Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilang kendali.
Dave membuang nafas beratnya lalu kembali menatap lurus kedepan setelah pelayan kembali memasukinya Mansion.
Juwita tak memilih diam dan tak mau tau siapa itu Faderick.Dia hanya menumpang disini dan sangat tidak sopan jika ia ikut campur urusan tuan rumah.
Dave melirik Juwita dengan sudut matanya,dan tersenyum tipis sangat tipis sehingga tak ada yang menyadari bahwa dirinya sedang tersenyum saat ini.
"Kamu masih akan bekerja di Iskandar Corp?",tanya Dave.
"Entahlah Pak...saya masih memikirkannya, untuk satu minggu kedepannya saya masih cuti karena Papa mengajukan cuti pernikahanku ke perusahaan Kak Zaki",jawab Juwita.
"Apakah saya masih boleh tinggal disini untuk beberapa hari sebelum keadaan tenang?.Saya takut orang orang Papa saya masih menjari keberadaan saya",tanya Juwita.
"Ya...",jawab Dave.
"Terimakasih Pak atas bantuan anda,saya tidak akan pernah melupakannya",ucap Juwita.
Dave hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya.Setelah itu ia pergi meninggalkan Juwita untuk kembali masuk kedalam Mansionya.
Dave menuju kamarnya kembali yang ternyata telah di bersihkan oleh pelayan dari kekacauan yang ia ciptakan tadi akibat dari emosinya yang meledak.
Ting
Vans
[Dave...kau bisa datang ke club' nanti malam?,ada sesuatu yang harus kita bahas]
Itulah pesan yang Dave baca yang dikirim temannta beberapa menit tangan lalu.Ternyata Vans terdapat banyak panggilan tak terjawab dari temannya itu.Sehingga ia memutuskan untuk menghubungi kembalinya temannya itu.
"Ada masalah Vans?", tanya Dave saat panggilan terhubung.
"Tidak,aku hanya ingin membahasa sesuatu dengan mu Dave.Datanglah nanti malam",jawab Vans.
"Baiklah...", jawab Dave.
"Kau baik baik saja Dave?,terjadi sesuatu?",tanya Vans yang tau jika Dave tidak baik baik saja dari suara pria itu yang terdengar sedikit serak.
"Nanti akan aku ceritakan",jawab Dave.
"Aku tunggu", jawab Vans.
"Hmmmm"
"Aku tutup dulu",ujar Vans.
"Ya..."
tut
***
Dave memasuki Club' miliknya dengan langkah tegasnya.Suara musik kencang langsung terdengar dengan lautan manusia yang ikut bergoyang.
Dave melangkah menuju sahabatnya yang duduk disalah satu meja bersama dua orang wanita yang menemaninya.
"Kau sudah datang Dave?",tanya Vans lalu mengisyaratkan teman wanitanya itu menyingkir.
"Ada apa?",tanya Dave dengan wajah dinginnya dan itu sudah biasa bagi Vans yang sudah mengenali Dave dari bangku SMP.
"Kau tidak mau minum?",tanya Vans yang belum menjawab pernyataan temanya itu.
Dave mengangguk,Vans meminta pelayan untuk membawakan minuman untuk temannya itu.
"Pemasukan barang barang kita terhenti karena ada seseorang yang mencoba bermain-main dengan kita Dave",ujar Vans menghisap cerutunya.
"Aku sudah menduga,kamu tenang saja aku akan mengatasinya",jawab Dave.
"Ya...aku tau kau bisa menyelesaikannya",jawab Vans.
"Kau masih tidak ingin mencoba salah satu wanita disini Dave?", sindir Vans.
"Aku tidak menyukai bekas orang lain Vans,dan kau tau itu",jawab Dave Santiago degan ekspresi datarnya.
"Ya...jika aku mencarikan seorang perawan apakah kau mau?", tanya Vans.
"Tidak,aku tidak akan merusak kegadisan seseorang tanpa ikatan pernikahan",jawab Dave.
"Ck... aku sudah menduga jawabanmu",ujar Vans.
"Surga dunia itu sangat menyenangkan Dave,kau harus mencobanya sesekali",ujar Vans.
Dave menuangkan minuman yang bari saja diantarkan oleh pelayan ke dalam gelasnya dan menenggak hingga tandas.
Dave tak menjawab ucapan temannya itu dan malah menikmati minuman khusus untuknya di club' ini.
Dari kejauhan seseorang tersenyum miring pada Dave.
"Kau akan menjadi milikku malam ini Pak Dave ku sayang",batin gadis itu.
"Alin...kau yakin melakukan ini?", tanya Hera sahabatnya yang tau apa yang di lakukan Alin yaitu mencampur seseuatu pada botol minuman Dave saat pelayan lengah.
"Ya.Kamu tau kan Hera aku menyukainya dari dulu tapi pria itu begitu dingin padaku dan kemarin dia menolak mentah-mentah bunga pemberianku", jawab Alin.
"Kau bisa di pecat Alin jika Pak Dave tau kau melakukan ini padanya",ujar Hera.
"Tidak akan, sebentar lagi dia akan merasakan pusing dan kepanasan",jawab Alin tersenyum tipis.
Sementara itu di meja lain,Dave merasa sesuatu hal yang tidak beres pada tubuhnya.Ia merasakan begitu panas dan adik kecilnya yang biasa tertidur kini mulai beraksi.
"Shitt...", umpat Dave menyadari jika minumannya telah dicampur seseorang.
"Vans...aku butuh cctv beberapa menit yang lalu",ujar Dave lalu melangkah meninggalkan temannya itu dan memilih untuk pulang.Ia tak ingin lepas kendali disini,ada seseorang yang ingin menjebaknya.Tapi orang itu salah lawan,Dave tak selemah itu pada obat yang orang itu campurkan.
"Pak...saya akan membantu anda",ujar seorang wanita menghampiri Dave.
"Menyingkirlah!",ucap Dave mendorong tubuh wanita itu menjauh dari tubuhnya lalu berjalan menuju mobilnya.
"Pak--
"Jangan bertindak gegabah Alin,kau benar benar murahan.Hanya untuk mendapatkan Dave kau rela melakukan hal kotor ini",ujar seseorang.
"A-adi?"
"Aku tau rencanamu Alin, aku melihat semuanya.Kau yakin bisa menjerat Pak Dave dengan menyerahkan kehormatanmu padanya?.Kau tidak mengenali Dave dengan baik Alin",cibir pria itu.
"Argh...kau membuat mengacaukan rencanaku Adi",pekik Alin frustasi.
Adi tersenyum miring lalu melangkah keluar dari Club' itu.Dia kesana hanya untuk menemui temannya tapi ia tak sengaja melihat semuanya.Dan ia tak akan membiarkan mantan rekan kerjanya itu di jebak oleh wanita seperti Alin.
Dave memasuki Mansionnya yang sudah sepi karena pelayan sudah ke paviliun untuk berisitirahat.
Pria itu berjalan sempoyongan karena rasa pusing yang ia alami.Pakaiannya pun sudah acak-acakan karena rasa panas yang ia rasakan begitu menyiksanya.
Juwita yang kebetulan keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum terkejut melihat penampilan Dave.Melihat Dave yang berjalan sempoyongan Juwita berniat untuk membantunya.Ia tak tau apa yang akan terjadi jika ia menyentuh sedikit saja tubuh Dave saat ini.
"Pak...mari saya bantu",ujar Juwita menolong pria itu dengan memapahnya ke kamar pria itu.
Dave hanya diam ia tak lagi memiliki kesadaran penuh saat ini.Pria itu merasakan sesuatu pada tubuhnya saat orang yang membantunya ini menyentuh tubuhnya.
Sesampainya dikamar pria itu Juwita menidurkan Dave di ranjang pria itu.Namun tiba tiba saja pria itu menarik tangannya hingga jatuh pada dada pria itu.
Dave langsung membalikan tubuh Juwita hingga posisinya saat ini Juwita berada di bawah kungkungan pria itu.
"Pak...a-apa yang anda lakukan?", teriak Juwita ketakutan.
Dave tak mempedulikan teriakan Juwita,pria itu sudah kehilangan kendali dan yang menyadari siapa yang saat ini berada dibawahnya.
Juwita tidak memikirkan kekuatan untuk melawan Dave yang berada didalam pengaruh alkohol tinggi dan juga obat perangsang dosis tinggi.Jika tadi ia masih bisa menahannya tapi entah kenapa aroma wanita yang saat ini ia nikmati membuatnya kehilangan kendali.
...****************...