NovelToon NovelToon
Sumpah, I Love You

Sumpah, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Cinta memang tidak pandang usia. Seperti itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Viola. Sudah sejak lama Viola mengangumi sosok adik kelasnya sendiri yang bernama Raka. Perbedaan usia dan takut akan ejekan teman-temannya membuat Viola memilih untuk memendam perasaannya.

Hingga suatu kejadian membuat keduanya mulai dekat. Viola yang memang sudah memiliki perasaan sejak awal pada Raka, membuat perasaannya semakin menggebu setiap kali berada di dekat pemuda itu.

Akankah Viola mampu mengungkapkan perasaannya pada Raka disaat dia sendiri sudah memiliki kekasih bernama Bian. Mungkinkah perasaannya pada Raka selamanya hanya akan menjadi cinta terpendam.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 : Sanggupkah aku tanpamu?

Masih dengan nasi goreng, Viola menghabiskan nasi gorengnya sampai tidak tersisa sedikitpun diatas piring. Nyatanya menangis memang benar-benar sangat menguras tenaga. Diam-diam Raka terus memperhatikan, hingga sebuah senyuman terukir di wajahnya.

"Mau nambah?" Tanya Raka.

Seketika Viola langsung tersadar jika dia sedang makan di tempat umum bersama dengan Raka. Mendengar pertanyaan dari Raka membuatnya menjadi malu, bisa-bisanya dia makan sedoyan itu didepan Raka.

"Heh_ aku__ aku___"

"Udah gak apa-apa, kalau mau nambah aku pesenin lagi ya?" Tanyanya lagi.

"Eh nggak nggak, nggak usah," tolak Viola dibarengi dengan gelengan kepala.

"Serius nih? Atau mau dibungkus aja buat di rumah?" Lagi-lagi Raka menawarkan.

"Nggak usah, kalau kebanyakan makan nanti aku bisa gendutan," ujarnya beralasan, padahal jika nambah seporsi lagi, perutnya juga masih muat.

Raka malah tertawa mendengarnya, "Memangnya kenapa kalau gendut?"

"Gak cantiklah, nanti kayak badut," jawabnya.

Gelak tawa kembali terdengar. Sungguh, gadis dihadapannya ini benar-benar sangat lucu.

"Gendut juga tetap cantik kok," ucap Raka. "Mau langsung pulang, atau masih mau nongkrong?" Tanyanya.

"Pulangnya nanti aja ya?"

Raka bisa mengerti, sehingga di tidak buru-buru untuk membawa Viola pulang. Nyatanya, setelah perutnya terisi, Viola kembali teringat akan kejadian tadi siang bersama dengan Amel. Rasanya Viola masih tidak percaya jika Amel sudah berani bertindak sampai sejauh itu.

Mungkin, Viola memang tidak mengerti bagaimana rasanya menjadi Amel, harus hidup sendiri hanya dengan orang-orang yang bekerja di rumahnya. Jika liburan sekolah tiba, kamar adalah satu-satunya tempat untuk menyendiri karena teman-teman yang lain sedang asyik berlibur bersama dengan keluarganya.

Raka membawa Viola ke sebuah taman. Mereka berjalan mengitari taman sebelum akhirnya duduk di sebuah bangku panjang di dalam taman.

"Kalau mau cerita, cerita aja," ucap Raka karena setelah berada di sana selama 20 menit, Viola hanya diam saja.

Awalnya Viola merasa ragu untuk bercerita, tapi akhirnya dia buka suara, "Ini tentang Amel."

"Amel__ Amel kenapa?" Tanyanya berpura-pura tidak tau.

"Tadi siang aku lihat Amel jalan sama om-om, Amel jadi sugar baby," mata Viola kembali mengembun, dia ikut merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada Amel. "Coba kalau aku bisa lebih mengerti Amel, mungkin Amel gak sampai gini."

Raka tersenyum dan mengusap lembut rambut Viola "Bukan salah kamu. Dalam hal ini Amel juga tidak akan menyalahkan kamu, justru dia yang akan merasa bersalah sama kamu. Amel pasti takut kehilangan sahabat sebaik kamu."

"Benarkah?"

Raka mengangguk, "Terkadang kita harus menjadi salah dulu untuk menyadari betapa berharganya hal yang sangat penting dalam hidup kita. Anggap saja ini sebagai pelajaran hidup. Aku yakin Amel pasti bisa berfikir jernih kok, dia tidak akan melewati batasannya."

"Kenapa kamu bisa seyakin itu?"

Cukup lama Raka terdiam, hingga akhirnya dia menjawab, "Dulu aku suka ikut-ikut balapan, dan taruhannya adalah nyawa. Bukan hanya nyawaku, tapi juga nyawa orang lain."

"Tapi, sekarang aku sangat menyayangi nyawaku ini. Karena ada nyawa lain yang harus aku jaga," tambahnya. "Terlebih lagi, aku ingin melihat terus senyum seseorang, yaitu kamu."

"Heh__"

"Jadi, kamu jangan nangis lagi ya. Jangan ngambek-ngambek lagi," ucapnya sembari mencubit gemas pipi Viola.

"Memangnya kalau balapan, taruhannya apa?" tanya Viola, tiba-tiba dia ingin menggali lebih dalam tentang Raka.

"Ya cuma buat keren-kerenan doang sih, biar tau siapa yang lebih jago. Tapi kadang pakai taruhan juga, taruhannya cewek,"

"Heh__ cewek?"

Raka mengangguk, "Iya, buat dijadiin pacar."

"Ma-maksudnya Hilda__"

"Iya, dia cuma cewek taruhan. Dipacari karena menang taruhan aja." Raka mengusap rambut Viola saat melihat gadisnya itu memasang wajah cemas. "Tenang aja, kamu nggak termasuk bahan taruhan kok."

Viola menatap Raka dalam diamnya, sebadung itukah Raka-nya dulu? Jika malam itu Raka tidak membuat celaka bapaknya Dodo, apakah Raka masih menjadi cowok badung yang suka ikut tawuran dan balap-balapan liar?

"Kenapa?" tanya Raka dengan alis terangkat sebelah.

"Kalau waktu itu kamu gak mengalami kecelakaan, apa kamu masih mau ikut-ikut balapan?"

Raka mengulas senyum mendengar pernyataan Viola, nyatanya gadis dihadapannya ini yang telah membuatnya tidak ingin ikut-ikutan balapan lagi. Sampai tantangan dari Erik saja dia abaikan terus.

"Mungkin iya, mungkin juga nggak,"

"Apa kamu selalu menang kalau balapan?" tanya Viola lagi.

"Bisa dibilang begitu. Kecuali malam itu, itu pertama kalinya aku kalah," jawab Raka.

"Karena nabrak bapaknya Dodo?" tebak Viola.

Raka menggeleng, "Bukan__"

"Lalu karena apa?"

Bukannya menjawab, Raka malah mendekatkan wajahnya ke arah Viola, membuat jantung Viola berdegup kencang.

"Heh___ apa dia mau cium aku?"

Perlahan Viola menutup kedua matanya, memejamkannya kuat-kuat saat merasa hembusan nafas Raka menyapu kulit wajahnya.

"Pulang yuk! Udah malam," bisik Raka ditelinga Viola, seketika Viola langsung membuka lebar kedua bola matanya.

"Heh kirain___"

"Kirain apa?"

Viola menggeleng cepat, "Nggak kok nggak, iya iya ayo pulang!"

Buru-buru Viola bangun dan berjalan lebih dulu di depan tanpa menunggu Raka. Sumpah, malunya sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya dia berfikir sejauh itu, gak taunya Raka cuma mau ngajakin pulang doang.

"Vio tunggu! Jangan buru-buru jalannya," panggil Raka.

Namun, karena sudah sangat malunya, Viola tidak menanggapi dan langsung ngibrit keluar dari taman menuju ke arah motor Raka terparkir, tidak lama kemudian Raka sudah menyusulnya.

"Buru-buru banget sih jalannya," ujar Raka sambil memasangkan helm dikepala Viola. "Ayo naik!" ajaknya setelah dia naik ke atas motor lebih dulu."

Keduanya kembali menaiki motor dan melaju meninggalkan area taman. Setidaknya malam ini suasana hati Viola sudah lebih baik dengan dia bercerita masalahnya pada Raka, meskipun harus diakhiri dengan rasa malu karena dia mengira Raka tadi mau menciumnya.

"Raka___Jika nanti aku tanpa kamu, apakah aku sanggup?" ~ Viola.

_

_

_

Seorang wanita berusia 50 tahunan mengetuk pintu kamar Amel.

Tok!

Tok!

Tok!

"Ada apa Bik?" tanya Amel saat pintu sudah terbuka.

"Ada tamu Non dibawah," jawab si Bibi, seorang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Amel.

"Siapa?"

"Cowok Non,"

"Cowok?" Amel mengernyitkan keningnya, menebak-nebak siapa kiranya yang sudah datang berkunjung ke rumahnya malam-malam begini.

...🍁🍁🍁...

1
Mrs.Riozelino Fernandez
o'ow...
mulai nakal ya Vio....
lanjutkan 😆😆😆😆
Zhu Yun💫: Lihat ini papa Hendra kelakuan anak gadismu 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
mending nikah aja deh,nempel Mulu udah kek lem 😆😆😆
Zhu Yun💫: Udah kebelet si Vio 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
toooooss....
sama kita Vio....
Teteh Lia
🌹🌹🌹🌹🌹 meluncur
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk giftnya 🙏🥰
total 1 replies
Teteh Lia
ya gimana ya.. dari awal juga emang suka nya sama Raka. jadi kasian sama Bian.

Bian kamu dicariin adenya Revi tuh. 🤭
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Teteh Lia
Raka mah, malah bikin baper Vio kalo begini
Teteh Lia
tambah meleyot ini mah...
Teteh Lia
ngarep ya, Vio...🤭
Teteh Lia
aq pikir Bian yang datang .
Teteh Lia
maaf kak, aq baru sempat nongol...
aq jarang online di NT 🙏
Zhu Yun💫: Wah selamat datang kakak, gimana kabarnya ini? lagi sibuk banget di real ya? 😁
total 1 replies
Teteh Lia
cinta masa sekolah....😀
F.T Zira
aku gak punya coklat panas buat vio.. jadi ☕️ aja lah yaa.. sama sama anget🤭
Zhu Yun💫: Wah terima kasih kakak untuk giftnya 🙏🥰
total 1 replies
F.T Zira
tumbang juga pada akhirnya/Shame/
F.T Zira
kalian ini hujan hujanan apa gak dingin???/CoolGuy/
F.T Zira
aku menyerah.... kalah dah aku.. aku aja yg udah umur segini gak pernah kepikiran buat jawaban model gini... /Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: sama, aku juga nyerah sama pemikiran bocil sekarang 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
bocah ajaib sih yg model gini..astaga/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ perkara lulus sekolah doang lho/Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Ada, ya cuma Viola doang kayaknya ini 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
makanya... pacaran jangan ma berondong...ehhh🤭🤭🤭
Zhu Yun💫: Mending sama aki-aki ya kak 🤭🤣🤣🤣✌️
total 1 replies
F.T Zira
definisi jagain jodoh orang🤣🤣
Zhu Yun💫: Mungkin Viola juga nanti bakal kayak gini sama Raka 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
belom tentu... bisa jadi itu akal akalan aja menuju pengadonan.... enhhh... di sini gak ada inuk inuk🤭🤭
Zhu Yun💫: Gak ada,, jauh dari pengadonan 🤭 masih pada bocil 🤭🤣 🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
moga aja habis ini Amel stop jadi sugar baby
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!