"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Hari demi hari di lalui Citra dengan sangat baik, bahkan Citra sering di ajak Bella untuk perawatan menjelang pernikahannya,
Hari pernikahan sederhana mereka telah tiba, baik Citra maupun Marcello tak pernah bertemu semenjak Marcello melamarnya, hari ini akan menjadi hari bersejarah untuk Citra dimana ia akan menyandang status menjadi seorang istri.
kini ia sedang berada di kamar di temani oleh Bella, Bella yang senantiasa mendampingi bahkan menghandle semua keperluan Citra pun tak pernah merasa lelah dan mengeluh, bahkan Bella selalu tersenyum bahagia ketika bersama Citra.
rasa deg-deg an Citra rasakan sekarang. apalagi setelah bu fatma mengatakan bahwa marcello akan mengucapkan ijab kabul nya kini bertambah lagi rasa deg deg n di hatinya.
SAH
terdengar suara saksi mengatakan Sah, hingga meneteslah air mata Citra yang sedari tadi ia tahan. kemudian Bella memeluk citra dengan erat sembari meneteskan air mata nya.
"citra terima kasih " ucapan tulus Bella
"sekarang kita keluar "
kemudian Bella menuntun Citra keluar kamar menuju ke tempat dimana Marcello berada.
'cantik'
gumam Marcello dalam hati ketika melihat Citra yang berjalan kearahnya.
Marcello sedikit pangling dengan Citra karena penampilan citra benar benar sangat cantik meskipun hanya dengan make up yang tipis.
Citra duduk di samping Marcello sambil menunduk malu.
kemudian penghulu menyuruh Citra untuk bersalaman dengan marcello .
"sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri, silahkan mempelai wanita nya mencium tangan suaminya" ujar penghulu.
dengan ragu ragu Citra mencium punggung tangan Marcello, karena ini adalah pertama kalinya Citra menyentuh tangan Marcello membuatnya sedikit gemetaran.
setelah acara akad nikah selesai, kini Marcello pun berpamitan dengan bu fatma.
"bu, saya akan langsung membawa Citra ke rumah saya " izin Marcello .
"iya tuan, saya titip Citra ya. tolong bimbing dia " ucap bu fatma.
"nak, semoga kamu bahagia selalu ya, ingat kamu sudah mempunyai suami, jadilah istri yang baik, jadilah pakaian untuknya, hormati suamimu " pesan bu fatma kepada Citra.
" iya bu, insyaaAllah citra akan selalu mengingat pesan ibu" ucap citra kemudian memeluk bu fatma.
"citra pamit dulu bu" pamit citra setelah melepas pelukannya.
"hati hati nak" ucap bu fatma.
di mobil hanya ada Citra dan Marcello bersama dengan supir. Bella memutuskan mengendarai mobil lainnya bersama pak ujang.
di perjalanan citra hanya diam, ia bingung dan canggung jika harus memulai pembicaraannya. begitu pun dengan Marcello, yang entah mengapa ikut terdiam.
setelah menempuh perjalanan yang lama karena macet, akhirnya citra dan marcello pun sampai di mansionnya kemudian masuk ke dalam mansion. Bella yang juga baru saja sampai pun segera masuk menyusul Citra dan Marcello.
"dad, aku ke kamar dulu ya, capek banget pengen istirahat " pamit Bella kemudian berlalu melewati Citra dan Marcello .
"kamu ikut saya " ajak marcello kepada Citra. Citra pun tak banyak bicara hanya mengangguk dan mengikuti marcello.
setibanya di depan pintu yang diyakini citra adalah sebuah kamar. di buka nya pintu tersebut, nampak sebuah kamar yang sangat luas dengan berbagai ornamen ornamen yang sangat mahal.
"ini adalah kamar kita dan kita akan tidur disini. kamu tenang Saja, saya tidak akan menyentuh kamu. " ucap marcello
"koper kamu nanti akan di bawa oleh bibi kesini, kamu bersih bersih lah dulu, setelah itu kita makan malam. nanti ada yang ingin saya bicarakan sama kamu setelah makan malam. " ucap marcello kemudian berlalu.
"baik om" ucap Citra.
kemudian Citra bergegas ke kamar mandi untuk mandi, karena badannya juga memang sudah sangat lengket, 30 menit kemudian citra telah menyelesaikan ritual mandinya. kini tubuh citra kembali segar dan wangi.
tok tok tok
terdengar suara ketukan pintu dari luar kemudian citra mendekat dan membuka pintu tersebut.
"hallo mommy" sapa Bella
"Bell.. ada apa? " tanya Citra.
"yuk turun ke bawah, waktunya makan malam" ucap Bella sembari menggandeng lengan Citra.
acara makan malam pun selesai, sesuai ucapan Marcello bahwa ada yang ingin di bicarakan, kini keduanya tengah duduk di sofa kamar mereka.
"ada apa om? " tanya Citra membuka percakapan.
"ada beberapa hal yang ingin saya bahas sama kamu citra" ucap Marcello
"pertama, saya tidak akan menyentuh kamu sebelum kamu siap"
"kedua, meskipun saya belum mencintai kamu tetapi sebagai seorang suami saya akan tetap memberikan kamu nafkah lahir juga dengan keluarga panti mu"
"saya sudah mendaftarkan kuliah kamu bersama Bella, tinggal menunggu kalian masuk saja, minggu depan saya akan pergi ke luar negeri, jadi kamu bisa melakukan semua yang kamu mau bersama Bella. "
"ini untuk kamu " ucap Marcello menyodorkan black card kepada citra.
"tapi om.. " ucap citra terputus
"jangan protes, ini simpanlah " sembari meletakkan kartu tersebut ketangan citra.
"terima kasih om" ucap citra.
"dan satu lagi, jangan memanggilku om lagi, karena aku bukan om kamu. kamu bisa memanggilku daddy, seperti Bella memanggilku. "
"sekarang istirahatlah " ucap marcello kemudian berlalu.
Citra mengangguk, ia segera berjalan menuju kasur king size nya merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah hingga tak membutuhkan waktu lama, citra akhirnya tertidur.
Marcello yang keluar dari kamarnya pun segera menuju kamar putri nya itu. di ketuknya pinru kamar anaknya kemudian membuka dan masuk ke dalam kamar putri nya.
Bella yang melihat daddy nya menghampiri dirinya pun segera duduk.
"ada apa dad? " tanya bella.
"apa kamu bahagia daddy menikahi citra? " tanya Marcello kepada Bella setelah ia duduk di kasur putrinya
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...