NovelToon NovelToon
Pesona Majikan BuleKu

Pesona Majikan BuleKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Pembantu
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: ninaammar

Menjadi pembantu bukanlah rencana awal Sukma mencari pekerjaan. Setidaknya dengan bekal ijazahnya yang hanya tamat SMA.

Dia berharap bisa bekerja menjadi buruh pabrik, atau karyawan swasta. Himpitan ekonomi memaksa dirinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Hingga akhirnya seseorang menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Tanpa pikir panjang Sukma menerima tawaran kerja yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Gimana ya kelanjutan hidup Sukma Ajeng sebagai Asisten Majikan Bulenya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ninaammar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hal Memalukan Terulang Lagi

Sepanjang perjalanan menuju mansion, mereka duduk terdiam. Richard hanya fokus pada jalan di depannya. Begitu pun Sukma, dia lebih memilih melihat kearah luar jendela. Tak ada obrolan ataupun sekedar bertanya, keduanya sama-sama canggung. Selepas dengan apa yang telah terjadi diantara mereka berdua.

Beberapa kali Richard menyalakan klakson mobil, tapi Herman belum juga muncul dari pos jaga. Membukakan pintu gerbang mansion. Tanpa diperintah Sukma segera turun, untuk membuka pintu gerbang. Tapi Richard lebih dulu menghentikan langkahnya. Memintanya untuk tetap berada didalam mobil.

Tidak lama kemudian mobil yang Herman tumpangi, berhenti tepat di belakang mobil milik tuannya. Pria 31 tahun itu, bergegas turun membuka kunci pintu gerbang.

"Maaf, Tuan Saya datang terlamat." ucapnya membuka pintu gerbang.

" It's Ok!" jawabnya singkat.

Herman hanya bisa melihat Sukma, dari luar jendela kaca mobil milik tuannya. Sukma melirik Herman sekilas tanpa ekpresi diwajahnya.

"Kamu terlihat nyaman bersama Tuan, Sukma." lirih Herman melihat mobil Richard bergerak maju masuk kedalam. Mereka pun turun dari mobil, Sukma berdiri menunggu Tuannya membuka bagasi belakang. Membongkar kantong belanjaan untuk dia bawa kedalam.

"Tuan, terima kasih. Sudah membelikan Saya banyak barang yang Saya butuhkan." Sukma lalu masuk setelah mengucap kata terima kasih. Richard masih berdiri disana menatap gerak punggung Sukma hingga menghilang dari balik dinding.

"Ini adalah hasil rekaman yang Tuan minta. Nona Agatha membuka kelas model, dan juga studio foto. Bersama fotografernya Thomas, di gedung milik Tuan. Yang dia sewa melalui asisten pribadi Anda sendiri, Jimmy." jelas Herman memberitahu laporan kerjanya seharian.

"Bagus, terus pantau dia," titah Richard lalu masuk kedalam mansion. Sebelum beranjak tidur, Richard membersihkan diri, yang sudah menjadi rutinitas malamnya setiap hari. Usai mandi, dan memakai piyama. Pria berkebangsaan Eropa itu, merebahkan tubuhnya yang seharian ini terasa lelah.

Memandangi langit-langit kamar, tidur berbantalkan kedua lengannya sebagai penyangga kepala. Senyum tipis terukir di wajah tampannya, membayangkan wajah manis gadis yang hampir dua minggu bekerja untuknya.

Entah kenapa bayangan Sukma, bersamanya di mobil sore tadi memenuhi pikirannya. Hingga merenggut tidur nyenyaknya. Dia duduk bersandar di sandaran ranjang, diraihnya ponsel di atas nakas baru menunjukkan jam 11 malam. Tidak lama berselang ponselnya berdering tertera nama Joey

~ Hallo, Joey.

Jawab Richard

~ Besok malam Aku mengundangmu ke acara party.

Terdengar suara Joey dari seberang telepon. Mengundang sahabatnya, Richard.

~ Dalam rangka apa?

Tanya Richard ingin tahu.

~ Sepekan lagi Aku akan menikahi Jennifer. Aku ingin membuat pesta melepas masa lajang. Aku harap kau datang, kita akan berkumpul besok.

~ Oke!

Richard mengakhiri panggilan telepon dari sahabatnya. Lalu beranjak turun mencari minuman dingin. Menyegarkan tenggorokannya yang terasa kering, untuk tidur pun dia sulit. Langkahnya menuntun dirinya untuk menuju dapur.

Disana nampak bayangan, siluet tubuh wanita. Di bawah penerangan cahaya yang sangat minim. Sudah menjadi kebiasaan tuan rumah untuk memadamkan lampu sebelum tidur. Sukma membuka pintu lemari pendingin, meraih sebotol air putih dingin untuk meminumnya.

Dia terkejut mendapati Richard tiba-tiba berdiri di belakangnya. Seolah seperti ingin memeluknya dari belakang. Hingga membuat tubuh Sukma sedikit gemetar karena kaget. Siapa orang yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.

"Excuse me, Sir!" pamit Sukma dalam bahasa inggris yang sempat dia pelajari beberapa jam yamg lalu. Tapi Richard mencekal pergelangan tangan Sukma. Hingga tubuhnya terbentur, dada bidang pria bertubuh atletis di depannya.

"Sorry, Sir. Let me go!" kata Sukma, suaranya yang terdengar gugup.

"I know you are a smart girl, Sukma. And I like that," ujarnya di cuping telinganya. Dan itu kembali membuat tubuh Sukma merinding seketika.

Darahnya berdesir, saat sapuan hangat nafasnya begitu terasa dipipinya. Richard membalik tubuh Sukma hingga mereka saling berhadapan. Memandang wajah Sukma saja, membangkitkan sisi laki-lakinya. Matanya tertuju pada bibir ranum yang terbelah secara alami. Membuatnya ingin lagi, dan lagi mengecap bibir manis miliknya.

"Sukma, you make me miss you," Richard menangkup wajah ayu gadis di depannya. Menyentuh bibir Sukma dengan jarinya, dan ingin melumat habis bibirnya yang selalu menggangu pikirannya.

"Please don't, Sir!" pinta Sukma pada tuannya. Dengan beraninya Richard, kembali mengulang kejadian yang terlewat beberapa jam lalu.

Sukma sendiri tidak tahu, kenapa dia tidak bisa menolak serangan berutal Richard. Mulutnya berkata jangan, tapi tidak pada tubuhnya bahkan, menginginkan sesuatu yang lebih. Keduanya semakin berhasrat hingga melupakan status mereka.

Richard yang terlihat semakin panas dengan permainan bibirnya. Mendorong tubuh lawannya, hingga terbentur dinding, dan mengunci tubuh Sukma disana. Lidahnya begitu lihai menyusuri ceruk leher gadis di hadapannya. bibir seksinya semakin turun memberi kecupan di area dada sang gadis dan, meninggalkan lukisan merah yang nampak indah dimatanya.

Herman yang saat itu berjaga di sekitar mansion. Kehabisan korek gas tidak dapat menyulut batang rokoknya. Terpaksa masuk kedalam, mencari korek api di dapur. Menekan stop kontak, dan lampu menyala terang.

Dua insan yang sedang terbakar hasrat. Kaget bukan kepalang secepatnya melepaskan pagutannya karena panik. Herman yang tengah berdiri disana cukup kaget dengan apa yang baru saja dilihatnya. Langsung mengatakan kata maaf untuk Tuannya.

"I sorry, Sir." ucap Herman menunduk.

"Herman! What are you doing!" bentak Richard marah dengan sorot matanya yang tajam. Sukma yang terdiam malu, lari meninggalkan dapur menuju kamarnya lalu menguncinya rapat-rapat.

Sukma terduduk di tepi ranjang, dengan degupan jantungnya yang berdegup kencang. Entah apa yang akan besok Herman katakan padanya. Mungkin Herman akan memakinya, sebagai perempuan murahan. Atau malah merendahkan dirinya setelah melihat dirinya bersama tuannya. karena telah menjadi wanita paling bodoh, yang dengan mudahnya jatuh dalam dekapan tuannya.

Pikirannya begitu kacau mengingat banyak hal. Akhirnya dia pun tertidur menyambangi alam mimpi.

*

Pagi menjelang, Sukma hampir saja terlambat bangun. Gara-gara semalaman sulit tidur memikirkan kejadian semalam. Dia harus menyiapkan semua yang Tuannya butuhkan, sebelum berangkat kerja.

Buru-buru Sukma melakukan pekerjaan, sebagai asisten rumah. Menyelesaikan pekerjaan dapur, sebelum tuannya turun untuk sarapan. Dia juga lupa belum menggantung pakaian kantor Richard di depan pintu kamarnya.

Sukma bergegas masuk kedalam ruangan. Dimana Herman, meletakkan pakaian kantor milik Tuannya setelah dari laundry. Tanpa sengaja kakinya menginjak kantong plastik. Dan hampir saja dia terjatuh, Herman segera menyanggah tubuh Sukma.

"Maaf, Bang Herman. Sukma buru-buru. Terima kasih sudah menolong Sukma." kata Sukma secepatnya keluar ruangan. Tapi Herman mencekal tangan Sukma, hingga dia harus berhenti sejenak. Sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya.

"Sukma, akhir-akhir ini. Abang jarang ketemu kamu." tutur Herman mendekati Sukma.

"Ee...Iya. Sukma harus belajar giat, Bang. Biar cepat menguasai bahasa inggris dalam waktu tiga bulan." jawabnya terbata.

"Sukma, semalam____" Herman menjeda ucapannya. Karena Sukma lebih dulu memotong ucapannya.

"Bang Herman, maaf Sukma harus antar pakaian Tuan ke atas." pamit Sukma buru-buru. Sukma tahu apa yang ada dalam pikiran pria itu. Dia pasti ingin menanyakan hal memalukan yang semalam terjadi.

"Sukma....!" panggil Richard setengah berteriak.

"Ya, Tuan! Sebentar," jawab Sukma menaiki anak tangga.

"Do you know what time it is? I could be late." ucap Richard marah.

"Sorry, Sir. I woke up late." kata Sukma tanpa betani menatap wajah tuannya.

"Go!" titahnya datar. Sukma segera turun sesuai perintah Tuannya.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ditunggu kelanjutannya author.
Endang Niyatmi
saya suka ,lanjutkan
NNM: terima kasih readerku kalian semangatku buat lanjut maaf up lama krn siang kerja
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, setidaknya saat ini Sukma mau tinggal di Mansion bersama kamu, Sukma butuh waktu karena terguncang setelah apa yang kamu lakukan pada Sukma, beri dia waktu utk menenangkan diri yg penting kamu tetap memantau dan bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan, meskipun sebenarnya kalian berdua adalah korban.
NNM: temenin otor sampai end ya ..mksh dukungannya kalian semangatku😘
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, semua emang salah kamu yang telah merenggut kesucian Sukma dan saat ini Sukma depresi karena kehilangan mahkota yang sangat berharga, jika nanti Sukma udah sedikit tenang, maka jalan satu-satunya adalah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahi Sukma apapun yang terjadi.
NNM: terima kasih untuk komennya readerku. jangan lupa tinggalkan jejak vote dan bunganya buat otor semangat salam sehat slu😍
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Richard tanggungjawab setelah apa yang dia lakukan pada Sukma, apalagi selama ini juga Richard menyukai Sukma dan mereka berdua sama2 melakukan yang pertama, meskipun saat itu Richard memperkosa Sukma karena pengaruh obat yang diberikan Agatha.
Esther Alviah Ekawati Ndoen: saya juga alur cerita nya
NNM: Yang sudah mampir dikaryaku terima kasih semua salam sehat slu
total 3 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan Sukma, udh dirudapaksa majikan nya yg terpengaruh obat
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
NNM: mksh dukungan semangatnya pst diusahakan. karena siang capek kerja mlm nulis dah nguantukkkk berat..hhh mksh semua yg mampir disini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!