Arrayan menikahi Bella, seorang gadis cacat, karena dendam. Kecelakaan tragis yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Arrayan yakin Bella adalah penyebabnya.
Namun, Bella hanyalah korban tak bersalah, sedangkan pelakunya adalah Stella, adik angkatnya yang penuh ambisi. Ketika Stella melihat wajah tampan Arrayan, dia menyesal menolaknya dulu dan bertekad merebutnya kembali. Di tengah rahasia yang semakin terungkap, cinta dan kebencian menjadi taruhan.
Akankah Arrayan menemukan kebenaran sebelum semuanya terlambat? Apa pilihan Arrayan saat cinta dan balas dendam saling beradu?
Happy reading 😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 ( Salah paham )
Saat ini semua keluarga Johan menikmati sarapan pagi, Johan sangat senang mendengar kabar dari Wiliam jika Arrayan dan Bella semakin dekat sontak Stella yang berada di sampingnya merasa geram dan tidak terima. Kini Stella baru sadar kalau Arrayan sengaja menghindarinya, menolak ajakannya, dan tidak pernah membalas telepon serta pesan yang selalu di kirimkan Stella pada Arrayan.
“Stella, setelah ini kau mau langsung sekolah model atau langsung bekerja sebagai model saja?” tanya Johan.
Ya, Stella sudah menyelesaikan kuliahnya dan kini ia belum bisa memutuskan apa ingin melanjutkan sekolah model atau langsung saja bekerja sebagai model. Johan mempunyai banyak relasi kalau Stella ingin bekerja sebagai model di sebuah perusahaan yang sudah mempunya brand ternama.
“Terserah, papa saja. Mah, aku mau pergi main sama Sofia,” pamit Stella tanpa menghabiskan sarapannya.
“Ada apa dengan Stella, Mah? Ujar Johan bingung.
“Gak tau,” bohong Daisy padahal ia sangat tau kalau saat ini putrinya sedang kesal mendengar Arrayan dan Bella semakin dekat.
Tidak mendapat jawaban yang pasti membuat Johan beranjak dari duduknya dan pamit pada Daisy.”Harusnya aku mencari tau dulu Arrayan yang sekarang mungkin sekarang putriku sudah menjadi nyonya Mahendra,” sesal Daisy.
Arrayan dan Wiliam datang secara bersamaan menuju meja makan untuk sarapan, seperti biasa Bella akan pergi setelah selesai menyiapkan menu sarapan di atas meja,”Duduk dan temani aku sarapan,” ujar Arrayan memegangi tangan Bella.
Ana dan Ani saling menatap, sedangkan Wiliam hanya tersenyum senang melihat Arrayan yang sudah mulai menerima Bella sebagai istrinya,”A-aku, belum lapar, Riyan. Ma-maksudku Arrayan,” jawab Bella.
Arrayan tidak melepaskan genggaman tangan Bella karena istrinya menolak membuat Bella menatap wajah Arrayan yang balik menatap dirinya begitu tajam,”Ba-baiklah, kita akan sarapan bersama,” pasrah Bella seketika senyuman terbit di sudut bibir Arrayan.
Tidak ada pembicaraan yang serius hanya saja Wiliam mengatakan akan kembali ke London entah untuk sementara atau selamanya. Berat rasanya hati Arrayan mendengar sang Paman akan kembali ke London, tetapi ia sadar kalau Pamannya pun mempunyai keluarga yang berada di sana. Wiliam menikah dengan wanita yang berasal dari negara tersebut saat ia melakukan perjalanan bisnis ke negara itu dan memilih menikah di sana bahkan tinggal di sana juga bersama keluarga kecilnya.
“Arrayan, Paman hanya berpesan padamu untuk mengontrol emosimu ketika marah, apalagi pada Bella,” pesan Wiliam dan Arrayan hanya mengangguk.
“Paman tidak akan kembali lagi ke sini?” tanya Bella yang merasa kehilangan.
“Entahlah, nanti aku akan membujuk istriku untuk menetap di Indonesia dan aku akan mengenalkan putriku padamu. Kau pasti bisa cepat akrab dengannya karena dia seumuran denganmu,” ujar Wiliam.
“Jangan terlalu dekat dengan putrinya karena dia sangat menyebalkan,” ucap Arraya.
Bella hanya tersenyum dan terus saja memandangi wajah Arrayan membuat pria itu menjadi salah tingkah,”Eum … aku berangkat duluan,” lanjutnya lagi seraya bangkit dan melangkah keluar.
Baru beberapa langkah, Arrayan memanggil istrinya dengan berteriak sangat kencang,”Antar dulu suami mu, telinga Paman sakit mendengar teriakannya,” titah Wiliam dan Bella mengangguk segera bangkit melangkah menghampiri suaminya.
“Aku berangkat, kalau mau pergi biasakan beritahu aku dulu,” ketus Arrayan merasakan gugup.
Cup
“Iya, Mas,” jawab Bella menc1um pipi Arrayan membuat pria itu mematung.
“Mas …?” Arrayan mengangkat sebelah alisnya dengan panggilan itu Bella hanya mengangguk dan dengan gugup Arrayan mengangkat tangannya di udara memegangi sekilas pucuk rambut Bella dan langsung masuk ke dalam mobil untuk menutupi wajahnya yang sudah memerah seperti udang rebus..
Seseorang melihat keromantisan pasangan tersebut dan merasa marah. Stella membanting stir mobilnya meluapkan kekesalannya melihat kemesraan Arrayan dan Bella,”Arrayan ...! Lihat saja! Aku akan membuatmu kembali membenci Bella!” ancam Stella.
*
*
Brakk!
“Nona … Tuan tidak bisa di temui!” pekik Toni yang sedari tadi mengejar Stella memaksa masuk dan akhirnya dia mendobrak pintu lalu menghampiri Arrayan dengan tatapan tajamnya.
“Tuan, aku sudah mencegahnya tapi …”
“Keluarlah, biar aku yang bicara padanya,” perintah Arrayan.
“Baik, Tuan,” sahut Toni bergegas keluar.
Arrayan kembali fokus pada laptopnya, tetapi ia tetap bertanya tanpa menoleh ke arah Stella. Wanita itu diam tidak menjawab pertanyaan Arrayan. Arrayan tidak peduli, tetapi ia tersentak ketika sebuah tangan melingkari tubuhnya ia mendongak ke atas menatap Stella yang semakin dekat dengannya.
Prank
Keduanya terkejut mendengar suara benda jatuh. Mereka menoleh melihat seorang wanita sedang berdiri di tempat melihat Arrayan sedang bermesraan dengan Stella padahal kenyataannya Stella lah yang mendekati Arrayan.
“Bella …” Arrayan ingin bangkit namun ditahan oleh Stella.
“Maaf, jika aku mengganggu,” lirih Bella berbalik meninggalkan ruangan Arrayan.
Arrayan yang sudah terlanjur kesal menghempaskan genggaman tangan Stella,”Apa sebenarnya maumu, Stella!” pekik Arrayan.
“Kamu … aku mau kau menceraikan Bella lalu menikah denganku!” balas Stella.
“Kau sudah gila! Aku ini kakak iparmu!” sentak Arrayan yang sudah tidak terkejut lagi dengan perkataan Stella karena dari awal Stella mendekatinya dan tau status Bella yang hanya anak angkat Stella merencanakan untuk merebut Arrayan dari Bella.
“Ya, aku gila karena mencintai dirimu. Menikahlah denganku dan tinggalkan Bella! Aku lebih dari segalanya dibandingkan dia yang hanya gadis c4c4t!”
Plak
Sakit hati Arrayan mendengar istrinya dihina kerena kekurangannya, walaupun selama ini Arrayan selalu berbuat kasar dan kerap menyiksa Bella belum pernah ia mengatakan kata c4c4t pada istrinya. Arrayan menghentikan Stella dengan satu tamparan lalu ia menyeret Stella keluar dari ruangannya.
“Toni ….” teriak Arrayan dan saat itu juga Toni datang karena ruangannya tidak jauh dari ruangan bosnya.
“Ya, Tuan,” sahut Toni.
“Bawa keluar perempuan ini dan mulai sekarang jangan biarkan wanita ini masuk ke perusahaan ku terlebih lagi ke dalam ruanganku!” perintah Arrayan berbalik masuk kembali ke dalam ruangannya.
“Arrayan … kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini! Aku akan memisahkan mu dari Bella dan kau akan menjadi milik ku selamanya! Ingat itu, Arrayan … aku berjanji!”
Bruuk
Stella terjatuh ketika Toni menyeretnya keluar,”Pergi lah, Nona. Jangan pernah ganggu Tuan Arrayan lagi!” peringat Toni.
Semua staff memandang pada Stella yang terlihat berantakan membuat wanita itu bertambah kesal dan memilih cepat pergi meninggalkan gedung itu.
Arrayan mengambil rantang susun yang berisikan ikan goreng dan sambal kentang kesukaan Arrayan. Dua lauk pauk itu masih bisa di makan karena dibungkus plastik, tetapi sayang nasi putih nya berserakan di lantai dan tidak bisa di makan.
“kamu salah paham, Bella,” lirih Arrayan menggenggam kedua lauk itu.
*
*
Tubuh Bella terasa lemas ia berjalan pelan sambil menangis mengingat apa yang ia lihat tadi. Di mana Stella sedang bermesraan dengan suaminya. Baru saja ia mendapat kebahagiaan dan merasakan kelembutan suaminya, tetapi hatinya harus tersakiti kembali menerima kenyataan pahit dan menuduh Arrayan hanya berpura-pura sayang padanya,”kenapa, Mas. Kenapa harus Stella adik ku yang kau dekati, hiks,” isak Bella.
“Aku harus segera pergi dari rumah itu, Maafkan aku, Mas. Bukan berarti aku tidak mencintaimu tapi memang dari awal Stella lah yang dulu ingin dijodohkan padamu bukan aku,” lirih Bella.
*
*
Bersambung.
😅