Hendry, pria dewasa berusia 32 tahun itu mulai merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya bersama sang istri yang sudah berjalan 5 tahun.
Di karuniai seorang putri cantik di usia pernikahan ke 4, tak membuat rumah tangganya dengan Julia lebih berwarna. Yang ada, Hendry di buat frustasi karna sang istri hanya fokus mengembalikan bentuk tubuhnya pasca melahirkan putri mereka 1 tahun yang lalu.
Julia seolah lupa jika dirinya masih memiliki tanggung jawab sebagai istri.
Wanita berusia 28 tahun itu juga mengabaikan putri kecil mereka. Alih-alih mengurus anak, Julia justru lebih senang menghabiskan waktu di salon dan tempat gym.
Tingkah Julia benar-benar membuat Hendry sangat muak. Kalau bukan karna cinta dan anak, mana mungkin dia masih bertahan dengan istri hanya mementingkan diri sendiri.
Sampai pada suatu ketika, Hendry tergoda dengan gadis yang mengasuh anaknya sejak 5 bulan terakhir. Gadis yang tak lain adalah adik tiri Julia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Hendry meninggalkan kantor pukul 3 sore. Sudah menjadi rutinitasnya untuk pulang lebih awal sejak menjalin hubungan dengan Bella di belakang Julia. Pria beristri itu mendadak tidak tahan kalau terlalu lama berpisah dengan Bella. Rindunya masih menggebu-gebu, mungkin karna belum lama menjalin hubungan. Karna dulu Hendry juga seperti itu saat awal-awal menjalin dengan Julia.
Dia akan lebih sering menui Julia ataupun mengajak Julia liburan berdua. Bisa dibilang, Hendry tipe pria yang bucin kalau sudah menyukai seseorang.
Hendry memarkirkan mobilnya di depan sebuah kafe. Pria yang masih memakai setelah jas lengkap itu turun dari mobil mewahnya dan masuk ke dalam kafe. Beberapa hari terakhir, Hendry selalu mampir ke kafe atau restoran untuk membeli makanan yang akan dia bawa pulang. Tentu saja semua makanan itu untuk dia makan berdua dengan Bella dan Ale.
15 menit kemudian, Hendry keluar dengan membawa 1 paperbag penuh berisi makanan dan minuman. Raut wajahnya tampak sumringah karna akan makan bertiga dengan Bella dan putrinya.
Masuk ke dalam mobil, Hendry bergegas melajukan mobilnya menuju rumah. Pria itu sampai di rumahnya setelah menyetir selama 30 menit. Dengan langkah cepat, Hendry memasuki rumah sembari memegang paperbag di tangannya. Senyum Hendry semakin mengembang kala melihat Bella sedang menggendong Ale di dekat ruang keluarga.
Langkah Hendry semakin cepat, pria itu merentangkan kedua tangannya begitu jaraknya sudah dekat dengan Bella. Niat hati ingin memeluk wanita itu dari belakang, namun Hendry terkejut setengah mati ketika melihat istrinya sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil memainkan ponsel. Hendry buru-buru menyingkir dari belakang tubuh Bella.
Pergerakan Hendry di sadari oleh Bella karna jarak mereka sangat dekat. Bella menoleh kebelakang, dia bisa melihat wajah Hendry sangat syok.
Tanpa harus bertanya, Bella sudah tau penyebabnya. Hendry pasti kaget melihat Julia ada di rumah.
Bella tadinya ingin mengabari Hendry, tapi ponselnya mati dan tidak sempat mengisi baterai karna Julia tidak membiarkan Bella santai walau hanya satu menit sekalipun.
Ada saja perintah dari Julia yang harus Bella kerjakan.
Julia perlahan mengangkat wajah, dia sedikit heran karna suasana mendadak hening. Padahal sejak tadi ada suatu celotehan Ale dan Bella akan bicara panjang lebar untuk menanggapi celotehannya. Jadi begitu tidak mendengar suara lagi, Julia langsung menatap ke arah Bella.
Wanita berwajah mulus itu sedikit terkejut melihat Hendry sudah kembali. Padahal Julia berniat memberikan kejutan pada Hendry nanti malam. Tapi Hendry pulang lebih cepat dari perkiraannya. Julia jadi kelimpungan, dia sedang tampil santai tanpa make up dan hanya memakai dress biasa.
Julia dan Hendry saling menatap beberapa detik. Bella memilih bergeser menjauh dari sana.
"Kamu sudah pulang.?" Seru Julia dan Hendry bersamaan. Julia terkekeh karna kompak menanyakan hal yang sama dalam waku bersamaan.
Julia beranjak dari duduknya, wanita itu begitu semangat menghampiri Hendry dan langsung menghambur ke pelukan suaminya itu.
"Sayang, aku sangat rindu padamu." Busuk Julia manja. Hendry mematung tanpa membalas pelukan Julia. Pria itu malah menatap lekat mata Bella yang berdiri agak kejauhan dari sana sambil melihat ke arahnya.
Perasaan dan pikiran Hendry mendadak kalut saat melihat Bella memaku di tempat dan menyaksikan Julia sedang memeluknya. Hendry tiba-tiba mengkhawatirkan perasaan Bella, tanpa memperdulikan Julia yang menginginkan pelukan darinya.
"Kenapa tidak memelukku.?" Protes Julia dengan bibir mengerucut sebal. Dia sudah memeluk Hendry sangat lama, tapi Hendry malah diam saja.
"Kamu tidak suka ya aku pulang.?" Cecar Julia dan mundur selangkah setelah melepaskan pelukannya.
Perhatian Hendry seketika fokus pada Julia yang merengek. Saat pria itu menatap ke tempat dimana Bella berdiri, wanita itu sudah tidak ada di sana. Hendry semakin gusar saja. Dia berfikir kalau Bella cemburu dan marah padanya.
"Bukan begitu, aku hanya kaget saja. Kamu kenapa tidak bilang kalau pulang lebih awal.? Aku bisa menyempatkan waktu untuk menjemput ke bandara." Tutur Hendry.
Dia masih kaget, untung saja tadi belum sempat memeluk Bella.
Julia kembali ceria setelah Hendry menjelaskan alasannya. Dia bisa memaklumi kenapa tadi Hendry tidak membalas pelukannya.
"Sebenarnya aku ingin memberi kejutan, tapi malah aku yang terkejut karna kamu pulang lebih awal." Tutur Julia dengan nada manjanya.
"Sayang, aku bahkan belum mandi. Semoga kamu tidak sakit mata melihatku sedikit berantakan seperti ini." Ujar Julia yang justru terdengar sangat berlebihan.
Julia menyebut dirinya berantakan disaat penampilannya jauh dari kata berantakan meskipun belum mandi dan tidak memakai make up. Lagipula wanita yang selalu perfeksionis dalam urusan penampilan, mana mungkin bisa tampil berantakan.
Rambut Julia bahkan tertata rapi dengan model curly di bagian bawah.
"Kamu tidak berantakan sama sekali." Jawab Hendry jujur.
Di banding dengan penampilan Bella tadi, Julia jauh lebih rapi dan tidak sesederhana Bella.
Tapi Julia malah berlebihan seperti itu.
Julia tersenyum senang mendengarnya.
Tatapan Julia tiba-tiba fokus pada paperbag dengan logo kafe ternama yang di bawa oleh Hendry.
"Makanan untuk siapa sayang.?" Tanya Julia.
"Kamu bahkan tidak tau kalau aku sudah pulang. Lagipula aku tidak makan makanan manis seperti itu. Berat badanku bisa naik." Cerocos Julia dengan percaya diri. Kalau dia tau bahwa Hendry sengaja membeli makanan itu untuk Bella, mungkin akan terjadi perang besar di rumah mewah tersebut.
"Ini.?" Kata Hendry sembari mengangkat sedikit paper bag di tangannya.
"Aku bertemu klien di kafe, makanan ini dari klien ku." Hendry terpaksa berbohong. Dia tidak mungkin jujur pada Julia kalau sengaja membeli makanan itu. Bisa-bisa Julia akan curiga.
"Nanti aku berikan pada Bella saja. Aku juga sudah makan di sana." Ujarnya lagi.
Hendry kemudian memanggil asisten rumah tangga yang kebetulan melintas. Dia menyuruhnya agar memberikan makanan itu pada Bella.
Julia tidak curiga sama sekali, dia juga cuek saja saat Hendry mengatakan akan memberikan makanan itu pada Bella. Karna yang Julia tau, makanan itu dibelikan oleh orang lain, bukan suaminya yang beli.
Julia kemudian mengajak Hendry ke kamar. Wanita itu mengajak Hendry mandi bersama. Hendry tidak punya pilihan lain, dia menuruti keinginan Julia meski terlihat malas.
...******...
Bella keluar dari kamar Ale pukul 11 malam.
Dia tadi harus menenangkan Ale karna anak itu terbangun dan rewel. Jadi Bella menenangkannya sampai anak itu tidur lagi.
Baru saja menutup pintu kamar, Bella dikagetkan keberadaan Hendry yang tiba-tiba sudah ada dibelakangnya.
"Masuk lagi, aku ingin bicara." Bisik Hendry dengan satu tangan membuka pintu kamar Ale dan menggiring Bella masuk ke dalam.
"Mas, bagaimana kalau Kak Julia datang." Ujar Bella panik.
"Dia sudah tidur." Jawab Hendry sembari menggandeng Bella ke arah sofa yang ada di kamar Ale. Tentu saja Hendry sudah mengunci pintu kamar lebih dulu, dia tidak mau mengambil resiko jika ada yang memergokinya bersama Bella di kamar Ale.
padahal dia jahat, udah ngebunuh emaknya bella juga...
situ sehat julia 🙄