udah nyakitin hati mama. Buat apa nenek masih berbaik hati menerima tamu seperti dia" ujar gala pedas.

Bunda astrid merasa tak enak, meski sebenarnya gala tak salah dengan ucapannya. Dia menatap ke arah jendral berfikir apa ayah dan anak itu sudah akur.

Mendapat kalimat pedas, tentu arfan juga marah. lelaki itu diam-diam mengepalkan tangannya, lalu berusaha menyembunyikan kemarahannya.

" Gala! Om cuma mau ketemu kamu, ini om bawakan buku buat kamu" ucap arfan sambil mengambil dan menyodorkan sebuah buku yang ternyata sama dengan yang dibawa jendral.

Gala merogoh buku didalam paperbag yang pegang di tangan jendral.

" Aku sudah punya om, ini dari papa" ucap anak lelaki itu memamerkan buku yang diberikan jendral untuknya.

Rahang arfan mengetat, ia sudah keduluan oleh jendral. Otaknya mulai memikirkan cara lain untuk mendapat hati anak itu.

Sedangkan jendral, hatinya menghangat mendengar gala memanggilnya 'papa' dihadapan arfan. Senyum pun tak bisa ia sembunyikan terlebih sikap gala yang lebih membelanya dibanding arfan.

" Om pergi saja gala mau jalan-jalan sama papa" ujar gala menghalau arfan dengan begitu jelasnya.

Bunda astrid menelan salivanya, mendengar kata pedas anak lelaki yang masih 9 tahun itu. Berbeda dengan jendral yang justru seakan melayang diawan mendengar perkataan anak nya.

" Tunggu apalagi om, cepat pulang itu mobil om kasihan gak diajak jalan" ujar gala semakin mendesak mengusir arfan.

Bunda astrid melirik arfan yang sudah menahan amarahnya.

" Kamu tahu kan pintu keluarnya dimana" ujar jendral menimpali ucapan gala, seakan menyindir lelaki itu untuk segera pergi.

" Baiklah, om pamit dulu nanti om kesini lagi" ucap arfan sambil beranjak dari kursi.

" Jangan kesini lagi om! Kan om udah putus sama mamah" perintah anak kecil itu semakin membuat arfan mengepalkan tanganya. Namun, tetap ia tahan.

Bunda astrid tercenung, mendengar gala yang mengucapkan kata-kata pedas. Wanita paruh baya itu melihat ayah dan anak itu tersenyum puas.

...****************...

Sementara di tempat lain, tepatnya di mall terbesar. Reva berjalan mencari-cari tas yang cocok. bukan untuknya, melainkan untuk temannya. Naura.

Naura yang membawa belanjaan sebegitu banyaknya mulai kesal, temanya itu masih melihat-lihat barang yang harganya tentu menguras dompet.

" Ini udah banyak, mau beli apa lagi?" geram naura menatap reva yang sibuk memilih tas.

" Lo juga butuh tas ra, bentar napa?" sahut reva tetap fokus pada tas hitam yang diambilnya.

Namun, seorang wanita dengan sombong nya menabrak naura yang berdiri dibelakang reva. Barang-barang mereka berjatuhan tercecer dilantai.

" Mbak bisa gak sih lihat-lihat kalo jalan" ujar naura dengan wajah kesal.

Namun, saat melirik ke arah wanita itu mata naura melebar.

" Elviana" gumam naura.

1
Saidah_noor
terus ikutin ya kaka cantik makasih...🤣
Vajar Tri
Thor bisaaaa aeee udah dah dig dug aku kira siapa tau nya bocah ngompol 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
jangan ada pencurian Thor kasian panti asuhan 🥹🥹🥹🥹🤧🤧🤧
Vajar Tri
penasaran aku loh 🫣
Saidah_noor: dukung terus ya kakak ...
total 1 replies
Vajar Tri
😱😱😱😱 jadi Karena kebakaran mereka terpisah 🥹🥹🤧🤧🤧
Happy Kids
tapi tega sama gala wkwkwk
Happy Kids
ah smakin ruyam kl rahasia rahasiaan
Happy Kids
kok jd punya jena yg positif y?
Saidah_noor
makasih kaka...🥰
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Sara Budi
hii... cerita kamu bagus💙
jgn lupa mampir ceritaku yaa
Sara Budi: hot summer boyz
Saidah_noor: judulnya apa? lain kali mlipir...
total 2 replies
Lala
lanjuuuut
Vajar Tri
seperti biasaa aku diam tak bicara 🤭🤭🤭🤭 kasih kesempatan lahk please 🥹🥹🥹
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳
Ponikem Pemalang
lanjut thor.....
semangat up thor...
Saidah_noor: makasih kaka...🥰
total 1 replies
Vajar Tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
🫣🫣🫣 thor jangan bilang kalau mereka sebenar nya kembar
Vajar Tri
eh lampir sini Luh w bikin pecel ayam 😤😤😤
Vajar Tri
OOO Biang kerok nya di lampir 😤😤😤😤
Vajar Tri
ohohoyyy jen baik2 lahk bicara nya gak sah pake urat sama nada tinggi .... 🤨🤨🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!