Novel ini mengisahkan seorang pemuda lugu yang kekuatannya tertutup racun sejak kecil, dia bertemu dengan seorang kakek yang menolongnya dan memberinya kekuatan yang bisa mengalahkan para dewa.
Dia punya tubuh antik yang jarang dimiliki oleh banyak orang, tapi titik kekuatan yang dia punya hanya terbuka satu saja, padahal ada tiga titik kekuatan yang harus dibuka untuk setiap orang yang belajar beladiri.
Pemuda ini tidak tahu siapa kedua orang tuanya, dia berpetualang mengelilingi kerajaan-kerajaan hingga akhirnya dapat menemukan orang tuanya yang saat ini kekuatannya sudah hilang sama sekali karena titik kekuatannya sudah dihancurkan semua oleh seorang yang mempunyai kekuatan super power juga.
Orang yang mempunyai kekuatan super power itu ternyata adalah saudaranya sendiri yang menapaki jalan hitam dalam kehidupannya.
Dengan segenap keinginan dan semangat yang membara, tokoh utama dari novel ini mempelajari ilmu spiritual dan berusaha untuk membuka semua titik kekuatannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Dengan Mbah Ananta Ajya
Kisah diawali dari seorang anak kecil yang sedang berlatih ilmu beladiri dengan temannya, dia bernama Rama, sekian lama dia berlatih ilmu beladiri namun kekuatannya tidak meningkat, bahkan sudah 4 tahun dia belajar, tapi tetap saja masih di tingkat satu sabuk hitam.
Pada cerita ini tingkatan ilmu beladiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu, Sabuk hitam, sabuk ungu dan Sabuk pelangi, sedangkan tingkat spiritual ada Sembilan tingkatan yaitu tingkat pembukaan, tingkat pengisian, tingkat pengembangan, tingkat naik gunung, tingkat naik langit, tingkat peningkatan langit, tingkat menguasai langit, tingkat langkah awal dewa, dan tingkat dewa .
Disetiap tingkatan ada tiga tahapan yang harus dikuasai agar dapat melangkah ketingkat selanjutnya.
Diatas tiga tingkatan tersebut, ada satu tingkatan khusus yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja yaitu kekuatan super power, biasanya dimiliki oleh seseorang yang hanya mempunyai paru-paru disebelah kanan dan memiliki ginjal ganda.
Orang yang seperti ini dia bisa mengaktifkan semua kekuatannya dalam waktu yang sangat singkat bahkan bisa mengatur pergerakan manusia, pohon dan hewan.
Salah satu orang yang mempunyai tubuh spesial ini adalah Rama, tapi dia mempunyai kelemahan karena titik kekuatannya tertutup oleh racun dan pernah dihancurkan saat dia masih balita.
Rama berkali-kali mencoba untuk membuka titik kekuatan pertama saja tidak bisa, lagi dan lagi dia harus mengkonsumsi teh daun mangga yang dia olah sendiri di dapur padepokan.
Suatu hari dia merasa ingin menyerah dan pergi dari lokasi latihan, entah kemana dia mau pergi, dianya sendiri tidak tahu
“Ah, aku keluar dari padepokan ini saja dulu, buat nyari angin segar diluar” Gumamnya.
Sambil berjalan menelusuri hutan belantara, dia selalu menggerak-gerakkan tangannya kedepan, kebelakang, kesamping, kebawah dan keatas seakan dia berjalan sambil berlatih.
Didalam hutan ada seorang dewasa yang sedang membuat jebakan untuk hewan buruan yang sedang dia incar.
“Akhirnya selesai juga jebakan ini, semoga saja buruan yang sedang aku incar cepat datang dan masuk kedalam jebakan ini”. Katanya dalam hati.
Sementara di kota kerajaan sedang terjadi pertukaran seni beladiri yang diadakan oleh raja danuarsa raja Danuarsa terlihat sedang duduk di singgasananya dengan raut wajah serius.
“Sepertinya semakin hari, ilmu beladiri di kerajaan ini semakin menurun saja, bakat yang ditampilkan semakin hari semakin tidak terlihat menarik sama sekali”. Ucap raja kepada seorang guru besar dari padepokan Singa Lanang.
“Mohon maaf raja, kekuatan fisik pada murid semakin hari semakin menurun dan lebih lemah disbanding murid-murid dari sepuluh tahun yang lalu, tapi saya yakin, salah satu dari mereka akan menjadi orang hebat yang nantinya bisa melanjutkan perjuangan ini, raja”. Jawab sang guru.
“Apakah belum ada lagi seseorang yang mempunyai kekuatan super power sepertiku?”. Tanya raja kepada sang guru.
“Selama puluhan tahun ini, saya belum menemukan kembali seorang yang mempunyai satu paru-paru disebelah kanan, sepertinya belum ada lagi penerus sang raja yang mempunyainya”. Jawab sang guru sambil membungkukkan badannya.
“Baiklah, kira-kira kali ini siapa yang akan guru ajukan sebagai pemimpin pasukan kerajaan? Dari sekian banyak murid yang telah mengikuti pertukaran ilmu beladiri ini?”. Tanya raja kembali.
“Sepertinya ada satu orang, yaitu Kulareda, dia orang yang paling terkuat diantara yang lain, memiliki fisik yang cukup tangguh, namun pada ilmu kanuragannya dia masih di tingkatan sabuk hitam tingkat empat”. Ujar sang guru.
“Hm….., Baiklah, semoga bisa seperti yang kuharapkan nantinya”. Jawab raja.
Sementara didalam hutan Rama berjalan sambil melompat-lompat, sambil berbicara didalam hati
“Ah sudahlah, kalau memang aku tidak bisa menguasai ilmu beladiri, aku akan menjadi petani saja, agar bisa menanam tumbuh-tumbuhan untuk dimakan orang-orang dan untuk dijadikan obat nantinya”. Gumamnya
Tiba-tiba terdengar suara menggelegar.
“Hai bocah, Koe lagi apa jalan sendirian ditengah hutan??, hati-hati didepanmu ada jebakan”. Ujar suara yang tak tahu darimana asalnya.
Karena kaget Rama malah berlari kedepan dan akhirnya jatuh ke lubang jebakan yang dibuat oleh pemburu hewan.
“Aduuuuh, Toloooong, Toloooong, Toloooong”. Teriak Rama didalam lubang jebakan yang cukup dalam itu, namun tidak ada orang yang datang untuk menolongnya.
“Ah sialan, siapa yang bikin jebakan ditengah jalan seperti ini? Kurang ajar sekali”. Ia kembali bergumam.
Tiba-tiba datang seekor harimau menuju lubang tersebut, dan langsung menghadap ke Rama, Rama yang melihat ada harimau diatasnya, dia kaget dan ketakutan seketika.
Namun tiba-tiba dari sebelah kanan dadanya mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata, membuat Rama jatuh pingsan.
Dipadepokan teman-teman rama sedang mencari keberadaan Rama yang sudah lama tidak terlihat, ternyata rama sudah menghilang dari padepokan selama 3 hari 3 malam membuat semua anggota padepokan merasa khawatir dan mulai mencari rama didalam hutan.
“Ramaaaaa, Ramaaaaa, Ramaaaaa”. Teriak murid-murid dari padepokan Daivat Sejati.
“Kang!, lihat ada lubang didepan sana, sepertinya itu lubang jebakan, kita lihat, barangkali Rama ada disana”. Ujar salah satu murid yang bernama Ronggo.
Murid-murid langsung berlari menuju ke lubang tersebut, namun tidak ada siapapun didalam lubang itu, membuat mereka semakin panik, hari sudah mulai larut namun mereka masih belum bisa menemukan dimana Rama berada.
Karena waktu sudah malam akhirnya para murid kembali menuju ke padepokan Daivat Sejati dan melaporkan kejadian yang dialami kepada gurunya yang bernama Ki Ageng Aksatriya.
“Sudah tidak apa-apa, sepertinya aku terlalu memaksakan dia berlatih terus menerus, mungkin dia tidak tahan lagi dengan tekanan yang ku berikan”. Ucap Ki Ageng Aksatriya kepada murid-muridnya.
“Kita do’akan saja, Dia baik-baik saja dimanapun dia berada.” Lanjutnya.
“Kamu masih terlalu kecil untuk berkelana mencari pengalaman, Jika kamu paksakan saat ini, takutnya kamu akan dianiaya oleh sebagian penjahat, Ramaa, Rama, Kamu anak yang begitu lugu dan belum punya pengalaman apapun….”. Gumam Ki Ageng Aksatriya dalam hatinya.
Sementara Rama terbangun dari pingsannya, dia sedang berada di sebuah rumah kuno yang terletak diatas pegunungan yang dikelilingi dengan tanaman-tanaman spiritual tingkat dewa, dan dibelakang rumah itu terdapat sebuah danau yang berisi air spiritual tingkat dewa juga, diarea tersebut juga banyak sekali hewan-hewan buas yang berbahaya sedang berjalan kesana kemari.
“Dimana ini?, perutku lapar sekali”. Kata Rama dalam hati
Tiba-tiba masuklah seorang berambut putih panjang, alis putih namun wajahnya masih muda, dia bernama Ananta Ajya dan berkata:
“Hey kamu, sudah kuperingatkan didepanmu ada lobang, malah kamu lari dan nyemplung, dasar goblok”. Kata orang itu.
“Panjenengan siapa? Saya dimana? Perut saya lapar sekali, ada makanankah yang bisa aku makan?”. Jawab Rama.
“Huh, dasar bocah, bangun-bangun langsung minta makan, noh di belakang ada daging sapi super, makan saja dulu sana”. Jawab orang itu sambil sedikit membentak.
Tanpa basa-basi, Rama langsung lari menuju belakang, dan benar saja sudah ada daging sapi bakar yang siap santap, tanpa ragu Rama langsung melahap daging-daging yang ada disana.
“Waduh, Apakah ini benar-benar daging super yang sangat langka, aku pernah dengar dari guru bilang”. Gumamnya dalam hati sambil mengingat momen saat gurunya menerangkan tentang daging sapi super.
“daging sapi super hanya bisa ditemukan di hutan yang hewan buaspun tak berani mendekatinya, orang yang memakan daging sapi super umurnya akan bertambah paling cepat 200 tahun dan paling lama adalah keabadian, dan dapat meningkatkan kekuatan apapun, walaupun tubu fisiknya sangat lemah, setelah makan daging itu, tubuhnya akan menjadi sangat kuat dan tak terkalahkan, bahkan besi pun tak akan mampu meremukkan tulangnya, begitu juga kekuatan spiritualnya akan naik dengan sangat tidak masuk akal”. Kata Ki Agen Aksatriya dalam bayangan Rama.
“Ah, bodo amat, yang penting kenyang dulu, urusan kekuatan urusan nanti saja, yang penting perut dibuncitin dulu biar bisa tidur nyenyak lagi setelah ini”. Kata Rama lirih.
“Hey bocah, Kamu tu lapar apa doyan??, makan sampai perut membesar begitu, jangan kebanyakan makan daging itu, tubuh fisikmu belum kuat menahan fluktuasi kekuatan nantinya.” Kata Ki Ananta Ajya.
Benar saja, tiba-tiba luapan cahaya, angin, dan asap keluar dari tubuh Rama, membuat rama jadi jempalitan kaya orang kesurupan, dan berteriak-teriak sendiri kesakitan.
“Aduuuuh, ampun mbaaaaah, ampuuuun, tulangku seperti patah semua, dagingku terasa terbakaaaar”. Teriak Rama yang merasa sakit disekujur badannya.
“Lah koe, aku baru mau bilang jangan kebanyakan, langsung lari bae dan melahap semua daging itu…..”. Kata Ki Ananta sambil ketawa-ketawa.
“Asem sikakek ini, Aku lagi kesakitan malah diketawain”. Gumam Rama dalam hatinya.
“Mbah tolongiiiin, jangan malah tertawa begitu, sakiiiit, sakiiiit”. Teriak Rama masih jempalitan dengan tangan kadang memegang kepalanya, kadang perutnya, kadang dadanya, kadang wajahnya, kadang kakinya sambil guling-guling.
“Sudah, koe tenang saja, nyemplung sana ke danau belakang rumah, sudah tiga tahun koe belum mandi juga, badannya bau banget”. Kata Ki Ananta sambil menendang Rama hingga terjatuh di danau yang dipenuhi air spiritual itu.
“Siaaaaaal, kakek jancuk, lagi sakit-sakit malah ditendang”. Teriak Rama
“Wah, adem sekali disini, badanku terasa lebih entheng, dan tenagaku terasa lebih meningkat, ternyata danau ini memang danau spiritual yang kisahnya hanya buat mandi para bidadari pendamping para dewa saja”. Rama kembali bergumam dalam hatinya.
“Di nirwana terdapat sebuah danau yang airnya bisa meningkatkan spiritual yang meminumnya, bahkan jika air itu untuk mandi, maka para dewa pun akan tunduk dengannya, tapi air itu kini hanya cerita saja, dan sudah tidak ditemukan lagi, menurut cerita, danau yang ada didunia ini hanya setetes dari danau yang ada dinirwana itu.” Kata Ki Ageng Aksatriya dalam bayangan Rama.
“Jika benar danau ini adalah danau spiritual, siapa sebenarnya orang itu??, kenapa bisa mempunyai danau spiritual ini??, dan aku apakah masih benar-benar hidup?? Kan danau ini kata guru adanya dinirwana??”. Rama kembali bergumam.
“Alah mbuh, yang penting nikmatin dulu mandi didanau ini, sambil menghilangkan rasa sakit yang tinggal sedikit lagi”. Rama melanjutkan gumamannya dalam hatinya.
“Woy bocah, jangan kelamaan mandinya, nanti kulitmu jadi makin halus kaya perempuan”. Teriak Ki Ananta.
“Aduh, iya, menurut cerita, para bidadari menjadikan kecantikannya abadi dengan mandi lama di danau spiritual ini, bahkan semakin hari akan semakin cantik”. Fikir Rama.
Rama keluar dari danau dengan badan tegak dan perut yang sudah mengecil, dan merasa kekuatannya lebih meningkat dari sebelumnya.
“Wis, Koe sudah sembuh, dan punya fisik yang tak terkalahkan, koe sekarang kembali ke padepokan, terus titip salam buat Ki Aksatriya dari Ki Ananta, Koe sekarang sudah bisa langsung menembus alam nirwana sesuka hati, para dewa akan membantu koe ketika koe butuh bantuan”. Kata Ki Ananta.
“Koe adalah keturunanku ke 21, jadi koe tak bawa kesini agar bisa mendapat kekuatan sama seperti raja Danuarsa, Koe tahu tidak?? Raja Danuarsa adalah mbahmu??”. Kata Ki Ananta sambil menerangkan silsilah nasabnya.
Setelah lama bercerita kemudian Ki Ananta memanggil satu hewan peliharaannya yaitu Macan Putih tubuh Singa, yang ranah kekuatan spiritualnya sudah mencapai Beledek Awan.
“Can Macaaaan, Ini cucuku antarkan ke padepokan Daivan Sejati buat latihan lagi”. Panggil Ki Ananta.
“Dan ini bawa air ini, kasihkan kepada siapa saja yang ingin meminumnya”. Pesan Ki Ananta kepada Rama.
“Baik mbah, terima kasih sudah merawat cucumu yang kurang ajar ini selama beberapa tahun disini, Rama pamit mbah”. Kata Rama sambil menunggangi Macan putih tubuh singa itu.
atas bawah... yg baca jdi rada bingung.