NovelToon NovelToon
Dia Yang Kau Rebut

Dia Yang Kau Rebut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:693.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muliana95

"Jika kamu masih mengaggap Paman, seperti keluargamu. Maka jangan mau menerima lamaran dari Alvin. Karena dia bukan lelaki yang baik untukmu." ungkap Danu paman dari Fira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

"Ini kan, yang tadi beli emas di toko kita. Iya, Papa masih ingat dengan jelas orangnya, karena dia membeli dengan jumlah lumayan banyak." ungkap Alan.

"Iya, sebelumnya dia juga pernah ke toko untuk membeli emas. Dan dia juga bekerja di perusahaan Om Darwis." ungkap Farhan.

Om Darwis merupakan adik kandung dari Miranti.

"Dan menurut hasil yang didapatkan oleh orang suruhan ku. Pak Hendra ini merupakan orang kepercayaan Om Darwis." lanjut Farhan.

"Wah benarkah? Tapi kok Mama gak kenal ya? Lagian bukannya orang kepercayaan Darwis itu, supirnya ya?" tanya Miranti.

"Beda sayang, mungkin Hendra ini orang kepercayaan di perusahaan. Sedangkan sopir sudah menjadi seperti keluarganya sendiri." ralat Alan, langsung membuat Miranti memanyunkan bibirnya.

"Kamar yuk!" ajak Alan, dilempari bantal oleh Farhan.

"Papa, aku serius. Gara-gara anak Pak Hendra ini lah, Fira trauma." ungkap Farhan.

Kemudian menceritakan semuanya, termasuk kejadian kemarin. Dimana Alvin yang memeluk Fira di kedai.

"Kurang ajar sekali dia, seharusnya dia tidak menganggu menantuku. Apalagi, gara-gara dia kalian harus menikah." umpat Miranti.

"Apa yang bisa Papa lakukan untuknya Ma?" tanya Alan.

"Aku hanya penasaran, berapa gaji Pak Hendra, sehingga dalam sebulan saja bisa membeli dua kali emas. Dan itu, jumlahnya tidak sedikit." jelas Farhan.

"Tergantung pangkatnya. Mungkin karena dia orang kepercayaan Darwis, pangkatnya juga tinggi di perusahaan." ungkap Alan.

"Iya, dan yang aku tahu, Pak Hendra menjabat sebagai wakil direktur." ujar Farhan, membuat Alan dan Miranti menggeleng tak percaya.

"Tapi, Papa rasa ada yang tidak beres. Pasalnya, dia bisa membeli jumlah emas dengan banyak. Kita katakan lah, mungkin gaji Pak Hendra tersebut, sekitaran empat puluh juta. Ataupun, lima puluh juta beserta bonusnya. Dan kamu tahu? Dia kemarin membeli emas dengan harga empat puluh juta. Dan sekarang juga sudah hampir akhir bulan." papar Alan.

"Atau mungkin saja, dia ada usaha lainnya." ucap Alan.

"Tidak Papa, dia hanya bekerja di perusahaan Om Darwis, tidak ada usaha lainnya, ataupun pekerjaan lainnya." bantah Farhan.

"Jika begitu, nanti malam kami akan menyuruh Darwis kesini." ucap Miranti.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Alvin sedang bekerja seperti biasa, karena rindu. Dia kembali membuka galeri foto yang berisi fotonya bersama dengan Fira.

Saat melihat foto Fira, rasa tidak rela selalu saja muncul. Namun, untuk merebutnya kembali pun, serasa tidak mungkin. Maka, Alvin bertekad akan membuat Fira lah, yang kembali mengejarnya. Dia akan memanjakan Raya dengan harta agar Fira merasa menyesal, sebab tidak mau kembali kepadanya.

Apalagi, setahu Alvin, Farhan hanya seorang penjual buah dan dia seorang lelaki miskin yang harus bekerja di dua tempat untuk melanjutkan hidup.

Alvin pulang kerja dengan membawa sebuah dress untuk Raya. Itupun, sebagai hadiah agar Raya merasa dicintai.

Benar saja, Raya begitu bahagia kala mendapatkan dress dari Alvin. Dia bahkan memamerkan pada Ibu dan Ayahnya.

Marni langsung tersenyum, kala melihat Raya begitu antusias, sedangkan Danu hanya melihat tanpa ekspresi pada Alvin yang duduk di depannya. Sampai-sampai membuat Alvin salah tingkah.

Di tempat lain, Farhan sengaja pulang tanpa membawa uang sepersen pun. Dia kembali ingin menguji Fira dan juga Asma. Karena kata Miranti, Mamanya perlakuan seorang mertua juga bisa mempengaruhi sebuah ikatan dalam rumah tangga.

"Maafkan aku Dik, hari ini aku gak bisa membawa apapun." ujar Farhan pada Fira, yang memberikannya segelas air putih.

"Tidak apa Bang, setidaknya Abang sudah berusaha dengan keluar untuk mencari rezeki." ungkap Fira memilih duduk di dekat Farhan.

Asma yang mendengar pembicaraan anak mantunya hanya bisa tersenyum. Kebetulan, Farhan pulang sudah agak larut, jadi mereka sudah menutup kedainya.

"Benar nak, kamu sudah berusaha, dan rezeki sudah ada yang atur." ujar Asma yang sedang melipat pakaian.

Farhan semakin yakin mempertahan Fira. Dia akan berusaha agar Fira bisa cepat hamil. Karena dengan begitu mereka sudah memiliki sebuah ikatan darah yang akan sulit untuk dipisahkan.

Sebenarnya baik Fira ataupun Farhan memang belum lah, saling mencintai. Namun, mereka berdua sama-sama menumbuhkan rasa cinta tersebut. Bahkan Farhan hampir setiap saat mengatakan cintanya untuk Fira, itu semua dilakukan agar menyakinkan diri sendiri pada jodoh yang sudah ditakdirkan oleh Yang Kuasa.

Farhan memang tahu, jika Fira belum mencintainya. Namun, Farhan juga bisa melihat jika Fira membenci Alvin, itu terbukti dengan rasa trauma yang terjadi pada istrinya itu.

"Setidaknya tidak ada lelaki lain di hati Fira." itulah yang Farhan pikirkan kala melihat tidak ada cinta untuknya pada Fira.

Dan Fira hanya bisa bersyukur, karena Farhan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya, apalagi, Farhan adalah seorang lelaki yang tidak pernah memaksa kehendak. Bahkan Farhan juga tidak pernah memaksa dirinya untuk melayaninya setiap saat.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Hari ini, Raya mendatangi kedai Fira. Dia sengaja kesana hanya untuk membeli ikan dan juga beberapa kebutuhan lainnya.

Dan kebetulan sekali, disana hanya ada Fira dan juga beberapa Ibu-ibu lainnya. Tidak terlihat Asma dimanapun.

"Bibi mana? Kok gak kelihatan?" tanya Raya basa-basi.

"Lagi mengantar ikan Bu Yani," sahut Fira.

"Ooo, aku mau ikan ini satu kilo. Ini satu kilo, dan ini satu kilo." tunjuk Raya seraya memamerkan cincin dan juga gelang emas yang dipakainya.

"Kenapa? Kalian mau?" cetus Raya pada Ibu-ibu yang menatap kagum pada emas yang berada di tangan Raya.

"Emang ini asli?" sahut salah satu Ibu-ibu.

"Ya asli lah, Bu. Oya, kalian mana tahu, mana yang asli dan mana yang palsu. Karena apa? Karena kalian tidak pernah membelinya." kekeh Raya merendahkan Ibu-ibu disana.

"Oya, asal Ibu-ibu semua tahu ya, ini semua Bang Alvin yang membelinya. Dia memang hobby sekali membahagiakan aku istrinya." ucap Raya melirik Fira yang memilihkan ikan segar pesanannya.

"Kamu gak apa-apa kan Fira? Karena Bang Alvin membelikan aku emas." sindir Raya.

"Ya gak apa-apa lah Raya, kamu tuh yang harus menjaga agar suamimu tidak digoda untuk membeli emas pada wanita lain." sahut Sumini yang kebetulan mendengarkan ucapan Raya.

"Wah, Bibi Sumini benar. Aku harus ekstra jaga-jaga, agar Bang Alvin tidak mudah tergoda pada pesona mantannya." kekeh Raya.

Tetapi sama, Fira tidak memberikan respon apapun.

"Ada yang lain?" tanya Fira, seolah-olah Raya tidak menyindirnya.

"Ini aja, aku pulang dulu." pamit Raya setelah membayar pesanannya. Dan langsung diikuti oleh Sumini, sahabat Marni.

Ibu-ibu yang berada disana langsung gemas, kala melihat Fira diam saja. Padahal, mulut mereka sudah gatal sejak Raya menghina mereka tentang masalah emas. Namun, mereka masih berharap jika Fira menjawab mulut lemes dari Raya.

"Kenapa kamu diam saja, saat dia menghina mu?" tanya tetangga Fira.

"Karena aku tidak merasa jika Raya ngomong tentang ku." jawab Fira membuat Ibu-ibu disana melongo tidak percaya.

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Anindya Wulan
alah g jelas
Supriyany Acup
Luar biasa
Yuliawati Sajo
terlalu kekanak-kanakan fira
Soetiarsih Moestofa
Luar biasa
Ruby
novel klo lempeng2 aja bosen, tp klo ada konflik jg bkn darah tinggi, apalgi klo konflik dr kluarga sdri.. ga akan pernah ada abisnya klo ga koit or gila.
tp klo crta romantis2 ga ada konflik jg mls bacanya.
berti othor berhasil klo bs menciptakan emosi pembaca kaya aku ini.. gemeshh kali sama org yg ga tau diri dan ga ngaca kaya jalan raya ini.
Muliana: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Ruby
idihhh haluu..
Ruby
niat pergi kluar kota, klo msh 1 kota mah sama aja boong.
Ruby
iya bagus buat usaha aja.. siapa tau nti jafi pengusaha grosir
Osie
fira jgn lemah donk..lawan alvin dia lawan rasa takutnya.. jgn mau ditindas terus terusan
Osie
siapa suruh loe bego alvin..gampang bgt masuk jebakan si paman danu asu
Taty Hartaty
astaga
Rubiyanti
Luar biasa
Firgi Septia
memang perempuan jalang seperti ini
Muliana: Makasih sudah mampir /Heart/
total 1 replies
Nia Nara
Ahhhh ratihhhh pretttt
Nia Nara
Alvin asuuu
Nia Nara
Ini si alvin laki apa banci sih ? Caranya gak ada jantan2nya
Emai
JD awal toxic istri ya. istri BS JD pemecut semangat tumbuh dan jaya suami tp bs jg JD awal racun penggerogot awal kehancuran
Santi Rizal
itu bukan cinta Wulan tapi obsesi
Santi Rizal
si Fira mulai lebay deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!