SUN MATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TAK GOYANG ING TENGAH LATAR. UPET-UPETKU LAWE BENANG, PET SABETAKE GUNUNG GUGUR, PET SABETAKE LEMAH BANGKA, PET SABETAKE OMBAK GEDE SIREP, PET SABETAKE ATINE SI Wati BIN Sarno.... terdengar suara mantra dengan sangat sayup didalam sebuah rumah gubuk dikeheningan sebuah malam.
Adjie, seorang pemuda berusia 37 tahun yang terus melajang karena tidak menemukan satu wanita pun yang mau ia ajak menikah karena kemiskinannya merasa paling sial hidup di muka bumi.
Bahkan kerap kali ia mendapat bullyan dari teman sebaya bahkan para paruh baya karena ke jombloannya.
Dibalik itu semua, dalam diam ia menyimpan dendam pada setiap orang yang sudah merendahkannya dan akan membalaskannya pada suatu saat nanti.
Hingga suatu saat nasibnya berubah karena bertemu dengan seseorang yang memurunkan ajian Jaran Goyang dan membuat wanita mana saja yang ia kehendaki bertekuk lutut dan mengejarnya.
Bagaimana kelanjutan kisah Adjie yang berpetualang dengan banyak wanita...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pudar-2
"Emangnya kamu kenapa, Rin?" tanya sang bibi dengan penasaran. Ia menatap ponakan sang suaminya itu terlihat muram.
"Aku kena pelet, Bi," jawabnya dengan nada kesal. Sorot matanya menggambarkan penyesalan terdalam. Ia bahkan takut jika saja suaminya memergokinya dan mengetahui perselingkuhannya, maka habislah ia. Sebab sangat rugi melepaskan sang suami yang berpenghasilan 120 juta sebulan, dibanding Adjie yang pekerja serabutan.
Bagaimanapun biaya untuk merawat kulit indahnya tidaklah murah. Jika bersama dengan Adjie, maka ia akan menjadi buluk, atau juga pria itu memiliki banyak wanita yang menjadi korban ajiannya.
"Astaghfirullah. Untung saja kamu ingat dengan pamanmu, jika tidak, apa jadi nasibmu," ucap wanita itu dengan penuh kekhawatiran.
Rina tersenyum miris. Bahkan ia sangat malu jika saja sang bibi mengetahui.ia sudah berulang kali tidur dengan pria sialan itu.
"Iya, Bi." sahutnya lirih.
Tak berselang lama, pria yang hampir paruh baya itu keluar dari kamarnya. Ia membawa ramuan berupa irisan jeruk limau dalam sebuah mangkuk kaca dan remasan daun jeruk purut yang diberi mantra untuk menangkal pengaruh ilmu pelet itu jika saja digunakan lagi oleh pelakunya.
"Mandilah, guyur dari kepala hingga ke ujung kaki. Jangan lagi menggunakan sabun, gunakan untuk siraman yang terakhir," pesan sang paman pada Rina yang merasa sangat bersalah atas segala.perbuatan khilafnya.
Ia menganggukkan kepalanya. Lalu mengambil ramuan tersebut dan membawanya ke kamar mandi.
Sementara itu, Adjie tak juga mendapatkan balasan dari Rina. Ia sangat penasaran.akan wanita itu, lalu mencoba menelfonnya dan tidak tersambung.
Sesaat hatinya sangat kesal. Niat hati ingin mendapatkan tegukan nikmat dari wanita tersebut, kini harus merana, karena tak.juga mendapatkan jawaban.
Adjie mencoba menggunakan ajiannya kembali. Akan tetapi sesuatu seolah menghalanginya. Bahkan ia tak dapat mengingat wajah Rina, ataupun namanya juga hilang dari memorynya.
"Mengapa ini terjadi? Aku tak lagi dapat mengingat nama dan juga wajahnya," keluhnya.
"Emmm, ya sudahlah. Lebih baik aku mencari mangsa yang baru lagi. Bukankah lebih banyak wanita akan lebih berwarna?" fikirnya dengan sangat naif.
Ditempat lain, Rina baru saja selesai dengan ritual mandinya. Ia benar-benar merasa telah melupakan pria itu dan memulai kehidupan barunya. Rencana berikutnya ialah menghilangkan rekaman cctv yang selama ini memantau kegilaannya.karena telah mengkhianati suaminya.
*****
Wati semakin mencintai Adjie. Apapun yang dilakukan oleh pria itu selalu benar. Tidak ada kesalahan apapun dalam perbuatannya.
Sebanyak apa pria itu melakukan kesalahan, maka sebanyak itu pula ia memaafkan.
Dengan motor baru yang dimilikinya. Kini wanita itu semakin lincah untuk melakukan kegiatan apapun. Bahkan ia menyambi membuka warung dengan berjualan sembako untuk tetangga sekitarnya.
Perlahan warung yang dikelolanya mulai sedikit maju, dan ia tidak lagi membuka laundry, karena sangat melelahkan.
Hari ini Adjie berpamitan keluar untuk mencari kerja padanya. Namun, ia tak pernah lagi bertanya akan bekerja apa, sebab baginya pria itu selalu kembali pulang dengan uang yang cukup banyak.
Adjie menyusuri jalanan untuk menemukan pekerjaan . Ia membaca pengumuman pada setiap toko yang kemungkinan membutuhkan karyawan ataupun kasa service. Ia siap bekerja apa saja, asalkan menghasilkan uang.
Saat bersamaan, Adjie mendapatkan telepon dari Sarah. Wanita itu memintanya datang ke toko, sebab ia akan memperbaiki bagian plafon yang rusak karena rembesan air hujan.
Adjie mengiyakan. Lalu memutar arah sepeda motornya dan menuju ke alamat yang telah dishare oleh Sarah.
Dua puluh menit berlalu. Akhirnya ia menemukan toko pakaian milik Sarah yang terletak ditengah kota.
Melihat kedatangannya dengan menggunakan motor butut yang sama, Sarah terlihat mengerutkan keningnya. Bukankah ia sudah memberikan uang pada pria itu, lalu mengapa masih tetap dengan motornya?
"Lho, Kang. Kenapa belum diganti motornya? Kan saya sudah beri uang yang akang minta," cecar sang janda. Ia ingin rasanya marah, akan tetapi hatinya menolak.
"Akang lagi niat ingin buat rumah, jadi uangnya akang pakai buat beli bahan bangunan," jawabnya dengan tatapan yang sangat dalam.
Sarah menghela nafasnya dengan berat. "Jadi akang mau buat rumah?" wanita itu meluluh hatinya dan ibarat es terkena panas langsung mencair.
"Iya, Sayang. Kan, tidak selamanya akang terus mengontrak rumah,"
Sontak saja Sarah merasa iba. Hatinya sangat kasihan pada Adjie yang ternyata masih hidup mengontrak. "Ya ampun, Kang. Kenapa tidak bilang, sih! Ya udah, nanti aku kasih lebih, tapi benerin dulu plafon tokonya." Sarah menarik Adjie masuk ke dalam, lalu menuju lantai dua toko tempat menyimpan stok barang.
Ia termasuk wanita sukses. Sebab toko pakaiannya terdaftar didalam beberapa applikasi toko online.
Penjualannya cukup laris dengan rate bintang lima yang diberikan para pelanggan sebagai bentuk kepuasan dan kepercayaan dari para pelanggan atas amanah toko miliknya.
Seperti biasa. Sarah selalu yang menjadi pemimpin dalam percintaan mereka.
Ia menarik tangan pria itu kedalam ruangan yang biasanya ia gunakan untuk beristirahat.
"Aku kangen sama kamu, Kang." ucapnya, lalu mendorong Adjie ke atas ranjang dan mendorong pria itu dengan kasar.
Belum sempat Adjie bersiap, Sarah sudah melucuti pakaian sang pria dan juga dirinya. Lalu menaikinya.
Lagi-lagi Adjie tak berkutik kali ini, ia sangat kewalahan menghadapi pria itu, akan tetapi ia masih membutuhkan uang untuk menyambung hidupnya.
Suara-suara desa-han yang sangat begitu frontal, terdengar oleh salah seorang karyawati Sarah.
Meskipun ia seorang gadis, tetapi tentu saja ia mengerti itu sebuah aktifitas orang dewasa dalam bercocok tanam.
Ia menggelengkan kepalanya. Rasanya ia sangat mencurigai pria yang baru saja masuk.le toko.
Akan tetapi ia hanyalah seorang karyawan, dan tugasnya bekerja, bukan ikut campur akan urusan majikannya.
Ia bergegas pergi ke gudang untuk mengambil bahan pesanan yang telah direkap untuk segera dikirim.ke pemesan yang semakin membludak.
"Sudah, ya Sayang. Nanti pekerjaannya tidak selesai," bujuk Adjie pada wanita tersebut. Meskipun sebenarnya ia sudah tidak kuat mengatasi Sarah yang terlalu hyper.
"Satu kali lagi, setelah ini udahan," jawab Sarah yang mencoba membangunkan senjata Adjie yang meloyo dan sepertinya sudah tidak dapat lagi bangun.
Sarah terlihat manyun. Ia sudah mencapai puncak surgawinya sebanyak empat kali, tetapi tak juga ingin menyudahinya.
Akhirnya ia mengalah, dan membiarkan Adjie untuk beranjak dari ranjang.
Wanita itu memberikan Adjie asupan nutrisi dua butir telur ayam kampung dan dua sendok madu sebagai pemulihan staminanya.
"Aku ke dapur bentar. Akang pakailah pakaian," ucapnya, lalu keluar dari kamar.
Adjie merasakan lututnya lemah. lagi-lagi ia harus mengalami pemerkaosan oleh wanita tersebut.
Tak berselang lama, Sarah datang ke kamar dan memberikan beberapa asupan vitamin untuk pria tersebut.
baru x ni si Adjie garap sawah tp mlh dia yg ambruk sndri 🤣🤣
slma ini kn si Adjie sllu diam dan Nerima JK sllu di bully ,,,
tp skrg pas punya ilmu , akhirnya di pakai tuk Balas Dendam
g aji pangestu ataupun aji masaid kan? 🤭🏃♂️
🎤🎤🎤🎤
kursi pelaminan biru
dimalam pengantin
jadi saksi menghias diruang tamu
tapi bencanaaaaaaaas.... 🎼🕺🕺🕺🕺
korban uji nyali dari muji🤭