[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
"Leon jangan berlari, kasihan nenek." Tegur Orion. Tapi putra nya itu terus berlari.
"Ayo kejar Eyon nenek! Hahaha...."
Orion menggelengkan kepalanya pelan. Leon terus bermain kejar-kejaran dengan Erina di taman belakang rumah.
Namun, tak bisa di pungkiri, Orion ikut tersenyum melihat putranya tertawa. Tapi kemudian sebuah tepukan di pundak nya membuat nya menoleh ke belakang.
"Papah?"
...
"Orion, apa kamu telah melupakan apa yang papah katakan waktu itu?"
Erik yang duduk berhadapan dengan sang putra bungsu di sebuah ayunan, terus menatap putra bungsunya itu intens.
Tidak mendengar jawaban dari sang putra, Erik terkekeh pelan.
"Apa kamu benar-benar lupa nak?"
"Tentu tidak." Jawab Orion sembari manik yang terus memperhatikan Leon yang sedang bermain dengan Erina.
Erik mengikuti arah pandang putra nya. "Lantas?"
Orion tersenyum kecil. Dia mengerti apa yang sang papah maksud.
"Orion benar-benar tulus menyayangi Bella. Papah tahu itu bukan?" Ungkap pria itu menatap ke langit malam.
Menghela nafas pelan. Erik tahu betul jika putra nya itu sangat menyayangi Bella. Tapi, Bella benar-benar tidak pantas di cintai begitu hebat oleh putranya.
"Tapi apakah Bella mencintai kamu balik? Nak, kamu berhak bahagia, begitu juga Leon. Kalian berhak di cintai."
Orion terdiam sejenak. Benar, apakah Bella nya? Mencintai nya juga?
Melihat putra nya terdiam. Erik terkekeh kecil.
"Orion kau mengatakan jika Bella berubah. Apakah itu menjamin jika di tidak akan berperilaku seperti dulu? Apakah itu menjamin dia mencintai kamu?"
Erik menepuk pundak Orion. "Nak, jangan sampai kamu di butakan oleh cinta. Terlebih cinta sepihak."
Orion benar-benar terdiam. Semua yang di katakan Erik benar.
"Jika dia mencintai kamu, dia tidak akan membohongi kamu nak."
Orion mengangkat wajahnya, menatap sang papah. "Mungkin Bella bingung bagaimana mengatakan nya. Suatu saat pasti Bella akan mengatakan semua nya."
Erik tertawa. Putranya ini benar-benar budak cinta.
"Kapan?" Tanya pria itu pada sang putra.
Orion memalingkan wajahnya. "Mungkin suatu saat nanti."
"Kau bahkan tidak bisa memastikan nya. Yang jelas, Bella bukan lah wanita baik-baik. Papa yakin dia bukan istri yang baik untuk kamu, apalagi ibu untuk Leon."
"Tapi Bella tidak seburuk yang papah pikirkan."
Erik memijat pelipisnya. Putra nya ini tak henti-henti nya membela wanita itu.
"Nak, apa yang kamu lihat dari wanita itu? Papah akan carikan jauh lebih dari Bella."
Orion menundukkan kepalanya. Bella? Istri nya? Lebih dari apapun.
"Tidak ada alasan untuk Orion mencintai Bella. Terlebih perasaan ini sejak puluhan tahun lalu."
Erik semakin pusing mendengar nya.
"Orion tau jika papah menyayangi Orion dan Leon. Jangan khawatirkan hubungan ku dengan Bella."
"Nak, kau tau jika Lily akan kembali?"
Orion terdiam sesaat. Lilly? Kembali?
"Lily telah kembali Orion, dia lebih baik daripada Bella. Terlebih, dia adalah ibu kandung Leon ."
Orion menundukkan kepalanya. Kemudian pria itu turun dari ayunan.
"Jika dia lebih baik. Kenapa pergi meninggalkan aku dan Leon yang masih bayi dulu?"
"Pasti ada alasan nya. Yang jelas dia lebih baik dari Bella. Papah ingin–"
Erik menghentikan ucapannya melihat raut dingin putranya. Untuk pertama kali, ia merasakan aura yang berbeda dari putranya yang biasanya polos.
"Dia kembali atau tidak. Yang jelas istri Orion sekarang adalah Bella."
Setelah mengucapkan itu. Orion melenggang pergi menghampiri Erina dan Leon. Meninggalkan Erik yang sendiri di ayunan.
Erik menatap punggung putranya. "Nak? Apakah kamu benar-benar jatuh cinta pada wanita itu?"
...
"Leon...."
Panggil Orion sembari berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan Leon yang menatap nya lucu.
"Ayo pulang." Lanjut Orion sembari mengelus kepala putranya itu.
"Tapi eyon masih mau main sama nenek." Ungkap bocah itu sedih.
"Orion," Erina menyentuh pundak putra bungsunya. "Kalian ini jarang main ke rumah mamah, jadi kalian menginap saja di sini ya?"
Orion bangun berdiri, sembari membawa Leon pada gendongannya.
"Tidak bisa, Mah. Jarak rumah mamah ke sekolah Leon jauh. Bella juga pasti menunggu kami."
Erina yang mendengar nama 'bella' telinga nya langsung panas. "Menunggu untuk memvkuli kalian? Orion–"
"Sudah, mah. Kasihan Leon harus istirahat." Erik yang baru datang mencoba menenangkan istrinya.
"Kami pulang dulu, Mah. Nanti kapan-kapan kita main lagi ke rumah mamah." Ucap Orion sembari berjalan menuju halaman rumah.
Erik dan Erina mengikuti dari belakang.
"Cucu kesayangan nenek, kamu harus sering main ke rumah nenek." Ucap Erina sembari mencubit pipi Leon gemas.
"Pasti, nek!"
Orion kemudian naik ke dalam mobil. Pria itu melambaikan tangannya ke arah kedua orang tuanya sebelum menyalakan mesin mobilnya dan keluar dari pekarangan. Begitu juga Leon yang melambaikan tangannya ke kakek-nenek nya.
"Ayo, Yah kita pulang! Eyon mau cerita banyak ke Mom!"
Orion tersenyum lembut, mengelus singkat kepala putranya di sela-sela ia menyetir.
"Iya, Leon."
...***...
"Lilly, jika tidak salah, dia protagonis wanita bukan? Ibu kandung Leon."
Bella mengangkat kepalanya, menatap pria di depannya serius. "Apa kau tau kenapa dia tiba-tiba kembali?"
Bella mengerutkan keningnya. "Bod0h, kenapa aku bertanya. Sudah jelas bukan protagonis wanita akan bersama dengan protagonis pria. Mereka adalah pasangan yang di restui penulis."
Pria itu menggeleng. "Aku tidak tahu."
"Tapi kemungkinan itu tanda bahwa Lily akan bersama dengan Orion. Jadi, kita harus bergerak lebih cepat Bella."
Bella terdiam. Entah mengapa seperti ada sebuah jarum yang melukai nya. Tapi segera ia tepis perasaan aneh itu.
"Bella?"
"Wanita ini, sedari tadi sikapnya sama sekali tidak bisa ku tebak."
*
*
*
Hallo, gimana harinya?
Kalian ngga keberatan kan? Kalo di akhir episode di iringi curhatan bungloon😄
Jum'at, 27-2024 September, Purbalingga
Masih tentang kisah percintaan bungloon di SMA. Jujur, bungloon masih bingung 😕 bungloon sebenarnya suka laba-laba atau mas I, bungloon kenalin, mas I. Laki-laki yang bungloon kagumi sejak kelas 4 sekolah dasar. Jika sekedar mengagumi? Kenapa bungloon sama sekali ngga bisa lupain dia?
Padahal, sejak lulus kelas 6, kita ngga pernah ketemu apalagi ngobrol. Tapi, setiap gambaran wajah dia muncul di pikiran bungloon, entah kenapa bungloon tersenyum. Tapi bungloon beneran sekedar mengagumi:) terus anu, si ginseng, kayaknya ni athu sukanya sama temen bungloon. Tapi, huwaa bingung sekali🗿 maklumi ya kakak-kakak, bungloon alay dikit.
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y