Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Untuk merayakan hari pertama magang mereka .Mey mengajak Amara pergi ke sebuah club malam yang berada di tengah kota.Awalnya Amara menolak namun dengan bujukan Mey akhirnya Amara setuju. Mungkin dengan sedikit hiburan bisa membuatnya melupakan kejadian dimana Radit di peluk seorang wanita. Amara ingin menghilangkan stres yang ada di benaknya.
Mey mengemudikan mobilnya menuju klub malam yang berada di pusat kota. Tak sampai setengah jam mereka akhirnya sampai di depan gedung yang terlihat gemerlap.Amara masih ragu ragu, ini kali pertamanya pergi ke tempat seperti ini. Mey menarik tanganya membawa Amara masuk. Suasana di sana cukup padat Mey mengajak Amara duduk di kursi yang masih kosong.
"Kamu mau minum apa Amara? " Tanya Mey.
"Aku gak tau, aku belum pernah masuk ke tempat seperti ini. Aku mau jus saja kalo ada?"Amara berteriak sebab suara di dalam sangat bising dengan musik.
"Iya ada, tunggu aku ambilkan dulu."
Mey meninggalkan Amara sendirian. Amara hanya memperhatikan lalu lalang orang.
"Hey sayang sendirian aja, mau om temenin gak ?" Seorang om om menghampiri dan menggoda Amara.
Amara bergeser. " Maaf enggak.Om bisa pergi! " Bentak Amara.
"Galak banget sih cantik. "
"Silahkan pergi kalo gak saya bisa berbuat kasar. " Sentak Amara.
"Pergi gak! Tua bangka tu harusnya di rumah jangan kelayapan. " Bentak Mey .
Untunglah Mey datang tepat waktu mengusir om tua itu. Mey sangat galak sampai sampai om itu takut di buatnya.
"Kamu gak papa Amara?"
"Iya aku gak papa?"
Karena kesal Amara meminum minuman yang di bawa Mey.
"Amara kenapa kamu minum?" Ucap Mey.
"Kok jus rasanya agak aneh,"Ungkap Amara.
Mey menggeleng."Itu minumanku Amara, itu beralkohol. Minumanmu belum siap, masih sementara di buatkan. "Timpal Mey.
Tiba tiba Amara merasa kepalanya sangat pusing. Satu gelas alkohol di habiskannya dengan sekali tenggak membuat Amara langsung mabuk.Apa lagi ini pertama kalinya dia minum minuman beralkohol. Amara merancau tak karuan semua unek unek di hatinya dia keluarkan.
Mey sangat bingung menghadapi Amara yang tak terkendali. Amara berdiri menuju ke tengah kerumunan orang yang sedang berjoget. Amara ikut berjoget bersama mereka. Mey mengikutinya dan memegangi temanya itu.Amara jalan sempoyongan Mey takut Amara akan jatuh hingga dia terus menjaganya.
"Aduh Amara, kita duduk saja yuk. Kamu sudah mabuk Amara. " Gerutu Mey.
"Aku gak mabuk Mey.Aku hanya ingin berjoget, " Ucap Amara sambil sempoyongan.
Kebetulan Kevin juga berada di situ. Kevin duduk di atas, tempat VIP .Dia memperhatikan ke arah cewek cewek yang berjoget. Kevin sengaja pergi ke klub malam untuk mengincar wanita cantik dan menidurinya. Pandangannya tertuju pada Mey, dia terus memperhatikan Mey yang mengusir beberapa laki laki yang coba mendekati temannya yang mabuk. Mey tampak galak membuat Kevin tertarik.
Kevin tak menyadari wanita yang tengah Mey lindungi itu Kakak iparnya. Kevin segera turun dia berlagak sok pahlawan membantu Mey. Kevin menolong Mey membawa temannya itu kembali ke tempat duduknya. Saat Amara mengangkat wajahnya barulah Kevin sadar kalo itu kakak iparnya.
"Kak Amara! " Kevin tersentak kaget. "Ngapain kak Amara ada di sini ?"
"Kamu kenal sama dia? " Ucap Mey.
Kevin memandang Mey. "Dia kakak ipar aku. "
Mey terkejut. "Apa? kakak ipar .Amara sudah menikah,"
Kevin kebingungan menjawab pertanyaan itu. " iya ,terus kenapa bisa dia ada di sini ? Dan ini, mabuk lagi. "
"Aku yang mengajaknya, dia juga bilang kalo lagi stres jadi aku bawa kesini. Dia gak minum kok cuma salah ambil minumanku. " Timpalnya.
"Aduh kenapa kamu gak hati hati sih. " Kevin kesal.
"Kok kamu marah sih, aku juga gak tau. Tiba tiba aja dia ambil minumanku. "
Kevin segera mengambil ponsel dan menghubungi Radit. Amara terlihat sudah tak berdaya kesadarannya sudah tumbang. kepalanya sudah oleng duduk pun tak bisa tegak. Kepalanya terasa berat sampai menelungkup pada meja.
Mendengar Kabar dari Kevin Radit segera keluar dari rumah menuju garasi mobilnya.Dia menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Tak berapa lama Radit telah sampai di depan gedung. Dia berjalan menuju tempat Amara. Sepanjang jalan banyak wanita yang menggodanya. Siapa yang tak terpikat melihat pria tinggi gagah lewat di depan mereka.
Radit melihat Kevin tengah memanggilnya dari kejauhan. Dia juga melihat Amara yang sudah menelungkup di atas meja. Radit menghampiri Kevin.
"Apa yang terjadi? kenapa Amara sampai bisa begini. " Ucap Radit.
Mey terheran kenapa seorang CEO datang ketempat ini dan menghampiri Amara. Dia bertanya tanya apa hubungan Amara dengan Radit.
"Maaf pak, tadi kami berniat merayakan hari pertama kami magang di kantor bapak. Tapi gak sengaja Amara salah ambil minuman dan jadinya seperti ini. " Tutur Mey.
"Mas Radit, kamu di sini juga?" Rancu Amara sambil menggelayut di tubuh Radit.
Radit memegang tubuh Amara. " Kenapa kamu jadi begini? Ayo kita pulang. "
Amara mendongak. "Gak mau. Aku mau di sini ,mas jahat. "
"Aku jahat kenapa? " Ucap Radit lirih.
Amara menggeleng. "Mas gak pernah nyentuh aku tapi mas mau di peluk wanita itu. Mas Radit masih menyukainya ya?" Amara melotot ke arah Radit.
Mendengar itu Mey melotot keheranan. Amara begitu manja dengan bos mereka. Dan Amara tak pernah menceritakan tentang hubungannya kepada Mey.
"Sudahlah Amara, kamu sudah ngomong ngelantur.Kita pulang ya? "
Amara terduduk dan bersendekap dada. "Gak mau! Mas Radit gak mau jawab aku. Aku gak mau pulang. "
Radit menggeleng ." Jangan seperti ini dong.Baiklah lain kali mas gak akan lagi deh mau sentuh siapapun selain kamu. Mas sudah gak ada perasaan denganya kok. " Tutur Radit. "Kita pulang ya?"
"Beneran mas Radit sudah tidak punya perasaan untuknya?"
"Iya beneran masa mas bohong. "
"Yeeee.... " Amara melompat kegirangan.
Radit hanya tersenyum melihat tingkah istrinya itu. "Kita pulang ya? "
Amara mengangguk dan mengulurkan tangannya. "Iya tapi Gendong. "
Amara terlihat manja dan mengemaskan saat mabuk. Radit meraih kedua tangannya dan menggendongnya seperti anak kecil. Radit berjalan keluar menuju mobil.Radit meletakkan Amara dan memasang sabuk pengaman.Radit menyalakan mesin mobil berlalu dari tempat itu.
Sementara Mey masih terheran dengan situasi ini. Dia masih berpikir keras tentang hubungan Amara dan Radit bosnya.
"Kenapa kamu bengong, kamu temannya Amara ya? boleh kenalan gak ?"Rayu Kevin."Ayo aku antarkan kamu pulang. "Ajak Kevin.
"Gak, terima kasih. Aku bawa mobil sendiri. " Ucap Mey ketus.
Mey berlalu meninggalkan Kevin. Sedang Kevin masih berfikir baru kali ini ada wanita yang berani menolaknya. Bahkan Mey tak meliriknya sama sekali hal itu membuat Kevin amat penasaran dengan sosok Mey.
Dukung Author dengan cara Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa