Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CL 17 Mencari pengacara
" Hallo,ada tugas untukmu datang kerumahku sekarang juga!"
Ucap Akbar pada seseorang disebrang telfon.
" Baik bos,segera datang!"
Setelah pembicaraan tersebut Akbar lantas mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
Sementara Clara tengah berusaha melepaskan diri dari jeratan Akbar.Tangannya yang terikat diantara pagar pembatas tangga membuatnya tak bisa berkutik sama sekali.Apa lagi kakinya juga terikat dan mulutnya tertutup kain.
" Brengsek,sial niat hati ingin jadi nyonya malah justru aku jadi tawanan dirumah ini.B******n sekali si Akbar,mana aku kebelet." racau Clara dalam hati.
Tubuhnya menggeliat lantaran merasakan sesuatu yang ingin keluar dari bawah tubuhnya.
" Tuhan ,masa iya mau pipis disini!" desis Clara.
...****************...
Ruang kerja haris....
" Calista lagi apa ya,kenapa aku jadi memikirkannya.Oh ya aku lupa jika aku dimintai tolong untuk mencari pengacara." Batin Haris.
Haris lantas mengambil ponselnya dan mengotak atiknya sebentar.
" Ajeng keruanganku sebentar!" ucap haris melalui sambungan telfonya.Tanpa menunggu jawaban dari seseorang disebrang telfon Haris mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
Tok tok tok
" Masuk!"
Ceklek
" Permisi,ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Ajeng sekertaris Haris.
" Ajeng carikan aku pengacara yang bisa membantuku untuk mengurus proses perceraian." titah Haris,namun Ajeng tak langsung mengiyakan.
" Kenapa bengong!" sentak haris.
" Bapak mau cerai? Memangnya bapak sudah menikah diam-diam dengan siapa,kapan nikahnya ko udah mau cerai aja si!" cicit Ajeng membuat mata Haris menggerling.
" Tutup mulutmu! Siapa bilang itu untukku!" sungut haris.
" Bukan untuk bapak,o apa jangan-jangan bapak sedang memiliki hubungan gelap dengan istri orang dan bapak merencanakan perceraian mereka agar bapak bisa menikahinya.Astaga pak kaya udah gak ada stok perawan saja didunia ini sampai bapak nekat mau membuat pernikahan orang lain berakhir,eling pak eling." Ajeng sampai menggelengkan kepalanya.
Cetak
" Aduuuh sakit pak!" seru Ajeng saat haris menjitak kening Ajeng tanpa aba-aba.
" Sakit? Mau lagi?" ketus haris.
" Ampun pak sakit,bapak sejak kapan si jadi pembinor!" celetuk Ajeng.
" Ajeng!" hardik haris.
" I-iya pak!"
" Kamu mau gajinya dipotong atau mau saya pecat!" Ancam haris.
" Ya ampun pak,gada yang enak pilihannya.Naik gaji ke,liburan gratis ke,ini apaan." Keluh Ajeng dengan bibir mengerucut.
" Pak ini serius bapak cari pengacara buat apa,kalau mau merusak rumah tangga orang ogah pak.Saya gak mau kecipratan dosa bapak karena bapak jadi pembinor." Ucap Ajeng lagi-lagi membuat haris mendelik.
Detik berikutnya haris menghela nafas panjang,pasalnya ia tau perangai sekertarisnya yang antik.Dia akan terus bertanya jika dia belum paham dengan apa yang diperintahkan olehnya, hingga haris harus detail saat memberikan perintah.Berbeda dengan Marko,asisten haris yang satu itu selalu saja selangkah lebih cepat dibandingkan Ajeng.
Marko selalu menjalankan perintah Haris hanya dengan satu kali perintah.
" Hm begini kalau punya sekretaris lemot kaya kamu.Otak kamu terlalu kotor jadi kamu bisanya su'uzon terus sama bos! Saya butuh pengacara buat teman saya,dia ingin berpisah dengan suaminya karena suaminya KDRT,dia minta tolong saya buat cari pengacara yang bisa menolong dia.Saat ini teman saya itu sedang sembunyi di apartemen saya karena dia kabur dari suaminya.Kondisinya lumpuh karena memakan makanan yang mengandung racun dari selingkuhan suaminya,jadi saya harus menolong dia.Sampai sini paham Ajeng!" haris sampai menahan nafas saat menjelaskan semua itu pada Ajeng dan memastikan Ajeng faham hanya dengan satu kali penyampaian agar tak membuatnya mengulangi lagi kata-katanya.
" O ."
Ajeng hanya ber oh Ria mendengar penjelasan dari haris.
" Jadi nanti bapak mau nikahin dia setelah dua cerai dari suaminya?" tanya Ajeng lagi.
" Ajeng kalau kamu masih tanya saya potong gaji kamu selama 2 bulan!" ancaman haris sukses membuat Ajeng kocar kacir keluar dari ruang kerja haris.
" Punya sekertaris model begitu lama-lama bisa bikin aku gila!" haris memijit keningnya yang berdenyut akibat ulah Ajeng.
Ajeng merupakan teman baik haris saat haris masih duduk dibangku SMK.Haris dan Ajeng bertemu lagi setelah Haris pulang dari studynya diluar negri.
Ajeng dipekrjakan oleh haris bukan semata-mata karena dia adalah teman baiknya namun karena kepandaian yang dimiliki oleh Ajeng.Ajeng yatim piatu,belum lama orangtuanya meninggal dalam kecelakaan.
Ceklek
" Ada apa lagi,masih mau bertanya yang aneh-aneh?" ucap haris saat melihat Ajeng kembali masuk kedalam ruangannya.
" Jangan su'uzon dulu kali pak,saya mau tanya katanya temen bapak kan lumpuh.Mau sekalian saya Carikan dokter atau terapis buat ngobatin temen bapak tidak?" usul Ajeng seprti angin segar untuk haris.
" Tumben otak kamu encer jeng!" ucap haris membuat mata Ajeng menggerling.
" Ck,kalau tidak encer mana mungkin saya dipekrjakan disini." Sungut Ajeng membuat haris terkekeh.
" Kalau kamu berhasil dengan tugas itu maka uang 10 juta akan masuk rekning kamu satu Minggu lagi." ucap haris membuat Ajeng seketika berbinar.
" Siap laksanakan bos!" ucap Ajeng dengan sikap hormat.
Setelah itu ajeng gegas pergi dari ruangan haris dengan senyum lebar dibibirnya.
...****************...
Kediaman Akbar....
" Ada tugas apa bos sampai bos meminta kami langsung datang ketempat bos secara tiba-tiba." Tanya salah seorang preman yang biasa ditugaskan oleh Akbar dijalan.
" Cari wanita dalam foto ini dan bawa dia dalam kondisi hidup-hidup.Jangan sentuh dia apalagi sampai menyakitinya.Satu goresan kecil dikulitnya akan aku ganti dengan dua peluru yang akan bersarang di kepalamu." Ancam Akbar saat memberikan perintah pada ketua preman yang ia panggil.
" Wah sepertinya dia sangat sepesial ya bos.Oke lalu imbalan apa yang akan kami terima jika kami bisa membawa pulang wanita dalam foto itu?"
Bugh
Satu Bogeman mendarat diwajah sang preman.
" Kamu belum bekerja tapi sudah menanyakan upah!" Sentak Akbar.
" Maaf bos,saya cuman bercanda.Kami akan mencari wanita tersebut sampai dapat meskipun kelobang semut sekalipun kami pasti akan mendapatkannya.Bos tenang saja,kami akan membawanya dalam keadaan baik-baik saja tanpa tergores sedikitpun." janji sang preman sebelum akhirnya pergi menjalankan perintah Akbar.
Setelah berbincang dengan para preman tersebut Akbar mengerahkan semua bodyguardnya untuk melakukan hal yang sama.Beberapa orang ditugaskan berjaga dirumah orangtua Calista.
Setelah memberikan perintah pada orang-orangnya Akbar lantas masuk kedalam rumah dan kembali menemui Clara.
" Hueek,sejak kapan rumahku bau kencing kuda seprti ini!" sungut Akbar kala mencium aroma tidak sedap saat masuk kedalam rumahnya.Aroma tersebut semakin terasa saat dia naik kelantai atas.
" Honey tolong aku lepaskan aku hon,aku mohon! Tidakkah kamu ingat saat kita sedang bersenang-senang." racau Clara.
Entah bagaimana caranya wanita itu berhasil membuat kain penutup mulutnya terlepas dari mulutnya.
" Clara!" suara bariton Akbar membuat Clara menciut nyalinya.
Bersambung......