Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. kota Henyang
Setelah menempuh perjalanan selama 6 hari akhirnya mereka sampai di kota Henyang. Kota ini sangat terkenal karena arus perdagangannya dengan negara lain. Kota Henyang biasa di sebut jalur perdagangan emas.
Sebenarnya di dunia ini terdapat lima benua. Yaitu benua timur, benua Utara, benua Barat, benua selatan dan benua tengah.
Dari setiap benua mencakup beberapa negara atau kerajaan. Dan setiap kerajaan dipimpin oleh seorang kaisar.
Di benua timur ini ada empat kerajaan yang berkuasa yaitu kerajaan Ming, Kerajaan Tang, kerajaan Qing dan kerajaan Shang.
Sebagai contohnya benua yang di tempati oleh Lan Xuan Yu saat ini disebut sebagai benua Timur, perbatasan bagian Utara di sebut kerajaan Tang.
Ibu kota Kerajaan Tang bernama Hanzi. Kerajaan Tang di bangun tepat di pusat kota Hanzi. Dan saat ini dipimpin oleh kaisar Tang Wu Jia.
Zhang Xin terkagum kagum melihat keramaian dan kemegahan bangunan yang ada di kota Henyang. Karena memang ini pengalaman pertama bagi Zhang Xin yang selama ini terkurung di dalam sekte Gunung Awan dari semenjak dirinya kecil.
Meskipun kota Henyang bukanlah ibu kota namun di sini penduduknya memiliki taraf hidup yang sangat baik. Jika di bandingkan dengan kota kota lainnya yang ada di kekaisaran Tang.
Tetua Jiang Zhuo sudah pernah ke kota Henyang sebelumnya jadi sudah tidak kaget lagi seperti Zhang Xin. Berbeda dengan reaksi Lan Xuan Yu yang biasa saja.
Baginya kota Henyang hanyalah kota kecil. Karena dia kehidupan sebelumnya dia pernah tinggal di kota yang jauh lebih besar dari ibu kota Kerajaan Hanzi saat ini.
Mereka bertiga berjalan menuju tengah kota untuk mencari penginapan dan restoran. Sebab perbekalan mereka sudah habis jadi sudah waktunya untuk mengisi kembali perbekalan mereka.
Sepanjang jalan yang mereka lewati begitu banyak orang yang berlalu lalang. Mereka ingin berbelanja atau hanya sekedar melihat lihat saja. Karena di sepanjang jalan ini dipenuhi oleh para pedagang.
Dagangan yang mereka jual pun sangat bervariasi mulai dari makanan, senjata, bahkan pil, tanaman ajaib dan obat obatan lainnya.
Akhirnya mereka menemukan pergi napan yang lumayan besar. Tetua Jiang Zhuo segera masuk an menuju meja resepsionis untuk memesan kamar.
Penginapan Anggrek Bulan begitu nama yang tertulis di plakat pintu penginapan. Penginapan ini juga di lengkapi Restoran pengunjungnya pun sangat ramai.
Tetua Jiang Zhuo memilih tempat yang ada di lantai atas. Hanya tersisa satu meja yang kosong letaknya dekat dengan jendela. Dari jendela tempat mereka duduk saat ini, mereka dapat melihat ramainya kota Henyang.
Meja yang ada di lantai atas tidak sebanyak dengan meja yang ada di lantai bawah. Dari meja meja yang ada sudah ditempati oleh para pengunjung terdengar banyak sekali diskusi diskusi yang mereka bahas.
Topik perbincangan pengunjung yang ada meja samping mereka membuat Lan Xuan Yu tertarik. Pemuda itu membahas tentang sekte Bintang Timur saat ini sedang mengalami konflik.
"Apakah kalian sudah mendengar kabar kalau sekte Bintang Timur baru saja di serang aliran hitam. Dan saat ini kondisi patriak Niu Lang kritis karena racun api."
"Racun api? Bukankah racun api itu milik sekte serigala malam. Sekte aliran hitam!"
"Iya benar. Aku dengar memang yang menyerang sekte Bintang Timur itu sekte serigala malam."
"Kenapa ya akhir akhir ini. Sekte aliran hitam semakin masif menyerang aliran putih. Apakah akan terjadi gejolak di dunia persilatan?"
"Sepertinya aliran hitam memang sengaja ingin melemahkan aliran putih. Penyerangan awal di mulai dari sekte Gunung Awan. Patriak mereka meninggal dunia. Sektenya mulai menurun dan akhirnya menutup diri dari dunia persilatan. Tidak lama setelah itu terjadi hal yang sama dengan sekte Bambu Hijau dan sekte Tombak Emas. Patriak mereka pun meninggal dunia dan sekte mereka juga menutup diri. Apakah sekte Binatang Timur juga akan mengalami hal yang sama?"
"Entah lah aku juga tidak mengerti."
"Hust. Sudah jangan di teruskan. Akan berbahaya jika ada orang aliran hitam yang mendengar. Nyawa kita bisa melayang." Salah satu dari mereka menghentikan pembicaraan mereka agar tidak di lanjutkan lagi.
Suara mereka sebenarnya sangat pelan. Tapi karena indra pendengaran Lan Xuan Yu sangat tajam jadi semua dapat di dengar dengan baik.
"Sudah jangan dipikirkan perkataan mereka. Lebih baik segera habiskan makanan kita lalu beristirahat."
Ucapan tetua Jiang Zhuo untuk mengalihkan perhatian Lan Xuan Yu dan Zhang Xin. Setelah mendengar tetua Jiang Zhuo berkata demikian mereka pun segera menyantap makanan yang sudah di pesan sampai tandas.
Setelah selesai makan mereka pun segera meninggalkan restoran dan berjalan menuju kamar yang sudah di pesan oleh tetua Jiang Zhuo sebelumnya.
Di tengah perjalanan Lan Xuan Yu bertanya pada tetua Jiang Zhuo mengenai toko yang menjual bahan bahan obat serta tanaman ajaib lainnya ( sumber daya ).
Tetua Jiang Zhuo merasa heran kenapa Lan Xuan Yu tiba tiba ingin ke toko sumber daya. Lan Xuan Yu menjelaskan kalau dirinya ingin membeli sesuatu sebagai bahan latihan.
Mendengar penjelasan Lan Xuan Yu memutuskan untuk mengantarkannya ke toko sumber daya. Tetua Jiang Zhuo memberikan pilihan pada Zhang Xin untuk ikut atau istirahat di dalam kamarnya.
Meskipun tidak memiliki uang dalam jumlah yang banyak Zhang Xin tetap ingin ikut, walaupun nanti tidak bisa membeli sesuatu. Karena harga sumber daya sangat mahal.
Zhang Xin berpikir nanti setelah kembali dari turnamen pendekar muda. Dia ingin mengambil misi agar bisa membeli sumber daya sesuai keinginan.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka menemukan toko sumber daya. Toko itu terlihat sangat ramai banyak sekali orang yang membeli barang. Ketika sedang asyik memilih tiba tiba saja ada orang menyapa Lan Xuan Yu.
"Pendekar Xuan Yu. Anda juga ada di sini?" Tanya seorang pria yang kira kira seumuran tetua Jiang Zhuo.
Mendengar ada orang memanggil namanya Lan Xuan Yu pun menoleh ke arah sumber suara lalu berkata, "Senior. Anda juga ada di sini."
"Aku tidak menyangka akan secepat ini bertemu lagi dengan pendekar Xuan Yu." Ming Ren hanya mengangguk saat mendengar pertanyaan Lan Xuan Yu lalu berkata lagi.
Tetua Jiang Zhuo mengernyitkan keningnya. Dia mulai berfikir sejenak kapan Lan Xuan Yu mengenal orang asing. Lalu kenapa bisa orang itu memanggil pendekar Xuan Yu.
Melihat raut muka tetua Jiang Zhuo yang sudah di penuhi oleh berbagai macam pertanyaan. Maka dengan cepat Lan Xuan Yu mengenalkan tertua Jiang Zhuo dan Zhang Xin pada Ming Ren.
"Senior...." Perkataan Lan Xuan Yu terputus karena bingung mau memanggil apa karena memang Lan Xuan Yu belum tau nama senior itu.
"Namaku Ming Ren." Ming Ren menyadari memang semenjak pertemuan pertama dia belum menyebutkan namanya.
"Tetua Jiang Zhuo kenalkan dia senior Ming Ren. Senior Ming Ren kenalkan ini tetua Jiang Zhuo dan ini saudara Zhang Xin."
Lan Xuan Yu pun menceritakan awal pertemuan mereka dengan Ming Ren. Setelah mendengar semuanya ceritanya tetua Jiang bisa memahami semuanya.
Saya hanya berharap semoga pembaca bisa menerima karya saya tanpa harus menghakimi.