NovelToon NovelToon
MENJADI TUAN MUDA

MENJADI TUAN MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: zhar

area non Bocil !!!!

Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Dania menyembunyikan wajahnya yang indah di dalam rambut hitamnya yang tergerai, untuk menutupi rasa

malunya.

Aku meratakan ucapan yang memujinya hingga membuat sepasang kakinya ditutup dengan rapat, aku tahu ini adalah reaksi dari rasa tegangnya.

Oleh karena itu, aku menyodorkan tangan dan mengelus rambutnya, "Kalau kata murni dan jernih harus diibaratkan

dengan seseorang, aku merasa selain kamu Dania tidak ada orang yang lebih cocok lagi. Tidak peduli penampilan, aura, jiwamu, semuanya begitu murni bagaikan sebuah kristal, di dalamnya sama sekali tidak ada cacat.

Semakin berkata, suaraku semakin kecil, semakin berkata, aku semakin mendekati bibir Dania.

Aku dengan jelas melihat dia menutup matanya yang besar, bulu mata yang panjang sedang bergetar, seperti

perasaannya sekarang yang tegang dan berharap.

Setelah itu, aku dengan perlahan mencium bibinya yang lembut itu, nafasnya yang hangat, tubuhnya yang gemetar, membuatku dengan jelas merasakan ketegangannya saat ini.

Tidak melakukan langkah selanjutnya, setelah menciumnya, aku pun menjauhkan sepasang bibirku.

"Maaf, kamu terlalu cantik, aku benar-benar tidak bisa menahan, maaf"

Dania membuka matanya yang besar, tapi saat ini sepasang mata yang besar itu tidak terang lagi, terlihat kabur.

"Tidak apa-apa, aku, aku, aku juga tidak bisa menahan.."

Dania dengan malu berkata, menundukkan kepala dan kedua tangannya memainkan ujung baju, dari rambutnya, aku bisa melihat wajahnya memerah, juga terlihat malu dan manis, seperti pencuri yang puas karena berhasil mencuri.

Sangat jelas, kepuasan ini karena dia diam diam mencium pacar kakaknya.

Tidak melanjutkan langkah selanjutnya, aku lanjut mengajarinya mengemudi, dan dia juga mulai terbuka dalam mengemudi juga tidak begitu tegang lagi seperti

barusan.

Aku percaya, dimatanya sekarang aku seperti mobil kemarin, adalah sebuah keberadaan yang membuatnya

gugup. Tapi karena terus berhubungan, dia akhirnya mulai ingin mengendari ku, dan bukan aku lagi yang memaksanya untuk mengendarai ku...

Setelah selesai berlatih mengemudi, awalnya aku bermaksud untuk makan malam bersama dengan Dania,

tapi dia menolak ku dengan halus, karena dia mengatakan malam ini orang tuanya akan pulang ke rumah, mereka sekeluarga akan makan bersama, dia tidak boleh berada di luar.

Oleh karena itu aku pun mengantarnya pulang, mengemudi mobil ke kediamannya. Hanya saja disaat

mobil masih melaju diperjalanan, nada dering ponselku berbunyi, adalah panggilan dari kak sandra, dia ingin bertemu denganku.

Aku langsung mengendarai mobil ke KTV Di Dakarta, kebetulan bertemu dengan mobil Maserati berwarna merahnya yang menarik perhatian itu.

Hari ini penampilan Kak Sandra sangat cantik, dia mengenakan setelan lengan pendek berwarna putih, membuat pinggulnya yang indah terlihat dengan jelas, sebuah rok dengan ekor ikan selutut yang berwarna putih membuat bok*gnya yang bulat dan montok terlihat dengan sempurna, terutama baju dalaman renda yang berwarna hitam, langsung membuat dadanya yang berisi dan tegak itu terlihat dengan jelas, hanya melihat sekali

saja sudah sangat menggoda!

Aku mengamati Kak Sandra, dan Dia malah mengamati mobilku.

"Mobilmu sangat bagus, sangat cocok denganmu, lantang, ganas. Tapi sama sekali tidak cocok dengan selera wanita kaya sekarang, mereka lebih menyukai pria yang cantik, seperti pria korea yang kewanitaan"

Sambil berjalan ke dalam Di Studio, Kak Sandra sambilmenilai ku.

"Tapi keputusanmu sangat benar, kamu tidak perlu membiasakan diri dengan mereka, karena itu adalah cara menjual tubuh dengan merendahkan diri, kamu hanya perlu membuat mereka membiasakan diri denganmu, membiasakan diri dengan stylemu,

membiasakan diri dengan irama mu, kamu harus membuat dirimu seperti seorang artis, membuat mereka

hanya bisa memandang keindahanmu, mengagumi ketampananmu, namun tetap tidak bisa mendapatkanmu.."

Kak Sandra mengatakan sangat banyak, aku mendengarkannya satu per satu, semua ini adalah pengalaman darinya.

Setelah sampai di kantor, dia melepaskan mantel, hanya tersisa baju dalaman berwarna hitam yaang menempel

pada tubuhnya.

Aku tidak bisa menggunakan ucapan indah apapun untuk mengibaratkan betapa seksi dirinya, aku hanya bisa menggunakan sebuah fakta untuk mendeskripsikan kehebatannya.

Hanya melihat sekilas, aku dengan memalukan sudah mengeras, dan dari awal keinginan itu sudah sangat tinggi.

Kak Sandra dengan seksi berjalan melewati sisik ku awalnya aku mengira dia tidak menyadari, tapi setelah diaawalnya aku mengira dia tidak menyadari, tapi setelah menepukku, aku barusan tahu diriku sudah salah.

"Sudah makan belum?"

"Belum, mungkin juga tidak nafsu makan lagi, sekarang seluruh otakku penuh denganmu."

Kak sandra tersenyum, "Tidak berguna, aku traktir kamu makan."

Setelah itu, dia membuka sebuah pintu samping di dalam kantornya.

Aku selalu mengira pintu itu adalah tempat penyimpanan barang ataupun tempat penyimpanan brangkas, paling

tidak mungkin adalah sebuah kamar mandi, dengan begitu aku akan lebih mudah menerimanya, tapi kenyataan membuktikan aku salah lagi, itu adalah sebuah dapur, ternyata adalah sebuah dapur!

Mengeluarkan sayur dan daging-dagingan dari kulkas, dia pun memerintahku untuk membantunya memetik sayur dan juga memotong daging.

Kak Sandra membuka kompor dan memasak sayur, dimataku ini adalah hal yang tidak terbayangkan, pemandangan saat dia memasak sayur bagaikan peri yang sedang mencangkul tanah dengan matahari yang terik.

Bukan tidak boleh, tapi ini tidak begitu cocok dengan kenyataan, tapi dia memang melakukannya Memasak 2

sayur dan 1 sup yang sederhana, kami duluan mencuci tangan dan mulai makan.

"Tadi kamu masih mengatakan tidak nafsu makan, sekarang kamu malah makan lebih cepat dari siapapun,

kalau dari awal kamu mengatakan bisa makan begitu banyak, aku pasti akan menyiapkan 2 sayur lagi untukmu."

Kak Sandra tersenyum dan mengeluh, aku berkata: "Masaken kakak benar-benar enak, kakak cantik rasa makanan juga enak!"

Satu kalimat saling berhubungan, Kak Sandra si cerdik ini tentu mengerti maksudnya.

"Mulutmu ini benar-benar mengambil keuntungan besar, tidak ada orang yang tidak suka mendengar pujian,

terutama wanita. Tapi rasa makanan ini biasa saja, memasak dengan kompor listrik sama sekali tidak bisa

dibandingkan dengan memasak dari api kompor besar, tidak enak, sayur yang dimasak tidak wangi. Tentu saja,

seharusnya ini sudah lebih enak dari masakan yang dimasak oleh koki restoran.

"Kakak, lain kali aku tinggal di tempatmu saja yah, setiap hari menumpang makan denganmu, aku sepertinya

sudah ketagihan, ini bukan pujian, ini serius."

Kak Sandra tersenyum dengan begitu mempesona, "Kalau begitu tidak sampai 40 tahun kamu sudah harus bergantung pada obat untuk mempertahankannya, kalau tidak aku pasti tidak akan bisa memuaskan mu."

"Aku bersedia, aku bersedia menyerahkan seumur hidupku padamu, selain dirimu tidak akan meniduri wanita kedua, kalau tidak dipotong saja!"

"Bajingan, jangan mempermainkan kakakmu!"

Kak Sandra tentu tidak akan anggap serius dengan leluconku, setelah itu, dia menyimpan senyumannya, dengan serius berkata: "Kamu memang sudah harus

pindah rumah, aku ada tempat tinggal yang tidak ditinggali, sangat jarang tinggal di sana, kamu pindah ke sana dulu, dengan begitu kedepannya kamu juga bisa lebih menjauhi Novi.

"Mengenai tentang Novi. kamu boleh menidurinya, tapi bukan sekarang. Selain itu kamu harus ingat satu hal,

kamu menidurinya bukan untuk mengatasi keperluanmu sendiri, melainkan memberikan hadiah padanya. Tidak hanya Novi, terhadap wanita manapun juga sama, termasuk aku. Terhadap kami, kamu adalah raja, kami

hanyalah selir yang beruntung karena dipilih olehmu."

Aku menganggukkan kepala, aku mengerti maksud Kak Sandra, "Kakak kamu tenang saja, aku tidak akan

membiarkan mereka menjadi ratu, sedikitpun kesempatan tidak akan aku berikan pada mereka, seperti Micel sekarang. Tapi, aku memilikimu, di hadapanmu, aku selamanya tidak bisa menjadi raja, walaupun suatu hari kamu sudah tua, kamu tetap adalah kakakku"

Kak Sandra menatapku sejenak, tidak mengatakan apapun, aku juga tidak bisa melihat pemikirannya dengan jelas.

Tapi, sepertinya ada sebuah kaki yang hanya terbuka oleh stocking sedang masuk dibagian tengah kedua kakiku....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!