NovelToon NovelToon
Hanya Permainan

Hanya Permainan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pemain Terhebat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:430
Nilai: 5
Nama Author: Bada'ah Hana

Apa yang akan kalian pilih? antara persahabatan dan nyawa? dimana saat kalian tidak ingin kehilangan teman-teman, tapi kamu juga tidak ingin kehilangan nyawamu. apa yang akan kalian pilih?

permainan ini mengatakan bahwa jika kami menang, mereka akan membebaskan kita. namun aku sendiri juga tidak yakin jika mereka akan melepaskan kami dengan mudah begitu saja. kami harus kehilangan teman-teman, kehilangan harapan, putus asa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bada'ah Hana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selesai, kan?

"Permainan Snakey selesai. Kemenangan dimiliki oleh Tim pemain. Kalian bisa kembali ke kamar masing-masing. Selamat beristirahat!"

"Sisa satu permainan dan kita akan bebas." Kata Alex dengan lega

"Kita harus bisa menyelesaikan permainan ini dan kembali." Ucap Ela yang mulai merasa senang teman-temannya dalam keadaan baik.

Mereka mengobrol sebentar sembari berjalan menuju kamar masing-masing. Para pemain membicarakan mengenai apa yang ingin mereka lakukan setelah bisa keluar dari permainan mematikan ini.

"Aku ingin ketemu Ibuku. Kangen banget!" Kata Kenji dengan senyum lebarnya.

"Oh iya? Ibu kamu dimana?" Tanya Gita.

"Ibuku di suatu tempat. Aku harap beliau baik-baik saja." Kenji kembali tersenyum.

"Kalau aku pingin makan seblak lagi." Kata Gita yang diikuti tawa teman-temannya.

"Disini gak ada seblak tau!" Lanjutnya.

"Aku pingin main game lagi." Kata Alex.

"Aku juga." Ucap Zayyan.

"Kalau kamu, La?" Tanya Gita sembari menoleh ke arah gadis berambut hitam panjang tersebut.

"Aku? Banyak yang pingin aku lakuin. Termasuk kembali ke rumah. Kita disini sudah hampir sebulan, kan? Aku yakin orang tua kita bakal khawatir."

Mendengar jawaban dari Ela, teman-temannya mengangguk. Mereka juga ingin kembali ke masa-masa dimana bolos pelajaran, jajan di kantin, baca buku di perpustakaan sekolah, dan yang paling menyenangkan adalah jam kosong.

Namun, setelah kematian teman-temannya ini, mereka mulai bertanya-tanya dimana para guru berada. Mereka benar-benar muak dengan permainan ini. Meskipun mereka kali ini selamat, belum tentu di permainan selanjutnya mereka akan selamat pula.

Tersisa satu permainan yang membuat Ela menjadi lebih gugup dari sebelumnya. Ela mengambil ponselnya yang sudah benar-benar mati. Seakan ponsel tersebut hanya menyala saat permainan dimulai. Gadis berambut hitam itu kembali menghela nafas.

Sementara Gita berada di kamar mandi. Gadis itu biasanya akan menghabiskan waktu 30 menit untuk mandi. Ela tidak terkejut lagi. Biasanya ada yang lebih lama dibandingkan Gita. Yaitu Sena. Namun, perilaku Sena saat di permainan Hide and Seek yang terakhir membuat Ela benar-benar kecewa dengannya.

Akan tetapi, Ela tidak bisa membenci Sena. Gadis itu sangat malang harus berakhir seperti ini. Ela benar-benar tidak menduga Sena adalah Seeker. Gadis berambut hitam itu menghela nafas dan merebahkan dirinya di tempat tidur.

"Apa aku benar-benar bisa kembali?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Aku harap ini cuman mimpi." Kata Ela lagi.

Beberapa saat kemudian, Gita keluar dari kamar mandi dengan pakaian barunya yang bersih. Dengan rambut yang setengah basah, Gita melihat Ela sudah tertidur. Gita tersenyum dan berjalan menuju Ela.

"Ela." Panggilnya.

Gadis berambut hitam itu tak kunjung bangun.

"Ela."

"Hm?"

"Mandi." Kata Gita.

"Oh iya." Ucap Ela.

Gadis berambut hitam tersebut berdiri dan berjalan menuju kamar mandi dengan handuk dipundaknya. Gadis itu menguap saat menutup pintu kamar mandi. Sementara Gita berjalan menuju tempat tidurnya.

....

"Aku penasaran dimana para guru. Bukankah kita ke sini bareng mereka?" Tanya Alex secara tiba-tiba.

Anak laki-laki itu berdiri dan menghadap ke arah jendela. Dimana hari sudah mulai gelap. Bintang dan Bulan bercahaya terang di langit-langit malam. Tidak ada suara kendaraan selain keheningan. Seakan tempat ini benar-benar tidak memiliki tanda kehidupan seperti di kota besar.

"Iya. Mungkin mereka dibawa ke suatu tempat." Jawab Kenji.

"Atau mungkin mereka sudah tewas?" Tanya Zayyan yang membuat kedua temannya langsung menoleh kearahnya.

"Bisa saja mereka dibuat bermain seperti kita dan tewas." Lanjutnya.

"Yang ikut cuman wali kelas dan guru kesiswaan, kan? Jumlah mereka gak sebanyak para murid. Gak mungkin juga mereka dibuat bermain kayak kita. Atau bisa aja?" Ucap Alex yang mulai setuju dengan pendapat Zayyan.

"Aku gak mendengar suara apapun dari sini. Bahkan aku gak bisa lihat apapun selain langit malam hari." Kata Alex.

"Ada dua kemungkinan, para guru dibuat bermain seperti kita atau mereka dibawa ke suatu tempat." Ucap Kenji.

Ada banyak pertanyaan di benak ketiga anak laki-laki ini. Akan tetapi, semakin mereka memikirkannya, semakin cepat waktu berjalan. Dan besok adalah hari dimana permainan terakhir selesai.

"Aku ingin permainan ini segera berakhir." Kata Kenji sembari berbaring di tempat tidurnya.

"Aku juga. Aku ingin permainan ini cepat berakhir dan kita bisa pulang." Jawab Alex.

"Yan, kamu belum ngasih tau apa yang bakal kamu lakuin setelah kita bebas dari permainan ini." Kata Kenji sembari menoleh ke arah Zayyan yang sedang memeriksa ponselnya.

"Hm? Aku? Mungkin aku akan kembali belajar dan masuk ke universitas."

"Hanya itu?" Tanya Alex.

"Kalian ngarep aku bakal nyatain perasaanku ke Ela saat kita bisa bebas dari permainan ini?" Tanya Zayyan.

"Kita bertaruh." Ucap Kenji sembari menyeringai ke arah Zayyan.

Alex setuju. Zayyan tidak mungkin seterusnya akan menyimpan perasaan itu. Ada kemungkinan jika Ela akan menikahi pria lain kalau Zayyan tidak bergerak cepat. Namun, diterima atau tidaknya Zayyan tergantung pada Ela.

Tapi, setidaknya Zayyan sudah menyatakan perasaanya kepada Ela. Memendam perasaan kepada seseorang itu menyakitkan. Kenji mengalaminya sendiri. Bahkan sebelum dia menyatakan perasaannya, gadis yang dia suka sudah meninggal dunia.

Mengingatnya saja membuat Kenji benar-benar merasa bersalah. Kenji berpikir seharusnya dia berusaha menjaga sahabat baiknya. Namun, penyesalan tidak akan ada gunanya. Kenji harus bisa bertahan di permainan selanjutnya. Meskipun dia harus meregang nyawa di permainan terakhir.

"Kita harus bisa menyelesaikan permainan terakhir ini." Kata Kenji yang tiba-tiba memecah keheningan.

"Ya. Kita harus bisa. Meskipun salah satu diantara kita akan meregang nyawa. Kita harus melanjutkan hidup tanpa menyesali perbuatan di masa lalu." Ucap Zayyan.

"Hehehe benar. Kalian harus janji saat salah satu diantara kita mati, kalian harus terus menjalani kehidupan. Yan, aku doakan kamu bisa masuk ke universitas yang kamu inginkan. Dan Alex. Kamu bilang ingin masuk ke TNI. Aku yakin kamu bisa lolos." Ucap Kenji yang menatap kedua temannya secara bergantian.

"Ken, kamu bilang ingin ketemu Ibumu, kan? Aku yakin beliau sangat menyayangimu." Kata Zayyan.

Kenji tersenyum. Ibunya benar-benar sangat menyayangi Kenji. Bukan karena alasan dia anak tunggal, melainkan Kenji adalah anak yang membanggakan di keluarganya. Tak hanya jalur prestasi, Kenji diajarkan menjadi anak yang bertanggung jawab sejak dini.

Itu sebabnya Kenji tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tegas. Meskipun ketegasannya tidak seseram Alex. Karena, Alex adalah anak dari seorang tentara, itu sebabnya dia jauh lebih galak dari teman-temannya yang lain.

Meskipun Alex pernah dibenci oleh satu kelas karena permainan Hide and Seek. Untungnya Alex bisa selamat hingga permainan terakhir ini. Alex berkali-kali menghela nafas untuk menenangkan dirinya. Para pemain mulai merasakan rasa gugup. Istirahat mereka tidak bisa tenang.

Padahal besok adalah permainan terakhir dan mereka akan bisa kembali ke rumah masing-masing. Namun, harusnya mereka bisa tenang. Bukan malah gugup dengan hari esok yang akan menanti mereka.

1
miilieaa
hay kak, sejauh ini ceritanya bagus 🥰
Bada'ah Hana: terima kasih 😘💕
total 1 replies
Bada'ah Hana
thank you 🩷
Yoo Si-jin 🦋
Yang semangat kak
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
pernah ngalamin sama Aprilia/Frown/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Menurut saya menarik, apalagi saya suka novel, chat story, dan komik ber genre horor./Drool/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Lanjutin ceritanya, aku suka banget kisah horor yang buat merinding gitu./Grin/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Ingat masa kecil main sama adik, petak umpet sama-sama./Smile/
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁
Yang semangat buatnya/Smile/
Bada'ah Hana: semangat 💗
𝐒𝐨𝐨 𝐉𝐢-𝐞𝐧 ❁: Sama-sama, aku pun juga lagi buat episode baru buat kontrak lagi.
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!