Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
pukul 18.00 gendis selesai shalat magrib,gendis sedang makan duduk sendirian di kursi depan tempat para pengunjung ,iya.karena gendis sudah memasuki jam istirahat,
"ekhem boleh saya duduk?" ucap seseorang yang berrdiri di depan gendis,gendis mendongakan kepalanya ,dia sedikit melotot
"bo..leeh pak,silahkan duduk" ucap nya canggung,
"boleh saya mengobrol sebentar dengan mu?"tanya nya kemudian, gendis hanya menganggukan kepalanya saja tanpa menjawab
"laki laki yang waktu itu siapa?"tanya nya tanpa basa basi
Gendis menerawang mengingat ngingat ,dan dia ingat.
"pak erlangga maksud bapak?"ucap nya bertanya dulu
"iya mungkim,saya kurang tau namanya"jawab nya dingin.
"dia teman nya ayah saya pak,"jawab nya dengan sedikit tersendat
"emm baiklah,apakah aku boleh berkunjung kerumah mu namti.malam?" ucap nya kemudian
Gendis kaget dia melotot sebentar ,degup.jantung nya tiba tiba berdetak begitu kncang
"mmaaksud bapak?"tanya gendis dengan tergagap
"iya,saya ingin bersilaturahmi dan berkenalan dengan orang tua kamu"ucap nya lagi dengan begitu yakin
Gendis sangat bingung saat ini,kalau dia menolak takut bos nya itu marah,akhir nya dia terpaksa meng iyakan saja,cuman silaturahmi toh pikir nya.
pukul 21.00 jam pulang gendis tiba,dan sekerang mereka sedang berada di dalam satu mobil milik bos nya gendis itu,
Tibalah di halaman rumah gendis,gendis turun dia gugup sekali,akan bagaimana nanti orang tuanya saat membawa seoerang laki laki ke dalam rumah.
Ting noong...ting noong
Gendis memencet bel rumah,dan bu suci gegas membuka pintu dari dalam,bu suci sedikit kaget saat melihat anak bungsu nya membawa laki laki tampan kerumah nya,
"silahkan masuk na,maaf keadaan rumah nya seperti ini"ucap bu suci kepada pria di depannya itu
saat yusuf masuk kedalam rumah gendis,di sana sudah ada ayah gendis sedang santai menonton tv,baskoro sedikit kaget melihat gendis membawa laki laki tampan.
"emm ayah ,ibu perkenalkan ini pak yusuf bos nya gendis"ucap gendis memperkenalkan bos ya itu
Baskor manggut manggut,
"duduklah ,bu berikan jamuan kepada tamu kita ini" ucap baskoro kepada ysuf dan bu suci
sementara itu di kamar amel,mendengar ada orang mengobrol,dia penasaran siapa tamu malam malam begini,dia bergegas mengintip kebawah,dia kaget ada laki laki tampan di bawah,dia ter senyum lalu.masuk lagi ke dalam.kamar
"waah ada tamu ya" tiba tiba saja amel muncul dengan sedikit riaasan di wajah nya ,yang membuat siapa saja terpana termasuk yusuf bos nyangendis
"itu amel kakak nya gendis"sela baskoro dengan antusias
Melihat semua itu gendis,sudah tau pasti nanti tamu nya akan terfokus kepada amel dan gendis ter abaikan.
"iya,saya amel,kakak nya gendis,"ucap amel dengan mengulurkan tangan nya
"yusuf"ucap nya dengan menerima uluran tangan amel dengan senyuman mengembang
"kalian mengobrol lah,ayah mau ke atas dulu"ucap baskoro kemudian ,seolah olah di sana hanya ada amel dan yusuf saja tanpa memperdulikan keadaan gendis di sana.
Dan ya benar saja,semakin lama obrolan mereka semakin akrab dan searah ,sementara gendis hanya menjadi penonton di sana.
"oh iya,kak sudah dulu ya,aku tidak enak dengan gendis,malah aku dan kakak yang mengobrol"ucap nya dengan raut muka di buat merasa bersalah.
"maaf ya gendis kaka memganggu waktu kalian"ucap nya.lagi sambil menatap gendis
Gendis yang di tatap dia memutar bola dengan malas
Saat amel berdiri untuk berjalan ke arah kamar nya
"tunggu amel,boleh aku mimta nomor kamu"tiba tiba saja yusuf mencegah langkah amel
amel tersenyum sebelum ,dia menang selangkah dari adik mya itu,dia memang sengaja tebar pesona ,suapaya teman dekat gendis terpikat kepada nya,dan itu benar terjadi.
"emm boleh,ini nomor nya"ucap nya sambil memberikan nomor ponsel nya.
kini tinggal mereka berdua,yusuf dan gendis.
Gendis sudah sangat malas sebenar nya dari tadi dia seolah olah tidak dianggap,begitulah amel setiap ada teman laki laki gendis pasti amel akan merebutnya.
"kayak nya sudah malam deh di,aku harus segera pulang"ucap nya
"yasudah pulang lah pak"ucap nya dengan senyum di paksakan,dia sudah.terlalu.muak
Akhirnya yusuf pamit pulang,seperginya yusuf,amel duduk di sofa ruang tamu,dia menarik nafas dalam lalu menghembus kannya
"enak banget ya jadi kak amel,dia di kagumi banyak orang,siapapum yang melihat nya pasti menyukainya,tadi saja pak yusuf begitu antusias saat mengobrol dengan kak amel.berbeda dengan ku,mau apa sih lagian dia,niatnya kan mau berkenalan dengan ayah ibu,kok malah sama kak amel" gumam nya sendirian dengan agak kesal dia berdiri dan menghentakan kaki,untung saja tidak ada yang melihat kemarahan gendis .
Pagi pun tiba ,gendis sudah selesai dengan rutinitas paginya,sekarang dia bersiap ingin berangkat kuliah,untung nya kuliah hari ini ada satu pelajaran saja ,iadi dia bisa pulang lebih awal,
Saat gendis ingin berangkat tiba tiba,saja
"gendis tunggu"amel menghentikan langkah adik nya itu,dengan malas gendis berbalik
"makasih ya,berkat mu aku.bisa pedekate dengan kak yusuf,lihat dia sangat romantis,"ucap nya dengan memperlihatkan layar ponsel mya ke arah gendis
"bisa bisa nya,perempuan kayak kamu bisa kenal sama bos muda seperti kak yusuf,untung kakak membawa nya.kesini,dan dia melihat ku.jadi dia tertarik deh sama aku"ucap nya pamjang lebar dengan senyuman yang begit mengejek
"iya ambil aja"jawab gendis dingin,sambil berlalu begitu saja melewati amel yang sedang berdiri di hadapan nya
"kasia sekaliii sihh,gebetannya lebih tertarik ke aku hihi"ucap nya lagi dengan sedikit berteriak,amel begitu puas ,dia telah membuktikan kepa gendis,bahwa dia jauh lebih segalanya .
Gendis yang mendengar nya dia hanya menggeleng kan kepala nya sambil.terus berjalan ke arah angkutan umum
"syukur deh,aku belum.begitu kenal lebih jauh dengan pak yusuf ,ternyata dia seperti itu gampamg tergoda"gumam gendis dalam hati.
Saat tiba di caffe,gendis bertemu dengan yusuf,
gendis menghela nafas berat,sungguh kenapa orang orang begitu berprilaku sesuka hati pikir nya,energinya sudah terkuras habis pagi ini.
"gendis tunggu dulu"cegah yusuf kepada gendis,gendis hanya memutar badan menghadap bos nya itu tanpa bicara sepatah kata pun,
"kamu jangan salah paham gendis,dengan hubungan kita,memang akhir akhir ini kita dekat,tetapi sebagai teman"ucap nya memperjelas,
Iya memang yusuf,makin hari makin gentar mendekati gendis,tetapi hanya yusuf saja,karena gendis menanggapi nya biasa saja,karena gendis tipikal perempuan cuek,dan tidak terlalu bisa merayu ataupun berbasa basi,seperti kakak nya itu,makanya saat yusuf bertemu amel,seketika dia berpaling,selain amel cantik,dia juga gampang merayu dan berbasa basi,begitu lihai nya amel merayu seorang pria,
Gendis me dengar nya langsung melongo "maksud bapak?aku rasa kita hanya dekat,sebagai karyawan dan bos saja deh pak,"ucap nya dengan menetral kan degup jsntung nya,,sungguh bos nya itu begitu pede pikir nya
"aku hanya meluruskan saja gendis,dan waktu kemarin,niatku hanya ingin bersilaturahmi sebagi teman saja"jelas nya lagi yang takut membuat gendis salah paham,
Gendis hanya mengangguk nganggukan kepalanya saja,dia bingung harus menjawab apa,karena jujur di hatinya dia begitu sakit,segampang itu laki laki berpaling ketika melihat yang lebih cantik.
"oh iya gendis,sepertinya aku menyukai kakak mu,dia cantik,dan juga tidak kaku seperti mu"ucap nya sedikit menyindir gendis
Gendis yang merasa di banding kan seketika emosinya terpancing namun dia tahan tahan,bagai mana pun dia adalah bosnnya
"yasudah pak,lanjutkan saja,kakak ku memang cantik,dan dia pintar merayu juga,sudah ya pak saya permisi ke bagian dapur dulu,siapa tau ada pesanan yang harus di antarkan"ucap nya dengan tegas,lalu bebalik arah pergi,tanpa menunggu jawaban dari bos nya itu
