Kisah seorang pria yang terikat hutang dengan sistem karena di tolong oleh sistem ketika dia di khianati, di fitnah dan di bohongi sampai di bunuh di penjara untuk membalas dendam, sekarang dia berjuang untuk melunasi nya dengan membuat aplikasi yang melayani jasa balas dendam bagi pengguna nya, baik yang masih hidup atau sudah meninggal, bisakah dia melunasi hutang nya ? atau hutang nya semakin membengkak karena banyaknya "partner" di samping nya ?
*Mengandung kekerasan dan konten yang mengganggu, harap bijak dalam membaca dan maaf bocah tolong minggir.*
Genre : Fantasi, fiksi, drama, misteri, tragedy, supranatural, komedi, harem, horor.
Kalau berkenan mohon di baca dan tolong tinggalkan jejak ya, like dan comment, terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
Rei terduduk, dia menatap pria yang terlihat sedang berdiri tegak memutar tongkatnya di depannya.
“Lalu ? mau kerja ? mau mati ? atau mau ku simpan ?” tanya SS.
“Kalau mati ?” tanya Rei.
“Mati ya mati, kamu mati sendirian, yang barusan kamu lihat anggap saja tidak terjadi, bagaimana ? mau mati saja ?” tanya SS.
“Lo....jebak gue ya ?” tanya Rei.
“Hah jebak ? sejak kapan ? aku itu bertanya dan karena kamu bingung, aku perlihatkan, kamu sendiri kan yang mau membalas dendam dan aku hanya menawarkan jasa instan ku saja, lalu kamu mau yang mau kan, coba lihat tubuhmu, apa tubuhmu masih bisa berfungsi, memang kamu punya pilihan lain selain instan ?” ujar SS sambil menunjuk tubuh Rei menggunakan tongkatnya.
Rei menoleh melihat dirinya sendiri yang terbaring bersimbah darah dan terlihat tidak bisa bergerak lagi walau waktu terhenti. Kemudian dia menoleh lagi melihat SS,
“Tapi lo ga bilang harus bayar kan ?” tanya Rei kencang.
“Memang yang namanya marketing itu nyebut harga ya ? tentu tidak kan, aku menawarkan jasa ku dan kamu mau pakai jasaku. Jangan lupa kamu itu direktur, orang bisnis masa tidak tahu kalau mau apa apa harus bayar ? pipis aja bayar kok, bener ga, makanya jangan asal tuduh aku yang menjebak mu, semua salah mu sendiri, harusnya kamu bersyukur aku datang menyelamatkan mu agar kamu tidak mati. Jadi jawaban mu ?” jawab SS.
Rei berpikir keras, dia menoleh melihat tubuhnya sekali lagi, kemudian dia mulai menimbang antara mati atau bekerja atau di simpan sebagai koleksi. Dia melihat SS di depannya yang melipat tangan di dada dan menghentakkan kaki seperti orang yang tidak sabar,
“Aaaah sudahlah, ya sudah, aku bekerja sampai lunas tapi setelah lunas apa ?” tanya Rei.
“Setelah lunas ya hidup, nanti aku beri pilihan lagi, mau meneruskan pekerjaan mu atau mau lepas dari ku,” jawab SS.
“Memang apa pekerjaannya ?” tanya Rei.
“Agen pembalas dendam, kamu menjadi perpanjangan tangan ku untuk membantu orang orang yang ingin membalas dendam, dengan upah jiwa mereka tentunya dan bayarannya akan dipakai untuk memotong hutang mu, mengerti,” ujar SS.
“Gitu, trus berapa biasanya biaya jasa balas dendam nya ?” tanya Rei.
“Tergantung jiwa klien nya, kalau dia bersih ya mahal, kalau kotor ya murah,” jawab SS.
“Hah kalau gue ?” tanya Rei.
“Kamu spesial, kamu itu barang langka, mau tau alasannya ?” tanya SS.
Rei mengangguk, SS mengatakan kenapa jiwa Rei sangat mahal atau mewah karena sedari kecil Rei sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya yang bercerai dan menelantarkan dirinya, setelah itu Rei hidup sendirian dan sengsara tapi dia sama sekali tidak pernah menyimpang atau berbuat jahat terhadap orang lain. Bahkan ketika menjadi direktur saja, Rei sangat jujur walau pada akhirnya di fitnah, di khianati, di bohongi sampai terakhir kemudian mati di penjara akibat di bunuh.
“Jadi begitu,” ujar Rei.
“Makanya ku bilang spesial dan jiwa semewah dirimu, sekalinya menjadi hitam akan menjadi hitam pekat yang indah dan berkilau, itu sebabnya aku mau memperkerjakan kamu dan tidak meminta kamu mengorbankan jiwa mu untuk ku makan, kalau yang lain langsung aku jadikan koleksi atau ku telan, baru kamu saja yang aku beri pekerjaan dan aku akan terus bersama kamu, lagipula harga yang ku berikan itu sebenarnya terlalu murah, harga kamu di atas 10 miliar, kamu harus beryukur aku beri diskon banyak,” balas SS.
“Ok, gue mengerti, gue akan bekerja, tapi boleh tidak gue minta sesuatu ?” tanya Rei.
“Apa lagi ?” tanya SS.
“Gue tau Laila bukan anak gue, tapi dia besar bersama gue dan dia tidak bersalah, paling ga boleh tidak gue merawat dia ?” tanya Rei.
“Haaaaa, ini nih, orang yang punya jiwa spesial memang seperti ini, 1000 tahun sekali baru nongol satu yang kayak gini, udah di khianati dan udah tau anak itu bukan anaknya, masih aja bego mau merawat dengan suka rela dan tanpa pamrih, parah dah,” gumam SS sambil menggelengkan kepalanya.
“Gimana boleh ga ?” tanya Rei.
“Ok ok aku mengerti, anggap saja ini hadiah karena aku menemukan mu dan kamu mau bekerja untuk ku, kamu akan ada di samping dia, tapi bukan sebagai ayah, sebagai sesuatu yang lain,” jawab SS.
“Hah...apa ? sebagai apa ?” tanya Rei.
“Ok ya, jangan banyak tanya, seperti yang ku bilang, anggap saja itu hadiah registrasi kamu di diriku sebagai sistem, semoga kita langgeng dan terus bekerja sama,” jawab SS.
“Hei...jelaskan dulu,” teriak Rei.
“Ctak,” SS menjentikkan jarinya, “praak,” dunia seakan akan retak seperti cermin, “praang,” dunia pun rontok seperti cermin yang rontok, “waaaaaaaaaah,” Rei berteriak karena dia jatuh ke dalam kegelapan, dia berbalik dan melihat dirinya meluncur menuju ke sebuah titik cahaya kecil dan jauh.
“A..apa ini.....aaaaaaah,” ujar Rei.
“Jangan berteriak, kamu sekarang sedang menuju ke tempat baru mu dan mulai lagi kehidupan mu dari awal, selamat ya,” ujar SS yang tidak nampak wujud nya.
“Hei apa maksud mu (menoleh ke depan) waaaaaaaaaah,”
Rei masuk ke dalam titik cahaya yang tiba tiba membesar di depannya dan memejamkan matanya.
******
“Ugh,” Rei membuka matanya, cahaya terang masuk ke dalam matanya membuat dia terpejam lagi, kemudian dia membuka lagi matanya, di depannya ada seorang wanita cantik namun wajahnya terlihat sangat besar, Rei sedikit mengenali raut wajah di depannya karena memiliki kemiripan dengan mantan istri nya,
“Pa, dia membuka matanya,” ujar sang wanita.
“Oh ya,” ujar seorang pria.
Muncul lagi wajah seorang pria tampan di depan Rei, tiba tiba wanita itu memberikan dirinya pada sang pria yang langsung menggendong dirinya dengan penuh senyum, Rei bisa merasakan rasa sayang pria itu mengalir ke dealam dirinya, rasa yang tidak pernah dia alami sebelumnya,
“A..pa ini ?” tanya Rei.
[Diam dan lihatlah.]
“Ss ?” tanya Rei.
[Ya, aku di kepala mu.]
Tiba tiba sang pria mengembalikan dirinya lagi ke sang wanita yang menatap dirinya dengan penuh kasih sayang, Rei membuka mulutnya “oeeeeeek,”
“Loh ?” tanya Rei di kepalanya.
[Sudah di bilang diam, payah kamu.]
“Wah anak mama lapar ya, sebentar ya,” ujar sang wanita.
Rei bisa melihat sang wanita membuka bajunya dan mengeluarkan satu buah dadanya, dia mendekatkan wajah Rei ke buah dadanya, kemudian “blep,” tanpa sadar Rei langsung menghisap susu dari buah dada sang wanita.
“Lah gue jadi bayi ?” tanya Rei.
[Aduh udah di bilang diem aja.]
Tiba tiba ada bayangan menutupi nya, Rei melirik ke atas dan melihat sang pria mencium sang wanita.
“Aku mencintai mu Laila,” ujar sang pria.
“Aku juga mencintai mu Victor,” balas Laila.
“Ohoek,” tiba tiba sang bayi terlihat seperti tersedak, “aduh Rei, anak mama, keselek ya, pelan pelan dong, jangan buru buru begitu suush...suush,” ujar Laila menepuk nepuk punggung Rei. Pria yang di panggil Victor juga terlihat duduk di sebelah Laila dan mengelus kepala Rei dengan senyuman yang terasa hangat. Tapi wajah Rei langsung memerah walau mulutnya tidak berhenti menyedot susu,
“Woi SS lelucon apa ini ? masa gue jadi anak nya Laila ? yang bener aja ?” teriak Rei di kepalanya.
[Sudah ku bilang diam kan, keselek tuh jadinya. Nah sekarang, kita berada di masa depan, 20 tahun setelah kematian mu, jadi saat ini Laila sudah berusia 25 tahun dan sudah menikah, dia melahirkan dirimu dan kamu adalah anak pertama mereka, selamat ya, ini hadiah registrasi mu, kamu akan terus bersamanya dan kamu di namai oleh mereka Reihan, bagus bukan hohoho.]
“Asli keparat lo, mimpi apa gue nete ama anak sendiri, paraaaaah,” ujar Rei di kepalanya.
mampir juga ya kak di cerita akuu