NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mas Duda

Terpikat Cinta Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Salwa Nanda Haris, anak sulung dari pasangan Haris dan Raisya. Salwa menolak perjodohannya dengan Tristan, pria yang berstatus duda anak satu.

Awalnya Salwa sangat menolak lamaran tersebut. Ia beralasan tak ingin dibanding-bandingkan dengan mantan istrinya. Padahal saat itu ia belum sama sekali tahu yang namanya Tristan.

Namun pernikahan mereka terpaksa dilakukan secara mendadak lantaran permintaan terakhir dari Papa Tristan yang merupakan sahabat karib dari Haris.

Sebagai seorang anak yang baik, akhirnya Salwa menyetujui pernikahan tersebut.

Hal itu tidak pernah terpikir dalam benak Salwa. Namun ia tidak menyangka, pernikahannya dengan Tristan tidak seburuk yang dia bayangkan. Akhirnya keduanya hidup bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu tak terduga

Tibalah hari yang ditunggu Khumairah. Hari ulang tahunnya yang ke 6. Semua persiapan sudah hampir 100%. Dekorasi balon serba pink dengan tema hiasan barbie menghiasi halaman rumah Tristan yang megah. Bahkan disediakan rumah barbie dan mobil barbie untuk spot foto para undangan. Kue tiga tingkat dengan tema barbie berukuran cukup besar sudah tertata di meja. Cup-cake dan es krim juga dipersiapkan untuk anak-anak yang hadir. Kali ini pesta untuk Khumairah diadakan outdor. Dan acaranya dilangsungkan sore hari. Ada sekitar 200 undangan yang akan hadir hari ini.

Khumairah sudah berganti pakaian ala barbie dengan olesan sedikit make-up natural dari Bundanya. Salwa memakai pakaian serba pink beserta cadarnya. Begitu pula Tristan memakai kemeja warna yang sama. Salwa memanfaatkan kancing kemejanya.

"Kalau saja bukan karena Ira, aku tidak akan memakainya! Bisa turun pamorku karena warna pink!"

"Kata siapa? Menurutku kamu malah kelihatan macho lho, Mas!"

"Tidak usah bohong! Kamu pasti sedang menertawaiku!"

"Hem.... nggak percaya! Bagian mau pakai warna apa pun, di mataku Mas tetap suamiku yang tampan dan dermawan."

Tristan menyunggingkan senyumnya hanya sekilas saja, tanpa sepengetahuan istrinya.

"Sepertinya sekarang kamu pandai merayu, hem?"

Tristan mengalungkan tangannya ke pinggang Salwa. Menarik tubuh Salwa hingga menempel ke tubuhnya.

"Bu-bukan merayu, kok! Itu kejujuran! Emang nggak boleh ya, aku muji kamu, Mas? Jangan gini dong, Mas! Nanti ada yang bangun."

Sontak Tristan menunduk ke senjata miliknya yang sepertinya mulai mengeras. Ia pun melepaskan tangannya. Salwa menahan senyum melihat ekspresi suaminya.

"Ayo kita segera ke bawah, Mas! Sebentar lagi tamunya datang."

"Ayo!"

Mereka pun turun ke bawah.

Tamu yang datang pertama adalah Bunda Raisya dan Ayah Haris serta Ayuni.

"Hai, Cucu Oma! Oma bawakan kado untuk Ira! Semoga Ira jadi anak yang soleha ya?" Bunda Raisya menyerahkan kadonya dan mencium pipi Khumairah.

"Makasih, Oma!"

Ayuni pun memberikan sebuah kado untuk Khumairah. Tak lama kemudian Salman, istri dan kelima anaknya pun datang.

"Kak Ira, selamat ulang tahun ya! Semoga panjang umur!" Ucap triple A bersamaan. Dan tidak lupa memberikan kadonya kepada Khumairah.

Keluarga dari Ibu Tristan juga sudah hadir. Ada sepupu Tristan dan anak-anaknya yang ikut meramaikan ulang tahun Khumairah kali ini.

Khumairah nampak sangat senang. Ulang tahunnya kali ini lebih ramai dan lengkap. Meski Kakek dan Nininya tidak bisa hadir, namun ia mendapatkan kasih sayang Ibu yang luar biasa tahun ini. Biasanya ulang tahunnya hnya diadakan secara sederhana saja. Namun kali ini Pak Ferdi yang berpesan agar ulang tahun cucunya dibuat semeriah mungkin. Salwa dan Tristan tentu menurutinya demi kebahagiaan anak dan orang tuanya.

Akhirnya tamu-tamu pun sudah hampir lengkap. Acara sudah waktunya dimulai. Pembawa acara memulai acara.

Pemotongan kue berlangsung. Potongan pertama untuk Abinya, dan potongan kedua untuk Bundanya. Dilanjutkan dengan acara hiburan dan doorprize untuk para undangan berupa sepeda dan beberapa mainan edukasi anak. Tim fotografer pun mengambil gambar moment penting mereka. Iyan bertugas untuk merekam moment kali ini dan mengirimkannya ke Pak Ferdi.

Acara yang terakhir pembacaan do'a dan selanjutnya dengan makan bersama. Setelah itu acara ditutup. Tamu pun mulai berpamitan pulang. Hanya beberapa saudara yang masih belum pulang. Namun menjelang maghrib mereka pamit pulang.

Salwa dan Tristan baru saja selesai shalat Maghrib. Namun mereka mendengar suara keributan di ruang tamu. Mereka pun segera pergi ke sana. Rupanya Iyan sedang ribut dengan seorang wanita paruh baya dan seorang laki-laki seumuran Salwa.

"Ada apa ini?" Tegas Tristan.

"Oh, jadi begini kelakuan orang baik? Aku ini masih hidup, Tris! Kenapa kamu tidak undang aku di ulang tahun cucuku?" Ujar Bu Lani, Ibunya Nabila.

Salwa tentu belum paham dengan keadaan ini.

"Maaf, Bu! Bukankah Ibu sendiri yang menolak kehadiran Ira! Bahkan Ibu menganggap Ira yang menyebabkan Nabila meninggal!"

"Tapi Abang juga salah! Abang tidak pernah mengajak Ira ke rumah Ibu? Abang nggak mau berusaha mengambil hati Ibu!" Sahut Roby, adik Nabila.

"Aku bukan tidak pernah ke sana! Sampai Ira umur 3 tahun aku masih berusaha untuk mengenalkannya dengan Nenek dari Ibunya! Namun Ibu masih benci kepada Ira! Ira sudah mulai mulai mengerti, aku tidak mau melukai perasaannya! Mentalnya bisa terganggu jika Ibu masih bersikap acuh kepadanya! Lalu sekarang kalian tiba-tiba hadir untuk menyalahkanku?"

Kali ini Bu Lani kalah telak.

"Abi... kenapa kok ribut? Ira kan, lagi bukain kado!"

Khumairah memperhatikan dua orang yang nampak asing baginya. Namun ia melihat Bu Lani dengan sangat intim.

"Nenek...?"

Bu Lani terkejut, Khumairah bisa mengenalinya.

"Ira! Ira kenal dengan Nenek?"

Khumairah mengangguk.

"Ada foto Nenek bersama Mama! Abi sering memberi tahu Ira, itu Nenek Ira!"

Sontak Bu Lani mendekati Ira dan memeluknya. Matanya berkaca-kaca.

"Ira... maafkan Nenek, Nak!"

Ira membalas pelukan Bu Lani.

"Nenek dari mana? Kenapa Nenek baru datang? Apa Nenek sudah tidak di luar Negeri lagi? Kata Abi Nenek tidak menemui Ira karena Nenek berada di luar Negeri!" Khumairah mencerca Bu Lani dengan banyak pertanyaan.

Tristan terpaksa membohongi Ira agar dia tidak tahu masalah sebenarnya.

Bu Lani pun mulai meneteskan air matanya.

"Maafkan Nenek! Nenek baru bisa menemui!"

"Iya nggak pa-pa! Ira ngerti kok! Nenek sehat?"

Bu Lani tidak bisa membalas dengan kata-kata, ia hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Ira lanjutin buka kado dulu ya? Nenek duduk dan ngobrol sama Abi dan Bunda!"

Bu lani pun sontak menoleh kepada wanita yang dipanggil Bunda oleh cucunya. Khumairah kembali ke kamarnya.

"Ibu dan Roby lihat sendiri! Aku tidak pernah menanamkan kebencian kepada Ira! Dia harus tahu bahwa keluarga dari Ibunya masih ada!"

"Hiks.. hiks..." Bu Lani terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Minum dulu, Bu!" Salwa menyodorkan segelas air putih kepada Bu Lani. Bu Lani pun mendongak dan menerima gelas itu.

"Kamu siapa?"

"Saya Salwa, istri Mas Tristan!"

"Uhuk uhuk...!" Bu Lani tersedak minumannya sendiri. Ia seperti mengingat-ingat sesuatu namun sepertinya ia sangat lupa.

"Kapan kalian menikah?"

"Sekitar dua minggu yang lalu!" Kali ini Tristan yang menjawab.

"Apa kamu sudah tidak peduli kepadaku? Walau bagaimana pun Ira cucuku, aku harus tahu wanita yang akan menggantikan anakku!"

Tristan tersenyum sinis, namun ia masih bisa menguasai dirinya.

"Maaf, Bu! Salwa ini satu-satunya wanita yang menarik hati Ira! Aku juga bukan orang yang egois! Tentunya aku lebih memikirkan kebahagiaan Ira! Ira sangat menerima kehadiran Salwa, begitupun sebaliknya! Lalu untuk apa aku ragu?"

"Laki-laki memang begitu! Gampang melupakan!"

Tristan tidak ingin membalas lagi perkataan Bu Lani. Ia lebih memilih mengajak Salwa pergi ke belakang dan menyuruh Bi Lastri untuk menyiapkan dua kamar tamu. Meski Tristan tidak menyukai kedatangan mertua dan iparnya, namun ia tidak mungkin mengusirnya. Mengingat mereka datang jauh-jauh dari Jawa tengah.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak

Tetap dukung karya saya, semoga kalian sehat selalu 🤗😇

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Anonymous
Judul cerita riky tita mana ta? kok gak dpt
Bunda RH: jodoh yang tertunda kak, langsung masuk ke brandaku kak kalau kakak sudah follow
total 1 replies
Yuni
sangat bagus
Bunda RH: Terima kasih Kak 🥰
total 1 replies
Tira Aneri
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Akhirnya...Makasih Thor
Lanjut Baca ke 4...🤗🥰
Bunda RH: makasih ya kak 😘
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Saif Ali Khan ...😁
Bunda RH: emang author penggemar India 🤣
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Sedih Bgt ... 😢😢😢
Bunda RH: iya kak 🥲
total 1 replies
Khairul Azam
klo duda mati tu ksya gimana gitu gajel dihati
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Ooh Iya..Gina Gak Datang.. Knp..🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Okay...Nunggu Lanjut Thor...👍🏻👍🏻
Bunda RH: makasih kak, sehat selalu
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Semoga Bahagia Thor...
⛱ᵃᵞᵘ🏝
🤔🤔🤔🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...Met SAMAWA Buat Arif & Ira...🤲🏻😘🥰
Gina Ga Ketauan Iy...😅😅
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...Met Iya Arif & Ira...
Uda Dapat Restu...🤲🏻🤲🏻😘😘😍😍
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Kasihan Ira...😢😭😭
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Eeh...Ada Pempek, Model Tekwan ... 👍🏻👍🏻
Oleh² Khas Palembang 🤭😁
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Anak Pertama...🤭😁
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Miss Gina...🙄🙄
Okto Mulya D.
Terimakasih Author, kereeeenn banget ceritanya...
Bunda RH: makasih juga kak
total 1 replies
Bunda RH
mang sedih 😭😢😵😷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!