Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Queena terbangun pada pukul 04 sore. Queena merasa pusing karena terlalu lama tidur. Ia pun mencari cari Vincent yang tidak terlihat di dalam kamar.
"Kemana dia?" gumam queena saat mengecek kamar mandi.
*CEKLEK
Tiba tiba Vincent masuk dengan membawa sup ayam.
"Aku sudah berusaha membangun kan mu. Tapi sepertinya kamu sangat menikmati kehidupan di dalam mimpi hingga tak mau mendengarkan ku yang berusaha membangunkan mu" kata Vincent menaruh mangkuk di atas meja.
"Makan lah, pasti sangat pusing karna tidur terlalu lama" kata Vincent.
"Makasih om" jawab queena singkat, sebenarnya ia masih ingin berbicara panjang lebar, namun kepala nya sangat pusing.
"Om, aku mual deh cium bau sup itu. Aku pengen yang asem pedes gitu" kata queena kembali menaruh mangkuk itu di atas meja
"Apa kamu hamil?"
"Sembarangan! Aku masih PW ya om" kata queena mengerucutkan bibir nya, ia kesal karna pertanyaan Vincent yang seakan akan dirinya sudah melakukan Hubungan badan.
"Aku tak menuduh mu melakukan itu. Lagi pula dapat dilihat dari Boba mu yang tidak terlalu menonjol itu, pasti belum tersentuh kan" kata Vincent sedikit meledek
"Pelecehan! Om nyebelin!"
"Aku suami mu, mana mungkin itu pelecehan, bahkan jika aku akan memainkan nya juga sudah menjadi hak ku sebagai suami mu" kata Vincent duduk dengan menyilangkan kaki nya
"Rese!" queena langsung keluar kamar dengan membawa ponsel nya itu.
"Semakin imut" gumam Vincent, ia sangat senang jika queena sedang marah seperti itu.
Namun seketika Raut wajah Vincent berubah menjadi tegang, Tanpa sepengetahuan Smith, sebenarnya Vincent telah menyelidiki kasus itu.
ia berencana akan mengeksekusi pembunuh itu saat usia nya menginjak 27 tahun, namun siapa sangka. Sekarang Vincent malah mempunyai istri yang harus ia lindungi. Walaupun mereka menikah atas dasar perjodohan, tapi Vincent sudah berjanji pada dirinya sendiri, akan selalu melindungi wanita pilihan orang tua nya.
Vincent semakin gusar saat memikir kan kemungkinan terburuk ia memulai peperangan, karna yang Vincent tahu, pembunuh ibu nya juga anggota mafia yang kejam dan kuat.
Vincent tak ingin melibatkan queena, tapi ia menyadari bahwa jika dia berdiam diri, Cepat atau lambat, queena akan terseret ke dalam permasalahan nya.
Maka dari itu, Vincent merencana kan melatih queena bela diri dan juga kekuatan mental. Vincent menyadari queena memiliki insting yang kuat, jadi Vincent pikir itu tidak akan terlalu sulit untuk melatih queena.
Tak lama kemudian, queena kembali masuk ke kamar membawa semangkuk ice cream di tangan nya, namun raut wajah nya masih terlihat kesal.
"Queen, duduk lah, ada yang ingin aku bicarakan" kata Vincent menutup laptop nya.
"Serius banget si om" kata queena patuh, ia langsung duduk di sofa di hadapan Vincent.
"Dengar, kita sudah menjadi suami istri...."
"Iya om tau, terus? Om mau minta jatah?" tanya queena santai seraya menyendok ice cream dan memasukkan nya ke dalam mulut.
"Huftttttt,, begini. Aku ingin kamu berlatih bela diri. Mulai besok sepulang sekolah, kamu akan di latih oleh orang kepercayaan ku. tiap seminggu sekali, aku akan mengetes kemampuan mu. Tak ada tolakan!"
"wah kebetulan sekali om, aku juga pengen loh mendalami ilmu bela diri, panahan, menembak, aku tertarik sama itu semua om. Kalo om mau memfasilitasi itu ya aku dengan senang hati menerima" kata queena meletakkan ice cream di meja dan mulai berbicara serius.
"Benarkah?" tanya Vincent yang tak kalah antusias
"Wahhh, sepertinya dia memang jodohku...walaupun bocil, tapi kepribadian nya cukup berani. sesuai dengan wanita idaman ku" batin Vincent.
"Ya bener lah om, aku gak sabar deh pengen cepet cepet besok"
"Kamu akan berlatih bela diri, panahan, pedang, dan senjata api. Kamu juga akan di latih ketahanan mental dan insting yang kuat. Jadi bersiaplah"
"Yeayyyyy, aku suka tantangan" kata queena melompat kegirangan.
"Oh ya, tadi kakak mu menelfon....."
"Udah om, tadi aku di bawah udah telponan sama kakak kok" kata queena memotong pembicaraan Vincent.
Malam Hari.
Vincent baru ingat jika kemarin malam ia tak meminum obat tidur, namun ia bisa tidur dengan nyenyak nya.
"Apa insomnia ku sudah membaik?" gumam Vincent.
Ia pun segera menelfon dokter pribadi nya yang bernama Joo...Dia berusia 31 tahun dengan status dokter duda ganteng.
"Apa Saja yang anda lakukan kemarin? Maksud saya....apa kah anda melakukan aktivitas yang tidak biasa anda lakukan?" tanya dokter joo, yang sedikit membingungkan.
"Tidak, aku tidur seperti biasa ..hanya saja, ada seseorang di samping ku" kata Vincent.
"Begini, insomnia anda terbentuk karna sebuah trauma kesendirian. Di alam bawah sadar, anda sangat ketakutan jika sedang tidur sendirian, maka dari itu. ketika ada seseorang yang membuat anda nyaman dan dia menemani anda tidur, maka anda merasa aman dan bisa tidur tanpa ketergantungan obat" jelas dokter joo.
"Benarkah?" tanya vincent tak percaya.
"Ya, itu benar. Dan itu bagus, karna ketergantungan obat tidur itu tidak baik. Anda sudah meminum itu sejak 15 tahun yang lalu. Saya harap, seseorang itu akan mengobati rasa trauma anda sehingga bisa membuat anda tidur dengan nyaman tanpa obat" kata Joo yang bersyukur atas apa yang terjadi pada Vincent saat ini.
"Baiklah, terimakasih dok" kata Vincent mengakhiri panggilan nya.
Tanpa sepengetahuan Vincent, ternyata queena menguping, ia hanya berpura pura tidur untuk mendengarkan obrolan Vincent.
Memang tidak sopan, namun queena tertarik dengan kehidupan pribadi Vincent, ia ingin tahu lebih banyak tentang pria dingin itu.
Vincent pun langsung membaringkan diri nya di samping queena, ia akan membuktikan nya lagi malam ini, ia tak akan meminum obat tidur itu.
Vincent memejam kan kedua mata nya, baru 5 menit berlalu. Vincent langsung terlelap, queena pun membuka mata dan memandangi wajah teduh suami nya itu.
"Ternyata jika tidur begini, wajah nya sangat sejuk di pandang" gumam queena yang masih memandangi wajah suami nya itu.
"Aku harap, apa yang dikatakan dokter mu itu benar, aku bisa menjadi obat tidur mu tanpa dosis...Aku tak bisa membayangkan bagaimana kamu menjalani kehidupan yang begitu rumit ini hingga harus bergantung pada obat tidur selama 15 tahun" gumam queena yang mulai membelai rambut Vincent.
Queena pun memeluk Vincent perlahan, ia ikut memejamkan mata nya seraya memeluk Vincent dengan erat.
Tanpa queena sadari, ternyata saat queena berbicara, Vincent terbangun dan mendengar semua yang di bicarakan queena.
Vincent pun memeluk queena yang sudah terlelap itu, terdengar deru nafas nya yang teratur. Ia memeluk tubuh mungil istri nya itu, ternyata ia juga memiliki sisi dewasa yang Baru Vincent ketahui
aku tungguuuu
lanjut...