Geng motor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayliz_Mavka97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERCIDUK!
..."Dikerja bukan dicerita"...
...~ Evelyn Alexandra Smith ~...
Milan, Italia
Markas Black Dragon
Deretan cowok tampan, dan cewek cantik yang berkumpul di ruang keluarga Markas Black Dragon dibuat terkejut oleh suara cetar membahana Sheina, dan Laura yang berteriak tiba-tiba pada Evelyn.
Uhuk! Uhuk! Uhuk!
Ziofano, Geovano, Alzian, dan Elzion, dibuat terbatuk oleh mereka berdua.
"Princess, kenapa teriak?" tanya Geovano.
Sheina nyengir sambil mengangkat kedua jarinya. "Sorry Bang, kaget ya?" tanyanya.
"Menurut lo?" sinis Farel.
"Upil kuda, shut up!" balas Sheina.
"Lo, Yaaakkk gue ini abang lo, sopan dikit kek," sahut Farel.
"Nyenyenye," cibir Sheina, Farel hanya mendengus kesal dengan kelakuan lucknut adiknya itu.
EKHM!
"Sekarang! Jelaskan sama gue maksud kalian apa?" titah Jeslyn menatap Sheina dan Laura bergantian.
"Ho oh, gue juga penasaran sama pembahasan kalian tadi, sebenarnya kalian lagi bahas apa?" tanya Jennifer.
"Kita lagi bahas couple baru, mereka keciduk sama gue dan Sheina tadi lagi ehm...ehm di kamar," sindir Laura.
"Hah, couple baru? Lagi ehm..ehm? Siapa? Di mana? Mereka beneran lagi ehm...ehm?" tanya Daren beruntun penasaran.
Glek!
"Kenapa perasaan gue mendadak nggak enak gini, ya." batin Evelyn melirik Kenzo.
Kenzo sadar dilirik oleh kekasihnya itu, dia segera menggenggam tangan Evelyn.
Sebenarnya, Kenzo juga gugup tapi dia menutupi hal itu dengan wajah datarnya walaupun dia belum tau siapa yang Laura maksud, entah kenapa dia merasa kalau Laura sedang membahas dirinya dan sang kekasih yang baru saja official tadi pagi.
"Ho oh, mereka lagi ehm...ehm, gue sebagai saksi mata mereka lagi cum-cum'an di dalam kamar, gue bahkan punya rekamannya," jawab Laura.
Mata mereka melotot mendengar jawaban Laura, terutama Kenzo dan Evelyn yang semakin gugup dengan ucapan gadis cerewet itu.
"Lo, serius? Beneran rekam?" tanya Jennifer.
"Hm, gue rekam semuanya," jawab Laura.
"Gila! Mana coba lihat. Seketika jiwa kepo gue meronta-ronta pengen tau soal couple baru yang ngatain gue lebay, kemarin." sindir Sheina melirik Evelyn.
DEG!
Evelyn meneguk ludah kasar saat paham maksud Sheina.
Ceroboh!
Itulah yang ada dipikirannya saat ini, dia merutuki dirinya sendiri saat mendengar ucapan keempat sahabatnya itu.
Otak Evelyn, seolah berputar dan bertanya-tanya bagaimana bisa sepupunya, dan Sheina bisa melihat adegan dirinya dan Kenzo tadi pagi.
"Putar, Ra'! Gue penasaran sama couple baru itu. Kalau gue ingat-ingat, dia sering bilang gue lebay kalau lagi ayang-ayang'an sama Reyhan. Gue, jadi penasaran sama gaya pacarannya, dia?" ucap Jeslyn sudah paham orang yang dimaksud oleh Sheina.
Evelyn semakin gugup, dia meremat tangan Kenzo dengan kuat. Kenzo tetap memasang wajah datar, tapi butir keringat sebesar biji sesawi di pelipisnya menandakan kalau si cowok ice charming itu juga sedang gugup.
"Beeh, kalau lo lihat, lo pasti bakalan jantungan, Jes. Gue, sama Laura tadi hampir pingsan lihat adegan hot mereka. Gue, berasa ditikung anjir!" cibir Sheina.
"Wait, jadi maksud lo tikung depan, belakang, kanan, kiri pool itu, dia?" tanya Jennifer.
"Ho oh, gue sama Shiena nggak nyangka aja sih, ternyata dia bisa se-suhu itu," ejek Laura.
"Putar rekamannya Ra, biar orangnya sadar diri jangan cuma bisa menjudge orang saja, dianya nggak sadar diri," pinta Shiena.
Lelaki tampan yang ada di sana hanya saling tatap dengan tatapan bingung mendengar ucapan ke-4 gadis cantik itu.
Kecuali, Arzhel yang paham maksud gadisnya itu.
Sedangkan, Kenzo dan Evelyn semakin gugup saat Laura mulai mengotak-atik ponsel miliknya seperti mencari sesuatu.
Sebenarnya, Kenzo dan Evelyn ingin bergerak dan merebut hp milik Laura, tapi mereka berdua tidak jadi melakukanya saat melihat tatapan mata Sheina, keduanya jadi ciut.
Evelyn, dan Kenzo, tidak bisa melakukan apapun, saat melihat tatapan tajam Shiena pada keduanya tatapan itu seolah mengatakan tetap di tempat kalian.
Apalagi, Arzhel ikut membantu kekasihnya itu untuk menahan lengan Kenzo agar tidak bergerak.
Kenzo dan Evelyn, hanya bisa menghela nafas pasrah dengan keadaan yang akan mereka alami.
Sepertinya Sheina memiliki dendam pribadi pada Evelyn sampai membuat gadis cantik itu begitu antusias, agar Laura segera memutar rekaman yang Laura rekam pagi tadi.
Bukan cuma Sheina, nyatanya ketiga gadis cantik yang ada di sana juga sepertinya memiliki dendam pribadi pada Evelyn, karna mereka juga terlihat begitu penasaran dan bersemangat agar Laura memutar video yang dia miliki.
"Guys, waktunya kita menonton drama couple baru," sindir Laura.
Laura memutar video yang ada di hpnya, dia juga menyambungkan hp miliknya pada proyektor mini yang memang dia bawa sejak tadi.
Waaah! Niat sekali memang!
***
Klik!
Isi rekaman video 👇
Kenzo dan Evelyn, beranjak dari tempat mereka berdiri sebelumnya, mereka berjalan ke arah kamar milik Kenzo.
Saat mereka sampai di dalam kamar yang bernuasa abu-abu, campur putih itu, mereka berdua tetap diam tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya, Evelyn berdiri dari tempat duduknya, dia ingin berjalan ke arah kamar mandi tapi Kenzo menahan tangannya.
Evelyn menoleh. "Apa?" tanyanya.
"Mau ke mana?" tanya Kenzo balik.
"Gue, mau ke kamar mandi, why?" tanya Evelyn.
Kenzo tidak menjawab, tapi dia menarik pelan tangan Evelyn, hal itu membuat gadis tomboy itu terjatuh di pangkuan Kenzo.
Bruk!
"K-Ken," gugup Evelyn.
"Lyn," panggil Kenzo.
Deg! Deg! Deg!
Panggilan Kenzo, membuat debaran jantung Evelyn semakin cepat melebihi batas normal, karna untuk pertama kalinya dia sedekat itu dengan Kenzo. Setelah, mereka berdua tau soal perihal perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua masing-masing.
"Lyn, gue pengen ngomong sesuatu sama lo," ujar Kenzo.
"M-mau ngomong apa?" tanya Evelyn gugup.
"Soal perjodohan kita," tutur Kenzo.
"Ada apa? Lo, mau batalin perjodohan kita? Kalau lo...." ucapan Evelyn terpotong saat melihat Kenzo menatapnya dengan tatapan tajam.
Glek!
"Sial! Kenapa tatapan dia se-menyeramkan itu," batin Evelyn.
Evelyn mengalihkan pandangannya karna melihat Kenzo terus menatapnya dengan tajam.
Kenzo menyentuh dagu Evelyn, dan membuat wajah gadis itu menoleh ke arahnya.
"Gue, nggak ada niat buat batalin perjodohan kita berdua, sama sekali tidak!" tegas Kenzo.
"Lo, serius? Mau lanjutin perjodohan kita?" tanya Evelyn memastikan.
"Kenapa tidak? Jujur, gue tertarik sama lo. Beberapa hari ini gue sering ngawasin semua pergerakan lo, dan sekarang gue yakin sama perasaan gue. Gue, suka sama lo." ungkap Kenzo to the point.
Deg! Deg! Deg!
Jantung Evelyn semakin memompa lebih cepat dari sebelumnya mendengar pengakuan Kenzo, dia bisa melihat dari tatapan mata cowok ice boy itu, sebuah kejujuran, keseriusan, ketegasan, dan tatapan dalam untuknya.
"Lyn, You want so my girlfriend?" tanya Kenzo dengan tatapan dalam dan penuh harap.
(Kamu mau jadi pacarku?)
Evelyn terdiam beberapa saat, lalu dia tersenyum. "Yes, i will." jawabnya.
(Ya, aku mau)
Kenzo tersenyum bahagia mendengar jawaban Evelyn. "Thanks Sayang," ucapnya menarik Evelyn ke dalam pelukannya.
Evelyn membalas pelukan Kenzo dan tersenyum.
Tiga menit kemudian
Kenzo melepas pelukannya, dia menatap Evelyn lebih tepatnya bibir gadis cantik itu.
"I want this, boleh?" tanya Kenzo mengusap lembut bibir Evelyn.
(Aku mau ini)
Evelyn seolah terpesona dengan tatapan dalam Kenzo, ditambah dengan suara sexy lelaki tampan itu, dia mengangguk kepala tanda setuju.
Kenzo yang mendapat lampu hijau dari kekasihnya, tersenyum bahagia, dia mendekatkan wajahnya, dan....
CUP!
Kenzo mencium bibir Evelyn dengan lembut, Evelyn juga membalas ciuman cowok tampan yang berstatus kekasihnya itu beberapa detik yang lalu.
Lama kelamaan ciuman keduanya, semakin panas, Kenzo menjatuhkan dirinya bersama Evelyn ke tempat tidur tanpa melepas tautan bibir keduanya.
Saat ini posisi Kenzo setangah menindih tubuh Evelyn, dalam kamar nuansa abu-abu, campur putih itu, hanya terdengar suara decakan bibir keduanya, dan dentingan jarum jam yang mengisi kesunyian dalam kamar tersebut.
Ciuman Kenzo turun ke area leher Evelyn."Emh..." desah Evelyn tertahan saat si cowok ice itu memberi tanda kepemilikan di area leher putih jenjang milik kekasihnya.
Di luar kamar Kenzo. Sheina, Laura, dan Arzhel yang mendengar suara yang membuat telinga mereka merasa panas segera melangkah mendekat ke arah kamar Kenzo yang pintunya tidak tertutup dengan rapat.
Sepertinya, kedua sejoli itu benar-benar menikmati ciumannya, sampai tidak menyadari bahwa ada tiga makhluk yang sedang mengintip kelakuan mereka.
Sheina yang begitu penasaran dengan suara yang dia dengar mengintip dari sela-sela pintu.
"Anjingg!" umpat Sheina.
Laura ikut penasaran apa yang dilihat sahabatnya itu sampai membuatnya mengumpat, Laura juga ikut mengintip, matanya melotot saat melihat sepupunya sedang asik bermesraan di dalam kamar dengan Kenzo.
Arzhel juga ikut kepo, dia melihat sekilas ke dalam kamar, Arzhel tersenyum miring saat melihat apa yang dilakukan oleh sepupunya itu.
"Cih, gercep juga dia, gue aja belum sejauh itu sama Ai." ucap Arzhel dalam hati.
IRI, BILANG BOS!
Sepertinya, cowok tampan kutub utara itu sedang iri melihat apa yang dilakukan oleh sepupunya itu.
Setelah berdiri beberapa menit di sana, Shiena, dan Arzhel, berjalan menjauh dari kamar Kenzo karna mereka tidak ingin mendengar suara lucknut dari pasangan yang baru saja official itu.
Sebelum Sheina pergi dari sana dia meminta Laura merekam tingkah laku sepupunya, Laura yang memang kadang kesal dengan tingkah sepupunya saat dia menulis adegan romantis di novel miliknya langsung setuju, dia merekam adegan keduanya dengan keadaan mulut komat-kamit tanpa suara.
Laura, sengaja merekam hal itu karna dia memang ingin membuat Evelyn yang anti romantis itu sadar diri.
"Cih, nggak nyangka gue ternyata lo se-suhu itu," lirihnya masih merekam kedua sejoli itu.
Setelah beberapa menit lamanya di sana, Laura mendengar suara langkah kaki membuatnya segera mematikan ponsel miliknya.
Laura berjalan menjauh dari kamar Kenzo, Laura juga menutup pintu kamar kekasih sepupunya itu, dia tidak ingin ada yang melihat kelakuan mereka berdua.
Note : Kenzo dan Evelyn tidak sampai melakukan hubungan 21+, mereka hanya ciuman hot sebatas leher.
***
Beberapa menit kemudian
Mereka semua di buat melongo tak percaya dengan video yang baru saja mereka tonton.
"Gila! Ken, gue nggak nyangka ternyata lo se-suhu itu anjir! Baru jadian langsung sat set." pekik Daren, masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan.
"Emang lo doang, gue aja nggak nyangka banget, sama si noh yang katanya anti romantis-romantis'an tapi mainnya jauh juga ternyata." sindir Laura.
"Ternyata, lo semesum itu Ken," cibir Reyhan.
"BACOT!" balas Kenzo.
Evelyn menyembunyikan wajahnya di lengan Kenzo, "Yang, maluuuuuuu..." rengeknya.
Karna ucapan Evelyn itu, membuat ke-4 sahabatnya berteriak dengan heboh.
"WHATT YANGG...!" teriak mereka berempat dengan kompak.
Teriakan keempat gadis cantik itu mampu membuat orang yang ada di sana kaget.
"Anjing! Lo, manggil Kenzo Yang. Oh gosh, girls ingat nggak dulu siapa yang sering bilang kalau gue lebay, saat manggil Reyhan, beb." ledek Jeslyn.
"Ingatlah! Ya kali, gue lupa. Jangan lupa, dia juga sering bilang sama gue, ngapain sih lo nulis novel romantis-romantis mulu nggak capek apa. Cih, ternyata oh ternyata dianya lebih suhu." sindir Laura melirik sinis Evelyn.
"Gimana rasanya jilat ludah sendiri Nona Evelyn? Cih, lo sok-sok'an ngatain gue lebay waktu gue panggil Arzhel, Bae. Ternyata, lo jauh lebih parah dari gue," cibir Sheina.
"Yang-ying-yeng-yong makan tu AYANG LO SANA, SAMPAI MAMPUS SEKALIAN..." teriak Sheina kesal.
Semua orang menatap melongo pada Sheina, gadis cantik itu bahkan berdiri dari tempat duduknya dan berteriak di depan wajah Evelyn.
Mereka semua, bisa melihat kekesalan terpendam dari gadis cantik itu terhadap Evelyn.
Arzhel menarik pelan lengan gadisnya untuk duduk kembali. Arzhel juga mengusap punggung Sheina dengan lembut agar membuat amarah gadis itu tidak meledak.
Jennifer terkekeh kecil melihat Sheina seperti itu, "Dendam banget lo, Shei?" tanyanya.
"Gue, kesal sama ini anak. Rasanya pengen gue geprek, sumpah!" sahut Sheina.
"Dia, sok-sok'an ngatain gue lebay, eh tau-taunya dia lebih lebay," sindir Sheina.
"Nggak nyangka gue, gue pikir lo cupu ternyata suhu." tambah Sheina meledek Evelyn.
"Cih, bilang aja lo iri sama gue," Ucap Evelyn.
Sheina melotot mendengar hal itu. "WHATT, gue iri. Sorry ya, nggak ada dalam kamus gue buat iri sama siapa pun," sanggahnya tak terima.
"Aelah jujur aja lo, kalau lo memang iri karna gue lebih gercep daripada lo, bocil!" tambah Evelyn.
Sheina melirik sinis Evelyn. "Listen Nona Evelyn, gue sama sekali nggak iri, sedikit pun tidak!" Tegasnya,
"Lagian, ngapain gue iri sama lo, gue juga bisa kali lakuin hal kayak gitu. Lo, nggak lihat, gue juga punya tunangan yang se-perfect all kill kayak gini." tambah Sheina memeluk lengan Arzhel.
Blush!
Wajah Arzhel langsung merona mendengar Sheina mengakuinya sebagai tunangan, ditambah lagi kata Sheina yang memuji dirinya.
Salting brutal!
Arzhel mengalihkan pandangannya, dia menggigit bibirnya untuk menahan diri agar tidak jungkir balik karna ulah gadisnya itu.
Rasanya ada jutaan kupu-kupu yang beterbangan di perut Arzhel saat ini, dia merasa sedang terbang tinggi sekarang.
Bahagia!
Sangat bahagia!
Itulah kata yang bisa mengungkapkan perasaannya saat ini.
Bryan yang melihat pipi Arzhel merona. "Wah, Zhel lo salting? Gila! Kejadian yang sangat langka banget bisa melihat si kutub utara satu ini merona kayak gitu." ledeknya.
"Shut up! Or you dead!" titah Arzhel dingin.
"Ya aelah, santai bos baperan amat lo," balas Bryan.
Arzhel menatap tajam nan mengintimidasi ke arah Bryan.
Bryan mengangkat kedua tangannya tanda peace.
Evelyn kembali bersuara. "Cih, jangan cuma omong doang tapi prakteknya nggak pernah. Shei, dikerja bukan dicerita," tantangnya tersenyum remeh.
Sheina yang melihat senyum remeh Evelyn. "Anjing! Lo pikir gue nggak bisa, hah?" balasnya.
Evelyn mengangkat bahu acuh. "Gue butuh bukti nyata bukan cuma omong doang!" tekannya.
"Shibal! Awas lo," umpat Sheina melirik sinis Evelyn.
Perdebatan keduanya masih terus berlanjut, ke-4 gadis cantik yang ada di sana hanya bisa menatap malas Sheina, dan Evelyn, melihat kerandoman mereka yang tidak berhenti membahas hal yang absurd.
Random mode on!
Kata yang cocok untuk Sheina, dan Evelyn, saat melihat kedua gadis itu sejak tadi tidak berhenti berdebat masalah nyeleneh.
Mereka semua menghela nafas pasrah mendengar perdebatan kedua gadis cantik itu, diantara mereka tidak ada yang mau mengalah.
\*
\*
\*
To Be Continued
Semangat 💪🙂✨🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Minggu 🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Selasa 🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂✨🙏😇
Selamat hari jum'at ❤️❤️😊
Thanks 🙏🏻🙏🏻❤️❤️😊😊
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Juma't Thor 👍🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Kamis🙂🙏👍
Semangat 💪🙂✨🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇