Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Sedangkan di sisi lain Zico sedang memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak ia pikirkan yaitu Felysia, karyawan cleaning servis nya yang membuat Zico dari tadi memikirkannya saja. Karena merasa penasaran Zico pun memanggil Adi dan memerintahkan Adi untuk mencari biodata lengkap dari Felysia.
"Adi, segera kamu cari identitas dari Felysia cleaning servis yang tadi ke sini!" perintah Zico membuat Adi sang sekertaris pun terkejut akan perintah bos nya itu karena tidak biasa bosnya itu meminta permintaan yang menurutnya aneh.
"Baik, tuan." jawab Adi kemudian meninggalkan ruangan bosnya itu.
Saat keluar mbk Nina melihat raut wajah Adi yang seperti kebingungan pun penasaran kenapa dia keluar dengan wajah seperti itu.
"Ada apa di?" tanya mbk Nina.
"Mbk, mbk Nina pasti gak percaya apa yang pak Zico perintahkan ke aku!" sahut Adi.
"Apa emangnya?" tanya mbk Nina yang sudah sangat penasaran.
"Pak Zico nyuruh aku cari biodata lengkap salah satu karyawan sini!" seru Adi membuat mbk Nina terkejut.
"Apa! Bagus dong, itu artinya bisa saja pak Zico emang sedang mengincar salah satu karyawan sini, emang dia dari divisi apa? pemasaran, keuangan atau apa?!" tanya mbk Nina Yangs duha seperti seorang wartawan.
"Cleaning servis!" jawab Adi singkat padat jelas namun di lihat dari raut wajah mbk Nina seperti memperlihatkan keterkejutannya mendengar ucapan dari Adi tadi.
"Apa! cleaning servis?!" sahut mbk Nina dan mendapat anggukan dari Adi.
"Siapa emangnya?" tanya mbk Nina lagi.
"Fely," jawab Adi lagi singkat.
Mendengar jawaban dari Adi membuat mbk Nina merasa bingung karena sebagai seorang wanita saja mbk Nina juga sangat suka dengan paras wajah cantik fely dan juga manis Felysia apa lagi pria yang pasti akan suka dengannya namun banyak yang tidak memperjuangkan Felysia karena memang nasib hidupnya saja yang tidak baik dan juga karena bukan lulusan universitas membuat banyak pria tampan dan kaya memilih tidak mau berhubungan dengan Felysia karena hal tersebut.
"Tapi kan pak Zico tahu kalau Felysia itu cleaning servis kan?" tanya mbk Nina dan di angguki oleh Adi.
"Mbk cuma kasihan kalau Felysia nanti di manfaatin sama orang lain kamu kan tahu sendiri Felysia itu cantik dan banyak orang yang ingin menjadikan Felysia pacar mereka namun karena kondisi fely jadi banyak juga yang memilih untuk pergi darinya jadi mbk sedikit khawatir," sahut mbk Nina karena dia juga perhatian dengan fely bahkan mereka sering bertukar cerita saat ada waktu luang karena menurut mbk Nina Felysia adalah anak yang baik dan cantik sedangkan di mata Felysia mbk Nina adalah salah satu orang yang sudah ia anggap sebagai seorang kakak, di kantor Merkea memang layaknya karyawan biasa tetapi saat jam kantor selesai tak jarang Felysia juga sering ke ruang mbk Nina untuk bertemu dengan anak mbk Nina.
"Iya, mbk. Mbk tenang aja, kalau gitu aku ngejalanin dulu perintah pak Zico!" sahut Adi dan mendapat anggukan dari mbk Nina.
Tak butuh waktu lama Adi pun sudah siap dengan informasi yang sudah ia kumpulkan dengan menyuruh seorang detektif handal di bidangnya, dia pun segera menuju ke ruangan Zico dan segera melaporkan semuanya.
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi yang tuan butuhkan." ucap Adi membuat Zico mengalihkan pandangannya dari setumpuk berkas di depan nya.
"Katakan!" perintah Zico kembali dengan setumpuk berkasnya, Adi pun mengatakan semua informasi yang sudah ia dapatkan.
"Tuan, Felysia adalah anak sebatang kara, orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat usianya 18 tahun. Dia tidak memiliki keluarga sama sekali dan juga dia sekarang tinggal dengan tetangganya yang sudah tua, dia sudah bekerja di sini selama lima tahun namun uangnya selalu saja habis untuk membayar semua hutang yang orang tuanya tinggalkan kepadanya dan dia harus mengubur mimpinya untuk meneruskan pendidikan di bidang kedokteran." ucap Adi panjang lebar membuat Zico menganggukkan kepalanya paham.
"Kamu boleh pergi!" usir Zico, Adi pun pergi meninggalkan ruangan.
Sedangkan Zico malah sedikit kasihan dengan nasib Felysia padahal dia cantik tetapi nasibnya sungguh tidak cantik seperti wajahnya.
Tak lama telepon nya berdering menandakan ada panggilan, Zico pun mengangkat karena sang mama meneleponnya, entah kenapa karena tidak biasanya sang mama menelpon nya seperti ini.
[Halo, ada apa ma?]
[Sayang, sekarang kamu ke cafe mama ya ada yang mau mama bicarakan sama kamu.] ucap mama Fenny kemudian menutup teleponnya.
Mama Fenny memang mengelola cafe di dekat kantor Zico jadi tidak lama untuk Zico agar cepat sampai, dia pun mau tidak mau harus menemui sang mama tercintanya itu.
Saat sampai Zico melihat sang mama sedang berbincang bincang dengan seorang gadis yang Zico tidak tahu siapa, mama Fenny yang melihat kedatangan sang anak pun segera memanggil Zico untuk bergabung di meja nya.
"Zico, sini!" panggil mama Fenny.
Zico yang merasa terpanggil pun mau tidak mau menuju ke sana, namun dari gelagat mamanya Zico bisa tahu kalau mamanya pasti berencana untuk membuat jadwal kencan untuknya.
"Ada apa ma? Zico sedang sibuk ini!" sahut Zico saat sampai di depan mamanya.
"Kamu itu bisa duduk gak sih!" ucap mama Fenny menarik Zico agar duduk di sampingnya dan membuat Zico berhadapan dengan seorang gadis yang menurutnya sangat biasa saja.
"Norin kenalin ini anak Tante namanya Zico, dan Zico kenalin ini Norin anaknya temen mama." ucap mama Fenny memperkenalkan satu sama lainnya.
"Norin," sapa Norin memperkenalkan namanya dan mengangkat tangannya namun tak juga mendapat sambutan.
"Zico," sewot Zico tak mau membalas jabatan tangan dari Norin.
"Kamu jangan cuek cuek amat dong Zico," protes mama Fenny dengan berbisik ke telinga Zico.
"Astaga! Mama lupa tadi mama sedang memasak, kalian bicara aja dulu ya mama mau ke dapur dulu!" sahut mama Fenny meninggalkan mereka berdua.
Zico sudah hafal dengan taktik sang mama beginilah kalau sudah ngebet mau punya cucu segala cara akan di lakukan bahkan menjadwalkan kencan untuk Zico.
Saat sedang makan siang berdua dengan Norin anak dari teman mamanya Zico tak sengaja melihat seseorang yang sekarang ada di pikirannya yaitu Felysia.
Felysia di ajak mbk suci dan juga wulia untuk makan di cafe milik mama Fenny karena memang menu di situ sangat enak enak dan juga sangat lezat tetapi lumayan mahal karena terbuat dari bahan bahan berkualitas, awalnya Felysia tidak mau karena sayang sama uangnya tetapi wulia dan mbk suci memaksa dan juga berkata bahwa mereka akan membayarkan makannya karena mereka kasihan dengan Felysia yang tidak pernah makan makanan enak dan sekali makan makanan sederhana saja, gajinya tidak pernah tersentuh untuk memuaskan keinginan dirinya.
.
.
Bersambung..........
hempaskan pelakor...
zico juga jadi laki" ga tegas...kurang gercep dan peehatian...kisah muter" terus...
pendek pikiran...klo mau sama feli,bicara baik",jngn mengancam..perempuan manapun tdk akan mau klo di paksa apalagi pakai ancaman...kau sdh menghancurkan hidup dan masa dpn feli,tdk ada rasa berslh sdktpun dlm dirimu...bisa nya memaksakan kehendakmu saja...dasar laki" ga ada akhlak...