"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Sekarang Daffa yang terkejut mendengar ucapan Gavin barusan, seolah tidak ikhlas mendengar seandainya Rayya sudah menikah, Daffa sampai menatap heran dan penasaran pada Gavin
"kau ini kenapa Gavin, bikin kaget saja, pelan pelan bicaranya, apa kau saat ini sedang cemburu, mendengar apa yang aku katakan barusan, itu kan seandainya bukan benaran" sahut Daffa kesal
"apa yang kau bilang tadi masuk akal juga Daffa, bisa jadi Rayya sudah menikah, akh aku tidak mau Daffa, aku tidak suka, pokoknya aku akan menjadikan Rayya sebagai istriku" ucap Gavin
"rada rada nih anak, bagaimana ceritanya, itu namanya pemaksaan, kalau Rayya sudah menikah bagaimana dengan keluarga suaminya"
Apa kau akan terus menunggunya, atau kau akan bersaing dengan suaminya" balas Daffa, Gavin yang ditanya terlihat tersenyum misterius membuat Daffa sedikit cemas
Karena kalau raut wajahnya sudah terlihat seperti itu pasti ada sesuatu yang Gavin rencanakan, dan itu pasti akan dia lakukan, Gavin tidak akan peduli apa yang akan terjadi, agak egois memang tuan muda Gavin
"tapi ini kan belum pasti, benar apa tidak kalau Rayya sudah menikah, kita lihat saja Daffa, aku ingin datanya Rayya sudah ada di meja ku sebelum kita pulang dari sini, aku akan urus hubungan ku dengan Freya hari ini" ucao Gavin
"oke siap, tuan muda Gavin, tapi apa ini beneran Gavin, kau tidak sedang bercanda kan" seloroh Daffa sambil tertawa
"aish kau ini, lama lama ku adukan juga kau sama aunty Hana" sahut Gavin lalu menimpuk Daffa dengan kertas yang ada di mejanya
"kau jangan bikin mama mulai menteror aku Gavin, kalau kau mulai, aku juga akan kasih tau aunty Clara, siap siap saja di kasih ceramah" balas Daffa dan mereka tergelak berdua
Ya mereka sama sama ngeri dengan mama nya masing masing, kalau sudah bicara soal pernikahan dan perjodohan
...----------------...
Sedangkan Rayya dan Tiara saling pandang ketika Tuan Gavin dan Daffa keluar dari ruangan mereka, Rayya agak sedikit aneh dengan acara perkenalan tadi, sampai harus menyebutkan asal sekolah
Setelah itu merekapun kembali melanjutkan pekerjaannya masing masing, sampai jam pulang kantor dan akhirnya mereka pun satu persatu keluar dari kantor.
"ayo Rayya kita balik, atau kita makan dulu yuk, biasa di soto yang di dekat kantor ini" ajak Tiara
"oke boleh juga, aku juga lapar, kalau pulang kerumah sudah kenyang kan bisa langsung tidur tidak perlu bertemu dan bertengkar dengan Deril" balas Rayya
"apa dia sekarang dirumah?" tanya Tiara
"ya dan aku heran, tumben ada dirumah, aku jadi males keluar kamar kalau dia dirumah" ucap Rayya sambil beberes barang yang ada dimeja nya
"ayo tia kita kita balik, makan soto dulu kalau malam hari bakalan rame banget warung nya" ajak Rayya yang sudah siap untuk pulang
"kamu bawa motor lagi Rayya?" tanya Tiara
"iya tiara, lebih cepat kalau naik motor" jawab Rayya
"apalagi kalau jam pulang kantor, macetnya bisa ampun ampunan bikin stres dijalan kalau naik mobil" balas Tiara
"betul cantik, ayok kita jalan" ajak Rayya lagi dan mereka akhirnya keluar dari ruangan yang sudah terlihat sepi, hanya tinggal beberapa orang yang sudah bersiap untuk pulang
"Rayya, menurutku acara perkenalan kita tadi dengan tuan muda Gavin dan tuan Daffa, agak sedikit aneh sih kalau menurut aku" ungkap Tiara
"kamu juga merasa aneh ya, kalau tadi agak beda acara perkenalan kita, dan tumben saja ceo nya mendatangi ruangan masing masing divisi, benar nggak sih" ucap Rayya
"setahu aku sih begitu ya, tapi tidak tau juga, kan kembali ke orang nya masing masing Rayya, mungkin mereka berdua memang ingin melihat lebih dekat suasana perusahaan ini, secara kan mereka masih baru" balas Tiara
"iya juga sih, masuk akal, pantes pada banyak yang kepo sama cei baru dan asistennya, bisa bikin wanita meleleh kalau ditatap sama mereka" ucap Rayya
"betul, apalagi tuan muda Gavin, tatapan tajam matanya bak mata elang, dingin banget tu orang, serem kalau berhadapan dengannya" ungkap Tiara
"iya tadi aku sempat ditatap sama tuan Gavin, jantung berasa mau copot, takut jika aku berbuat salah" balas Rayya sambil tergelak diikuti Tiara
Sesampai di lobby perusahaan Rayya dan Tiara keluar dari lift yang tadi membawanya dari ruangan tempat dia bekerja
Sesaat mereka keluar dari lift karyawan, Gavin dan Daffa juga keluar dari lift nya khusus petinggi perusahaan Danendra
"selamat sore tuan" ucap Rayya dan Tiara sambil menganggukkan kepala mereka lalu berjalan bergegas mendahului Gavin dan Daffa menuju parkir motor untuk karyawan
Gavin dan Daffa hanya membalas dengan anggukan kepala, lalu kereka juga berjalan kearah mobil yang sudah ada di depan perusahaan
Gavin tadi menatap lekat kearah Rayya yang jalan terburu buru bersama dengan Tiara
Tadi sebelum pulang Gavin mendapatkan semua informasi tentang Rayya,
"ini semua informasi tentang Rayya, gadis kecil mu itu" ucap Daffa setelah duduk di depan meja kerja Gavin lalu memberikan amplop yang dia bawa tadi dari luar, segera Gavin mengambil lalu membukanya
Gavin membaca semua informasi yang ada disana, rahangnya mengetat keras, dan wajahnya menjadi merah padam menahan marah
"jadi Rayya baru menikah, dan dia dijodohkan karena hutang budi lalu disia siakan oleh suaminya, bagus Daffa, aku akan merebut nya dari suaminya itu, aku tidak sudi melihat Rayya disentuh oleh pria breng*** itu"
"Daffa aku mau mulai hari ini Rayya dikawal dan laporkan semuanya kepadaku, kalau perlu kau tempatkan orang orang kita disekitar kediaman Rayya dan laki laki breng*** itu" ucap Gavin sambil mengepalkan tangannya
"apa kau serius dengan perkataan mu, bagaimana dengan Freya, hari perunangan kalian sudah dekat" ucap Daffa
"aku akan mengurus soal Freya secepatnya, apa kau juga sudah mendapatkan semua informasi tentang Freya dan keluarganya?" tanya Gavin
"sedang aku kumpulkan informasinya, kalau informasi Freya tunggulah sedikit lagi, aku lagi mencari berita tentang kehidupan dia yang di Paris"
"ketika kau sedang di amerika untuk waktu yang cukup lama, dan ini informasi tentang keluarganya" jelas Daffa lalu memberikan satu amplop lagi pada Gavin
"hhmm ternyata mereka mengharap kan bantuan modal untuk perusahaan mereka yang sedang goyang saat ini, pantes saja mereka sangat mengharapkan Freya menikah secepatnya dengan ku" ucap Gavin
"ya karena dengan menikah dengan mu, keuangan perusahaan mereka akan bisa stabil dan kepercayaan investor akan bisa meraka raih kembali" jelas Daffa
"aku mengerti sekarang dengan sikap dan tingkah laku Freya, oke tidak masalah aku akan segera menyelesaikan nya" ungkap Gavin
.smg yg trbaik ya rayya