Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Daveena
Dave tampak datar saat menghadiri meeting di perusahaan Zaki.Pria itu lebih dingin daripada biasanya.Hal itu juga dirasakan oleh Zaki,mantan asistennya yang memiliki sifat sebelas dua belas dengannya itu banyak diam dari pada biasanya akan selalu memberikan pertanyaan pada bawahan mereka tentang penjelasan dari mereka.
Selesai meeting pun pria itu hanya berbasa basi dengan Zaki lalu pergi begitu saja.Jika biasanya Zaki tak menghiraukan sifat dingin Dave tapi kali ini pria itu makin dingin dari pada biasanya.Zaki menatap punggung mantan asistennya itu yang menghilang dibalik pintu.
"Tunggu Arman...kemana kepala staf keuangan, kenapa tadi bukan dia yang menyampaikan laporannya?",tanya Zaki.
"Sudah hampir satu bulan ini saudari Alin menghilang tanpa kabar Pak",jawab Arman Manager keuangan.
"Maksudnya?", tanya Zaki.
"Iya... gadis itu sudah hampir satu bulan ini tak masuk kerja,dan saya terpaksa menunjuk seseorang untuk menggantikannya dengan yang lainnya sebelum bulan depan Pak,saya sebenarnya juga ingin membicarakan hal ini dengan Bapak tapi berhubung Pak Zaki sangat jarang berada ditempat jadi baru kali ini saya akan berniat mengatakannya.Tapi malah Bapak lebih dulu bertanya pada saya",jawab Arman.
"Ganti saja, kirim surat pemecatannya ke alamatnya.Saya tidak suka dengan karyawan yang berlaku sesuka hatinya",ujar Zaki.
"Baiklah Pak,saya akan bicarakan ini dengan HRD kita",jawab Arman.
"Ya...",jawab Zaki bangkit dari duduknya meninggalkan ruang meeting.
Sementara itu Dave dalam perjalanan menuju perusahaannya.Pria itu menghentikan mobilnya di sebuah warung tenda dan turun untuk membeli es kelapa muda.Entah apa yang terjadi dengannya tiba tiba saja dia ingin meminum minuman itu.
Setelah membelinya pria itu kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanannya.Sudah dua hari ini kepalanya terasa pusing dan itu sangat menganggunya.Meski ia sudah meminum obat pereda pusing tapi tetap saja rasa pusing itu kembali menyerangnya.Seperti saat ini ia merasa begitu sangat pusing dan kepalanya berdenyut nyeri.Ia memutuskan untuk pulang dan menelepon Hans untuk membatalkan semua jadwalnya hari ini.
Sesampainya diperusahaan pria itu langsung menuju kamarnya.Dan meminta pelayan untuk memindahkan air kelapa muda yang ia beli tadi ke gelas dan membawakannya ke kamar.
"Bik...dimana Davee?",tanya Dave yang sebenarnya sudah tau kepulangan adiknya itu dari liburannya,hanya saja dia belum sempat menemui adik kesayangannya itu.
"Nona satu jam lalu pergi menggunakan mobilnya Tuan",jawab pelayan itu.
Dave mengerutkan keningnya, untuk pertama kalinya adiknya itu pergi tanpa memberitahu dirinya.Ia akan menghubungi gadis itu nanti, begitu pikir pria itu.
Dan sesampainya di kamar pria itu menghubungi sang adik.Terhubung namun sang adik tak mengangkat panggilannya.Panggilan ke dua sang adik baru mengangkat teleponnya.
"Davee...pergi kemana kamu?",tanya Dave saat panggilan terhubung.
"Aku ke rumah temanku Mas,mungkin aku akan menginap",jawab Daveena.
"Kenapa tak menghubungi Mas,Davee?",tanya Dave.
"Maaf Mas, aku tadi buru buru sekali",jawab Daveena.
"Lalu apakah kamu sudah sampai?",tanya Dave.
"Belum,mungkin empat jam lagi",jawab Daveena.
"Kamu ke luar kota?",tanya Dave.
"Lebih tepatnya desa Mas.Temanku berlibur disana dan memintaku datang.Katanya pemandangannya sangat indah",bohong Daveena.
"Baiklah,jaga dirimu baik-baik", jawab Dave.
"Iya Mas..."
Tut.
Tok tok tok
"Masuk!"
Ceklek
"Tuan ini minuman anda",ujar pelayan membawakan segelas air kepala muda yang tadi Dave beli.
"Letakkan di sana Bik!",jawab Dave menunjukkan meja sofa.
Pelayan itu meletakkan minuman itu dan pamit pergi meninggalkan Dave di kamarnya itu.
Pria itu hanya berdehem pelan sebagai jawabannya.Ia tak mau banyak bicara hal yang tidak penting menurutnya.Pria itu melangkah menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian santainya.Setelahnya barulah ia meminum minuman dan menenggak hampir setengah gelas.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya pria itu meminum air kepala muda.Dan rasanya cukup manis menurut pria itu.
Dave merebahkan tubuhnya di ranjang empuk miliknya untuk tidur berharap nantinya rasa pusing yang ia alami hilang.
***
Daveena mematikan mesin mobilnya didepan rumah yang cukup besar dengan halaman rumah yang cukup luas.Ia berharap bisa bertemu dengan Juwita disini.
Gadis itu turun dari mobilnya dan membuka kaca mata hitam yang bertengger dihidung mancungnya.
Daveena berjalan menuju pintu dan memencet bel yang ada di sana.Tak lama pintu rumah itu terbuka, tampak wanita yang sudah cukup tua tersenyum padanya.
"Selamat siang Nek,saya Daveena.Hmmm kedatangan sayang ke sini ingin bertemu Kak Juwita",ujar Daveena ramah.
"Kamu temannya cucu saya?",tanya Eyang Dewi.
"Emhh...I-iya Nek,apakah Kak Juwita nya ada?",tanya Daveena.
"Ada...ayo silahkan masuk!",jawab Eyang Dewi.
"Iya... terimakasih Nek",jawab Daveena.
"Sebentar,saya panggilkan Juwita dulu ya,kamu silahkan duduk dulu",ujar Eyang Dewi.
"Ya...", jawab Daveena tersenyum manis.
Tak lama Juwita datang menghampiri Daveena yang duduk di sofa seorang diri.
"Daveena",gumam Juwita.
Daveena menoleh dan tersenyum lebar lalu berdiri dari duduknya memeluk Juwita."Kenapa Kakak pergi?", bisik Daveena.
"Daveena a-aku--
Daveena mengurai pelukannya dan tersenyum tipis."Aku sudah tau Kak alasan Kakak pergi dari Mansion",jawab Daveena.
"Apa maksud kamu Daveena?",tanya Juwita dengan jantung berdebar.Ia takut Daveena mengetahui apa yang terjadi antara dirinya dan Dave lalu membencinya.
"Aku juga gak tau sebenarnya apa yang terjadi malam itu diantara kalian.Tapi aku bisa menyimpulkan apa yang terjadi dari cara jalan Kak Juwi saat keluar dari kamar Kakakku",ujar Daveena dengan suara pelan.
"Duduk dulu Daveena!", ucap Juwita.
"Ah iya...",jawab Daveena.
"Kenapa tidak meminta pertanggungjawaban kepada Mas Dave,Kak?",tanya Daveena mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu itu.
Juwita menggeleng pelan."Pak Dave bukankah tidak akan pernah menikah",lirih Juwita.
"Hufffhh...ada sesuatu hal yang membuat Mas Dave tak ingin menikah Kak.Aku tak bisa menjelaskannya tapi kedatanganku kesini untuk meminta Kakak kembali,aku sendiri yang akan memaksa Mas Dave menikahi Kakak",jawab Daveena.
"Tidak Daveena.Jangan memaksa Kakakmu.Sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan baik",ujar Juwita.
Pembicaraan mereka terhenti saat pelayan membawakan minuman dan cemilan untuk mereka.
"Silahkan diminum Non",ujar pelayan itu dengan ramah.
"Iya Bik... terimakasih ya",jawab Daveena.
"Terimakasih ya Mbok", timpal Juwita.
"Iya Non,Mbok tinggal dulu ke belakang",jawab pelayan itu.
"Ya .."
"Kak...tapi Kakak dirugikan di sini, aku--
"Daveena...Kakak sudah melupakannya.Kakak tidak mau Pak Dave terpaksa menikahi Kakak yang nantinya berujung dengan kita saling menyakiti satu sama lain",jawab Juwita.
Juwita tak ingin Dave terpaksa menikahinya dan membenci dirinya karena mematahkan prinsip hidupnya.Ia tak ingin melihat kebencian di mata Dave untuknya.Ia tak sanggup orang yang ia cintai membenci dirinya.Biarlah ia menjalaninya sendiri apa yang terjadi ke depannya ia sudah memutuskan untuk tidak akan menikah.Bukan tanpa alasan,ia tak ingin mengecewakan pria yang menikahinya karena ia tak lagi memiliki selaput darah yang menjadi kebanggaan setiap gadis pada umumnya saat malam pertama mereka.
"Kakak tau tidak jika Mas Dave selama tiga minggu ini terus mencari keberadaan Kakak",ujar Daveena.
Juwita terkejut mendengar ucapan Daveena jika Dave mencari dirinya.Tapi ia tak ingin berbesar kepala,ia takut Dave mencarinya dan menghukum dirinya.
"Be-benarkah?",tanya Juwita.
"Iya...jika Kakak kembali aku rasa Mas Dave akan senang",jawab Daveena.
"Tidak Daveena...Kakak gak bisa.Maaf",ujar Juwita.
"Boleh Kakak minta tolong sama kamu?",tanya Juwita.
"Apa Kak?",tanya Daveena.
"Kakak tidak tau bagaimana cara kamu menemukan Kakak disini, tapi Kakak mohon jangan memberitahu Kakak kamu jika aku disini, berjanjilah Davee",jawab Juwita.
"Huuffhh... baiklah.Tapi jangan menolak panggilan teleponku nantinya setelah ini Kak",ujar Daveena.
"Iya..."
...****************...