Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.
Farah yang tengah memisahkan perkelahian membawa elsa keluar ke gerbang sekolah dengan cengkraman pergelangan tangan elsa yang dibalut gelang emas nya
"Lepasin!" Ucap kesal elsa yang sambil memiringkan lehernya akibat di piting meli
Farah syok bukan main melihat elsa yang pemalu dikelas menjadi seseorang yang beda kepribadian nya.
"Kenapa melototi ku, kau kaget dengan sifat asliku?" Ucap Elsa dengan wajah tengilnya.
"Andita Farah Elsa" Terdengar suara teriakan miller dari kejauhan yang tengah berlari terbirit-birit menuju ke arah gerbang
Elsa hanya melirik miller dengan tatapan mata sampingnya "Apa ada?" Ucap Elsa
"Sayang apa kau habis bertengkar?" Ucap Miller yang sedang cemas saat menerima telepon dari andita tentang perkelahian Elsa dengan meli.
"Gak!" Jutek elsa.
"Kita saat jalan di koridor, lihat elsa dengan meli saling piting leher entah apa penyebabnya, makanya kita panik memisahkan mereka." Farah memotong pembicaraan
"Dia dulu yang mengusikku dari pagi." Elsa menggerutu
"Farah Andita terimakasih sudah menjaga elsa, Elsa ayo ikut aku!" Miller memegang lengan elsa sambil berpamitan
...**...
Miller melihat dari mata elsa yang mulai keluar air mata membawanya ke suatu tempat yang tenang namun elsa sibuk mencari nomor telepon celia di ponselnya
"Tut!
"Tut!
"Hallo elsa?" Terdengar keras suara Celia yang sedang di loudspeaker dari ponselnya
"Jemput di taman kota, sekarang!" Jawab singkat Elsa dan mematikan ponselnya
"Sayang tunggu, aku mau penjelasan dari kamu terus baru saja kau menelpon siapa!" Tanya miller yang penasaran.
"Sepupu" Jawab singkat Elsa yang perlahan berdiri dari bangku panjang di taman itu.
"Mau kemana hey!" Miller mencengkram kuat pergelangan tangan elsa
"Aku lagi kesel ya tolong jangan buat nambah kesel!" Cetus Elsa yang melepas genggaman tangan Miller
Setelah Farah dan Andita kini Miller syok melihat perubahan elsa yang secara tiba-tiba hanya dengan satu orang saja sifat asli dalam wanita tersebut keluar , dia adalah Elsa kalau mood nya baik menjadi manja, pemalu dan baperan , jika moodnya hancur menjadi gadis pemberontak, pemberani dan mudah tersinggung seperti mempunyai dua kepribadian
"Ini semua karena mu." Elsa melotot tajam ke arah miller dengan melipat kedua tangannya di dada
"Karena ku?" Miller bergumam dan berdiri untuk memeluk elsa "Pacar yang bodoh!" Miller mengelus-elus rambut Elsa.
"ARGH" Teriak elsa sambil mendekap kan wajahnya ke dada miller. "Sebuah poto di bukit coba kau tanyakan saja ke meli" Ucap Elsa yang memberi petunjuk.
"Jangan-jangan." Ucap miller yang mulai panik tentang perjodohannya
Ibunya berbicara saat miller mulai pergi bersama elsa yang kerumah lebih pagi, niat bu lisa ingin memberitahu meli tentang perjodohan nya.
"Mungkin ini gara-gara ku mengambaikan perkataan ibu!" Ucap batin miller
"Tunggu sebentar" Ucap Miller yang sambil membuka tas nya
Miller memberikan sebuah gantungan beruang kecil coklat untuk Elsa "Aku juga punya satu." Ucap miller yang menunjukkan gantungan yang sama ke elsa.
"Thanks sayang" Elsa menerimanya langsung dipasang di resleting tas miliknya, diikuti miller yang memasang gantungan itu ke resleting tas miliknya juga
Mood elsa seperti perlahan membaik dengan situasi itu miller mengambil kesempatan untuk manjakan elsa dengan membelikan sebuah kue mochi yang kekinian.
Tiba-tiba saat ingin makan bersama terlihat ada meli yang datang mencari miller untuk dimintai penjelasan tentang batalnya perjodohan dengan nya.
"Miller!" Teriak kesal meli yang menekan giginya.
"Sepertinya aku akan pergi sekarang" Ucap Elsa yang perlahan berdiri dan berjalan meninggalkan Miller.
Saat ingin melewati meli, cengkraman tangan dari meli membuat mereka saling menatap dengan lirikan mata sampingnya.
Elsa yang sedang menjinjing tas di pundak nya itu bersikap angkuh mengibaskan rambut nya ke meli "Maaf ya aku tidak punya waktu mengurus bocah idiot yang baru saja nakal, nakal mu itu adalah masa laluku, kalau kau mau jadi nakal sini aku ajarkan cara nakal yang benar!" Ucap Elsa dengan wajah tengilnya
"Elsa." Teriak sapa Celia yang baru saja datang.
"Kamu itu ya katanya di taman kota aku kesana tidak ada, ternyata disini!" Kata Celia yang sedikit kesal
"Maaf" Jawab singkat Elsa.
"Heh lu kenapa megang-megang saudara gue dengan lirikan seperti itu, Anjing!" Bentak Celia setelah lihat genggaman keras dari meli.
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.