Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.
Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Pedang iblis putih bagian 2
Barbarian bangsa yang hidup dengan alam dan menjunjung tinggi kekuatan, mereka percaya kalau di seluruh dunia ini merekalah ras terkuat, akan tetapi itu pikiran mereka semua itu menghilang ketika mereka bertemu dengan orang-orang Kekaisaran. Pada awal masa pembangunan Kekaisaran, saat itu kaisar pertama melakukan pembantaian besar-besaran terhadap berbagai suku yang ada di sekitar wilayahnya.
Mereka menjarah, membunuh dan memperbudak banyak ras, karena hal itulah suku barbarian hampir punah. Akan tetapi dengan kebaikan dari Kerajaan para barbarian dapat mempelajari kekuatan Force dan mereka lalu mulai membalas serangan dari Kekaisaran.
Karena bantuan yang di berikan oleh Kerajaan berbagai suku barbarian kemudian mulai tunduk pada Kerajaan, namun ada beberapa yang mana tidak ingin tunduk pada Kerajaan yang di dominasi oleh ras manusia. Para barbarian itu kemudian mulai mengacau dengan kekuatan baru yang mereka dapatkan, dan karena mereka banyak barbarian yang tak bersalah mendapatkan pandangan buruk dari para bangsawan dari Kerajaan.
Dan saat ini para barbarian pengacau itu sedang berada di depan seorang bangsawan Kerajaan, dengan memandang sejarah yang ada para barbarian itu seharusnya memandang hormat sang bangsawan akan tetapi “Fushkk…” saat itu mereka dengan gilanya maju menggunakan senjata mereka untuk menyerang sang bangsawan.
“Raja ke 2 dari Kerajaan Linus, Gail Linus mengikuti sikap ayahnya Gilian Linus untuk menjadi seorang yang baik hati… akan tetapi tampaknya kebaikannya telah di salah gunakan oleh kalian para mahluk kotor” kata Rinia.
Dengan pedang miliknya “Fuhskk… Fuhskk… Fuhskk…” Rinia membalas serangan para barbarian tersebut dengan serangan tusukan, serangan tusukan pedangnya sangat cepat dan membuat seakan-akan pedang Rinia terbagi menjadi tiga. “Tranggs… Kranggs… Tanggs…” dengan mudahnya Rinia berhasil menangkis serangan ke 3 barbarian itu, dan dengan cepat Rinia langsung memberikan perintah pada para bawahannya.
“Sekarang kesempatan kita, tim 1 lakukan serangan jarak jauh pada mereka… sementara itu tim 2 dan 3 kepung mereka dari sisi kanan dan kiri”
Menggunakan senapan mesin “Tratatataskk…” para bawahan Rinia berusaha untuk menyerang para barbarian tersebut, akan tetapi “Trangs… Trangs… Tangg…” setiap peluru yang mana di tembakkan berhenti di udara tempat di depan para barbarian itu. Melihat hal tersebut Rinia langsung dapat melihat keanehan dari ke 4 barbarian itu.
“Jadi begitu rupanya, yang di belakang mereka adalah seorang barbarian dengan bakat Shaman… menarik” pikir Rinia.
“Srrahkk…” Rinia saat itu mengumpulkan energi Force di pusat jantungnya dan “Duk-duk…” dengan cepat energi Force nya mengalir dari jantung kearah telapak tangannya, menggunakan tangan kirinya Rinia mengoles pedangnya dengan energi Force murni dari tubuhnya, dan dengan cepat “Bushkk…” Rinia melesat kearah para barbarian tersebut. Melihat enegi Force padat yang ada di pedang Rinia dengan cepat “Fushkk…” barbarian gendut dengan tato badak di tubuhnya langsung bergerak, dia dengan cepat bergerak kearah Rinia dan bersiap untuk menghadang serangannya.
“Mati kau…” kata Rinia.
Tampa keraguan sedikitpun Rinia melancarkan serangan pedang kearah barbarian gendut tersebut, akan tetapi “Tranggs…” barbarian gendut itu dapat bertahan menghadapi serangan pedang Rinia, dia menahan tebasan pedangnya menggunakan tubuhnya dengan cara memperkuat tubuhnya menggunakan energi Force. Walaupun leher barbarian gendut itu tergores dan mengeluarkan darah, akan tetapi dia tetap bisa mempertahankan kepalanya dari serangan tebasan Rinia.
“Cih… jadi seperti itu, Shaman itu memperkuat kekuatan Force si gendut ini agar dia bisa menghadang seranganku” pikir Rinia.
Mengetahui rencana dari para barbarian itu Rinia langsung akan bergerak mundur untuk mengambil jarak aman, akan tetapi “Taask…” barbarian gendut dengan tato badak di tubuhnya dengan sigap menangkap pedang Rinia dengan menggunakan kedua tangannya.
“Hehehe… kau tidak akan bisa kabur” kata barbarian gendut itu.
Mengambil kesempatan itu “Fushkk… Fushkk…” boss para barbarian langsung bergerak kearah samping Rinia, dan menggunakan parang di tangan kanannya dia langsung menyerang kearah Rinia. Serangan itu sangat cepat dan mengarah kearah leher Rinia, namun “Sruhkk…” Rinia berhasil menghindari serangan itu dengan menundukkan tubuhnya sedikit sambil melepaskan pedang miliknya.
Dengan cepat Rinia langsung memberikan serangan balasan kearah boss para barbarian itu menggunakan tendangan kakinya, “Dushkk…” tendangan kaki Rinia sangatlah kuat dan membuat boss para barbarian itu terdorong beberapa langkah walaupun berhasil menangkisnya menggunakan parang miliknya. Di saat itu juga dengan cepat Rinia langsung memberikan perintah sambil menunjuk kearah barbarian bertato elang di belakang ke 3 barbarian lainnya.
“Tembak dia…”
Mengikuti perintah dari ketua mereka para bawahan Rinia langsung menembak tepat kearah barbarian Shaman bertato elang tersebut, “Tratatatask…” melihat hal itu barbarian Shaman itu langsung memasang pelindung untuk melindungi dirinya. Melihat kesempatan saat barbarian Shaman sedang sibuk untuk melindung dirinya sendiri, “Srrahkk…” Rinia langsung mengumpulkan energi Force di telapak tangannya dan “Bushkk…” dia memukul dada kiri dari barbarian gendut tersebut.
“Gaaahkk…”
Barbarian gendut dengan tato badak itu kemudian terjatuh sambil memuntahkan darah, saat itu barbarian gendut itu kebingungan dengan apa yang di lakukan oleh Rinia.
‘Ughhk… kau… apa yang kau lakukan…??” tanya barbarian gendut tersebut.
“Tidak ada, aku hanya menyerang langsung kearah jantungmu” balas Rinia yang mana telah memegang pedang miliknya.
Menggunakan energi Force yang dia kumpulkan di telapak tangannya Rinia langsung menyerang dada kiri barbarian gendut tersebut, dan bukan hanya itu saja Rinia dengan cepat mengubah energi Force miliknya menjadi seperti sebuah gelombak kuat untuk mengguncang jantung dari barbarian gendut itu, dengan getaran yang cepat dan kuat membuat sirkulasi darah yang ada di tubuh barbarian gendut itu menjadi kacau dan membuat dirinya tidak bisa menggunakan energi Force nya.
“Energi Force adalah energi alam semesta yang di kumpulkan di jantung, lalu melalui jantung energi itu di alirkan lewat pembuluh darah… jadi kalau pembuluh darahmu kacau maka di pastikan kau tidak akan bisa menggunakan energi Force yang kau milikki”
“Perempuan ini sangat pintar dan juga kejam” pikir Rey yang melihat pertarungan tersebut dari jarak aman.
Lalu saat melihat kesempatan “Srrashkk…” Rinia langsung memenggal kepala dari barbarian gendut tersebut, melihat rekan sebangsanya tewas di depan matanya membuat barbarian dengan tato hiu mulai marah besar. “Crraak…” dia kemudian mulai mengeluarkan senjatanya yang mana berupa sebuah crosbow kayu.
“Haaah… apa yang akan kau lakukan dengan benda usang semacam itu” kata Rinia yang mana telah bersiap dengan pedang miliknya.
Sementara itu Rey yang mana melihat crosbow kayu tersebut langsung terkejut, dan dengan spontan dia langsung berteriak dengan kencang.
“BERJAGA-JAGA… ITU BUKAN SENJATA BIASA…”
Mendengarkan teriakan dari Rey yang keras membuat Rinia tersadar, “Srraahkk…” energi Force yang mana ada di crosbow tersebut memancarkan hawa nafsu membunuh seakan-akan mahluk hidup. Dan dalam hitungan detik “Craaak… Craaak…” Crosbow itu kemudian menembakkan puluhan anak panah merah darah, anak-anak panah itu kemudian mulai beterbangan di langit-langit seperti ikan yang berenang di udara.
“Hahahaha… kalian semua sekarang akan mati, akan aku buat kalian membayar karena telah membunuh saudaraku” kata barbarian dengan tato hiu tersebut.
.
.
.
Bersambung….